Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JURNAL SAINS PERTANIAN EQUATOR

PENGARUH PUPUK KOTORAN KAMBING DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PADA TANAH ALUVIAL Muhammad Kahar; Dini Anggorowati; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.8666

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kotoran kambing dan abu sekam padi serta interaksi keduanya yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik tanaman lobak pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan metode eksprimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorialterdiri dari 2 faktor yaitu faktor kotoran kambing dan faktor abu sekam padi. Penggunaan pupuk kotoran kambing terdiri dari 3 taraf dan abu sekam padi terdiri dari 3 taraf dengan  masing-masing 3 ulangan, setiap unit percobaan diambil 4 sampel tanaman.Perlakuan dalam penelitian ini yaitu :Faktor dosis pupuk kotoran kambing dengan kode (K) terdiri dari k1= 500 g/polybag atau setara 20 ton/ha, k2= 625 g/polybag atau setara 25 ton/ha, k3= 750 g/polybag atau setara 30 ton/ha, Faktor dosis abu sekam padi kode (S) terdiri dari :s1= 140 g/polybag, s2= 196 g/polybag, s3= 233 g/polybag. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi tanaman, dan panjang umbi tanaman.Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara perlakuanpupuk kotoran kambing dan abu sekam padi pada semua variabel pengamatan. Perlakuan pupuk kotoran kambing berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun, berat kering tanaman, volume akar, berat segar tanaman, diameter umbi dan panjang umbi tanaman, sedangkan perlakuan abu sekam padi berpengaruh nyata terhadap volume akar tanaman lobak.
PENINGKATAN VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PORANG MELALUI BERBAGAI MEDIA MATRICONDITIONING Helda Esteria Octaviani Hosiana Siregar; Tantri Palupi; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i3.57623

Abstract

Porang (Amorphophallus onchophyllus) adalah komoditi tanaman yang termasuk ke dalam famili Araceae dan merupakan tumbuhan semak (herba) dengan umbi tunggal di dalam tanah. Tanaman porang saat ini sedang eksis karena khasiatnya sehingga banyak dicari, banyak orang berlomba-lomba menanamnya karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Secara generatif perkembangbiakan porang dapat menggunakkan biji atau buah. Benih tanaman porang mengalami masa istirahat/dormansi selama 1-2 bulan sejak mulai memasuki musim tanam, selain itu pertumbuhannya tidak seragam, untuk mengatasi hal tersebut tanaman porang diperlukan perlakuan khusus untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih porang. Meningkatkan viabilitas dan vigor benih dapat diusahakan dengan memaksimalkan perlakuan matriconditioning, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media matriconditioning yang terbaik dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih porang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang diteliti adalah Media Matriconditioning, terdiri dari 4 perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Perlakuan dimaksud adalah: A= Kontrol (tanpa perlakuan), B= 10 biji porang + 1,7 gr abu kayu + 0,6 ml air, C= 10 biji porang + 1 gr abu sekam padi  + 0,6 ml air, D= 10 biji porang + 1 gr abu tempurung kelapa + 0,5 ml air. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan berbagai media matriconditioning terhadap perkecambahan benih porang tidak memberikan pengaruh nyata pada variabel indeks vigor, keserempakan tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan panjang radikula, tetapi hanya berpengaruh nyata terhadap variabel panjang plumula yaitu pada perlakuan kontrol, abu kayu halus + air, abu sekam padi halus + air berbeda nyata dengan perlakuan abu tempurung kelapa + air. Sehingga hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa belum ditemukan media matriconditioning terbaik untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih porang. Hal ini disebabkan karena perlakuan yang diberikan pada benih porang kurang tepat, benih yang digunakan sudah memasuki waktu untuk berkecambah, sehingga memberikan respon yang sama bagi semua perlakuan.Kata kunci: Abu kayu, Abu sekam padi, Abu tempurung kelapa, Matriconditioning, Porang
THE EFFECT OF PADI HUSK BIOCHAR COMBINATION AND CHICKEN MANURE AGAINST KALE GROWTH AND RESULTS (Brassica oleraceae var. Acephala L.) IN PEATLAND Kristina Noni Sari; Agus Ruliyansyah; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.34170

Abstract

Kale plants are a type of green vegetables belonging to Brassica originating from the Eastern Mediterranean or Asia. Kale plants are also dubbed the "The Queen of Greens" and are vegetables that are very well known throughout the world because they have very high nutritional and nutritional content. The aim of this research was determine the best dose of a combination of rice husk biochar and chicken manure on the growth and yield of kale on peat soil. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. This research started on November 3, 2018 until February 18, 2019. The design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 6 treatments namely: (b1) 3 ton biochar / ha + 15 ton  chicken manure / ha , (b2) 6 ton biochar / ha + 15 ton chicken manure / ha, (b3) 9 ton biochar / ha + 15 ton chicken manure / ha, (b4) 3 ton biochar / ha + 30 ton chicken manure / ha, (b5) 6 ton biochar / ha + 30 ton chicken manure / ha, (b6) 9 ton biochar / ha +  30 ton chicken manure / ha. Each treatment was repeated 4 times and consisted of 3 plant samples. Observation variables observed in this study were root volume ), number of leaves (strands), leaf area (), leaf chlorophyll content (spad unit), fresh weight of plants (g), and plant dry weight ( g). Based on the results of research that has been carried out that the combination of rice husk biochar 6 ton / ha and chicken manure 15 ton /ha can increase the growth and yield of the best kale plants on peat soil. Keywords: Biochar Rice Husk, Chicken Manure, Kale
PENINGKATAN MUTU FISIOLOGIS BENIH PADI YANG TERINFEKSI PENYAKIT BLAS MELALUI COATING BENIH DIPERKAYA AGEN HAYATI Marianus Tomi; Tantri Palupi; Agus Ruliyansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.32877

Abstract

Mutu benih merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi padi. Penyakit Blas yang disebabkan oleh patogen Pyricularia grisea merupakan penyakit terbawa benih padi yang dapat menyebabkan kehilangan hasil panen yang serius di Indonesia. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agronomi dan Klimatologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan viabilitas benih padi yang terkontaminasi P. grisae melalui coating benih yang diperkaya agen hayati. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal yang terdiri dari 9 perlakuan, yaitu: A=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat SP21; B=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat SP31; C=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat RP21; D=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat TP11; E=Formula coating diperkaya bakteri filosfer isolat TP12; F=Fungisida (benih dikontaminasi); G=Kontrol positif (benih yang terkontaminasi P. grisea); H=Kontrol negatif (benih tanpa coating dan tanpa agen hayati); I=Kontrol (benih dicoating tanpa bakteri). Masing-masing ulangan dibuat duplo sebanyak 2 gulungan. Hasil pemberian formula coating benih menggunakan agen hayati, perlakuan D (coating + isolat TP12) sudah mampu meningkatkan vigor benih padi pada pariabel pengamatan indek vigor dimana benih yang terkontaminasi sebelum dicoating memiliki nilai 42,00 meningkat menjadi 71,33%, daya berkecambah dari 73,33 meningkat menjadi 85,33-90,67%. serta mampu memperbaiki viabilitas benih menjadi lebih optimal pada pariabel kecepatan tumbuh, dimana benih yang terkontaminasi penyakit blas yang semula sebelum dicoating memiliki nilai sebesar 15,57 meningkat menjadi 19,47% / et mal
Upaya Peningkatan Viabilitas Benih Cabai Menggunakan Matriconditioning plus ekstrak touge kacang hijau JANG JOKO; TANTRI PALUPI; AGUS RULIYANSYAH
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.21843

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak touge kacang hijau terhadap peningkatan viabilitas benih cabai serta mencari konsentrasi ekstrak touge kacang hijau terbaik yang digunakan terhadap peningkatan viabilitas benih cabai. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak pada bulan Maret-April 2015. Penelitian ini menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dengan faktor perlakuan yaitu matriconditioning+larutan eksrak touge yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu P0, P1, P2, P3, P4, P5, P6, dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, tiap ulangan terdiri dari 2 sampel. Banyaknya benih yang dikecambahkan tiap sampel adalah 50 benih. Adapun perlakuan yg dimaksud yaitu P0 =  kontrol (tanpa matric), P1= matriconditioning abu gosok+aquades,P2=matriconditioning abu gosok+larutan ekstrak touge 10%, P3= matriconditioning abu gosok+larutan ekstrak touge 20%, P4=  matriconditioning abu gosok + larutan ekstrak touge 30%, P5=matriconditioning abu gosok + larutan ekstrak touge 40%, P6=  matriconditioning abu gosok + larutan ekstrak touge 50%. Variabel pengamatan terdiri dari daya berkecambah benih, indeks vigor, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak touge kacang hijau dengan konsentrasi 40% memberikan hasil terbaik terhadap viabilitas benih cabai. Kata kunci : benih cabai, viabilitas, matriconditioning dan ekstrak touge