Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

TAMAN EDUKASI ANAK DI TONDANO, Arsitektur Ekologis Diandra Pitta; Herry Kapugu; Raymond D. Ch. Tarore
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40959

Abstract

Taman Edukasi Anak adalah tempat wisata berbasis pengetahuan yang menyajikan kegiatan belajar sambil rekreasi bagi anak–anak dalam mengembangkan nilai pendidikan dan memperluas wawasan bagi anak-anak sekaligus wisatawan yang berkunjung. Munculnya Taman Edukasi Anak ini karena pendidikan di daerah Minahasa mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana sekolah di Minahasa sampai saat ini masih belum memadai. Sehingga dengan adanya objek Taman Edukasi Anak di Tondano ini dapat membantu pendidikan di Minahasa untuk lebih berkembang yaitu dengan menyediakan fasilitas-fasilitas Edukasi bagi anak seperti Gedung Sejarah sebagai edukasi mengenalkan sejarah Agama di Minahasa, Gedung Pendidikan Minahasa sebagai edukasi mengenalkan perkembangan pendidikan di Minahasa dan Zona Sains yang terdiri perpustakaan. Dengan pendekatan konsep Arsitektur Ekologi  menuntun pembelajaran bagi anak maupun dewasa agar mengerti merawat segalanya tentang lingkungan hidup. Untuk membangun dearah yang lebih baik di masa yang akan datang dan tidak menghancurkan sehingga pencapaian kualitas kehidupan yang layak bagi semua penghuni pada permukiman penduduk dan menghargai setiap budaya dan estetika.Kata Kunci: Taman Edukasi Anak, Arsitektur Ekologis, Minahasa
STASIUN KERETA API DI KOTA MANADO: Arsitektur Neo Vernakular Xavaldo G. Pontoh; Aristotulus E. Tungka; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana program pemerintah pembangunan jalur rel kereta api di Sulawesi Utara akan segera dilaksanakan. Jalur yang menghubungkan Manado – Bitung memiliki jarak sekitar 42 Kilometer yang memiliki 5 stasiun pemberhentian yaitu di Manado, Airmadidi, Girian, Bitung kota dan Bitung Pelabuhan. Mega Proyek yang direncanakan akan segera dimulai pada Tahun 2020 ini bertujuan meningkatkan peluang di berbagai sektor di Sulawesi Utara, terutama sektor ekonomi akan terbuka luas. Pemerintah setempat menargetkan Sulawesi utara akan segera memiliki jalur kereta api, kurang lebih pada tiga hingga empat tahun yang akan datang. Sarana stasiun kereta api dibutuhkan sebagai penunjang program pemerintah yang berfunsi sebagai tempat naik dan turun nya pengguna kereta api di suatu titik tertentu. Menjadi salah satu lokasi / tempat pertama yang dicapai oleh pengguna stasiun dari luar kota Manado maka dibutuhkan perancangan stasiun kereta yang mampu memberikan kesan yang baik bagi pengunjung. Sebagai salah satu tempat kedatangan, maka stasiun dapat berperan menjadi wajah sebuah kota sehingga dapat berfungsi sebagai suatu objek pengenal sebuah kota. Penggunaan tema Arsitektur Neo Vernakular pada perancangan ini digunakan karena tema ini memiliki perpaduan unsur tradisional dimana dapat berperan sebagai penunjuk identitas kota Manado dan juga unsur modern yang menarik bagi pengunjung saat ini. Dengan implementasi tema ini, penulis bertujuan melakukan desain stasiun kereta api pertama di kota Manado dengan menjadikan objek stasiun menjadi wajah yang mampu mengoptimalkan segala aspek pada stasiun dan juga dapat menjadi salah satu objek yang mengedukasi dan memperkenalkan identitas kota Manado pada pengunjung stasiun. Kata Kunci: Stasiun, Kereta Api,, Neo Vernakular.
RUMAH KOMIK DI MANADO. PENEKANAN PADA KONSEP ILLUSION SPACE Mayang Pratiwi; Herry Kapugu; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17079

Abstract

Berkembangnya jaman membuat industry komik semakin maju pula. Berkembangnya komik di Kota Manado tidaklah terlalu buruk, terlihat dari banyaknya komik yang beredar baik untuk anak-anak maupun dewasa dan peminatnya tidaklah sedikit. Hampir setiap waktu selalu bermunculan komik-komik baru dengan beragam judul dan tema misalnya komik Jepang, dan Amerika yang telah dibuat animasinya dan banyak ditonton anak-anak di televise. Hal ini tentu saja membuat semakin banyaknya pencinta dan peminat komik baik yang baru maupun yang lama menjadi terpacu untuk membuat komik sesuai dengan keinginan mereka. Ini mendasari akan munculnya sebuah gagasan baru untuk merancang suatu wadah kegiatan yang menyediakan segala sesuatu yang berhubungan dengan komik yang lengkap dan terpusat dimana seluruh kebutuhan akan komik baik itu penciptanya,pembelajaran,penyewaan,penjualan, promosi dan segaligus juga tempat bersosialisasi bagi para pencinta komik di Manado bisa diperoleh dalam suatu wadah. Wadah yang dimaksud yaitu Rumah Komik  yang merupakan sarana untuk penikmat komik untuk menyalurkan bakat dan hobi mereka.Objek ini dirancang dengan menggunakan tema “Penekanan Pada Konsep Illusion Space”,agar tercipta suasana ruang yang berbeda dengan adanya penambahan efek yang mampu membangkitkan daya imajinasi dan kreativitas. Proses desain objek ini menggunakan proses desain generasi II dari Jhon Zeisel yang prosesnya terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu tahap pengembangan wawasan komprehensif perancangan dan tahap pengembangan konsep rancangan.Dari proses diatas dihasilkan desain bangunan bermasa tunggal dengan berbagai fungsi dan kegiatan dindalamnya. Penataan ruang dan penggunaan material yang disesuaikan dengan tema menghasilkan desai Rumah Komik dengan bentuk yang sedrhana tetapi terkesan luas dan megah.Fasilitas pada objek ini meliputi : loby,galeri,perpustakaan,kelas gambar,kelas editing,mini teater,took,cafeteria. Kata kunci : pengaruh komik jepang dan amerika,rumah komik,illusion space
WEDDING VENUE DI MANADO. OPTIMALISASI KONSEP ENVIRONMENT GAME PADA ARSITEKTUR DAN RUANG LUAR Estephanie C. Tacoh; Herry Kapugu; Ingerid L. Moniaga
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17084

Abstract

Dalam kehidupan bermasyarakat di kota Manado, Sulawesi Utara salah satu tradisi yang unik adalah merayakan pesta pernikahan yang besar, mewah dan megah yang berlangsung secara turun-temurun dari beberapa generasi keluarga. Mulanya pesta pernikahan dilaksanakan di rumah antara kedua mempelai, sampai akhirnya perkembangan zaman yang kian berubah, gaya hidup dan pergaulan juga berubah yang, hal ini membuat perayaan pesta pernikahan sudah jarang dilaksanakan dirumah melainkan dilaksanakan di tempat-tempat pernikahan sesuai dengan keinginan pengantin. Kebutuhan untuk pesta pernikahan baik pengantin dan para undangan dipersiapkan dengan matang jauh sebelum hari besar itu tiba. Tempat-tempat pernikahan yang ada di kota Manado kebanyakan tidak menyediakan fasilitas pernikahan yang lengkap, calon pengantin harus mengatur berbagai kebutuhan pernikahan di tempat yang berbeda, sebelum nantinya akan menikah disatu tempat yang ditentukannya Optimalisasi Konsep Environment Game Pada Bangunan dan Ruang Luar adalah sebuah proses dan strategi penataan kawasan untuk menjadikan lingkungan memiliki kualitas yang baik dan indah, yang dapat dinikmati dari segi arsitekturnya dan ruang luar. Sehingga dengan adanya proses dan strategi penataan lingkungan diharapkan dapat menjadikan suatu wedding venue yang memiliki kualitas unggul baik secara arsitektur, ruang luar dan fasilitas pernikahan yang lengkap di kota Manado. Kata Kunci : Kota Manado, Wedding Venue, Konsep Environment Game
REVITALISASI PASAR DAN TERMINAL DI TOWO’E TAHUNA. “ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR” Mizwar L. Katili; Herry Kapugu; Vicky H. Makarau
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17099

Abstract

Kota Tahuna merupakan ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berada di pesisir timur pulau Sangihe, yang dikenal dengan sebutan “Kota Bahari dan Budaya Religius”. Berorientasi pada jasa pengolahan perikanan dan pertanian serta destinasi wisata yang merupakan potensi unggulan daerah ini, Kota Tahuna mampu menghasilkan 7585,87 ton ikan dan hasil pertanian seperti kelapa, pala, dan cengkih 15375,46 ton per tahun, sedangkan untuk sektor pariwisata terus mengalami kemajuan setelah keberhasilan Kota Tahuna dalam penyelenggaraan Festival Tomore Sangihe atau Pesta Pegelaran Seni dan Budaya yang dilaksanakan setiap tahun guna untuk mempromosikan potensi unggulan Sangihe. Pasar dan terminal Towo’e Tahuna adalah objek yang mempunyai letak straregis karena berada dekat pusat kota, terminal ini juga memiliki andil yang besar dalam roda perekonomian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Menurut hasil pengamatan lapangan, terminal Towo’e Tahuna merupakan salah satu prasarana yang penting di kota Tahuna maupun Kabupaten Kepulauan Sangihe karena memiliki fasilitas umum yang kompleks bila ditinjau dari fungsi yaitu sebagai terminal angkutan umum dalam dan luar kota ( Pedesaan ), Pasar tradisional dan ada beberapa fasilitas penunjang lainnya. Meningkat kapasitas penggunaan jasa transportasi adalah faktor utama terjadi masalah pada pasar dan terminal ini. Ketersediaan area parkir tidak seimbang dengan permintaan kendaraan yang masuk. Hal ini juga disebabkan karena area parkir yang semakin sempit, Beberapa masalah lain juga seperti banyak penumpang yang masih menunggu kendaraan di sekitar area pasar. Tidak hanya itu, sirkulasi penumpang dan barang pun dapat dikatakan kacau dan masih tidak teratur. Kata Kunci : Pasar, Terminal, Pasar Tradisional, Revitalisasi, Arsitektur, Vernakular.
SPORT CENTER GORONTALO. Arsitektur Biomorfik Furnicular Stanley J. Toreh; Judy O. Waani; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17629

Abstract

Olahraga adalah salah satu cara untuk menyehatkan tubuh. Olahraga merupakan sarana bagi sebagian besar orang untuk mengurangi kejenuhan dari aktifitas sehari – hari. Ditambah peminat olahraga meningkat menjadi masalah dalam menyediakan fasilitas atau tempat berolahraga yang representative. Sport Center merupakan solusi kurangnya tempat yang layak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan bisa menjadi tempat olahraga sekalian berekreasi. Rancangan Sport Center Gorontalo ini hadir dengan kategori Gedung Olahraga yang terdiri dari bangunan olahraga tertutup untuk cabang bola voli, basket, dan bulu tangkis  dengan ruang – ruang untuk kegiatan pengelolaan gedung olahraga. Komponen - komponen rancangan ruang – ruang terbuka hijau dan lapangan untuk latihan, serta hadir dengan performa yang terbilang unik dan berpotensi menjadi landmark bagi Kota Gorontalo. Keterbatasan sarana olahraga yang dapat mewadahi klub – klub atau kelompok kelompok orang di Gorontalo yang tidak tertampung oleh fasilitas olahraga yang sudah ada, sehingga mereka berlatih dengan fasilitas seadanya atau berlatih di tempat – tempat yang kurang representatif. Masalah lain yang perlu menjadi perhatian adalah fasilitas – fasilitas olahraga yang ada di Gorontalo kebanyakan tersebar letaknya sehingga sulit bagi klub – klub atau kelompok – kelompok orang untuk menjangkau lokasi fasilitas olahraga. perancangan gedung olahraga untuk mengatasi kebutuhan fasilitas olahraga di kota Gorontalo  yang memiliki keterbatasan dengan fasilitas olahraga dengan memperhatikan kebutuhan kebutuhan olahraga serta rekreasi melalui konsep biomorfik funicular. Penerapan konsep biomorfik pada sport center agar dapat menggunakan elemen eksisting alam sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan bentuk. Kata Kunci : Gedung Olahraga, Gorontalo
MANADO FILM ACADEMY. Mimetic Architecture Melly V. L. Kawulusan; Deddy Erdiono; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.18386

Abstract

Animo masyarakat sulawesi utara sangat besar untuk terlibat di dunia hiburan Indonesia, sehingga berdampak di industry perfilman dan broadcasting Indonesia yang membuka peluang  untuk mencari bakat – bakat anak muda. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah perguruan tinggi yang didirikan dan /atau diselenggarakan oleh pemerintah. Akademi komunitas merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan local atau untuk memenuhi kebutuhan khusus. Telah dipahami sebuah film dari segi teori, film yang dimaksudkan dalam pembahasan sebagai objek bukan sekedar sebuah gambar hidup atau movie yang bersifat hiburan, namun merupakan sebuah wadah pendidikan. Kata kunci : Manado,film,Akademi
MALL OTOMOTIF DI MANADO. Arsitektur Metafora Kevin Lontoh; Papia J. C. Franklin; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19214

Abstract

Kota Manado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, merupakan sebuah ibu kota di bagian Indonesia Timur yang sedang dalam tahap perkembangan dalam berbagai bidang termasuk juga dalam bidang otomotif, yang dapat di lihat dari jumlah kepemilikan dan presentase peningkatan jumlah kendaraan di Kota Manado. Namun dengan peningkatan jumlah pengguna kendaraan bermotor di Kota Manado, belum tersedianya suatu wadah yang memfasilitasi segala keperluan dalam bidang otomotif dalam satu wadah atau terkonsentrasi dalam satu gedung. Telah banyak hadir bengkel, retail/toko, dan dealer otomotif di Manado, namun letaknya tersebar di pusat maupun di pinggiran kota yang membuat kesulitan bagi para masyarakat pengguna kendaraan bermotor untuk memenuhi keperluan nya dalam bidang otomotif, dimana jarak yang terlalu jauh antar toko-toko ataupun lokasi yang agak sulit untuk di temukan. Mall Otomotif adalah solusi untuk mengatasi keperluan masyarakat dalam bidang otomotif, dengan menyatukan dan mengkonsentrasikan segala keperluan otomotif dalam satu lokasi atau satu gedung. Penerapan Arsitektur Metafora dengan dalam bangunan Mall Otomotif merupakan sebuah cara untuk mengekspresikan suatu objek bangunan yang dapat menghasilkan suat rancangan yang memiliki wujud yang unik untuk menraik minat masyarakat dan menjadi identitas yang unik untuk mewakili fungsi Mall Otomotif di Manado.Kata kunci: Otomotif, Arsitektur Metafora
KAWASAN GEDUNG GEREJA GMIM SENTRUM DI RATAHAN. Manifestasi Christian Symbolism dalam Arsitektur Carlos W. Antou; Herry Kapugu; Papia J. C. Franklin
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19303

Abstract

Salah satu kebutuhan dasar setiap individu adalah kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual menjadi suatu kebutuhan yang tingkat pemenuhannya merupakan sesuatu yang individu lainnya tidak dapat ukur dengan suatu skala besaran. Karena kebutuhan ini hanya bisa dirasakan, diperlukan, dicari, dan dapat diukur oleh individu itu sendiri. Minahasa Tenggara merupakan sebuah daerah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang masih tergolong muda, karena belum lama dimekarkan. Sehingga sarana prasarana di Minahasa Tenggara belum semuanya bisa tersedia. Perkembangan masyarakat didaerah ini yang sudah berkembang dengan pesat, juga turut mempengaruhi perkembangan jumlah penganut agama Kristen didaerah ini. Ratahan sebagai ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara menjadi pusat pemerintahan dan juga pusat pelayanan GMIM di Minahasa Tenggara. Sehingga secara tidak langsung juga berdampak pada tingkat kebutuhan suatu wadah peribadatan pusat khususnya untuk masyarakat dengan denominasi GMIM, kebutuhan akan sebuah wadah peribadatan pusat ini sangatlah penting, karena pada nantinya daerah kabupaten yang beribukota di Ratahan ini pastinya akan terus berkembang secara khusus dalam jumlah penganut agama Kristen.            Perancangan Kawasan Gedung Gereja GMIM Sentrum diRatahan ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk pemenuhan akan fasilitas peribadatan. Dalam penulisan ini, kajian diawali dengan mempelajari tentang Kawasan Gedung Gereja tersebut, standart-standart perancangan bangunan Gereja, kajian tema Manifestasi “Christian Symbolism” dalam Arsitektur. Dilakukan juga kajian tentang Kabupaten Minahasa Tenggara Kata kunci: Kawasan, Gedung Gereja GMIM, Christian Symbolism
WISMA ANGIN LAUT DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Architecture Metabolism Nataniel A. Setiawan; Papia J. C. Franklin; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20826

Abstract

Universitas Sam Ratulangi menjadi salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang menerapkan sistem pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) yaitu berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat. Namun saat ini Universitas Sam Ratulangi hanya bisa memberikan beberapa pelayanan jasa melalui Rumah Sakit, auditorium dan laboratoirum yang dikomersialkan sebagai sumber pendapatan. Laporan tugas akhir dengan judul “Wisma Angin Laut di Universitas Sam Ratulangi” memiliki rumusan masalah yaitu bagaimana merancang suatu bangunan komersial yang dapat menjadi salah satu sumber pendapatan Universitas Sam Ratulangi sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Tujuan untuk menghadirkan sebuah bangunan komersial yang dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Universitas Sam Ratulangi sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Perancangan objek pada tugas akhir ini menggunakan pendekatan tema “Architecture Metabolism”, yaitu suatu pendekatan arsitektural yang menganalogikan sistem metabolisme hewan, tumbuhan, organisme hidup dan lingkungan alami mereka, siklus dari perubahan, pembaharuan dan perusakan dari jaringan organik yang terjadi tanpa henti. Architecture Metabolism melepaskan analogi mekanik dengan bentuk geometris yang monoton dan terkesan kaku menjadi analogi biologis dengan bentukan yang lebih beragam.Kata Kunci: Universitas Sam Ratulangi, Badan Layanan Umum, Architecture Metabolism