Amanda S. Sembel
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KAWASAN AGROWISATA SAYUR DI TOMOHON: Aplikasi Serial Vision pada Arsitektur Lansekap Elisha A. Pijoh; Rieneke L.E. Sela; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat digemari oleh masyarakat yang didalamnya termasuk agrowisata. Agrowisata merupakan suatu aktivitas yang menggunakan lahan pertanian sebagai wadah untuk berbudidaya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pada perancangan ini difokuskan pada sayuran sebagai salah satu kekayaan alam kota Tomohon. Perancangan ini bertujuan untuk menghadirkan kawasan agrowisata yang dapat memaksimalkan potensi dan kebutuhan kota Tomohon serta dengan pengaplikasian tema Serial Vision pada kawasan. Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah metode glass box oleh J. Christopher dengan pendekatan tipologis, lokasional dan tematik. Serial Vision sebagai tema adalah suatu media dalam menyusun sequence, dimana merupakan tata urutan yang tersusun dan berlanjut sehingga urutan tersebut akan menjadi sebuah serial vision antara lingkungan satu dan lainnya yang diimplementasikan pada ruang luar atau lansekap kawasan. Kata Kunci : Kota Tomohon, Kawasan Agrowisata, Serial Vision, Arsitektur Lansekap
PUSAT KONSERVASI DAN WISATA EDUKASI DANAU TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA: Solution Grows from Place Andriano G. S. Rumbajan; Octavianus H. A. Rogi; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini lahir dari urgensitas kelestarian Danau Tondano. dimana Danau ini merupakan danau yang kaya akan sumber daya alamnya dan masyarakat sekitar banyak bergantung dengan keberadaan danau ini karena memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitar Danau Tondano terutama masyarakat yang bermukim di kabupaten Minahasa dan Kota Manado. Namun, berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi danau tondano saat ini dapat mengancam kehidupan setiap mahluk hidup yang bergantung pada keberadaan danau ini di masa mendatang untuk itu tujuan perancangan ini adalah untuk menghadirkan wadah pelestarian Danau Tondano lewat kehadiran area konservasi serta area wisata edukasi bagi masyarakat sekitar. Metode yang dipakai dalam perancangan ini merupakan metode dari John Zeisel yakni image, present, dan test dimana pemilihan metode ini bertujuan untuk menghasilkan desain yang bertransformasi untuk mendapatkan konsep dan hasil rancangan lewat proses desain yang berulang untuk memperoleh desain yang baik dan sesuai dengan kondisi tapak untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan tapak. Pada perancangan objek Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini telah menghasilkan desain arsitektural yang mampu merespon permasalahan tapak yang ada mulai dari permasalahan banjir dengan menaikan elevasi bangunan, eceng gondok dengan penyediaan fasilitas pemberdayaan dan edukasi dan aspek kelestarian tapak dengan memaksimalkan penataan lansekap untuk perwadahan kegiatan konservasi. Dengan penerapan tema “Solution Grows from place.” Maka perancangan ini mampu menjawab permasalahan tapak yang ada lewat solusi arsitektural yang ada dengan pendekatan arsitektur ekologi. Kata kunci: Tondano, Pusat Konservasi, Wisata Edukasi, Solution Grows from Place.
PUSAT HEWAN PELIHARAAN DI KOTA MANADO. Arsitektur Biomimetik Gabrielle D. A. Hartono; Pingkan P. Egam; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20448

Abstract

Hewan peliharaan telah menjadi bagian dari hidup manusia sejak masa lampau. Masyarakat modern mulai menempatkan hewan peliharaan pada posisi yang hampir sama dengan manusia. Potensi dan manfaat yang dimiliki oleh hewan peliharaan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan membuat hewan peliharaan tidak lagi dipandang hanya sebatas sebagai peliharaan. Dalam beberapa tahun terakhir, di Kota Manado sendiri hewan peliharaan jenis anjing dan kucing sudah mulai menjadi hal yang diminati masyarakat luas. Sayangnya tingginya minat masyarakat terhadap hewan peliharaan tidak diimbangi oleh ketersediaan fasilitas yang mampu mewadahi aktivitas sekaligus memenuhi kebutuhan hewan peliharaan. Penyediaan fasilitas wadah aktivitas dan pemenuhan kebutuhan hewan peliharaan dan pemiliknya sangatlah penting. Perawatan hewan peliharaan harus dilakukan dengan penanganan khusus dan sesuai yang didukung oleh fasilitas yang memadai.Pusat Hewan Peliharaan di Kota Manado berupa kawasan rekreasi yang menghadirkan tiga fasilitas utama dengan fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan menempatkan hubungan antara aktivitas manusia dan hewan peliharaan sebagai fokus utama, yaitu fungsi foster yang melingkupi fungsi perdagangan serta hunian dan perawatan fisik hewan peliharaan terlantar, fungsi care yang melingkupi pelayanan informasi dan kesehatan hewan peliharaan berpemilik, serta fungsi community yang mewadahi aktivitas outdoor hewan peliharaan, pemiliknya, dan masyarakat umum pengguna objek rancangan. Perancangan objek yang berkaitan dengan hewan peliharaan memiliki beberapa persyaratan dan batasan agar hewan peliharaan tidak hanya diberikan wadah begitu saja namun melalui wadah ini juga dapat meningkatkan kualitas aktivitas yang berlangsung di dalamnya.Alam sangat berpengaruh bagi kondisi fisik dan psikologis manusia maupun hewan peliharaan. Arsitektur Biomimetik adalah desain arsitektur yang menjadikan alam sebagai model dalam perancangannya; berfokus pada bentukan-bentukan alam dan proses yang terjadi di dalamnya. Perpaduan tema perancangan Arsitektur Biomimetik dengan objek rancangan melalui implementasi kriteria-kriteria biologis dapat menghasilkan pengaruh positif bagi pengguna, lingkungan sekitar, maupun objek rancangan itu sendiri dimana dapat menciptakan sebuah harmoni dan keseimbangan antara semua aspek dan pihak yang terlibat dengan keberadaan objek rancangan. Kata Kunci : Alam, Arsitektur Biomimetik, Hewan Peliharaan
RESORT DI KECAMATAN KEMA. Arsitektur Bambu Marchell P. G. Talise; Joseph Rengkung; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20670

Abstract

Daerah wisata saat ini banyak di minati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan luar untuk mengisi waktu luang dan menginginkan jeda pada padatnya rutinitas sehari-hari. Obyek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut atau berupa objek penginapan dengan berbagai fasilitas untuk mendukung objek wisata tersebut salah satu contohnya adalah resort. Metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan lima langkah dengan tahap permulaan, persiapan, pengajuan usul, evaluasi dan tindakan, dengan metode perancangan lima langkah ini maka di lakukanlah analisis tapak, analisis klimatologi, analisis view, dsb untuk hasil desain yang baik demi menciptakan kenyamanan terhadap pengguna resort. Tempat wisata di Kecamatan Kema Minahasa Utara dapat di katakan cukup banyak, kema sebagai daerah wisata. Desa kema memiliki banyak potensi pariwisata budaya diantaranya pantai pasir putih makalisung, pantai lilang, pantai waleo, pantai batu nona, pantai firdaus, pantai asparaga, pantai tasik oki, makam penginjil Lammers dan penjara tua peninggalan Portugis, namun minimnya fasilitas penginapan yang dapat menunjang membuat kurangnya minat pengunjung untuk datang ke kecamatan kema maka dibangunlah resort. Penerapan tema arsitektur bambu untuk menghadirkan suatu desain bangunan resort dengan pemikiran masa mendatang, dan lewat penerapan tema arsitektur bambu pada rancangan menambah kesan unik dan bersatu dengan alam sehingga menambah ciri khas pada resort. Melalui perancangan ini diharapkan dapat menciptakan fasilitas penginapan tambahan yang menjaga stabilitas keberlangsungan pengguna, dengan memberikan kenyamanan, keselamatan dan keamanan.Kata kunci : Objek wisata, Resort, Arsitektur bambu
INTERMODA BANDAR UDARA KASIGUNCU DI POSO SULAWESI TENGAH. Hypersurface Architecture Shintya G. Mamuaja; Deddy Erdiono; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21302

Abstract

Bandara Kasiguncu untuk 20 tahun ke depan dapat melayani 6 rute penerbangan seperti Makassar, Gorontalo, Manado, Samarinda, Kendari dan Balikpapan, dengan total pengguna Terminal Bandara yaitu, 912,17 orang/hari. Adapun Stasiun Kereta Api yang direncanakan akan dibuat di Kab. Poso yang berlokasi di desa Ratolene, untuk jumlah pengunjung Stasiun Ratolene pada 20 tahun ke depan yaitu 2.308,75 orang/hari dengan skala pelayanan adalah kota Manado, Gorontalo, Palu, Poso, Kendari, Mamuju dan Makassar. Pengintegritasian moda transportasi udara dan darat dilakukan pada Bandara Kasiguncu dan Stasiun Kereta Api Ratolene, untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan perpindahan moda transportasi dari udara ke darat dan dari darat ke udara, hal ini disebut dengan Intermoda. Dalam perancangan Intermoda Bandar Udara Kasiguncu ini menerapkan tema Hypersurface Architecture karena penulis meyakini bahwa ke depannya Bandara Kasiguncu dapat menjadi Bandara Internasional. Oleh sebab itu, teori Hypersurface Architecture sangat mendukung perancangan tersebut karena dengan bentukan geometri yang dinamis. Teori Hypersurface Architecture merupakan sebuah teori yang mengutamakan tipologi bangunan sebagai dasar bentuknya, sifat lengkung juga tidak dapat dipisahkan dari penggunaan teori tersebut dan didukung dengan bantuan digital dapat mempermudah perancangan nantinya. Kata kunci : Intermoda, Bandar Udara, Kereta Api, Hypersurface Arcitecture.
PUSAT KEBUDAYAAN MINAHASA DI TONDANO. Arsitektur Organik Adrian T. Manoppo; Herry Kapugu; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23672

Abstract

Kebudayaan merupakan warisan dari cara hidup, pola pikir serta hasil pekerjaan tangan secara turun temurun dari masyarakat suatu daerah. Maka dari itu Kebudayaan adalah hal yang harus dijaga dan dilestarikan serta dijunjung tinggi daerahnya masing-masing. Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan. Minahasa merupakan suatu suku yang terletak di Sulawesi Utara yang telah ada dari zaman purbakala. Tondano merupakan Ibukota dari Kab.Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia.. Pusat Kebudayaan adalah sebuah wadah khusus dengan memadukan fungsi komersil dan kebudayaan secara terintegrasi untuk wisatawan yang bertujuan untuk berwisata serta mengenal lebih dalam tentang kebudayaan. Arsitektur Organik merupakan sebuah konsep arsitektur yang diilhami dari alam. Arsitektur Organik adalah sebuah istilah yang diaplikasikan pada bangunan atau bagian dari bangunan yang terorganisir berdasarkan analogi biologi atau yang dapat mengingatkan pada bentuk natural, baik itu meniru bentukan suatu organisme ataupun suatu bentukan yang  menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Kata Kunci :, Kebudayaan, , Pusat Kebudayaan, Minahasa, Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Organik Arsitektur.
REVITALISASI TERMINAL MALALAYANG. High Tech Architecture Greifanny G. E. Manumpil; Ricky S. M. Lakat; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23694

Abstract

Perkembangan teknologi semakin pesat, membuat kehidupan masyarakat juga ikut terpengaruh oleh kecanggihannya. Serba praktis dan instan menjadi karakter yang sudah biasa ditemukan dalam kehidupan masyarakat. Terutama dalam bidang infrastruktur, kehadiran kendaraan beriringan dengan tingginya kelancaran ilmu komunikasi dan teknologi, membuat masyarakat semakin mudah dalam mengaksesnya. Terminal mulai mengalami degradasi fungsi akibat mudahnya masyarakat mengakses kebutuhan akan transportasi dengan teknologi yang ada saat ini. Dengan menerapkan tema High-Tech Architecture pada proses revitalisasi Terminal Malalayang, bisa membantu terminal menjadi lebih hidup kembali dan berfungsi selayaknya fungsi terminal itu sendiri. Dengan kemudahan dan kecanggihan dari teknologi, maka terminal malalayang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara praktis dan efisiensi, baik pengaturan pola ruang, penggunan teknologi pada system dalam bangunan, serta pemanfaatan material ciri khas high-tech architecture pada terminal itu sendiri.            Kata kunci : Revitalisasi, Terminal, High-Tech Architecture, Malalayang 
MUSEUM SAM RATULANGI . Extending Tradition Tiatira B. F. Pomantow; Herry Kapugu; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.24617

Abstract

Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang telah di wariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur, termasuk sistem agama dan politik, adat-istiadat, perkakas, pakaian, bangunan, peristiwa penting, transportasi, karya seni, dan bahasa sebagaimana juga budaya yang telah menjadi sejarah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri  manusia. Sehingga banyak orang cenderung menganggapnya sebagai warisan genetis Museum merupakan lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum juga berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya untuk tujuan pembelajaran, penelitian ataupun dapat diartikan sebagai hiburan. Museum harus aktif dalam pembangunan moral. Dalam perancangan ini akan dirancangkan sebuah museum yang mana dilengkapi dengan aktifitas edukasi agar masyarakat dapat mempelajari budaya lokal dari Sulawesi Utara mulai dari aspek kesenian, budaya dan nilai lokalitas yang berhubungan erat antara agama dan kebudayaan juga sejarah. Perancangan Museum Sam Ratulangi ini mengusung tema Extending Tradition sebagai titik dasar landasan perancangan, sehingga keutuhan dan kebersamaan merupakan tujuan akhir dalam pencapaian nilai-nilai yang terdapat pada museum ini, pola tatanan ruang museum yang terpusat melambangkan interaksi antar sesama makhluk. Pola tatanan seperti ini diharapkan museum Sam Ratulangi ini akan menumbuhkan nilai-nilai tradisi lokal yang dapat mengedukasi para pengunjung. Kata kunci: Museum Sam Ratulangi di Manado, Extending Tradition.
PUSAT SENI BUDAYA MASYARAKAT SORONG. Arsitektur Nusantara Nomensen Tiba; Judy O. Waani; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.24633

Abstract

Kota Sorong merupakan salah satu daerah di Provinsi Papua Barat yang memiliki keanekeragaman seni dan budaya yang tak kalah dengan daerah lain. Dan sangat mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat Sorong sendiri, hal ini dapat dilihat dari banyaknya peminat yang tertarik ingin belajar dan mencoba menghasilkan karya-karya seni, Serta Adanya dukungan pemerintah dalam mengembangkan seni budaya di Sorong seperti banyaknya perizinan akan kegiatan-kegiatan seni budaya dari luar/dalam Sorong seperti atraksi kesenian, pagelaran dan festival seni tari-tarian, musik tradisional, seni pahat ukir, pameran hasil kerajinan tangan.Akan tetapi masalah yang dihadapi untuk mengembangkan bahkan melestarikan dan mempertahankan seni dan budaya di Sorong adalah Kurangnya informasi serta promosi seni budaya secara continue kepada masyarakat maupun wisatawan. Dan juga Belum adanya suatu wadah untuk menampung kegiatan aktifitas seni dan budaya secara menyeluruh namun terpusat.Berdasarkan kondisi diatas maka objek Pusat Seni Budaya Masyarakat Sorong diperlukan untu memecahkan serta menjembatani permasalahan yang dihadapi dalam pelayanannya akan kegiatan-kegiatan pengembangan seni budaya berupa kegiatan pendidikan, kesenian, pemasaran serta informasi. Dan kiranya mampu memberikan pengetahuan mengenai seni dan budaya kepada masyarakat Sorong melalui tampilan visual hasil-hasil karyanya, dan dapat menambah wawasan  masyarakat kota Sorong tentang seni dan budaya itu sendiri, serta menjadi sarana untuk melatih kreatifitas ke dalam produk seni dan budaya. Kata kunci:Pusat, seni dan budaya,Papua
FASHION AND BEAUTY CENTRE DI MANADO. Arsitektur Biomorfik Regina Pattyranie; Roosje J. Poluan; Amanda S. Sembel
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25555

Abstract

Penampilan berbusana adalah hal yang menjadi perhatian khusus bagi setiap orang. Penampilan seseorang pada dasarnya akan mencerminkan pribadi seseorang yang nantinya akan berpengaruh kepada kehidupan seseorang. Kebutuhan wanita dan pria akan fasilitas perawatan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena mereka sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya agar terlihat lebih baik.Manado merupakan kota yang masyarakatnya tidak lepas dari fenomena tentang pentingnya penampilan diri dalam setiap aktivitasnya. Jika melihat kenyataan yang ada perkembangan mode di Indonesia khususnya di Manado sangat baik dan telah menjadi industri atau peluang bisnis yang baik. Perancanganan Fashion and Beauty Centre di Manado menggunakan konsep Arsitektur Biomorfik yaitu konsep perancangan yang mengambil inspirasi bentuk dan motif dari kehidupan alam. Kata kunci : fashion, perawatan kecantikan, fashion and beauty centre, Kota Manado, Arsitektur Biomorfik