Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Study of the Addition Hull of Mung Bean Sprouts Extract to pH and Characteristic of Sensory Yogurt Probiotic Syifa Khairunnisa; Indira Lanti Kayaputri; Gemilang Lara Utama
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK) Vol. 14 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitek.2019.014.02.4

Abstract

This research aims to determine the effect of adding hull of mung bean sprouts extract to pH and characteristics of sensory yogurt probiotic. The research method used experimental with randomized block design. There were 4 additional treatments (1%, 2%, 3%, and 4% w /v hull of mung bean sprouts extract) with 3 replications. The data obtained will be tested further using the Duncan test. The addition hull of mung bean sprouts extract has a significant different effect on the pH and color characteristics of yogurt probiotic while giving no significant effect on the characteristics of aroma, taste, texture and overall acceptance. Addition hull of mung bean sprouts extract affects the pH of yogurt probiotic produced which is about 4.00 - 4.11. The color preferences of the yogurt probiotic are on the scale of dislike – really likes and preferences of the aroma, taste, texture and overall acceptance of yogurt probiotic are on the scale of usual - like. The conclusion of this study is that the addition hull of mung bean sprouts extract can prevent a decrease in pH, causing a decrease in the level of preference for color and yogurt probiotic that produced is acceptable to consumers.
Potensi pewarna dari bit merah (Beta vulgaris L.) sebagai antioksidan Elazmanawati Lembong; Gemilang Lara Utama
Jurnal Agercolere Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/jac.v3i1.122

Abstract

Pada abad ke-21 ini, pewarna alami mulai menjadi hal yang diperhitungkan di negara-negara maju. Hal ini disebabkan pewarna sintetik yang biasanya digunakan mulai ditinggalkan, dalam jangka waktu yang panjang akan mengakumulasi residu dalam tubuh sehingga memberikan efek negatif bagi kesehatan. Pewarna alami ini mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pewarna dan sumber komponen bioaktif. Salah satu sumber pewarna alami ini adalah betalain dari umbi bit merah yang juga memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan warna dan aktivitas antioksidan umbi bit merah dari beberapa pelarut yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelarut etanol dengan tambahan asam sitrat (2%), asam askorbat (0,05 M) dan asam tartrat (3%). Tingkat kecerahan dari ekstrak umbi bit merah dari berbagai pelarut rendah karena nilai L* yang diukur menggunakan Chromameter berkisar antara 5,70–6,01. Warna ekstrak umbi bit merah ini cenderung merah dan ada warna kekuningan ditandai dengan nilai a* positif dan b* positif yaitu 4,36–9,02 dan 0,20–2,33. Aktivitas antioksidan yang paling tinggi adalah ekstrak umbi bit merah menggunakan etanol + asam sitrat 2% yang mampu menghambat radikal bebas sebesar 96,65% pada konsentrasi 2000 ppm.
Peningkatan Literasi Pemanfaatan Limbah Pangan di Pondok Pesantren Gemilang Lara Utama; Roostita Lobo Balia
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i1.924

Abstract

Peningkatan literasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan santri di pondok pesantren Nurul Wafa Gunung Hideung, Kec. Singaparna, Kab, Tasikmalaya dalam memanfaatkan limbah pangan. Pendekatan yang dilakukan adalah sosialisasi melalui metode ceramah dan diskusi terkait pemanfaatan limbah pangan. Metode ini diharapkan tidak hanya meningkatkan literasi atas pemanfaatan limbah pangan tetapi juga mendorong para santri untuk lebih termotivasi dalam memanfaatkan limbah pangan karena dapat dilakukan secara mudah dan sederhana dengan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Hasil menunjukkan bahwa ceramah dan pendampingan yang dilakukan melalui sosialisasi dan diskusi mampu meningkatkan literasi santri di Pondok Pesantren Nurul Wafa hingga 84% dengan peningkatan yang signifikan ditunjukkan dari rata-rata literasi sub materi yaitu mencapai 37% sementara untuk rata-rata literasi total menunjukkan peningkatan hingga 27%.
Kadar Alkohol, Nitrogen, Fosfat dan Kalium pada Fermentasi Produk Samping Keju Feta dengan Variasi Konsentrasi Kluyveromyces lactis Gemilang Lara Utama; Roostita Lobo Balia; Tubagus Benito Ahmad Kurnadi; Sunardi Sunardi
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.918 KB)

Abstract

Keju feta merupakan salah satu keju keras yang dibuat dengan bahan baku susu kambing, domba atau sekali-kali dicampur dengan susu sapi atau susu kerbau. Uniknya bahan baku yang digunakan menghasilkan whey dengan komposisi yang berbeda. Hal tersebut menjadi suatu potensi yang dapat dimanfaatkan, terutama dalam produksi salah satu metabolit penting dalam fermentasi seperti alkohol dan pupuk organik cair alternatif yang berasal dari sisa distilasi. Penggunaan konsentrasi starter yang tepat dalam proses tersebut selama ini belum begitu banyak diungkap. Untuk itu penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana variasi konsentrasi Kluyveromyces lactis mempengaruhi kadar alkohol, serta menghasilkan komposisi Nitrogen (N), Fosfat (P) dan Kalium (K) yang tepat pada sisa distilasi untuk dipergunakan sebagai pupuk organik cair alternatif. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan variasi konsentrasi K.lactis (5%, 7,5%, 10% v/v) diberikan sebagai perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi K.lactis sebanyak 7,5% v/v menghasilkan kadar alkohol terbaik yaitu 1,21% dengan Kadar N 0,123%, P 0,057% dan K 0,111%.
The The Potential Implementation of Biomass Co-firing with Coal in Power Plant on Emission and Economic Aspects: A Review Meiri Triani; Fefria Tanbar; Nur Cahyo; Ruly Sitanggang; Dadan Sumiarsa; Gemilang Lara Utama
EKSAKTA: Journal of Sciences and Data Analysis VOLUME 3, ISSUE 2, August 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/EKSAKTA.vol3.iss2.art4

Abstract

Applying coal-biomass co-firing power generation is the strategy to accelerate the renewable energy share in the energy mix to reach 23% by 2025. Although biomass co-firing trials have been carried out at several Coal-Fired Power Plants (CFPP), the potential for implementing biomass co-firing on a larger scale and for the long-term propose still needs to be identified. This article evaluates emission characteristics and economic aspects of implementing biomass and coal in power plants. The traditional review method is used by identifying journal articles as data sources and further elaborating according to the context of the study. The primary emissions from co-firing biomass with coal contain CO, SO2, NOx, and particulate matter. The coal-biomass co-firing power generation has been widely adopted due to its various positive effects. However, it is still necessary to consider the cost of retrofitting, OM, biomass prices, and incentives in its application.
Antibacterial Activity Test of Indigenous Yeast from Sapodilla Fruit against Staphylococcus aureus and Escherichia coli GEMILANG LARA UTAMA; MUTIARA NABILA; HENI RADIANI ARIFIN; ELAZMANAWATI LEMBONG; TITA RIALITA
Microbiology Indonesia Vol. 13 No. 4 (2019): December 2019
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1038.761 KB) | DOI: 10.5454/mi.13.4.1

Abstract

The research aimed to identify indigenous yeast antibacterial activity from sapodilla fruit against Escherichia coli and Staphylococcus aureus, which conducted by experimental methods and followed by descriptive analysis. This study was done by the isolation of indigenous yeast, macroscopic and microscopic identification, yeast identification using RapID Yeast Plus System, antibacterial test by measuring the clear zone diameter, testing of pathogenic bacteria viability against indigenous yeast and identification of organic acid produced by yeast. The results of yeast isolation obtained 1 isolate (Saccharomyces cereviseae 1) from fruit and 3 isolates form sapodilla skin (S.cereviseae 2, Candida famata, and Pichia anomala) which had antibacterial activity against E. coli and S. aureus except C. famata isolates. Isolates with the largest antibacterial activity against E. coli and S. aureus based on the clear zone diameter were S. cerevisiae (2) isolates. The results of organic acid analysis by HPLC found that S.cerevisiae (2) isolate produced the highest organic acid namely acetic acid as much as 2.442 mg mL -1.   Key words : antibacterial, organic acid, sapodilla fruit, yeast