Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

RESOLUTION OF A RACEMIC ISOLEUCINE MIXTURE BY USING METHYL L-MANDELATE Maharani, Rani; Hidayat, Ace Tatang; Sumiarsa, Dadan; Zainuddin, Achmad; Hidayat, Ika Wiani
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.517 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10991

Abstract

A methyl ester of L-mandelic acid was found to be an effective resolving agent for resolution of commercial DL-isoleucine. The resolution was based on Steglich esterification between methyl L-mandelate and Boc-DL-isoleucine. The two resolved isomers were easily separated by using a conventional flash-column chromatography, giving quantitatively good yields. Unfortunately, the methyl L-mandelate was found to be ineffective to resolve four stereoisomers of Fmoc- isoleucine.
IDENTIFIKASI KEMISKINAN AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM HULU: KASUS DAERAH BANDUNG RAYA Maulani, Nova; Sunardi, S; Sumiarsa, Dadan; Djuwansah, D
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.786 KB) | DOI: 10.14710/jil.11.2.92-99

Abstract

ABSTRAKSungai Citarum termasuk salah satu sungai besar danstrategis di Indonesia kondisinya dalam keadaan sangat kritis.Berbagai aktivitas dengan kurang terkendalinya limbah yang dibuang ke sungaimenyebabkan Sungai Citarum menghadapi berbagai permasalahan yang berdampak padasuplai air baku/bersih bagi penduduk sekitar DAS. Kritisnya tersebut sudah terjadi sejakdari bagian hulu. Sementara itu, pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnyakebutuhan air baku untuk keperluan air domestik, pertanian, dan industri. Kondisi inimemicu terjadinya persaingan penggunaan sumberdaya air yang kemudian dapatberdampak pada terjadinya kemiskinan air di DAS Citarum Hulu. Penelitian ini dilakukanuntuk mengidentifikasi kemiskinan air yang terjadi di beberapa wilayah SungaiCitarumHulu (Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi). Penelitian dilakukandengan menggunakan analisis Indeks Kemiskinan Air (Water Poverty Index, WPI) denganpendekatan komposit. Berdasarkan WPI, ketiga wilayah kajian di Citarum Hulu yakniKabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi berada dalam kondisi kemiskinan airagak tinggi dengan masing-masing nilai WPI 38,79; 42,69; dan 38,13 (skala 100). Artinya,ketiga wilayah tersebut masuk dalam kategori tidak aman.Kata Kunci: Citarum Hulu, Kemiskinan Air, Indeks Kemiskinan Air, Pengelolaan SumberDaya Air
Sintesis Tetrapeptida PADY menggunakan Metode Fasa Padat dan Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani Ph.D; Dadan Sumiarsa; Christina Marpaung; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 5, No. 1, May 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.195 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v5i1.10500

Abstract

Peptida antioksidan merupakan kelompok peptida yang berperan penting karena dapat menetralkan radikal bebas, sehingga dapat mencegah dan mengobati penyakit kronis. Salah satu senyawa peptida antioksidan alami yang telah ditemukan peneliti sebelumnya adalah senyawa tetrapeptida PAGY (Pro-Ala-Gly-Tyr) yang diisolasi dari gelatin kulit ikan amur sturgeon (Acipenser schrenckii) dan dilaporkan memiliki aktivitas antioksidannya dengan IC50 5.38 mg/mL dalam uji DPPH dan 0,008 mg/mL dalam uji ABTS berturut-turut. Kelompok kami telah berhasil mensintesis PAGY bersama dengan analognya yakni PSGY, PFFY, PAFY, dan PAIY dengan menggunakan metode sintesis peptida fase padat (SPPS). Pengujian aktivitas antioksidan pada senyawa hasil sintesis menunjukkan bahwa PSGY memiliki aktivitas antioksidan lebih baik dari PAGY. Pencarian analog tetrapeptida antioksidan yang lebih baik hingga saat ini masih terus dilakukan. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis analog tetrapeptida lainnya PADY (Pro-Ala-Asp-Tyr) dengan metode sintesis peptida fase padat menggunakan strategi Fmoc/t-Bu pada resin 2-klorotritilklorida dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antioksidannya. HATU/HOAT digunakan sebagai reagen pengkopling dalam sintesis PADY. Pemurnian krud PADY dilakukan menggunakan RP-HPLC preparatif sehingga diperoleh PADY murni seberat 14.7 mg (12.6%). Penentuan struktur peptida hasil sintesis dianalisis dengan menggunakan spektroskopi 1H-NMR dan TOF-MS. Pada pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, PADY hasil sintesis memberikan nilai IC50 sebesar 1.850 mg/mL, yang mengindikasikan bahwa PADY menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih rendah daripada PAGY hasil sintesis peneliti sebelumnya. Kata kunci: Antioksidan, tetrapeptida, sintesis peptida fase padat. Antioxidant peptide is a class of peptides that play an important in neutralizing free radicals, therefore this compound can be used to prevent and treat chronic diseases. One of the natural antioxidant peptides reported by previous researcher is PAGY (Pro-Ala-Gly-Tyr), which is isolated from amur sturgeon fish (Acipenser schrenckii) gelatin that showed antioxidant activity with IC50 5.38 and 0.008 mg/mL using DPPH and ABTS assay, respectively. Our group has successfully synthesized PAGY, along with its analogues of PSGY, PFFY, PAFY, and PAIY using solid phase peptide synthesis method (SPPS). Antioxidant assay on synthesised compounds showed that PSGY has better antioxidant activity than PAGY. The search on the analogues of the antioxidant tetrapeptide was continued. From this study, a tetrapeptide analogue PADY (Pro-Ala-Asp-Tyr) has been successfully synthesised by solid phase peptide synthesis method with Fmoc/t-Bu strategy on 2-chlorotrityl chloride resin and tested for its antioxidant activity. HATU and HOAt reagents were used as the coupling reagent for the synthesis of PADY. The resulting PADY peptide solid was then purified using preparative RP-HPLC yielding PADY of 14.7 mg (12.6%). Characterisation of the synthesized compound was analysed by  1H-NMR and TOF-MS. On the antioxidant assay using DPPH method, PADY showed IC50 value of 1.850 mg/mLindicating a lower activity than the synthetic PAGY. Keywords: Antioxidant, tetrapeptide, solid phase peptide synthesis (SPPS).
Sintesis Tetrapeptida PSWY dan PSKY Fase Padat dan Evaluasi Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n3.32205

Abstract

Untuk mempelajari hubungan struktur dan aktivitas dari senyawa antioksidan PAGY, dua analog dari PAGY, PSWY and PSKY, disintesis dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. SIntesis dari kedua analog dilakukan dengan metode sintesis peptida fase padat, mengikuti protocol sintesis PAGY dan analog sebelumnya. Strategi Fmoc diterapkan dalam sintesis dan kombinasi reagen HATU/HOAt digunakan dalam pembentukan ikatan peptida. PSWY dan PSKY diperoleh dengan rendemen berturut-turut 21,8% dan 98,9%. Kedua peptida dimurnikan dengan RP-HPLC preparatif. Peptida hasil pemurnian. dianalisis kemurniannya dengan RP-HPLC dan dikarakterisasi dengan HR-TOFMS, 1H- and 13C-NMR. Selanjutnya, kedua peptida diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH yang menunjukkan bahwa kedua peptida memiliki aktivitas penghambatan yang rendah dibandingkan dengan PAGY dan analog PSGY. Nilai IC50 untuk PSWY dan PSKY berturut-turut 3,079 dan 4,340 mg/mL. Penggantian glisin pada PSGY dengan triftofan (PSWY) dan lisin (PSKY) tidak dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Meskipun terdapat fakta dari penelitian sebelumnya bahwa penggantian glisin pada PAGY dengan lisin (PAKY) dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya, namun hal yang sama yang diterapkan pada PSGY tidak memberikan hasil yang serupa. Sepertinya, komposisi residu pada PSKY yang lebih polar dibandingkan dengan PAKY menjadi penyebab aktivitas antioksidan yang lebih rendah.
Upaya Optimasi Sintesis Pentapeptida Leu-Ala-Asn-Ala-Lys dengan Pengurangan Nilai Loading Resin Rani Maharani; Dessy Yulyani Kurnia; Ace Tatang Hidayat; Jamaludin Al-Anshori; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n1.28671

Abstract

SCAP1 (Saccostrea Cucullata Antioxidant Peptide 1) dengan urutan asam amino LANAK (Leu-Ala-Asn-Ala-Lys) merupakan pentapeptida yang diisolasi dari hidrolisat tiram dan diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan scavenging radikal DPPH sebesar 83,79 ± 0,53%. Peptida ini telah berhasil dibuat dengan metode sintesis peptida fase padat dengan persen rendemen 8,28%. Rendahnya persen rendemen yang diperoleh disebabkan karena adanya dua residu Ala serta 1 residu Asn yang dapat menyebabkan agregasi. Nilai loading resin yang terlalu besar juga menjadi salah satu penyebab terbentuknya agregasi karena loading resin dilakukan selama 15 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis senyawa SCAP1 dengan pengurangan nilai loading resin. Untuk meningkatkan persen rendemen dari penelitian sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan optimasi sintesis terhadap SCAP1. Sintesis dilakukan dengan pengurangan nilai loading resin dengan cara mempersingkat waktu loading resin menjadi 4 jam. Senyawa SCAP1 hasil sintesis memiliki massa crude sebesar 119,5 mg dan berhasil dimurnikan menggunakan RP-HPLC preparatif dengan massa murni 10,6 mg dan rendemen 16%. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan loading resin meningkatkan rendemen SCAP1 dari 8,28% menjadi 16%.
RESOLUTION OF A RACEMIC ISOLEUCINE MIXTURE BY USING METHYL L-MANDELATE Rani Maharani; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Achmad Zainuddin; Ika Wiani Hidayat
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.517 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10991

Abstract

A methyl ester of L-mandelic acid was found to be an effective resolving agent for resolution of commercial DL-isoleucine. The resolution was based on Steglich esterification between methyl L-mandelate and Boc-DL-isoleucine. The two resolved isomers were easily separated by using a conventional flash-column chromatography, giving quantitatively good yields. Unfortunately, the methyl L-mandelate was found to be ineffective to resolve four stereoisomers of Fmoc- isoleucine.
Sintesis Senyawa 5-(4'-Metoksibenzilidena)imidazolidina-2,4-dion Melalui Reaksi Kondensasi 4'-Metoksibenzaldehida dan Imidazolidina-2,4-dion dengan Katalis Amonium Asetat Ika Wiani Hidayat; Adhitthana Wiguna; Ayu Andini; Fahmi Faturahman; Muhamad Naufal; Rismawati Rismawati; Dadan Sumiarsa; Rani Maharani
Chimica et Natura Acta Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v9.n1.32727

Abstract

Senyawa 5-benzalhidantoin dan turunannya merupakan suatu senyawa bioaktif yang memiliki berbagai sifat terapeutik, diantaranya sebagai agen antikonsulvan, antibakteri, antikanker dan antijamur. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa tersebut dapat disintesis dengan berbagai cara diantaranya dengan reaksi Knoevenagel antara aldehid aromatik dengan hidantoin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyintesis 5-(4′-metoksi-benzal)hidantoin melalui reaksi kondensasi dengan menggunakan metode baru berkatalis amonium asetat serta membandingkan hasilnya dengan prosedur kondensasi metode Eli-Lilly dan Wheeler-Hoffmann. Senyawa hidantoin direaksikan dengan 4-metoksibenzaldehid dalam asam asetat glasial dengan katalis amonium asetat lalu direfluks dan diaduk dengan magnetic stirrer selama 8-12 jam. Campuran reaksi dinetralkan dengan penambahan natrium bikarbonat lalu diaduk selama 10 menit setelah itu disaring. Produk dimurnikan dengan pencucian menggunakan air dingin dan metanol dan setelah itu produk dikeringkan. Produk yang sudah kering diuji titik lelehnya dan diidentifikasi dengan spektroskopi UV, FTIR, 1H-NMR, 13NMR dan serta dibandingkan dengan 5-(4′-metoksi-benzal)hidantoin standar. Hasil dari percobaan diperoleh senyawa 5-(4′-metoksi-benzal)hidantoin dengan rendemen 88%  dan titik leleh 255,5˚C.
Sintesis Tetrapeptida PSSY dengan Metode Fasa Padat Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.512 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n2.26156

Abstract

Senyawa tetrapeptida antioksidan PAGY telah berhasil diisolasi dari kulit ikan amur sturgeon dan telah berhasil disintesis berserta analog PSGY, PFFY, PAFY dan PAIY menggunakan metode SPPS. Uji antioksidan menunjukkan senyawa PSGY lebih aktif dari senyawa PAGY dan senyawa analog lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa tetrapeptida PSSY dengan metode SPPS, dan mengetahui aktivitas antioksidan senyawa tetrapeptida hasil sintesis dengan uji DPPH. ibuat dalam dua versi; bahasa Indonesia dan Inggris. Tetrapeptida PSSY telah berhasil disintesis menggunakan strategi SPPS dengan resin 2-klorotritilklorida sebagai padatan penyangga, gugus pelindung Fmoc, dan reagen kopling HATU/HOAt. Padatan PSSY berhasil dimurnikan menghasilkan PSSY 17 mg (13,88%). Setelah dimurnikan, PSSY dikarakterisasi dengan HR-TOF-MS yang memberikan nilai m/z [M+H] 453,2711 yang sesuai untuk PSSY. Uji aktivitas antioksidan dilakukan pada PSSY dengan nilai IC50 sebesar 7,513 mg/mL.
PERBAIKAN KUALITAS LIMBAH CAIR PETERNAKAN SAPI PERAH OLEH SPIRULINA SP. Dadan Sumiarsa; Roni Jatnika; Tb. Benito A. Kurnani; M. Wahyudin Lewaru
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.535 KB)

Abstract

Pemanfaatan bioakuatik untuk mengurangi kandungan limbah organik saat ini telah berkembang pesat. Limbah cair dari kegiatan peternakan sapi perah diketahui kaya akan kandungan organik dan nilai COD dan BOD nya tinggi. Telah dilakukan penelitian mengenai kelayakan mikrolaga Spirulina sp. dalam pengolahan limbah cair dari peternakan sapi perah. Evaluasi dilakukan melalui metode eksperimen di rumah kaca (closed system) terhadap parameter populasiSpirulina sp., nilai pH, COD, BOD dan NO3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroalga Spirulina sp. mampu menurunkan nilai BOD, COD dan NO3 sampai dengan 93,0 %, 92,5 % dan 54,79% dan meningkatkan nilai pH sampai netral.
KARAKTERISTIK MINYAK AKAR WANGI (VETIVER OIL) DARI TANAMAN AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI LOGAM TIMBAL Dadan Sumiarsa; Totok Herwanto; M. Reyhan Pratama
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman akar wangi (V. zizanioides) merupakan salah satu tanaman pemulih lahan (fitoremediasi) tercemar logam berat, juga penghasil minyak atsiri, vetiver oil. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penyerapan logam berat Pb terhadap komposisi minyak akar wangi. Tanaman akar wangi ditanam pada media tanah yang ditambah logam Pb artifisial dengan konsentrasi 0 (kontrol), 200, 800, dan 3200 ppm. Setelah 5 bulan penanaman   dilakukan analisis Pb yang terakumulasi  pada bagian akar dan shoot menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Bagian akar tanaman dilakukan hidrodistilasi, dan komposisi minyak akar wangi dianalisis dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman akar wangi dapat tumbuh pada media tanah yang mengandung 200, 800, 3200 mg Pb/kg dan kontrol. Rendemen minyak akar wangi masing-masing perlakuan  adalah 0,33, 0,40, dan 0,33 % dan 0,22 %. Hasil analisis komposisi minyak akar wangi menunjukkan komposisi seskuiterpen hidrokarbon meningkat dengan bertambahnya konsentrasi Pb di media, sebaliknya untuk seskuiterpen teroksigenasi menurun. Kata kunci :  Akar wangi, Minyak atsiri, Timbal