Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

APLIKASI METODE TAGUCHI DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI -, Ernawati; -, Hartati
Teknosains Vol 8, No 2 (2014): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN ALauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The grocery industry at present experiencing a pretty tight competition, so it requires that producers are able to maintain and improve the quality of products produced in order to compete with its competitors in the market. One way to improve the quality of the resulting bread is to regulate the composition of the raw material for making the bread by means of a method of designing an experiment by taking into account the factors that influence or commonly called the Taguchi method.This research aims to find a combination of raw materials each level factors that produce the optimum quality characteristics by using the Taguchi method. The results of this research showed that the combination of factor levels wich produce the optimum quality characteristics of bread are a factor A (flour) at a level of 200 grams, the factor C (butter) at level 2 as much as 10 grams, and factor D (egg) at level 1 as 90 grams. Percent greatest contribution to the quality of bread as compared with other factors, namely 33.12%, 30.62% and 30.61%.Key words: Taguchi, Orthogonal Array.
PENGARUH RASIO TEPUNG KECIPIR (Psophocarpus Tetragonolobus) DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK SOSIS IKAN GABUS (Ophiocephalus Striatus) Ernawati -; Hapsari Titi Palupi
Agrika Vol 8, No 2: Nopember 2014
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.109 KB) | DOI: 10.31328/ja.v8i2.118

Abstract

Biji kecipir adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang mempunyai protein tinggi dan dapat  ditingkatkan nilai gunanya dengan cara dibuat tepung. Sedangkan ikan gabus kaya akan albumin, yaitu protein penting yang bermanfaat untuk pembentukan jaringan sel baru. Usaha pengolahan gabus dengan cara dijadikan sosis belum banyak dilakukan, sehingga peneliti termotivasi untuk mengaplikasikan tepung kecipir pada pembuatan produk sosis ikan gabus untuk diversifikasi pangan dan meningkatkan daya gunanya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui rasio tepung kecipir dan tepung tapioka yang terbaik untuk menghasilkan sosis ikan gabus yang mempunyai karakteristik baik dan sesuai dengan SNI 01-3820-1995. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, terdiri dari 6 perlakuan kombinasi tepung kecipir dan tapioka dengan konsentrasi yang berbeda yaitu K1 = 0% dan 30%, K2 = 3% dan 27%, K3 = 6% dan 24%, K4 = 9% dan 21%, K5 = 12% dan 17%, K6 = 15% dan 15%. Tepung kecipir hasil analisis mempunyai kadar air 11,08%, lemak 15,64%, protein 31,56%, karbohidrat by different 36,97%, sedangkan analisis warna meliputi L (Lightness), a+ (kemerah-merahan) dan b+ (kekuning-kuningan) berturut-turut adalah: 82,233; 3,167; dan 16,300. Perlakuan rasio tepung kecipir dan tapioka pada konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap nilai kadar protein, nilai warna b+, serta nilai organoleptik rasa, warna dan aroma, berpengaruh nyata terhadap kadar lemak, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, tekstur, serta derajat warna L dan a+. Kadar protein dan kadar lemak, dan derajat warna L (kecerahan) cenderung meningkat dengan penambahan  konsentrasi tepung kecipir, sedangkan kadar air, nilai tekstur dan derajat warna a+ menunjukkan nilai yang variatif. Kata kunci : tepung kecipir, ikan gabus, albumin, sosis
MODEL ANTESEDEN LOYALITAS PELANGGAN RUMAH MAKAN DAPUR SAMBAL SOLO Ernawati -
Exsplorasi Vol. 27 No. 2 (2015): Eksplorasi
Publisher : Eksplorasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis signifikansi pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, signifikansi pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan, signifikansi pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan, pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi kepuasan, pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang dimoderasi perceived value. Obyek penelitian adalah konsumen Dapur Sambal Solo Adapun, waktu pelaksanaan penelitian bulan Juni 2014. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, adapun kriteria sampel adalah pelanggan minimal telah 2 kali melakukan pembelian Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Sebelum pengumpulan data, instrumen akan diuji dengan uji validitas dan Uji Reliabilitas dan uji asumsi klasik.Analisis data dilakukan dengan uji pengaruh langsung , pengaruh Tidak langsung dan uji Selisih Mutlak. Hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan: 1) Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan karena p value sebesar 0,000 < 0,05; 2) Perceived value memoderasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan karena p value sebesar 0,010 < 0,05; 3) Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena p value sebesar 0,002 <0,05; 4) Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena p value sebesar 0,000 < 0,05; dan kepuasan pelanggan memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan, karena hasil analisis jalur menunjukkan koefisien pengaruh tidak langsung (0,573) > koefisien pengaruh langsung (0,275). Sehingga semua hipotesis terbukti.Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, perceived value
EFEKTIVITAS METODE ANALISIS GLASS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA BAGI ANAK DISLEKSIA KELAS III SDN 09 KOTO LUAR PADANG Ernawati -
Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.803 KB) | DOI: 10.24036/jupe60660.64

Abstract

Abstract:The background of this research is the difficulty in reading the words of a child vowels in SDN 09 Koto Luar Padang. Analisis Glass method is a method of teaching through code-breaking group of letters in words. The purpose ofthis study is to prove the effectiveness of the method of analysis glass in improving the ability to read the word vowels. This type of research is Single Subject Research with ABA design. The results showed Analisis Glass method is effective inimproving the ability to read words vowels dyslexia children in SDN 09 Class III Koto Luar Padang.
GAMBARAN SOFTSKILL MAHASISWA SARJANA PERAWAT DI FIKKES UNIVERSTAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Tri Hartiti; Ernawati -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.189 KB)

Abstract

Perawat adalah seseorang yang memberikan pelayanan kesehatan (care provider) secara profesional, dimana pelayanan tersebut berbentuk pelayanan biologis, psikologis sosial, spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Perawat diharapkan memiliki kompetensi sebagai perawat profesional, baik berupa hard skill maupun soft skill.Soft skill merupakan salah satu keterampilan yang harus di miliki oleh setiap orang terutama bagi perawat. Soft skill diperlukan untuk mendukung hard skill atau keterampilan teknis yang telah didapatkan oleh para perawat saat mengikuti pendidikan keperawatan atau sebagai mahasiswa keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran softskill mahasiswa strata satu keperawatan..Metode penelitian non eksperimen(deskriptif), dengan pendekatan survey terhadap populasi 264 mahasiswa yang diambil semuanya dari semester 2 sampai 8. Hasil yang didapatkan adalah sebagian besar mahasiswa perawat berjenis kelamin perempuan 65,5%,rerata umur 20 tahun, softskill mahasiswa berada pada katagori sedang, yaitu sebesar 55.7% , mahasiswa dengan softskill yang tinggi 32.3%, namun demikian masih ada 12 % yang kemampuan softskillnya masih rendah. Komponen softskill yang paling tinggi yang dimiliki oleh mahasiswa perawat adalah kemampuan bekerja sama, diikuti etik moral dan professional serta kewirausahaan. Kemampuan yang paling rendah adalah kemampuan memimpin dan kemampuan berfikir kritis yaitu sebesar 24.6%. Softskill mahasiswa keperawatan menunjukkan trend yang meningkat dari semester 2, 4 dan 6, namun mengalami penurunan lagi setelah memasuki semester 8 hal tersebut dikarenakan pada semester 8 mahasiswa kembali melaksanakan kegiatan yang bersifat individu dan interaksi dengan kelompok sudah sangat sedikit.Kata kunci : softskill mahasiswa perawat
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU PASCA PERSALINAN DI PUSKESMAS BRANGSONG DAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Sri Rejeki; Ernawati -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Bio Molekuler, Analis Kesehatan, Keperawatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.548 KB)

Abstract

Latar belakang: Banyak perempuan mengalami robekan perineum pada saat melahirkan baik pada primipara maupun persalinan lanjut. Luka pada perineum terjadi bisa akibat tindakan episiotomi atau robek spontan. Luka  episiotomi atau luka spontan yang telah dijahit umumnya dapat sembuh perprimam, kecuali bila terdapat infeksi,  ada yang sembuh normal dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya. Tujuan: Penelitiannya ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada penyembuhan luka perineum ibu pasca persalinan. Metode: Jenis penelitian deskriptif eksploratif. Sebanyak 53 ibu pasca persalinan berpartisipasi dalam penelitian ini. Cara pengambilan sampel adalah dengan Consekutif yaitu  berdasarkan danya pasca  persalinan dengan robekan perineum dari bulan Oktober dan Nopember 2009 di Puskesma Brangsong dan Kaliwungu Kendal. Tehnik pengambilan data dengan cara Survey melalui Kuesioner dan observasi penyembuhan luka dengan tolok ukur terdapatnya tanda REEDA pada luka perineum ibu pasca persalinan. Hasil: Didapatkan tidak ada hubungan yang signivikan faktor umur, penyakit yang didertia, status onstetri, kondisi luka jahitan, lingkar lengan atas, besar luka jenis luka dan lama hari rawat dengan penyembuhan luka perineum. Tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara nilai kadar Hb ibu pasca persalinan dengan penyembuhan luka perineum (Pv: 0,000).
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENGKONSUMSI MAKAN MAKANAN MANIS DAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK TK PERTIWI 37 GUNUNG PATI Ernawati -; Arwani -; Amin Samiasih
FIKkeS Vol 4, No 2 (2011): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.503 KB)

Abstract

Penyakit gigi dan mulut adalah suatu penyakit yang tidak kalah pentingnya dengan penyakit lain. Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan tersebar luas di sebagian penduduk dunia. Tingginya angka karies gigi dapat dipengaruhi berbagai faktor.Karies gigi dapat disebabkan oleh faktor distribusi penduduk, lingkungan, perilaku dan faktor pelayanan kesehatan gigi. Pada anak prasekolah, karies gigi banyak disebabkan karena adanya kebiasaan yang kurang baik. Pada umumnya anak usia prasekolah tersebut mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang manis atau yang mengandung gula murni seperti permen, cokelat, dan donat.Di lain pihak anak prasekolah memiliki kebiasaan menggosok gigi hanya dua kali sehari yaitupada waktu pagi hari dan sore hari. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif korelasi, Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cros sectional (belah lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu siswa di TK Pertiwi 37 Gunung berjumlah 47 siswa. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi square.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Sebagian besar anak pada anak TK Pertiwi 37 Gunungpati Semarang sering mengkonsumsi makanan manis. Sebagian besar anak pada anak TK Pertiwi 37 Gunungpati Semarang, melakukan gosok gigi dengan buruk. Sebagian besar anak pada anak TK Pertiwi 37 Gunungpati Semarang, mengalami karies gigi. Ada hubungan antara perilaku konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak TK Pertiwi 37 Gunungpati Semarang (p = 0,007).Ada hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak TK Pertiwi 37 Gunungpati Semarang (p = 0,001).Saran yang diberikan kepada ibu-ibu yang memiliki anak sebaiknya mengurangi konsumsi makanan manis-manis pada anak-anak dengan cara memberikan bekal makanan ke sekolah sehingga akan mengurangi konsumsi makanan jajanan yang manis-manis sehingga karies gigi dapat terkurangi.Kata kunci : Perilaku konsumsi makanan manis, perilaku gosok gigi, kejadian karies gigi
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDSMAHASISWA S-1 KEPERAWATAN SEMESTER VIII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Ahmad Faizin; Edy Soesanto; Ernawati -
FIKkeS Vol 6, No 2 (2013): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.814 KB)

Abstract

Prevalensi HIV/AIDS bagaikan gunung es, kasus yang nampak hanya permukaan belaka, namun kejadian yang sesungguhnya terjadi jauh lebih besar dari pada kasus yang nampak. Mahasiswa Keperawatan merupakan calon tenaga kesehatan yang akan bekerja di sarana kesehatan. Setiap tenaga kesehatan harus mempunyai pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS. Pengetahuan pencegahan HIV/AIDS dalam pelayanan kesehatan salah satunya yaitu Universal Precaution.Tujuan penelitian ini yaituUntuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS Mahasiswa S-1 Keperawatan semester VIII Universitas Muhammadiyah Semarang.Jenis penelitian adalah Deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan Kuesioner. Jumlah populasi 123 responden. Sampel penelitian menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi dan responden yang mengikuti penelitian ini sebanyak 122 responden. Uji statistik yang digunakan meliputi tendensi sentral.Hasil penelitian menunjukan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan Sangat baik meliputi penggunaan baju pelindung, pengelolaan kain, peralatan layanan pasien, pembersihan lingkungan, resusitasi pasien, penempatan pasien. Sedangkan pada tingkat pengetahuan baik tentang pencegahan HIV/AIDS, meliputi mencuci tangan. Tingkat Cukup meliputi penggunaan sarung tangan, kaca mata, masker muka, dan masker wajah. Dan tingkat pengetahuan kurang dalam penggunaan instrument tajam. Usia responden terdiri dari usia 20-24 tahun, dengan usia paling banyak adalah 22 tahun (50.4%). Jenis kelamin responden terbanyak yaitu perempuan (65.57%). Sebagian besar responden mendapatkan informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS dari perkuliahan (90.2%).Berdasarkan hasil penelitian tersebut sebaiknya institusi pendidikan dapat lebih meningkatkan pengetahuan Universal Precaution terhadap Mahasiswa keperawatan tentang pencegahan HIV/AIDS.Kata Kunci: Pengetahuan, HIV/AIDS, Pencegahan HIV/AIDS.Kepustakaan: 47 (1980-2012)
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP "ENAM TEPAT" DALAM PEMBERIAN OBAT DI RUANG RAWAT INAP RS Dr. KARIADI SEMARANG Yunie Armiyati; Ernawati -; Riwayati -
FIKkeS Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Keperawatan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11650.07 KB)

Abstract

Terkait dengan peran kolaborasi, perawat tidak bisa lepas dari kegiatan pemberian obat pada pasien. Pemberian obat pada pasien seharusnya menggunakan prinsip enam tepat agar terhindar dari kesalahan. Enam tepat pemberian obat meliputi tepat pasien (right client), tepat obat (right drug), tepat dosis (right dosis), tepat waktu (right time), tepat cara (right route) dan tepat dokumentasi (right documentation). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip enam tepat dalam pemberian obat diruangan rawat inap RS Dr Kariadi Semarang danmengetahui hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja perawat dengan penerapan prinsip enam tepat dalam pemberian obat diruang rawat inap RS Dr Kariadi Semarang. Desain yang digunakan adalah deskriptif analitik menggunakan pendekafan cross sectional. Responden adalah perawat yang terlibat dengan kegiatan pemberian obat di ruang rawat inap RSUP Dr. Kariadi Semarang sejumlah 70 orang. Data dikumpulkan sebanyk dua kali untuk masing-masing responden dengan melakukan observasi perilaku perawat terkait dengan penerapan prinsip "enam tepat" dalam memberikan obat dengan panduan observasi. Data juga dikumpulkan dengan kuesioner terkait dengan karakteristik perawat. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa semua perawat belum menerapkan prinsip penerapan "enam tepat" dalam pemberian obat secara keseluruhan dengan urutan ketepatan adalah sebagai berikut: (1) tepat dosis, (2) tepat waktu, (3) tepat pasien, (4) tepat pendokumentasian, (5) tepat cara dan terakhir adalah (6) tepat obat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dan lama keria perawat dengan prinsip "enam tepat" dalam pemberian obat. Masih banyak faktor lain yang tampaknya dapat mempengaruhi penerapan prinsip "enam tepat" dalam pemberian obat oleh perawat. Upaya mempertahakan dan meningkatkan penerapan prinsip "enam tepat" dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan perawat berkelanjutan.Kata kunci: prinsip enam tepat pemberian obat, tingkat pendidikan perawat, lama kerja perawat
PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI SINDROM KLIMAKTERIUM DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS Dwi Endah Ayu Ermawati; Shobirun -; Ernawati -
FIKkeS Vol 4, No 1 (2011): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.57 KB)

Abstract

Wanita dengan klimakterium akan terjadi perubahan-perubahan tertentu yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan ringan sampai berat. Perubahan dan gangguan itu sifatnya berbeda-beda. Gangguan-gangguan baik fisik maupun psikologis dapat menyebabkan kecemasan pada wanita. Kecemasan pada sindrom klimakterium akan muncul apabila dilatarbelakangi pengetahuan yang rendah. Hal ini juga terjadi pada sebagian wanita yang tinggal di Desa Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi sindrom klimakterium di Desa Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Jenis penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu usia klimakterik yaitu kelompok usia 40-50 tahun yang tinggal di Desa Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus yang berjumlah 93 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling dengan jumlah 76 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang klimakterium adalah rendah yaitu 55,3%, dan tingkat kecemasan wanita usia klimakterium sebagian besar adalah berat yaitu 65,8%. Hasil uji korelasi Spearman rho didapatkan koefisien korelasi sebesar -0,682 dengan nilai p sebesar 0,000 (P< 0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negative yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi sindrom klimakterium di Desa Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Artinya jika pengetahuan wanita tinggi maka tingkat kecemasannya akan menurun dan sebaliknya.Berdasarkan hal tersebut di atas diharapkan kepada para ibu terutama pada usia klimakterium untuk mencari dan memperluas pengetahuan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sindrom klimakterium terutama gejala-gejala yang timbul pada masa ini. Sehingga dengan pengetahuan yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan ibu mengenai sindrom klimakterium ini.Kata Kunci : Sindrom klimakterium, Tingkat kecemasan