Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Jarimatika Dalam Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian Siswa Kelas III MI Nu Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013 Rutoto, Sabar; Bintoro, Henry Suryo; Oktaviyanti, Ika; Sumaji, -
Jurnal Sosial Budaya Vol 6, No 1 (2013): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.534 KB)

Abstract

Sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, prestasi belajar matematika siswa kelas III MI NU Wasilatut Taqwa pada materi operasi hitung perkalian terhitung rendah. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor : model pembelajaran masih konvensional, di mana siswa hanya menghafal dan mengingat konsep tanpa ada pengalaman belajar dalam menemukan konsep itu. Berdasarkan keadaan ini, penelitian tindakan kelas dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan metode jarimatika dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas III MI NU Wasilatut Taqwa pada materi operasi hitung perkalian. Metode jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah, dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan. Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira. Penelitian ini terdiri atas dua siklus dengan mengambil data melalui pengamatan dan tes. Rata-rata skor tes prestasi belajar matematika siswa meningkat di setiap siklus. Pada siklus pertama rata-rata tes prestasi belajar matematika siswa adalah 74 meningkat menjadi 81 pada siklus kedua. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat dari 2,46 pada siklus pertama menjadi 3,13 pada siklus kedua. Sedangkan skor rata-rata pengelolaan pembelajaran guru meningkat dari 2,64 pada siklus pertama menjadi 2,68 pada siklus kedua. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas III MI NU Wasilatut Taqwa pada materi operasi hitung perkalian.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR -, Sumaji; Roysa, Mila; Fakhriyah, Fina
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.976 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i1.559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran problem based instruction dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD Muhammadiyah I Kudus. jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain randomized pretest-posttest control group design. Data hasil tes dianalisis dengan uji anava satu jalan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, kemampuan berpikir kritis siswa pada kelompok eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Kemampuan berpikir kritis yang diamati meliputi; kemampuan mengidentifikasi dan menganalisis masalah, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menentukan solusi yang tepat dan menyimpulkan.
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD SE-KECAMATAN PANCUR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA -, Sumaji
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.982 KB) | DOI: 10.24176/re.v4i2.415

Abstract

The Purpose of this reseach was to find out: (1) which model gives better learning achievement, group investigation, problem based instruction or direct model, (2) which students has better achievement, student with high interest in learning, middle, or low interest in learning, and (3) in each interest in learning, which model gives better learning achievement, group investigation learning model, problem based instruction, or direct one. Research method used was quasi experimental research with factorial 3x3. Research was held in 2012/2013 and the population was class IV students of SD in Pancur. Sample was taken by technique of Stratified Cluster Random Sampling. Data was collected by method of test, documentation and questionnaire. Before using those instruments, I tried out a test in Class IV SD Criwik. Test Instrument Analysis used content validity by experts judgment and reliability of test uses KR 20, and the test analysis consist of distinguishing and difficulty level. Questionnaire instrument test uses content validity by experts judgment, questionnaire reliability uses Cronbach Alpha, questionnaire analysis uses internal consistency test. Before data was analyzed, I do prerequisite test, that was a normality test with Liliefors method, and homogenitas test with Bartlett test. Technique of data analysis in this research uses two ways-Avana Analysis with the different cell, and it is continued by post hoc comparisons test with Scheffe method. Based on the data analysis, the results of this research are as follows. (1) Learning model of Problem Based Instruction gives better learning achievement of Mathematics than Group Investigation and the Direct one. Learning model of Group Investigation gives better learning achievement of Mathematics than direct leaning model, (2) Students with high interest in learning has better learning achievement of mathematics than students with middle interest in learning and the low one and students with middle interest in learning has better learning achievement of mathematics than students with the low one, and (3) The students with high, middle, and low interest in learning, learning model of Problem Based Instruction gives better learning achievement of mathematics than learning model of Group Investigation and the direct one and Learning model of Group Investigation gives better learning achievement than the direct one.
APAKAH PEMBELAJARAN BERBASIS SAIN S DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI? STUDY KASUS PADA RA NURUL YASIN KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS su maji
Tunas Siliwangi Vol 7, No 2 (2021): VOL 7 NO 2, OKTOBER 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v7i2p%p.2663

Abstract

Tujuan penelitian adalalah menguji bagaimana pembelajaran sains bisa mengukru perkembangan kongnitif siswa. Sehingga dari permasalahan tersebut sehingga peneliti perlu mengetahui Apakah pelaksanaan pembelajaran berbasis sains dapat meningkatkan, berpengaruh pada kemampuan kognitif anak di RA Nurul Yasin Kabupaten Kudus. Desain/Metodologi penelitian ini dilakukan kepada 15 dieksplorasi menggunakan percobaan kegiatan dengan pengamatan. Analisis yang digunakan adalah analisis uji beda sebelum dan setelah dilakukan percobaan. Temuan tidak terdapat perbedaan antara Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Di RA Nurul Yasin Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus sebelum dan sesuadah dilakukan percobaan. Keterbatasan penelitian ini adalah sulitnya mengendalikan responden yaitu berupa pengamatan kepad siswa dan sulit mendeteksi kondisi siswa.
Pengaruh Keterampilan Motorik di Sekolah dan Rumah terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Aini Indriasih; Sumaji Sumaji
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 9, No 1 (2021): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v9i1.9827

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketrampilan motorik di rumah dan sekolah terhadap kreatifitas anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Prambatan Lor Kabupaten Kudus. Subjek penelitiannya  siswa  kelompok A yang berjumlah 30 anak. Teknik pengumpulan data tes dan oobservasi. Sebelum dilakukan analis data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Analis data dalam penelitian ini dilakukan pengujian signifikansi Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)  berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 29,529 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Niali signifikansi F hitung lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Motorik di Sekolah (X1), Motorik dirumah (X2) berpengaruh terhadap kreatifitas siswa, (2) pengaruh Motorik di Sekolah terhadap kreatifitas siswa. Pengujian hipotesis pertama (H1) memiliki nilai X1= 0,850 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05), sehingga H1 diterima. Jadi variabel Motorik di Sekolah berpengaruh positif pada kreatifitas siswa. (3) pengaruh Motorik di rumah terhadap kreatifitas siswa. Pengujian hipotesis pertama (H1) memiliki nilai X2= 0,110 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05), sehingga H1 diterima. Jadi variabel Motorik di siswa berpengaruh positif pada kreatifitas siswa.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN APLIKASI GAGUNG DURAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA Royyana Ulyl Albab; Savitri Wanabuliandari; Sumaji Sumaji
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.41 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3969

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk menganalisis perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran model Problem Based Learning berbantuan aplikasi Gagung Duran dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional; (2) Untuk menguji apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa sesudah diterapkan model Problem Based Learning berbantuan aplikasi Gagung Duran lebih baik daripada sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe eksperimen sejati. Desain dalam penelitian adalah randomized pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP 1 Mejobo kelas VIII dimana pemilihan sample menggunakan metode cluster sampling. Data diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis data pada rumus pertama menggunakan uji prasyarat dan uji t untuk sampel independen, dan rumus kedua menggunakan uji prasyarat dan uji t untuk pasangan sampel. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan aplikasi Gagung Duran dapat menjadikan siswa lebih mandiri dalam proses belajar serta siswa bisa memahami materi secara mendalam dengan cara melatih menyelesaikan masalah terkait dengan keseharian siswa. Dengan penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol; (2) Rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum perlakuan lebih rendah dibandingkan sesudah diterapkan perlakuan. The aims of this study are: (1) To analyze the difference in the average problem-solving abilities of students who received Problem Based Learning models assisted by the Gagung Duran application compared to students who received conventional learning; (2) To test whether the average problem-solving ability of students after the application of the Problem Based Learning model assisted by the Gagung Duran application is better than before. The research method used is quantitative, the design used in this study is a true experimental type. While the design chosen by the researcher is the randomized pretest-posttest design. The population in this study were students of SMP 1 Mejobo class VIII using the Cluster Sampling approach. The data were obtained from the results of the problem-solving ability test. Data analysis in the first formulation used a prerequisite test and independent-sample t-test, the second formulation used a prerequisite test and paired sample t-test. The results of the study prove that using the Problem Based Learning model with the help of the Gagung Duran application can improve students' problem-solving abilities than before the treatment was applied. And can increase the average ability of students compared to students who get conventional learning. In this study, it was found that: (1) There was a difference in the average problem-solving ability of the experimental class compared to the control class; (2) The average problem-solving ability of students before the treatment was lower than after the treatment was applied. For further research, it is possible that the implementation of learning can be adjusted to the ability of students and the achievement of the learning to be carried out.
PROSES BERPIKIR SPASIAL DITINJAU DARI KECERDASAN INTRAPERSONAL MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA Henry Suryo Bintoro; Sumaji Sumaji
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.823 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3641

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses berpikir spasial mahasiswa pada mata kuliah geometri ruang ditinjau dari kecerdasan intrapersonal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muria Kudus tahun akademik 2020/2021. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara, dokumentasi, soal tes kemampuan spasial dan angket kecerdasan intrapersonal. Subjek penelitian terdiri 2 mahasiswa dengan kecerdasan intrapersonal tinggi dan 2 mahasiswa dengan kecerdasan intrapersonal sedang. Subyek penelitian diberikan tes kemampuan spasial kemudian dilakukan wawancara secara mendalam terkait proses berpikir spasial. Hasil penelitian dianalisis dengan triangulasi metode, yaitu hasil tes kemampuan spasial dan hasil wawancara dibandingkan dan dicek kembali derajat keyakinan seorang informan untuk memperoleh keakuratan penemuan. Hasil penelitian menunjukkan ketercapaian kemampuan spasial pada tingkatan baik pada subyek yang memiliki kecerdasan intrapersonal tinggi maupun sedang. Hal tersebut dikarenakan mereka berpikir terarah dan fokus untuk mencapai tujuan, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, banyak terlibat dalam kegiatan mandiri, memiliki sikap kemandirian yang tinggi, kesalahan masa lalu dijadikan pembelajaran untuk masa depan, belajar dan bekerja seorang diri dengan baik.
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Jarimatika Dalam Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian Siswa Kelas III MI Nu Wasilatut Taqwa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013 Sabar Rutoto; Henry Suryo Bintoro; Ika Oktaviyanti; - Sumaji
Jurnal Sosial dan Budaya Vol 6, No 1 (2013): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, prestasi belajar matematika siswa kelas III MI NU Wasilatut Taqwa pada materi operasi hitung perkalian terhitung rendah. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor : model pembelajaran masih konvensional, di mana siswa hanya menghafal dan mengingat konsep tanpa ada pengalaman belajar dalam menemukan konsep itu. Berdasarkan keadaan ini, penelitian tindakan kelas dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan metode jarimatika dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas III MI NU Wasilatut Taqwa pada materi operasi hitung perkalian. Metode jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah, dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan. Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira. Penelitian ini terdiri atas dua siklus dengan mengambil data melalui pengamatan dan tes. Rata-rata skor tes prestasi belajar matematika siswa meningkat di setiap siklus. Pada siklus pertama rata-rata tes prestasi belajar matematika siswa adalah 74 meningkat menjadi 81 pada siklus kedua. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat dari 2,46 pada siklus pertama menjadi 3,13 pada siklus kedua. Sedangkan skor rata-rata pengelolaan pembelajaran guru meningkat dari 2,64 pada siklus pertama menjadi 2,68 pada siklus kedua. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas III MI NU Wasilatut Taqwa pada materi operasi hitung perkalian.
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD SE-KECAMATAN PANCUR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA Sumaji -
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v4i2.415

Abstract

The Purpose of this reseach was to find out: (1) which model gives better learning achievement, group investigation, problem based instruction or direct model, (2) which students has better achievement, student with high interest in learning, middle, or low interest in learning, and (3) in each interest in learning, which model gives better learning achievement, group investigation learning model, problem based instruction, or direct one. Research method used was quasi experimental research with factorial 3x3. Research was held in 2012/2013 and the population was class IV students of SD in Pancur. Sample was taken by technique of Stratified Cluster Random Sampling. Data was collected by method of test, documentation and questionnaire. Before using those instruments, I tried out a test in Class IV SD Criwik. Test Instrument Analysis used content validity by experts judgment and reliability of test uses KR 20, and the test analysis consist of distinguishing and difficulty level. Questionnaire instrument test uses content validity by experts judgment, questionnaire reliability uses Cronbach Alpha, questionnaire analysis uses internal consistency test. Before data was analyzed, I do prerequisite test, that was a normality test with Liliefors method, and homogenitas test with Bartlett test. Technique of data analysis in this research uses two ways-Avana Analysis with the different cell, and it is continued by post hoc comparisons test with Scheffe method. Based on the data analysis, the results of this research are as follows. (1) Learning model of Problem Based Instruction gives better learning achievement of Mathematics than Group Investigation and the Direct one. Learning model of Group Investigation gives better learning achievement of Mathematics than direct leaning model, (2) Students with high interest in learning has better learning achievement of mathematics than students with middle interest in learning and the low one and students with middle interest in learning has better learning achievement of mathematics than students with the low one, and (3) The students with high, middle, and low interest in learning, learning model of Problem Based Instruction gives better learning achievement of mathematics than learning model of Group Investigation and the direct one and Learning model of Group Investigation gives better learning achievement than the direct one.
PENGEMBANGAN E-COMIC SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP ANAK USIA DINI Aini Indriasih; Sumaji Sumaji; B. Badjuri; S. Santoso
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 10, No 2 (2020): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Juni 2020)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v10i2.4228

Abstract

This study aims to develop e-comics as a learning medium to improve life skills of young children. The approach used is research and development. This research method is a mixed methods design. The subjects in this study were kindergarten students group B, teachers and head master Batik Kindergarten Kudus. Data collection techniques were carried out using questionnaires, observations, interviews, and documentation. e-comic was developed referring to the stages of development carried out by Borg and Gall. The results showed that e-comic learning media is feasible to be applied in learning to improve early life skills of children. Quantitatively, the assessment of material experts is (3.87) in either category. Expert assessments are based on curriculum appropriateness, correctness of content and ways of presenting the material included in both categories), and media expert assessments obtained scores (4.0) media expert assessments are based on production considerations, visual design, and technical quality, scores (4.0) in either category. While the assessment given by students in the field test stage (3.88), wider field test (3.99), and operational test (3.91), the acquisition of the score indicates that the e-comic learning media is categorized as good, which means that e-comic learning media are effectively used to improve early life skills. Qualitatively, e-comic media as a learning medium to improve life skills can attract students' attention to learning, facilitate student learning, and stimulate students to remember material more easily.