Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

E-GAME CENTER DI MANADO, Bangunan Pintar Putri N. Watulingas; Frits O. P. Siregar; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.39065

Abstract

Pada era modern dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat ini, game online telah dijadikan sebagai hobi sekaligus sarana mencari penghasilan oleh berbagai kalangan dari segala penjuru dunia termasuk di Kota Manado. Peminat dan atlet yang ada di Manado tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menyalurkan hobi dan pekerjaan mereka. Banyak usaha Game Center yang tidak bisa memberikan kenyamanan kepada penggunanya, oleh karena itu sangat cocok untuk membangun E-Game Center yang akan mewadahi kegiatan mereka mulai dari bermain game dengan bebas dan nyaman hingga mengikuti perlombaan bergengsi. Bangunan ini akan bertemakan Bangunan Pintar dengan teknologi touchless sejalan dengan era pandemi yang diharuskan mengurangi sentuhan langsung. Kata kunci : Manado, Game Center, Bangunan Pintar
PUSAT SENI BUDAYA BALI DI KOTA MANADO, NEO VERNAKULAR Yoga S. Sugawa; Frits O. P. Siregar; . Suryono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43368

Abstract

Perancangan Pusat Seni Budaya Bali ini lahir dari minat masyarakat bali yang ada di kota manado yang melestarikan keberagaman akan budaya bali ke di kota manado yang merupakan Ibu Kota Manado yang menjadi primadona pariwisata bagi tursi yang datang unutk menikmati keindahan kota manado dan juga melihat langsung keberagaman akan budaya yang di kota Manado, Kota Manado memiliki beragam macam budaya yang ada di dalamnya, Budaya yang paling nampak pada kota Manado yaitu Budaya Minahasa sehingga keberagaman budaya bali yang di Kota Manado  belum sepenuhnya nampak secara menyeluruh unutk mendukung aktivitas akan budaya bali. Tujuan Pusat Seni Budaya Bali ini unutk menghadirkan wadah pelestarian budaya lewat penampilan secara menyeluruh serta dapat memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dan juga pengunjung yang datang di kota ManadoMetode yang dipakai dalam perancangan ini merupakan metode dari Horst Rittel yaitu metode “Siklus pengembangan varietas dan reduksi varietas”, dimana dalam proses ini, perancang membuat lebih dari 1 alternatif rancangan yang akan di terapkan pada objek, sesuai dengan judul dan tema perancangan unutk memperoleh desain yang baik dan sesuai dengan kondisi tapak dan juga menggunakan metode analisa Edward T,White  untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan akan kebutuhan dan juga llingkungan sekitarPada Perancangan Objek Pusat Seni budaya bisa menghasilkan desain asrstiketural yang mampu merespon permasalahan yang ada mulai dari kebutuhan masyarakat bali di Kota Manado dengan penyediaan fasilitas pemberdayaan dan edukasi dan juga aspek kelestarian budaya dengan memaksmilkan bentuk akan bentuk bangunan sebagai perwadahan kegiatan kesenian., Dengan penerapan tems “Neo Vernakular” makasa perancangan ini mampu menjawab permasalahn tapak yang ada lewat solusi arsiekural yang tetap mempertahankan bentuk bangunan budaya bali dengan penerapan yang modernKata kunci: Manado, Pusat Seni Budaya, Bali, Wisata Edukasi, Neo Vernakular.
TERMINAL BUS TIPE A DI TONDANO, KABUPATEN MINAHASA: Green Architecture Jordy Kevin P. Banteng; Judy O. Waani; Frits O. P. Siregar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal merupakan suatu komponen sistem transportasi yang berperan menjadi pangkalan kendaraan angkutan umum yang digunakan untuk mengatur alur sirkulasi kedatangan dan keberangkatan angkutan, serta menjadi sarana untuk menaikan dan menurunkan orang atau barang, serta menjadi perpindahan moda angkutan umum. Melihat dari fungsi tersebut, terminal penumpang merupakan sarana pelayanan public yang memiliki peranan penting dalam penagaturan sirkulasi kendraan umum pada suatu trayek, yang secara luas diperlukan oleh masyarakat. Melihat Tondano sebagai ibukota dari kabupaten Minahasa yang memeiliki terminal bus bertipe B yang berada di kelurahan Wawalintouan, memiliki keadaan yang masih kurang layak untuk memenuhi kebutuhan dari mobilitas masyarakat pada saat ini. Keadaan terminal saat ini juga sudah tidak mencukupi untuk menampung volume kendaraan umum yang ada, diakrenakan keterbatasannya lahan yang ada saaat ini tidak mampu menampung lagi angkutan umum yang ada saat ini sehingga dengan dihadirkan rancangan terminal Tondano tipe A ini bisa menampung semua volume kendaraan dan trayek yang ada di terminal Tondano, dengan menerapan konsep Green Architecture diharapkan bisa mengembalikan citra dari.sebuah terminal dengan pelayanan yang baik dan lebih memadai sehingga menjadi lingkungan yang sehat bagi para penggunanya. Kata Kunci: Green Architecture, Terminal Tipe A, Tondano.
SENIOR LIVING DI KOTA MANADO: Arsitektur Perilaku Christine V. Rantung; Frits O. P. Siregar; Ricky M. S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senior Living merupakan area hunian yang terpadu dengan fasilitas penunjang guna mendukung mobilitas masyarakat lanjut usia atau Lansia yang tinggal beraktifitas didalamnya agar tetap aktif dan produktif meski mulai memasuki atau sudah masuk pada usia senja. Menghadirkan Senior Living di Kota Manado menjadikannya sebagai jawaban atas keresahan atas terbatasnya area hunian khusus lansia yang didesain menerapkan dan berkiblat pada kebutuhan-kebutuhan lansia yang tak dapat disamakan dengan lingkungan hunian masyarakat usia produktif. Maka dari itu dalam proses desain objek ini menerapkan pendekatan Arsitektur Perilaku dengan tujuan akhir agar objek ini dapat benar-benar menyediakan apa yang dibutuhkan oleh penggunanya, yaitu area hunian yang aman dan nyaman lewat kajian prinsip tema Arsitektur Perilaku Lansia. Kata Kunci : Kota Manado, Senior Living, Arsitektur Perilaku
PUSAT EDUKASI DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK DI KABUPATEN MINAHASA: Arsitektur Vernakular Gladies E. Mirah; Frits O. P. Siregar; Cynthia E. V. Wuisang Wuisang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenaikkan grafik kelajuan pertumbuhan penduduk di Sulawesi Utara selalu diiringi dengan faktor utama yaitu adanya peningkatan angka kelahiran di setiap daerah yang ada di Sulawesi Utara. Hal ini juga diiringi dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, yang membuat kita dituntut untuk menyeimbangi pertumbuhan penduduk dengan memiliki kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya. Dengan melihat fakta tersebut maka diperlukan pematangan potensi sumber daya manusia sejak se-dini mungkin, sehingga masa kanak-kanak dianggap sebagai masa yang tepat untuk mengelaborasi potensi, minat, dan bakat dikarenakan sifat gemar meng-eksplorasi yang dimiliki anak-anak. Hal ini dapat direalisasikan melalui sebuah wadah atau sarana, Pusat Edukasi dan Pengembangan Kreativitas Anak. Dengan pendekatan tema Arsitektur Vernakular terhadap objek rancangan, diharapkan hal ini dapat melengkapi kebutuhan fungsi edukasi pada objek, yang dapat memberikan nilai-nilai kebudayaan untuk diajarkan kepada anak-anak. Proses perancangan akan dilakukan dengan menggunakan metode teori fungsi dari Geoffrey Broadbent, yang mengejar enam poin fungsi yang ada untuk diprogramatikan ke objek rancangan. Hasil dari perancangan objek Pusat Edukasi dan Pengembangan Kreativitas Anak ini berfokus pada usaha untuk mencari tau dan mengasa potensi anak-anak yang disajikan dalam bentuk aktivitas edukatif yang menyenangkan, agar dapat terciptanya kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi serta masa kanak-kanak yang berkualitas. Kata Kunci : Pusat Edukasi, Kreativitas Anak, Arsitektur Vernakular
TAMAN SAFARI KLABAT, MINAHASA UTARA: Architecture Sense of Place David G. William; Frits O. P. Siregar; Ingerid L. Moniaga
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minahasa Utara merupakan salah satu daerah yang dikhusukan pemerintah Sulawesi Utara sebagai daerah wisata, dimana terdapat berbagai macam objek wisata yang ada pada kabupaten ini, seperti wisata pantai Pantai Pall dan juga wisata pegunungan Kaki Dian. Namun semua objek wisata tersebut hanya memberikan hiburan semata bagi pengunjungnya, maka dari itu diperlukan sebuah objek wisata yang memiliki manfaat lebih dari itu. Taman Safari adalah jawaban yang tepat untuk menjadi salah satu bagian objek wisata di Minahasa Utara, dimana Taman Safari bukan saja memiliki fungsi rekreasi, melainkan juga edukasi, konservasi juga riset dan penelitian. Sehingga pengunjung yang datang nantinya akan merasakan pengalaman berkunjung ke objek wisata yang lebih berkesan. Pembuatan Taman Safari juga sangat membantu dalam hal melestarikan hewan-hewan yang terancam punah, dalam hal ini hewan-hewan endemic Sulawesi Utara yakni Yaki dan Tarsius. Berbeda dengan Taman Safari yang ada pada umumnya, pengunjung akan merasakan sebuah suasana yang berbeda ketika mereka berkunjung ke dalam Taman Safari Klabat ini, dimana pendekatan tema Architecture Sense of Place akan membawa pengunjung mengelilingi setiap sudut taman ini dengan perasaan “Sense” yang berbeda-beda. Dimana permainan penataan lanskap dan desain bangunan akan berbeda dengan Taman Safari yang pernah ada sebelumnya. Perancangan Taman Safari Klabat tidak dilakukan secara asal namun melaikan menggunakan metode dan analisis yang baik dan benar, dalam hal ini metode yang digunakan dalam perancangan yakni metode Glass Box. Dengan metode ini perancang mengidetifikasi terlebih dahulu rancangan apa yang akan dirancangkan, diamana dalam hal ini adalah Taman Safari. Meneliti jenis hewan dan habitat hewan yang akan ditempatkan pada Taman Safari Klabat merupakan salah satu Langkah dari metode Glass Box, dimana studi yang didapatkan dapat diterapkan agar dapat merancang sebuah habitat yang baik bagi para hewan nantinya. Dari latar belakang, tujuan perancangan dan metode yang dipaparkan diharapkan perancangan Taman Safari Klabat akan menjadi sebuah tempat yang baik dan bermanfaat bagi Minahasa Utara. Dimana objek wisata ini bisa menjadi daya pikat wisatawan dalam negri maupun luar negri, sehingga kualitas wisata di daerah ini akan meningkat. Kata Kunci : Minahasa Utara, Taman Safari Klabat, Architecture Sense of Place
MEMORIAL FUNERAL PARK DI MANADO: Modern garden Kevin Anter; Frits O. P. Siregar; Claudia S. Punuh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai bagian dari RTH (Ruang Terbuka Hijau), kawasan pekuburan seharusnya menjadi sebuah taman kota, yang menjadi tempat resapan air dan juga menjadi tempat berbagai aktivitas sosial yang dilakukan didalamnya. Hal ini tertulis dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5 tahun 2008 tentang pemanfaatn Ruang Terbuka Hijau di Kawasan perkotaan. Di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado dan kota-kota besar lain yang ada di Sulewesi Utara, kawasan pekuburan hanya menjadi tempat pemakaman jenazah dimana banyak yang tidak tertata, pemanfaatan lahan yang kurang optimal, banyak Kawasan pekuburan yang tidak mempunyai lahan kosong sehingga 1 makam bisa diisi lebih dari 1 jenazah. Seperti contoh pekuburan bahu banyak 1 makam yang disi bahkan sampai 4 jenazah didalamnya. Banyak Kawasan pekuburan memberi dampak negative terhadap lingkungan sekitarnya yaitu membuat tanah disekitar Kawasan pekuburan menjadi turun. Kawasan pekuburan yang seharunya menjadi taman kota. Oleh karena itu dalam perancangan ini akan menghadirkan Kawasan pekuburan dengan konsep memorial park yang tertata rapih memiliki suasana yang beda dengan tempat pemakaman pada umumnya. Dengan penerapan tema modern garden dengan perancangan yang baik akan mengubah suasana Kawasan pekuburan, sehingga orang yang datang di kawasan pekuburan ini tidak merasa seperti datang ke ke kawasan pekuburan. Kata kunci : Kawasan Pekuburan, Memorial park, Sulawesi Utara, Kota Manado, Modern Garden
REVITALIZATION MARINE VILLAGE ECOTOURISM IN BITUNG CITY: Sustainable Tourism Development Verent F. Tigauw; Pierre H. Gosal; Frits O. P. Siregar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bitung merupakan kota pelabuhan sekaligus salah satu kota penghasil ikan cakalang dan tuna terbesar di Indonesia. Hal ini membuat sebagian besar pendudunya berprofesi sebagai nelayan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu daya Tarik utama bagi wisatawan untuk datang berkunjung. Dengan kawasan yang strategis ini, pariwisata di kota Bitung terlebih khusus Pulau Lembeh memiliki fungsi utama dan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang berpengaruh penting dalam beberapa aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, dan daya dukung lingkungan hidup. Dengan menggunakan tema sustainable tourism development dapat mendukung perancangan ini dengan memfasilitasi kebutuhan dari masyarakat nelayan serta mewujudkan visi pariwisata Kota bitung yang berdaya saing, berbudaya dan berkelanjutan. Dalam merevitalisasi salah satu kampung nelayan di pulau Lembeh menerapkan 3 pendekatan perancangan yaitu tipologi objek, pendekatan lokasi dan pendekatan tematik. Hal ini juga bukan saja untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung melihat Kota Bitung sebagai penghasil ikan cakalang dan tuna saja tetapi mampu juga melihat budaya kehidupan dari masyarakat sekitar sebagai nelayan dan juga dapat menjadi sarana edukasi serta penelitian dalam bidang perikanan serta dapat menunjang perekonomian lokal masyarakat bahkan sampai daerah. Kata Kunci : Kota Bitung, Revitalisasi Kampung Nelayan, Kampung Bahari, Sustainable Tourim Development
PUSAT INDUSTRI KREATIF DI KOTA BITUNG: Arsitektur Kontemporer Maulana A.A. Mardjuni; Frits O. P. Siregar; Michael M. Rengkung
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kreatif merupakan proses kreasi, kreativitas serta gagasan seseorang ataupun sekelompok orang sanggup menghasilkan suatu karya, tanpa memanfaatkan sumber daya alam, serta bisa dijadikan produk ekonomi buat penciptaan. Dengan potensi adanya kreatifitas masyarakat yang begitu antusias dalam Industri kreatif dan juga UMKM yang dalam kaitannya dengan letak objek di Kawasan pusat pertumbuhan di Kota Bitung, maupun fungsi objek desain yang menerapkan konsep Arsitektur Kontemporer dalam rangka pembentukan wajah baru untuk Kota Bitung sebagai Kota yang dinamis atau akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman layaknya seperti Arsitektur Kontemporer dan juga Kreatifitas Masyarakat. Kata kunci : Bitung, Pusat Industri Kreatif, Arsitektur Kontemporer
Kajian Hubungan Ketertarikan Pengunjung dengan Atmosphere Ruang Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Manado Town Square) Frits O. P. Siregar; Dwight M. Rondonuwu; Hanny Poli
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 6 No. 3 (2017): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.6.3.156

Abstract

Fenomena menjamurnya pembangunan pusat perbelanjaan di Indonesia, lebih khususnya yang ada di kota Manado akan meningkatkan daya saing antar pusat perbelanjaan yang ada untuk menarik pengunjungnya. Manado Town Square Mal adalah salah satu pusat perbelanjaan yang sangat diminati oleh masyarakat kota Manado dan telah menjadi salah satu icon tujuan wisata belanja bagi turis local maupun domestic yang berkunjung ke Manado merupakan fenomena lain yang terbentuk di kota Manado. Atmosphere ruang pusat perbelanjaan Manado Town Square memiliki cirri khas dengan layout koridor tunggal yang memanjang yang diiringi dengan deretan retail sepanjang koridor tersebut serta atrium dengan plafond berupa awan buatan. Dari fenomena-fenomena tersebut maka diadakan suatu penelitian yang mengeksplorasi atmosphere ruang pusat perbelanjaan Manado Town Square di Manadountuk menganalisis hubungan ketertarikan pengunjung dengan atmosphere ruangnya untuk mengetahui faktor atmosphere ruang apa saja yang berhubungan dalam mempengaruhi ketertarikan pengunjung terhadap atmosphere ruang yang tercipta dan dirasakan oleh pengunjung. Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian adalah pendekatan rasionalistik. Teori utama yang digunakan adalah Teori Atribut Lingkungan dari Gerald D. Weisman (1981) dan Teori Dimensi Store Atmosphere dari Mary Jo Bitner (1992). Teknik analisis untuk obyek-spesifik menggunakan teknik analisis kuantitatif menggunakan filsafat rasionalisme (upaya mencari yang esensial) dan teknik analisis kuantitatif statistik yang menganalisis rerata. Hasil penelitian diharapkan akan menggambarkan pengaruh faktor penataan ruang pada pusat perbelanjaan terhadap karakteristik atmosphere-nya yang akan mempengaruhi reaksi yang dirasakan pengunjung pada saat datang dan berbelanja. Reaksi pengunjung terhadap karakteristik store atmosphere ini akan mempengaruhi pada ketertarikan pengunjung untuk mengunjungi ruang tersebut serta tingkat kepuasannya yang berdampak pada pembelian produk-produk yang ditawarkan. Urgensi hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya saing pusat-pusat perbelanjaan yang lain berupa masukan bagi para desainer pusat perbelanjaan dalam mendesain pusat perbelanjaan agar supaya tercipta suatu atmosphere ruang yang dapat meningkatkan ketertarikan pengunjungnya.