Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Proposition of Regression Equations to Determine Outdoor Thermal Comfort in Tropical and Humid Environment Sangkertadi Sangkertadi; Reny Syafriny
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 23, No 2 (2012)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v23i2.9

Abstract

This study is about field experimentation in order to construct regression equations of perception of thermalcomfort for outdoor activities under hot and humid environment. Relationships between thermal-comfort perceptions, micro climate variables (temperatures and humidity) and body parameters (activity, clothing, body measure) have been observed and analyzed. 180 adults, men, and women participated as samples/respondents. This study is limited for situation where wind velocity is about 1 m/s, which touch the body of the respondents/samples. From questionnaires and field measurements, three regression equations have been developed, each for activity of normal walking, brisk walking, and sitting.
PUSAT REKREASI AKUATIK DI TONDANO, Eco Architecture Frichilla C. Agalui; Reny Syafriny; Octavianus H. A. Rogi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40954

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan. Keindahan pariwisata dari tahun ke tahun mengundang banyak wisatawan dari nusantara maupun mancanegara. Untuk itu dengan meningkatnya wisatawan menyebabkan kebutuhan akan fasilitas rekreasi menjadi cukup tinggi. Mengingat Danau Tondano merupakan salah satu daya Tarik wisatawan untuk datang ke Minahasa. Terkhususnya Pemandangan yang di tawarkan di Danau Tondano yang cukup bagus yang bisa membuat wisatawan betah berada di sekitar danau tersebut. Maka dari itu dengan penambahan sarana rekreasi air di pesisir Danau Tondano tentunya akan menarik perhatian pengunjung. Rekreasi air bisa memberikan manfaat bagi manusia seperti mingkatkan perkembangan fisik, mengembangkan kreatifitas, ide dan imajinasi anak. Untuk dapat menarik wisatawan, maka ide yang ditawarkan untuk objek wisata adalah perencanaan dan perancangan Pusat Rekreasi Akuatik di Tondano. Konsep yang digunakan pada perancangan Pusat Rekreasi Akuatik di Tondano adalah Eco-Architecture yang diharapkan mampu meminimalkan penggunaan energi seefesien mungkin sehingga tidak terjadi pemakaian energi yang besar khususnya listrik.Kata Kunci : Tondano, Pusat Rekreasi Akuatik, Eco - Architecture
PUSAT BUDAYA SUKU MOI DI SORONG: Arsitektur Regionalisme Navalin R. Makawewe; Reny Syafriny; Ricky M.S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sorong merupakan suatu daerah Papua barat yang memiliki kesenian dan kebudayaan yang berpotensi sehingga dapat menjadi daya Tarik untuk wisatawan local maunpun internasional. Artefak Budaya masih terawat hingga sekarang sangat menarik untuk di lihat dan dapat mengedukasi masyarakat. Beberapa kesenian bahkan adat istiadat penduduk setempat masih terlihat sebagai ciri khas budaya Suku Moi. Hal ini merupakan aset bagi pemerintah untuk mengembangkan sektor kepariwisatan bahwa sorongmerupakan salah satu daerah di ProvinsiPapua Barat yang memiliki keanekeragamanbudayayang tak kalah dengan daerah lain. Akan tetapi permasalahan yang dihadapi untuk melestarikan budaya suku moi di Sorong adalah tidak adanya wadah yang terpusat serta promosi budaya secara continue kepada wisatawan local maupun wisatawan internasional. Untuk itu ide yang ditawarkan adalah perencanaan dan perancangan Pusat Budaya Suku Moidi Sorong. Pendekatan yang diterapkan pada perancangan Pusat Budaya Suku Moi di Sorongyaitu Arsitektur Regionalisme yaitu bangunan yang memiliki gaya desain modern tetapi tidak meghilangkan ciri khas daerah tersebut Dan adanya dukungan oleh Pemerintah kota sorong yang telah berkomitmen akan melestarikan adat suku moi, sesuaidengan Perda kota sorong no 10tahn2017 tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat moi di kota sorong. diharapkan dapat menunjang kelestarian budaya suku moi sebagai identitas jati diri daerah sorong. Kata kunci : Pusat, Budaya Suku Moi,Sorong
Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara Farrel Lambris; Reny Syafriny; Ricky Lakat
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 10 No. 1 (2021): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v10i1.34457

Abstract

Land suitability is a measurement of a certain land use whether it is in accordance with the land capability in terms of land cover ratio directions, building height directions, raw water utilization directions, and land capacity. This research was conducted in Talawaan Subdistrict, North Minahasa Regency to determine the spatial capacity and suitability of the land carrying capacity in Talawaan Subdistrict for the development of large-scale new settlement functions based on the Regional Regulation of North Minahasa Regency Number 1 of 2013 about Regional Spatial Planning for North Minahasa Regency 2013- 2033. The method used is descriptive analysis method and overlay of various basic physical maps, such as maps of morphology, topography, geology, soil types, hydrology, rainfall, land use, natural disasters, and land capability unit maps obtained later. The results of this study indicated that the land in Talawaan District is feasible to develop for new residential functions on a massive scale by taking into account the applicable technical terms and conditions. Keyword: Land Capability, Land Suitability, Talawaan Subdistrict.
Implementasi CHSE Pada Kawasan Wisata di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan: Implementation of CHSE in Tourist Areas in Bolaang Uki District, South Bolaang Mongondow Regency Afra Khairunnisa Bangkiang; Reny Syafriny; Frits O. P. Siregar
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penerapan protokol kesehatan pada kawasan wisata sangat diperlukan karena pada tahun 2020 dunia diguncang oleh penyebaran pandemi wabah virus COVID-19. Kecamatan Bolaang Uki menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang ikut dalam penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Healty, Safety, Environment Sustainability) pada kawasan wisata. Tujuan dalam penelitian ini yaitu, mengidentifikasi kondisi eksisting obyek wisata terhadap pedoman pelaksanaan CHSE pada kawasan wisata di Kecamatan Bolaang Uki pada masa pandemi dan mengetahui kesesuaian implementasi CHSE terhadap pedoman pelaksanaan CHSE pada kawasan wisata di Kecamatan Bolaang Uki pada masa pandemi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan dari data yang diperoleh melalui observasi langsung, kuesioner dan wawancara dan menggunakan teknik analisis skoring. Berdasarkan hasil kajian dan analisis dapat diketahui bahwa kesesuaian implementasi CHSE di Kecamatan Bolaang Uki adalah mendekati tidak sesuai untuk penerapan protokol kesehatan pada pada keempat obyek wisata yaitu ekowisata Mangrove Panango, wisata Pantai Sondana, wisata Pantai Tersakiti dan ekowisata Mangrove Dudepo. Kata kunci: Kawasan Wisata; COVID-19; CHSE. Abstract The implementation of health protocols in tourist areas is very necessary because in 2020 the world was shaken by the spread of the COVID-19 virus outbreak pandemic. Bolaang Uki Subdistrict is one of the sub-districts in South Bolaang Mongondow Regency that participates in the implementation of CHSE (Cleanliness, Healty, Safety, Environment Sustainability) health protocols in tourist areas. The purpose of this study is to identify the existing conditions of tourist objects against the guidelines for the implementation of CHSE in tourist areas in Bolaang Uki District during the pandemic and find out the suitability of CHSE implementation to the guidelines for implementing CHSE in tourist areas in Bolaang Uki District during the pandemic. The method used is a quantitative descriptive method with from data obtained through direct observation, questionnaires and interviews and using scoring analysis techniques. Based on the results of the study and analysis, it can be seen that the suitability of CHSE implementation in Bolaang Uki District is close to being inappropriate for the implementation of health protocols in the four tourist attractions, namely Panango Mangrove ecotourism, Sondana Beach tourism, Tersakiti Beach tourism and Dudepo Mangrove ecotourism. Keyword: Tourist Area; COVID-19; CHSE.
KAJIAN KAWASAN BERPOTENSI BANJIR DAN MITIGASI BENCANA BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SANGKUB DI KECAMATAN SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Ryzkhita Tone; Reny Syafriny; Raymond D. Ch. Tarore
SPASIAL Vol. 10 No. 1 (2023): Volume 10, No.1, Mei 2023
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir merupakan masalah yang sering kali terjadi saat ini di kecamatan sangkub, hal itu dikarenakan intensitas hujan yang tinggi ditambah terdapat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melewati wilayah kecamatan sangkub membuat banjir menjadi salah satu bencana yang menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat dan pemerintah. Sehingga Penelitian ini dilakukan untuk melihat Kajian Potensi Daerah Banjir dan Mitigasi Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangkub, Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolang Mongondo Utara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif analitik atau penelitian terapan termasuk studi investigatif, yaitu studi yang bertujuan untuk mengetahui probabilitas banjir yang saat ini terjadi di Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolang Mongondo Utara serta identifikasi bahaya banjir yang ada Upaya Kemudahan. Pada subbagian sangkub, penggunaan penelitian kualitatif adalah proses penelitian nonmatematis dimana data dihasilkan dari hasil survei berupa observasi lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya banjir di wilayah tersebut yang tinggi terdapat di desa mokusato, sang tombolang dan desa pangkusa. Dengan Mitigasi yang ada di kecamatan sangkub berfokus pada mitigasi structural, dimana dalam penanganan banjir yang ada, pemerintah telah berusaha mengurangi potensi banjir dengan adanya bendungan yang memiliki peran besar dalam mengurangi potensi banjir dan juga beberapa titik evakuasi bencana. Selain itu mitigasi structural lain yaitu berupa pembuatan tanggul dan penanaman tanaman tahunan dekat dengan DAS sangkub. Kata Kunci: Banjir, Daerah Aliran Sungai, Kerawanan, Kecamatan Sangkub
PUSAT REHABILITASI PENDERITA STROKE DI MANADO. Pendekatan Tema Arsitektur Tropis Gisella T. Ponga; Reny Syafriny; Faizah Mastutie
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21265

Abstract

Stroke merupakan penyakit yang tergolong berbahaya karena dapat menyerang seseorang dengan usia produktif maupun usia lanjut yang berakibat pada kematian dan kecacatan baik secara fisik maupun mental. Sulawesi Utara merupakan tempat yang kasus strokenya tertinggi, melihat pola gaya hidup orang Manado yang pola makannya kurang baik yang sering mengonsumsi daging sehingga dapat menyebabkan stroke. Orang yang telah menderita stroke pastinya membutuhkan rehabilitasi untuk memulihkan kembali bentuk atau fungsi yang normal setelah pasca stroke. Pusat rehabilitasi penderita stroke sebagai tempat pasien melakukan rehabilitasi untuk mendapatkan terapi secara intensif baik terapi fisik maupun terapi psikologi sehingga mampu menekan angka kematian di Sulawesi Utara. Tema yang diangkat dalam perancangan bangunan Pusat Rehabilitasi Penderita Stroke di Manado yaitu Arsitektur Tropis. Konsep perancangan dengan tema Arsitektur Tropis ini memberikan kenyamanan dan pemulihan yang cepat bagi pasien dalam menjalani rehabilitasi. Tema arsitektur tropis ini diimplementasi pada bangunan baik mengenai sirkulasi ruang, bukaan pada bangunan untuk mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami, serta penataan taman ruang dalam (interior) maupun luar bangunan (eskterior) yang dimanfaatkan untuk ruang hidroterapi outdoor dan gymnasium outdoor.Kata kunci : Arsitektur Tropis, kota Manado, Pusat Rehabilitasi Penderita Stroke, Stroke
MIXED-USE BUILDING DI KOTA MANADO. Symbiosis Arsitektur Nur Alfian; Joseph Rengkung; Reny Syafriny
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21299

Abstract

Manusia memiliki berbagai kebutuhan hidup, contohnya tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat berbelanja. Keanekaragaman kebutuhan tersebut berpengaruh pada kebutuhan ruang untuk beraktivitas. Demi meningkatkan efisiensi kebutuhan-kebutuhan tersebut, dibutuhkan ruang yang mampu mewadahi beberapa fungsi sekaligus. Perancangan mixed-use building menjadi upaya dalam menyatukan beberapa fungsi sekaligus dalam satu bangunan. Perancangan mixed-use building bertujuan untuk menyediakan ruang yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia serta memberi kenyamanan bagi pengguna. Mixed-use building dirancang dalam bentuk perpaduan bangunan vertical dan horizontal yang menyatukan bangunan, kebutuhan manusia, serta ruang luar sebagai upaya mendukung perkembangan suatu kota. Perancangan mixed-use building ini menggunakan bentuk tercluster dimana pola yang di kelompokan berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran ,bentuk,warna,jarak dan letak,  sebagai  suatu  bentuk  adaptasi  perancangan  terhadap  kondisi  lahan. Bangunan harus memiliki batasan sekaligus hubungan yang terkoordinasi meskipun kurang dalam hal keteraturan geometris dan sifat introvert bentuk-bentuk yanq terpusat, sebuah organisasi tersebar cukup fleksibel dalam menyatukan bentuk-bentuk dengan berbagai macam ukuran, bentuk dasar, dan orientasi ke dalam strukturnyaTema perancangan  mixed-use building ini adalah Symbiosis Arsitektur. Perancangan  mempertimbangkan kebutuhan ruang yang dirancang, lingkungan sekitar, serta pengguna bahan bangunan. Arsitektur simbiosis sebagai analogi biologis dan ekologis memadukan beragam hal kontradiktif, atau keragaman lain, seperti bentuk plastis dengan geometris,alam dengan teknologi, masa lalu dengan masa depan,dll. Simbiosis dalam arsitektur dicapai dengan prinsip ‘dan’, bukan ‘atau’ dalam suatu ruang antara (intermediate space).Fungsi hunian dan komersial pada bangunan menjadi alasan perancangan bangunan dengan luas bersih yang dirancang secara maksimal, demi meningkatkan prospek ekonomi bangunan. Bangunan dirancang dengan ketersediaan infrastruktur utilitas sebagai pendukung kebutuhan manusia dengan desain yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.Kata kunci: Mixed-Use Building, Cluster ,Symbiosis Arsitektur
PERANCANGAN MANADO CULINARY CENTER. Arsitektur Lansekap Gracia J. P. Kolompoy; Reny Syafriny; Dwight M. Rondonuwu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23688

Abstract

Manado Culinary Center adalah sebuah tempat dimana semua kegiatan kuliner dilakukan yang dipusatkan dalam suatu kawasan. Kota Manado sebagai kota pariwisata memiliki peningkatan wisatawan yang sangat pesat tiap tahunnya. Wisata kuliner tidak kalah menarik dengan sektor wisata lainnya karena kuliner pasti menjadi sebuah kebutuhan primer manusia sehingga kemanapun tujuan mereka berwisata, kuliner tetap menjadi bagian dari perjalanan wisata.Pada saat ini Kota Manado telah memiliki sejumlah tempat yang menjual makanan-makanan khas, sayangnya tempat-tempat tersebut kurang representatif. Maka dari itu dibutuhkan perencanaan dan perancangan Manado Culinary Center dengan penerapan konsep tema Arsitektur Lansekap yang diharapkan dapat menjadi sarana untuk pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi.Metode dalam proses perancangan ini melalui pendekatan tipologi fungsi , tematik, dan lokasi. Proses perancangannya berdasarkan dari pengumpulan data, analisis, dan pengkonsepan rancangan.Hasil dari perancangan ini merupakan layout, site plan, denah, tampak bangunan, tampak site, potongan (bangunan, site, orthogonal), perspektif, spot interior, spot eksterior, layout utilitas, detail utilitas, dan detail struktur. Dengan penerapan tema Arsitektur Lansekap yang mengambil dan mengangkat potensi-potensi lansekap pesisir pantai. Kata kunci: Manado Culinary Center, Arsitektur Lansekap
MINAHASA CULTURAL CENTER. Re-Interpreting Tradition Kevin M. Kawonal; Reny Syafriny; Cynthia E. V. Wuisang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.24014

Abstract

Pada perkembangan zaman saat ini budaya lokal sering dikesampingkan karena budaya-budaya modernisasi yang masuk dengan cepat. Di kabupaten Minahasa pembangunan akan fasilitas-fasilitas umum sangat diperhatikan, namun masih sedikit fasilitas umum yang berkaitan dengan perkembangan budaya dan nilai-nilai seni dan budaya yang ada. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan seni dan budaya dan yang terpenting adalah pemahaman terhadap kecintaaan akan budaya itu sendiri. Perancangan Minahasa Cultural Center dimaksudkan untuk mewadahi segalah bentuk kegiatan dan pengembangan budaya Minahasa dengan fasilitas penunjang yang diharapkan dapat menjadi motivasi dan wawasan yang baru tentang budaya Minahasa dan menjadi suatu identitas yang melekat erat pada masyarakat Minahasa. Adapun tujuan  dihadirkannya bangunan Minahasa Cultural Center  adalah kedepannya memberikan wadah kepada masyarakat untuk mempertahankan, melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya yang ada di tanah Minahasa, kedepannya budaya Minahasa bisa berkembang dan akan selalu menjadi jati diri dan identitas yang tertanam erat dalam diri masyarakat Minahasa. Dengan tiga metode yang digunakan yaitu pertama pengambilan data yang merupakan tahap pengumpulan data yang berkaitan dengan budaya Minahasa, dengan mengambil bentuk arsitektur vernakular dari rumah adat Minahasa ornamenn-ornamen dan ciri khas dari budaya Minahasa itu sendiri, kedua analisis tapak dan ketiga konsep sebagai pengambangan dari tapak. Pada dasarnya hasil dari perancangan Minahasa Cultural Center ini menekankan pada penerapan aspek nilai-nilai dari tradisi, dengan pendekatan tema yang diambil pada objek-objek arsitektur yang mengusung potensi maupun fungsi dari kebudayaan masyarakat tertentu, di mana lewat konsep “Re-Interpreting Tradition”  bangunan dapat menjadi wadah atau Bahasa untuk menyampaikan atau memberikan edukasi tentang budaya maupun tradisi dari masyarakat Minahasa. Kata kunci: Cultural Center, Budaya, Minahasa, Re-Interpreting Tradition.