Siti Annisa Devi Trusda, Siti Annisa Devi
Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Bandung

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Hubungan Kualitas Tidur dengan Derajat Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tingkat Pertama Muhammad Arkan Bastian; Noormartany; Siti Annisa Devi Trusda
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5838

Abstract

Mahasiswa FK tingkat pertama masih dalam masa adaptasi sehingga kesulitan dalam melakukan aktivitas perkuliahan yang dapat mengganggu kualitas tidur. Kualitas tidur dapat mempengaruhi kognitif sehingga jika kualitas tidur seseorang buruk akan menurunkan kinerja kognitif. Aspek kognitif yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah konsentrasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan kualitas tidur dengan derajat konsentrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama tahun akademik 2022/2023. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross-sectional atau potong lintang. Subjek pada penelitian ini berjumlah 108 orang yang dipilih dengan consecutive sampling. Data primer kualitas tidur diambil melalui google form dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) sedangkan data primer derajat konsentrasi diambil secara langsung dengan grid concentration test. Pengolahan data penelitian dilakukan secara komputerisasi meliputi analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki kualitas tidur yang baik (60%) sedangkan derajat konsetrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama dominan buruk (71%). Dari 43 orang dengan kualitas tidur buruk 37 diantaranya memiliki derajat konsentrasi yang buruk (86%) dan didapatkan nilai p=0,006. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kualitas tidur dengan derajat konsentrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama.
Kejadian Diare pada Balita Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga Lina Munita Sari Sari; Siti Annisa Devi Trusda; Ismet Muchtar Nur
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5915

Abstract

Abstract. In Indonesia, diarrhea still become public health problem because it is the main cause of mortality among children. Java as the most populated island in Indonesia, especially East Java, has the highest cases of diarrhea in toddlers in 2017. Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) in the household can prevent diarrhea. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of knowledge mothers about CHLB in the household with the incidence of diarrhea in toddlers. The method used was analytic observational with a cross sectional approach. The research subjects were 70 mothers who had toddlers who were selected using the consecutive sampling technique. Research data processing using the Chi-square test. The results showed that 55 people (79%) had good CHLB knowledge, 15 people (21%) had sufficient CHLB knowledge. Meanwhile, 19 respondents (27%) had diarrhea, and the 51 people (73%) had no diarrhea, and there was a significant relationship between the level of knowledge mothers about PHBS in the household and the incidence of diarrhea in toddlers with P-value of 0.016 (<0.05). So it can be concluded that there is a relationship between the level of knowledge of mothers about PHBS in the household and incidence of diarrhea in toddlers in Lajing Village, Arosbaya District, Bangkalan Regency. Toddlers experiencing diarrhea occur not only due to poor knowledge of CHLB, but can also be caused by factors of consuming food that is not fully cooked and poor hygiene of milk bottles. Keywords: CHLB, Diarrhea Incidence, Mother's Knowledge, Toddlers. Abstrak. Diare pada balita merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia karena termasuk penyebab utama kematian anak. Pada tahun 2017, kasus diare pada balita di Jawa Timur menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia. Kejadian diare dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS di rumah tangga dengan kejadian diare pada balita. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dengan subjek berjumlah 70 orang Ibu yang memiliki balita. Pengolahan data memakai uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55 orang (79%) pengetahuan PHBS baik, 15 orang (21%) pengetahuan PHBS cukup. Sedangkan 19 orang (27%) responden memiki balita dengan diare, dan 51 orang (73%) memiliki balita tidak diare. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS di rumah tangga dengan kejadian diare pada balita dengan (p=0,016). Dapat disimpulkan, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS di rumah tangga dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Kejadian diare pada balita terjadi bukan hanya karena pengetahuan ibu tentang PHBS yang kurang baik, melainkan juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan makanan balita. Kata Kunci: Balita, Kejadian Diare, Pengetahuan Ibu, PHBS.
Gambaran Karakteristik Pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan Hipertensi di RSUD Al Ihsan Bandung Miska Amani; Siti Annisa Devi Trusda; Samsudin Surialaga
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6277

Abstract

Abstract Type 2 diabetes mellitus is a set of metabolic symptoms characterized by hyperglycemia, occurring due to insulin resistance, insulin malfunction, or both.. DM type 2 is a disease that has had a high increase in prevalence, over the past 15 years in Bandung. Hypertension is the most common condition accompanying DM Type 2. The purpose of this study was to determine the characteristic picture of type 2 DM patients with hypertension in Al-Ihsan Regional General Hospital Bandung for the 2019-2021 period. This research is an observational descriptive study conducted with a cross-sectional design. The subjects in this study were dm type 2 patients with hypertension at Al-Ihsan Regional General Hospital Bandung for the 2019-2021 period, totaling 2057 people selected with total sampling, using secondary data from medical record. The results of this study showed that in type 2 DM patients with hypertension at Al-Ihsan Hospital Bandung more occurred at the age of 55-64 years with a total of 815 (39.62%), there were 1383 female patients (67.23%), and the majority of patients residing in Bandung Regency, namely 1983 (96.40%). Abstrak Diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah sekumpulan gejala metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia, terjadi karena resistensi insulin, kegagalan fungsi insulin, atau keduanya. DM tipe 2 mengalami peningkatan prevalensi tinggi selama 15 tahun terakhir di Bandung. Hipertensi merupakan keadaan yang paling sering menyertai DM Tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien DM tipe 2 dengan hipertensi di Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung periode tahun 2019-2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang dilakukan dengan rancangan potong lintang. Subjek dalam penelitian ini merupakan pasien DM tipe 2 dengan hipertensi di RSUD Al-Ihsan Bandung periode 2019-2021 yang berjumlah 2057 orang dipilih dengan total sampling dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pasien DM tipe 2 dengan hipertensi di RSUD Al-Ihsan Bandung lebih banyak terjadi pada usia 55-64 tahun dengan jumlah 815 (39,62%), pasien perempuan lebih banyak dibandingkan pasien laki-laki yang berjumlah 1383 (67,23%), serta mayoritas pasien bertempat tinggal di Kabupaten Bandung yaitu sebanyak 1983 (96,40%).