Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK PADA MASA BELAJAR DARI RUMAH Jatiningsih, Oksiana; Habibah, Siti Maizul; Wijaya, Rahmanu; Sari, Maya Mustika Kartika
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.29943

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak pada keharusan dilakukannya pembelajaran dari rumah. Hal ini berdampak pada perubahan cara anak dalam belajar dan peran orang tua untuk melakukan pendampingan dalam belajar. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah peran orang tua dalam melakukan pendampingan belajar terhadap anaknya. Penelitian ini dirancang untuk menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Surabaya, pada keluarga yang memiliki anak dengan usia sekolah dasar. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan orang diambil dengan menggunakan teknik purposive, berdasarkan kriteria memiliki anak yang sedang bersekolah di jenjang sekolah dasar. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Selanjutnya, data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara naratif kualitatif dengan menggunakan teknik interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun peran orang tua dalam pemenuhan hak anak untuk memperoleh pendidikan adalah mendampingi anak dalam belajar, menyediakan fasilitas belajar anak, dan memotivasi anak. Sedangkan pembagian peran orang tua dalam pendampingan belajar anak, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar peran itu dijalankan oleh ibu. Sesuai dengan konstruksi gender patriarkhi, ayah berperan mencari nafkah, sehingga kegiatan pendampingan anak tanpa disadari telah disepakati dikerjakan oleh ibu. Temuan ini menunjukkan kuatnya nilai gender patriarkhi berlaku di masyarakat. 
Penguasaan kompetensi profesional guru oleh mahasiswa peserta praktik pengalaman pembelajaran Oksiana Jatiningsih; Maya Mustika Kartika Sari; Siti Maizul Habibah; Rr Nanik Setyowati; Muhammad Turhan Yani; Agus Satmoko Adi
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 15, No 1 (2018): Pembelajaran, Hukum dan Politik
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.645 KB) | DOI: 10.21831/jc.v15i1.17291

Abstract

Artikel ini bermaksud untuk mendeskripsikan bagaimanakah penguasaan kompetensi profesional guru PPKn dan faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian yang dilaksanakan di Prodi PPKn FISH UNESA ini mengambil sampel 86 mahasiswa yang telah menyelesaikan Praktik Pengalaman Pembelajaran (PPP). Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan angket yang dikembangkan peneliti. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa mereka memiliki kompetensi profesional guru yang cukup baik. Temuan ini konsisten dengan gambaran tentang sikap, minat, dan motivasinya serta pengalaman belajar yang juga berada pada kategori cukup. Kompetensi ini masih perlu diperbaiki, salah satunya dengan mengoptimalkan proses belajarnya.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------This essay to describe the level of comprehension of professional competency among PPKn teachers and its factors influencing these competencies. The research was conducted at Study Program of PPKn, FIHS UNESA with 86 selected students being taking course). Data was collected through questionnaire, and test developed by the researcher. The result reveals that they have an adequate professional competency. This result is consistent with the levels of attitude, interest, motivation, and learning experience. This level should be up-graded, one of them through learning process.  
PERAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK PADA MASA BELAJAR DARI RUMAH Oksiana Jatiningsih; Siti Maizul Habibah; Rahmanu Wijaya; Maya Mustika Kartika Sari
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.29943

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak pada keharusan dilakukannya pembelajaran dari rumah. Hal ini berdampak pada perubahan cara anak dalam belajar dan peran orang tua untuk melakukan pendampingan dalam belajar. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah peran orang tua dalam melakukan pendampingan belajar terhadap anaknya. Penelitian ini dirancang untuk menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Surabaya, pada keluarga yang memiliki anak dengan usia sekolah dasar. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan orang diambil dengan menggunakan teknik purposive, berdasarkan kriteria memiliki anak yang sedang bersekolah di jenjang sekolah dasar. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Selanjutnya, data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara naratif kualitatif dengan menggunakan teknik interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun peran orang tua dalam pemenuhan hak anak untuk memperoleh pendidikan adalah mendampingi anak dalam belajar, menyediakan fasilitas belajar anak, dan memotivasi anak. Sedangkan pembagian peran orang tua dalam pendampingan belajar anak, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar peran itu dijalankan oleh ibu. Sesuai dengan konstruksi gender patriarkhi, ayah berperan mencari nafkah, sehingga kegiatan pendampingan anak tanpa disadari telah disepakati dikerjakan oleh ibu. Temuan ini menunjukkan kuatnya nilai gender patriarkhi berlaku di masyarakat. 
PENGUATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL OLEH RELAWAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Amirotu Dinia; Maya Mustika Kartika Sari
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.451 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v5n1.p1-15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguatan kemampuan literasi digital yang dilakukan oleh relawaan TIK Pasuruan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan penelitian ini berjumlah tiga orang yang berasal dari anggota relawan TIK Pasuruan dan ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penguatan kemampuan literasi digital oleh relawan TIK Pasuruan dilakukan melalui tiga tahap yakni: pertama menumbuhkan kesadaran untuk cerdas dalam berteknologi, kedua penguatan etika dasar dalam berteknologi, dan ketiga mendorong pemanfaatan perkembangan teknologi secara kreatif. Penguatan kemampuan literasi digital yang dilakukan oleh relawan TIK Pasuruan dianalisis menggunakan teori literasi digital  yang dikemukakan Belshaw, yaitu berisi tentang delapan elemen esensial pengembangan literasi digital. Penguatan kemampuan literasi digital oleh relawan TIK Pasuruan lebih menekankan pada penguatan elemen kritis dalam menyikapi konten. Penguatan elemen ini ditunjukkan pada tahap kedua yaitu penguatan etika dasar dalam berteknologi. Pelajar dihimbau untuk berhati-hati dalam menyampaikan infomasi di media sosial dengan selalu menerapkan think before posting, serta meyakinkan pelajar untuk tidak mudah percaya pada setiap informasi yang diperoleh dari internet, dan mampu mengkomunikasikan ulang informasi secara cerdas dan kreatif. 
STUDI KASUS TENTANG MOTIVASI PERNIKAHAN DINI DI DESA Rizky Azizah Faradina; Maya Mustika Kartika Sari
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 4 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.268 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v4n2.p91-105

Abstract

APenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motif pernikahan dini yang dilakukan oleh remaja perempuan dan laki-laki di desa Soket Dajah. Penelitian ini menggunakan teori Pilihan Rasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode desain studi kasus. Informan dalam peneliian ini sejumlah sepuluh orang yang dipilih dengan menggunakan teknik Snowball Sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam semi terstruktur. Lokasi penelitian ini berada di desa Soket Dajah Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan. Informan dalam penelitian ini adalah remaja dan orang tua. Teknik analisis data dimulai reduksi data, penyajian data, selanjutnya penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi mendasari orang tua dan anak melakukan pernikahan dini di desa Soket Dajah Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan ialah adanya motivasi agama, motivasi ekonomi dan dukungan aparatur desa untuk meningkatkan status sosial tambahan ekonomi. Terjadinya motif pernikahan dini sebagai alasan individu untuk mendapatkan keuntungan dalam masyarakat dimana yang didukung oleh aparatur desa dan orang tua dalam  pemikiran individu dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain sedangkan dalam lingkup masyarakat sosial remaja harus mematuhi semua berdasarkan aturan dan ketentuan yang sudah ada di dalam masyarakat termasuk pernikahan dini menjadi suatu tradisi.Kata Kunci: motif, pernikahan dini, faktor penyebab pernikahan.   AbstractThe study aims to describe the motives of early marriage conducted by adolescent girls and boys in the Socket Dajah village. The study was analyzed using Rational Choice Theory. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study design method. There were 10 infromans in this study who were selected by using Snowball Sampling technique. Data was colleted with by means of way semi structured in-depth interview. The location of this research is in the village of Socket Dajah, Tragah district, of Bangkalan district. Informans in this study were tenagers and parent. The data analysis technique start data reduction, data presentation, then drawing conclusions. The validity technique in this research source triangulation. The results of this research is motivate the parent and child did early age marriage in the Socket Dajah village because there are religion motivate, economic motivate, and support by village officials to increase the additional social economic status. The occurence of early marriage  motives as an individual reason to gain an advantage in a community supported by village officials and parents is in the thinking of  individuals is influenced by the belief in the opinions of other while in the social sphere of adolenscent must comply with all based on the rules and provisioins that already exist in the community including marriage erly to become a tradition.Keywords: motives, early-age marriage, factors causing marriage.
PENGUATAN MODAL SOSIAL UMKM BATIK JETIS SIDOARJO DALAM MEMPERTAHANKAN USAHA DI ERA PANDEMI COVID-19 Dania Dyah Fitrawan; Maya Mustika Kartika Sari
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.429 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v6n2.p32-46

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguatan modal sosial yang terjadi pada UMKM Batik Jetis Sidoarjo dalam mempertahankan usaha di era pandemi Covid-19. Fokus penelitian terletak pada aspek modal sosial yang ditinjau berdasarkan teori modal sosial Putnam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengambilan sumber data penelitian menggunakan teknik snowball sampling, Sumber data berasal dari enam informan pengrajin batik Jetis. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bonding social capital yang terwujud dalam memaksimalkan ikatan kekeluargaan dan kekerabatan. Sementara bridging social capial ditemukan dengan munculnya hubungan kemitraan dengan pemasok dan tengkulak. Pengrajin batik Jetis juga mengembangkan relasi dalam Paguyuban Batik Sidoarjo. Beberapa upaya yang dilakukan oleh pengrajin batik Jetis yaitu: memanfaatan bantuan saudara dan pemerintah dalam mengatasi masalah permodalan, mendapat dukungan anggota keluarga dalam pembagian kerja, mengurangi jumlah karyawan dan hasil produksi, menjalin kerjasama dengan pemasok untuk dapat melakukan pinjaman bahan baku dan memberi pinjaman stok hasil produksi kepada tengkulak, saling bertukar informasi antar anggota PBS, melakukan pemasaran produk batik melalui toko dan secara online, dan aktif bekerjasama dengan pemerintah dalam mempromosikan hasil produk batik khas Sidoarjo melalui acara kepemudaan.
Mekanisme Partisipasi Masyarakat dalam Implementasi Kebijakan Desa Wisata Setigi di Desa Sekapuk Kabupaten Gresik Inayah Wulandari; Maya Mustika Kartika Sari
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.096 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v7n1.p16-29

Abstract

Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam implementasi kebijakan desa wisata Setigi. Dengan adanya partisipasi masyarakat dalam setiap implementasi kebijakan menjadikan desa wisata Setigi mampu berkembang menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Sekapuk. Tipe penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang terdiri atas tiga masyarakat Desa Sekapuk, satu kepala desa dan satu manajer BUMDes. Adapun teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan desa wisata Setigi dengan mekanisme secara kondisional. Partisipasi masyarakat sudah dikonstruksi oleh struktur untuk kemudian dilaksanakan oleh masyarakat. Kepala desa terpilih sebagai pemangku kebijakan sekaligus aktor intelektual dalam pengembangan desa wisata Setigi menawarkan ide dan gagasannya kepada masyarakat. Oleh sebab itu, lahirnya kebijakan mengenai desa wisata Setigi tidak berasal dari inisiatif masyarakat melainkan hadir karena ada pemicunya. Hal ini juga menunjukan bahwa pemerintah desa berupaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat melalui ide dan gagasan yang sudah dikondisikan untuk dilaksanakan oleh masyarakat.  Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mekanisme partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan desa wisata Setigi terjadi secara top down dan kondisional.
IMPLEMENTASI GERAKAN 1821 DALAM PROGRAM DESAKU PINTAR DI DESA LATUKAN KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN Fakhri Taqiuddin Mashur; Maya Mustika Kartika Sari
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 1 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.335 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v9n1.p46-60

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Gerakan 1821 dalam program Desaku Pintar di desa Latukan. Desain penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertitik tolak pada teori pendekatan implementasi kebijakan publik dari Donald Van Metter dan Carl Van Horn. Teori ini memiliki 6 Variabel untuk mengukur keberhasilan suatu kebijakan publik. Metode pengumpulan dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan informan penelitian ini merupakan pemerintah dan masyarakat desa Latukan Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. Yang ikut dalam pelaksanaan Gerakan 1821 terdiri dari perangkat desa, satgas Gerakan 1821, dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Gerakan 1821 dalam program Desaku Pintar di desa Latukan sudah berjalan dengan baik. Pemerintah desa selaku pelaksana Gerakan 1821 membuat badan yang disebut Satgas Gerakan 1821. Ada 2 tingkatan satgas yang dibentuk, pertama satgas desa dan kedua Satgas RT yang memiliki tugas yang sama yaitu melaksanakan dan mengawasi masyarakat. Satgas juga dibantu oleh masyarakat yang terjadwal melalui piket yang dibuat bersama. Untuk meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan Gerakan 1821, tidak ada hukuman bagi pelanggar, mereka hanya diingatkan dengan sopan dan memberitahukan kesepakatan yang telah mereka buat dan ditempelkan dipintu rumah. Melalui jadwal piket dan pengawasan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk ikut menyukseskan Gerakan 1821 di desa Latukan. Kata Kunci : Implementasi, Peraturan Bupati, Kebijakan Publik, Program. Abstract This study aims to determine how the Implementation of the Gerakan 1821 in Desaku Pintar program in Latukan villages. The research design used a case study with a qualitative approach, This research starts from the theory of public policy implementation approaches from Donald Van Metter and Carl Van Horn. This theory has 6 variables to measure the success of a public policy. The method of collection is done through interviews and observations with informants of this study are the government and the Latukan village community Karanggeneng sub-district Lamongan District who participated in the implementation of the Gerakan 1821 consisting of village officials, task force Gerakan 1821, and the community. The results showed that the implementation of the Gerakan 1821 in the Desaku Pintar Program in Latukan villages had been going well, the village government as the executor of the Gerakan 1821 created a body called the Task Force Gerakan 1821, there are 2 levels of task force formed, the first is the village task force and the head of the RT task force that has the same task: implementing and supervising the community. The Task Force is also assisted by the community who are scheduled through joint picket. To raise awareness in carrying out the Gerakan 1821 there was no penalty for violators they were only reminded politely and told the agreement they had made and posted on the door of the house. Through picket schedules and supervision, raising awareness for the community to participate in the success of the Gerakan 1821 in Latukan village Keywords : Implementation, Regent Regulation, Public Policy, Program
PENGUATAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN BAGI PEREMPUAN PEDESAAN MELALUI SEKOLAH PEREMPUAN DESA SUMBEREJO KOTA BATU Salsabila Ghassani; Maya Mustika Kartika Sari
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 1 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.431 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v9n1.p124-140

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguatan karakter kewarganegaraan yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan Desa Sumberejo. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan Ginandjar Kartasasmitha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini sejumlah empat orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini berada di desa Sumberejo, Kecamatan Baru, Kota Batu. Informan penelitian ini adalah Koordinator Sekolah Perempuan Desa Sumberejo dan alumni Sekolah Perempuan Desa Sumberejo. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, selanjutnya ditarik kesimpulan. Teknik keabsahan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya Sekolah Perempuan Desa Sumberejo dalam memberi penguatan karakter kewarganegaraan terdiri dari empat tahapan. Tahapan pertama adalah penguatan kesadaran kemandirian perempuan. Tahapan kedua adalah penguatan sikap dalam proses pemilu. Tahapan ketiga adalah penguatan keseimbangan peran di lingkup keluarga. Tahapan yang keempat adalah penguatan menanamkan sikap toleransi dalam bermasyarakat. Kata Kunci: Sekolah Perempuan Desa, pemberdayaan, karakter kewarganegaraan Abstract This study aims to describe the strengthening of the civic character carried out by the Sumberejo Village Women's School. This research uses Ginandjar Kartasasmitha's theory of empowerment. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The informants in this study were four people who were selected using purposive sampling technique. Data were collected by means of in-depth interviews and documentation. The location of this research is in the village of Sumberejo, Kecamatan Baru, Kota Batu. The informants of this study were the Coordinator of the Sumberejo Village Women's School and alumni of the Sumberejo Village Women's School. The data analysis technique in this study used data reduction, data presentation, then conclusions were drawn. The validity technique in this research is technical triangulation and source triangulation. The results of this study indicate that the efforts of the Sumberejo Village Women's School in strengthening the character of citizenship consist of four stages. The first stage is strengthening awareness of women's independence. The second stage is to strengthen attitudes in the electoral process. The third stage is strengthening the balance of roles in the family. The fourth stage is strengthening to instill tolerance in society. Keywords: Village Women's School, empowerment, citizenship character
STRATEGI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH OLEH KOMISI PEMILILAHAN UMUM DAERAH KABUPATEN PONOROGO DITENGAH PANDEMI COVID-19 Hendrat Rahtami Wulandari; Maya Mustika Kartika sari
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 1 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.071 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v10n1.p1-15

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penyelenggaraan pilkada oleh KPUD Kabupaten Ponorogo ditengah Covid-19. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strategi yang dikemukakan oleh Greory G. Dess dan Alex Miller dalam Djaslim Saladin (2003). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif..Pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa startegi penyelenggaraan pilkada yang dilakukan oleh KPU membuahkan keberhasilan yakni meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pilkada 2020 ditengah pandemi covid dengan jumlah partisipasi warga Ponorogo lebih tinggi dari periode sebelumnya, yakni sebesar 77,02% dengan jumalah pemilih 587.607 jiwa dengan melakukan strategi : pertama, pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang tanggap Covid-19, kedua, penyelenggaraan focus group discussion antara KPUD Kabuapaten Ponorogo dan Polres Ponorogo yang tanggap Covid-19, ketiga, sosialisasi online dan sosialisasi offline sebagai kebijakan kampanye di tengah pandemi covid-19, keempat, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pada pelaksanaan pemilu bagi seluruh panitia penyelenggara di tingkat TPS dan 12 hal baru pada saat pencoblosan di TPS. Kata Kunci: Strategi, Pilkada, KPUD Kabupaten Ponorogo