Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kajian Hubungan Ketertarikan Pengunjung dengan Atmosphere Ruang Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Manado Town Square) Frits O. P. Siregar; Dwight M. Rondonuwu; Hanny Poli
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 6 No. 3 (2017): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.6.3.156

Abstract

Fenomena menjamurnya pembangunan pusat perbelanjaan di Indonesia, lebih khususnya yang ada di kota Manado akan meningkatkan daya saing antar pusat perbelanjaan yang ada untuk menarik pengunjungnya. Manado Town Square Mal adalah salah satu pusat perbelanjaan yang sangat diminati oleh masyarakat kota Manado dan telah menjadi salah satu icon tujuan wisata belanja bagi turis local maupun domestic yang berkunjung ke Manado merupakan fenomena lain yang terbentuk di kota Manado. Atmosphere ruang pusat perbelanjaan Manado Town Square memiliki cirri khas dengan layout koridor tunggal yang memanjang yang diiringi dengan deretan retail sepanjang koridor tersebut serta atrium dengan plafond berupa awan buatan. Dari fenomena-fenomena tersebut maka diadakan suatu penelitian yang mengeksplorasi atmosphere ruang pusat perbelanjaan Manado Town Square di Manadountuk menganalisis hubungan ketertarikan pengunjung dengan atmosphere ruangnya untuk mengetahui faktor atmosphere ruang apa saja yang berhubungan dalam mempengaruhi ketertarikan pengunjung terhadap atmosphere ruang yang tercipta dan dirasakan oleh pengunjung. Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian adalah pendekatan rasionalistik. Teori utama yang digunakan adalah Teori Atribut Lingkungan dari Gerald D. Weisman (1981) dan Teori Dimensi Store Atmosphere dari Mary Jo Bitner (1992). Teknik analisis untuk obyek-spesifik menggunakan teknik analisis kuantitatif menggunakan filsafat rasionalisme (upaya mencari yang esensial) dan teknik analisis kuantitatif statistik yang menganalisis rerata. Hasil penelitian diharapkan akan menggambarkan pengaruh faktor penataan ruang pada pusat perbelanjaan terhadap karakteristik atmosphere-nya yang akan mempengaruhi reaksi yang dirasakan pengunjung pada saat datang dan berbelanja. Reaksi pengunjung terhadap karakteristik store atmosphere ini akan mempengaruhi pada ketertarikan pengunjung untuk mengunjungi ruang tersebut serta tingkat kepuasannya yang berdampak pada pembelian produk-produk yang ditawarkan. Urgensi hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya saing pusat-pusat perbelanjaan yang lain berupa masukan bagi para desainer pusat perbelanjaan dalam mendesain pusat perbelanjaan agar supaya tercipta suatu atmosphere ruang yang dapat meningkatkan ketertarikan pengunjungnya.
KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Arifin Kamil; Hanny Poli; Hendriek H. Karongkong
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 6 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v6i2.5249

Abstract

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN KOTA TOMOHON Prasetiyo .; James Timboeleng; Hanny Poli
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 6 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v6i3.6060

Abstract

Parkir merupakan salah satu elemen penting dalam transportasi perkotaan karena akan berdampak terhadap pemilihan moda serta berpengaruh pada masyarakat dan sistem trasportasi dalam satu kota baik itu secara jangka panjang ataupun pendek.Kawasan pusat perdagangan Kota Tomohon merupakan salah satu kawasan yang padat aktifitas berada pada jalur arteri yang menghubungkan beberapa pusat kegiatan wilayah berada dalam wilayah adminisrasi Kelurahan Matani, kondisi eksisting saat ini pada kawasan pusat perdagangan tidak memiliki areal parkir yang dapat menampung kendaraan pengunjung pusat perdagangan sehingga mobil maupun motor milik pengunjung hanya di parkir pada badan jalan sehingga mengurangi kapasitas jalan yang ada. Pada penelitian ini metode survei yang digunakan adalah pengumpulan data primer terhadap permintaan parkir berupa kendaraan yang datang dan keluar serta pengumpulan data sekunder meliputi RDTR Kota Tomohon 2011-2031 dan Kota Tomohon Dalam Angka 5 tahun terakhir. Kawasan pusat pedagangan sendiri sifatnya linier sepanjang jalan raya Kota Tomohon dengan panjang 200 meter. Hasil analisis dari data yang didapat selama penelitian didapat jumlah rata-rata kendaraan yang masuk area parkir selama kurun waktu seminggu adalah sebanyak 436 unit minibus, 4 unit bus/truck, dan 425 sepeda motor. Dari hasil analisis kebutuhan kapasitas parkir sendiri diperoleh bahwa area parkir on street pada kawasan pusat perdagangan Kota Tomohon sudah tidak lagi mencukupi yakni dengan SRP eksisting untuk mobil 53 unit dengan kebutuhan sebenarnya 56 unit, selain itu pada jam-jam puncak pada pukul 15.00 hingga 18.00 area parkir sudah tidak dapat menampung kendaraan yang datang sehingga sebagian kendaraan sulit untuk mendapatkan lokasi parkir. Dampak yang ditimbulkan oleh lokasi parkir onstrret pada jalan raya tomohon yakni menghambat arus yang akan lewat di jalan tersebut.Berdasarkan hasil survey dan analisis perlu direalisasikan lokasi area parkir baru yang sifatnya bukan onstreet serta masih dapat dijangkau dari pusat perdagangan dengan jalan kaki dalam hal ini kami memberikan alternatif yaitu pada kawasan ex-SPBU Kota Tomohon, selain itu pemanfaatan moda angkutan masal juga perlu di perhitungkan guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
FOREST RESORT KAWASAN AIR TERJUN TUNAN DI TALAWAAN MINAHASA UTARA ( EARTH SHELTER DESIGN) Giska D. Ontorael; Pingkan P. Egam; Hanny Poli
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17095

Abstract

Minahasa Utara sebagai salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara dan sedang berkembang dari segi pariwisata. Banyaknya objek wisata baik wisata pantai, wisata pegunungan, agrowisata, waruga dan lain sebagainya, menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki Kabupaten Minahasa Utara, salah satunya objek wisata Air Terjun Tunan yang berada di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan. Air terjun yang berada di kawasan hutan dengan pemandangan dan pepohonan yang masih sangat alami menjadi karakteristik objek wisata Air Terjun Tunan. Forest Resort Kawasan Air Terjun Tunan menjadi fasilitas pendukung yang diharapkan mampu menunjang objek wisata Air Terjun Tunan dan menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Dengan tema perancangan Earth Shelter Design yang berkonsep ramah lingkungan dan mengadaptasi keadaan tapak serta memperlajari objek-objek rancangan yang sudah ada sebelumnya, menjadi titik tolak dan hal mendasar terhadap klasifikasi Resort yang ditawarkan serta berpengaruh terhadap bentuk, sirkulasi, material bangunan, pola penataan ruang luar dan elemen-elemen ruang luar yang digunakan. Rancangan Forest Resort Kawasan Air Terjun Tunan dengan tema perancangan Earth Shelter Design berkonsep ramah lingkungan dihasilkan melalui kajian-kajian dan analisa secara arsitektural yang dituangkan melalui hasil desain arsitektur.Kata Kunci: Minahasa Utara, Forest Resort, Earth Shelter Design 
CHRISTIAN COMMUNITY CENTER DI MANADO. BIOMIMICRY ARCHITECTURE Vincent D. J. Pasla; Alvin J. Tinangon; Hanny Poli
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17096

Abstract

Kehidupan antara umat beragama di Manado sangatlah kondusif dan memiliki toleransi yang tinggi. Khususnya pada umat beragama Kristen pusat informasi dan pelayanan kekristenan di Manado tergolong tidak optimal dan tidak diketahui secara jelas informasi yang didapat dari mana sumbernya, serta pusat kegiatan kerohanian khususnya agama Kristen sangatlah tidak memadai dan tidak optimal, sehingga perlu adanya suatu wadah kegiatan pelayanan sekaligus pusat informasi kekristenan di Manado untuk lebih mempererat hubungan horizontal antara masyarakat manado khususnya agama Kristen.                Penerapan tema pada rancangan adalah berupa konsep desain arsitektural yang memerhatikan kondisi lingkungan sekitar dan desain yang mengikuti alam yaitu Biomimicry Architecture. Dalam penerapan Biomimicry Architecture diharapkan memberikan dampak positif bagi manusia maupun lingkungan sekitar yang semakin hari semakin tidak bersahabat lagi. Sehingga dengan desain Biomimicry Architecture yang fleksibel dan representatif dapat membuat kondisi lingkungan dan bangunan dapat stabil dan pengguna memiliki kesan santai tenang dan nyaman. Dari tema ini diharapkan dapat mempengaruhi manusia untuk tidak merusak alam melainkan menjaga dan melestarikan sebagai warisan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di masa mendatang, dan menjadi inspirasi untuk perancangan-perancangan bangunan di masa depan.Kata Kunci : Kristen, Manado, Christian Community Center, Biomimicry Architecture
MANADO INTERNATIONAL CIRCUIT RACE. Hi-Tech Architecture Marcello J. Tumbol; Prof. Sangkertadi; Hanny Poli
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17597

Abstract

               Sirkuit adalah tempat dimana untuk menyediakan para pembalap serta tim untuk memperlihatkan perkembangan kendaraan mereka untuk berkompetisi dalam dan baraduh kecepatan yang mengadopsi teknologi untuk di uji coba. Dalam perancangan objek ini mempunyai fungsi merancang sirkuit balap yang bertaraf internasional dengan lisensi agar dapat digunakan untuk menggelar kompetisi paling bergengsi yaitu Formula 1 & Motogp dengan sirkuit dapat digunakan ajan balapan berkategori internasional atau di bawahnya kecuali Rally dan Motorcross.                Sirkuit ini tidak digunakan hanya untuk arena balap saja namun juga di gunakan untuk tempat berekreasi dan tempat dijadiknnya sebagai tempat konser musik. Dengan adanya perancangan objek ini karena Sulawesi utara khususunya kota manado sebagai kota ekowisata maka perlu tambahan sarana dan fasilitas pariwisata dan menghasilkan sumber devisa setiap tahunnya.                  Dengan pembangunan sirkuit balap internasional dan pemilihan lokasi yang strategis. Dalam penerapan tema High Tech Archittecture karrena dalam objek tersebut tempat untuk mengadu teknologi antara tim di setiap negara.. dengan diterpkannya tema tersebut kiranya menghasilkan rancangan yang yang berteknolgi tinggi sebagai terekspos dari bangunan dan lingkungan sekitar kawasan dalam perancangan arena sirkuit.Kata Kunci : Manado International Circuit Race, High-Tech Architecture
REDESAIN TERMINAL PENUMPANG SISTEM TRANSPORT INTERMODA PELABUHAN JAILOLO. Arsitektur Simbiosis Semuel B. Mesdila; Hanny Poli; Julianus R. Sondakh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.20700

Abstract

Kabupaten Halmahera Barat merupakan salah satu Kabupaten yang sedang berkembang dalam hal ekonomi maupun lainnya. Daya tarik Kabupaten Halmahera Barat akan Pariwisata laut menjadi tujuan utama para turis datang ke kota ini. Sehingga perhubungan laut dengan fasilitas yang memadai sangat memberikan nilai tambah dalam pelayanan.  Pelabuhan ini juga bukan hanya berperan dalam hal Pariwisata tetapi juga sebagai alat penyebertangan ke daerah lain, serta sebagai sarana untuk berdagang sehingga peran Pelabuhan Jailolo sangat vital bagi daerah disekitarnya, maka dari itu dengan adanya Redesain Pelabuhan yang di rencanakan akan memberikan fasilitas yang memadai dalam menampung segala aktifitas, dalam hal kepelabuhanan Pelabuhan Jailolo juga merupakan salaha satu pintu masuk menuju Kabupaten Halmahera dan sekitarnya yang tentunya sangat berperan untuk menunjang kelancaran transportasi antar Kota dan Kabupaten, selain itu Redesain Pelabuhan Jailolo juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya seperti Terminal Angkutan Darat yang akan di di desain pada satu lokasi yang sama. Dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Simbiosis sehingga diharapkan mampu menghadirkan Pelabuhan dengan perpaduan fungsi yang kreatif dan falitas yang baik sehingga memberikan kenyamanan dalam penggunannya.Kata kunci : Pelabuhan Jailolo, Arsitektur Simbiosis, Halmahera Barat, Jailolo, Terminal.
TAMAN WISATA BUDAYA DAN HOTEL RESORT DI TANA TORAJA. Dynamic Modular Architecture Selpi Paundanan; Hanny Poli; . Suryono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20846

Abstract

Taman wisata budaya merupakan wadah untuk menampung setiap wujud kebudayaan suatu daerah. Tana Toraja merupakan daerah kabupaten yang layak untuk membangun sebuah taman wisata budaya dengan melihat jumlah wisatawan yang terus mengalami peningkatan sekaligus sebagai wujud apresiasi, tempat penelitian, pengembangan dan rekreasi. Taman wisata budaya yang dilengkapi dengan hotel resort menjadi strategi penggabungan dua tipologi fungsi arsitektur yang synergy. Menghadirkan taman wisata budaya dan hotel resort dengan tema dynamic modular architecture akan menciptakan karya arsitektur yang memberikan ekspresi bentuk yang kemudian digabungkan dengan kebudayaan setempat. Mengumpulkan data, menganalisa, dan menentukan konsep yang dilakukan berulang hingga mencapai titik maksimal merupakan strategi perancangan yang digunakan. Memilih tapak yang strategis dengan berbagai analisa yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan objek dan kaitannya dengan dynamic modular architecture. Hasil perancangan kemudian menjadi wadah bagi masyarakat setempat untuk pengembangan kebudayaan yang ada sejak lama.Kata kunci: Dynamic, Hotel resort, Taman wisata budaya, Wisatawan
SEKOLAH LUAR BIASA ANAK DI MANADO. Arsitektur Neurosains Andrew Z. Mawei; Hanny Poli; Cynthia E. V. Wuisang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23698

Abstract

Pendidikan bagi anak-anak pengidap disabilitas di Sulawesi Utara, terutama Kota Manado, kurang memadai dengan apa yang dibutuhkan oleh murid-murid dengan disabilitas mental. Lemahnya kualitas pendidikan yang mereka dapatkan salah satunya dikarenakan fasilitas sekolah luar biasa yang tidak mendukung dan malah menghambat perkembangan dari anak-anak disabilitas. Untuk mengadakan fasilitas sekolah luar biasa perlu diperhatikan tingkat kenyamanan dan kemudahan akses bagi anak-anak dengan disabilitas mental, apalagi kebutuhan khusus yang mereka punya memerlukan penanganan berbeda dari anak biasanya. Untuk bisa memenuhi kebutuhan khusus yang diperlukan anak disabilitas maka penulis mendasarkan konsep bangunan dengan tema arsitektur neurosains; yakni cabang arsitektur yang menerapkan studi ilmu saraf dalam rancangannya. Arsitektur neurosains, dalam penerapannya pada desain sekolah luar biasa untuk murid-murid tuna-grahita (pengidap disabilitas mental) menggunakan triad estetika. Triad estetika terdiri dari sistem sensorimotor yakni pengalaman visual, pengalaman non-visual dan respons motorik, sistem knowledge-meaning (pengetahuan-arti) berupa ekspektasi kontrol dan konteks atau arti, sistem emotion-valuation (emosi-valuasi) tepatnya sensori emosional. Prinsip-prinsip pengalaman arsitektural ini diaplikasikan dalam konsep desain sekolah luar biasa dalam bentuk sirkulasi ruang yang mengutamakan aksesibilitas, selubung yang warna-warni dan menyenangkan, tekstur yang merangsang indera dan tataruang, luar maupun dalam, yang edukasional, terbuka dan tidak berkesan kaku serta kelas-kelas yang memungkinkan terpenuhinya beberapa fungsi. Dengan menggunakan prinsip-prinsip pengalaman arsitektural dari neurosains dalam suatu desain sekolah luar biasa, menghasilkan sebuah fasilitas pendidikan yang bisa menjamin kenyamanan dan keamanan murid-murid disabilitas mental dalam situasi belajar mengajar, namun juga menciptakan lingkungan terbaik agar mereka bisa mengembangkan kemandirian dan rasa percaya diri agar bisa lebih mudah mengintegrasikan diri dalam masyarakat luas. Kata kunci: Manado, Sekolah Luar Biasa, Arsitektur Neurosains, Disabilitas Mental
SHOPPING CENTRE DI KOTA TOMOHON . Green Architecture Toni A. Tumbole; . Sangkertadi; Hanny Poli
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.24620

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin modern membuat manusia juga semakin memiliki banyak tuntutan. Kebutuhan penting manusia yang awalnya merupakan kebutuhan primer sandang, pangan dan papan kini seakan bergeser ke kebutuhan sekunder dan tersier yang lebih diutamakan. Untuk itu, adanya pusat perbelanjaan yang menunjang kebutuhan masyarakat tentu dapat membantu memenuhi setiap kebutuhan masyarakat era modern saat ini. Tomohon merupakan kota berkembang di sulawesi utara dengan jumlah penduduk 103.506 jiwa (2015) merupakan tempat yang dinilai tepat untuk diadakan pembangunan pusat perbelanjaan karena infrastruktur sekelas pusat perbelanjaan dinilai masih minim di kota yang saat ini memiliki event tahunan TIFF (Tomohon International Flower Festival) dan sering dikunjungi oleh masyarakat domestik maupun internasional. Dengan hadirnya pusat perbelanjaan yang menyusung konsep green architecture merupakan pusat perbelanjaan dengan konsep yang baru, di daerah Sulawesi Utara khususnya Tomohon, akan membuat masyarakat untuk dapat lebih menghargai lingkungan tempat tinggal kita semua, serta lebih menghargainya untuk dapat terjaga sepenuhnya. Kata Kunci: Pusat Perbelanjaan, Kota Tomohon, Green Architecture