Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKUTURISME PADA SEKOLAH BACKGROUND AGAMA Habibah, Siti Maizul
Integralistik Vol 28, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v28i2.13735

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pentingnya penanaman nilai – nilai multikulturisme pada sekolah dengan background agama. Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang telah dilakukan dan menunjukkan bahwa masih banyak sekolah yang lebih menitik beratkan golongan agama dalam sistem pengajarannya daripada menggambarkan multikultur yang ada di indonesia maupun disekitarnya. Kemudian yang menjadi dasar hukum dalam mendirikan sekolah dengan background agama atau sosial mengacu pada Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Artikel ilmiah ini menggambarkan bahwa pentingnya menanamkan nilai-nilai multikultural pada sekolah –sekolah dengan background agama karena dianggap minim sekali dalam menghargai dan saling menghormati perbedaan yang ada yang berpeluang besar terjadinya radikalisme di indonesia.
GLASS-CEILING IN A SINGLE MOTHER’S LIFE Jatiningsih, Oksiana; Sarmini, Sarmini; Habibah, Siti Maizul
The Journal of Society and Media Vol 4, No 1 (2020): Digital Era in Society and Media
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v4n1.p199-227

Abstract

Single mothers face problems not only because of their own status so they have to struggle hard to meet their needs, but also because of patriarchal social construction that presents many challenges to women. This qualitative research is aimed at revealing: the form of glass-ceiling for single mother and their   strategies taken to deal with that. This research was conducted in Sidoarjo on five single mothers. Data were collected using in-depth interviews. The theory used is symbolic interaction because it allows researchers to identify research subjects. The results of this study reveal that the glass-ceiling faced by women are domestic responsibilities, sosial control, and underestimation of women. Strategies for dealing with it are sharing work and ignorant of negative responses. The response to the glass-ceiling depends very much on the way of thinking (mind) of women in seeing themselves. When women put themselves away as objects (me) that are powerless against the values that apply, then the choice of action to face the challenges of their lives (glass-ceiling) tends to be compromising and accommodating, whereas if the means adopted are based more on how to see themselves as subjects (I), then the method adopted tends to be uncompromising.
Implementasi Pemenuhan HAM Sebagai Upaya Penguatan Positive Peace di Indonesia Habibah, Siti Maizul
Integralistik Vol 31, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v31i1.20127

Abstract

Artikel ini dilatar belakangi oleh Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam adat istiadat maupun budaya. Keanekaragaman ini menumbuhkan nilai-nilai keberagaman yang ada dimasyarakat dimana mereka mempunyai kewajiban dalam menghargai nilai-nilai keberagaman tersebut. Hidup bermasyarakat tidak mungkin terhidar dari konflik. Baik konflik intrapersonal, interpersonal. Hal tersebut dapat diselesaikan dengan salah satu cara diantaranya dengan cara ang lebih bermartabat yaitu menumbuhkan kesadaran pada warganegara akan pentingnya hidup berdampingan yang bisa kita lakukan melalui pendidikan perdamaian. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran pentingnya pendidikan perdamaian kepada seluruh bangsa Indonesia baik melalui tingkatan pendidikan maupun pendidikan dan pelatihan diluar pendidikan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah ini adalah deskriptif kualitatif dan pengumpulan data secara literatur review yang menghasilkan gagasan tentang upaya penguatan Positive Peace yang sering kali terabaikan. Pertama, perlu dilakukan upaya pencegahan dini konflik sosial. Kedua, pemetaan konflik dapat membantu menggambarkan konflik secara grafis yang berguna untuk melihat secara keseluruhan aktor-aktor konflik dan hubungan-hubungannya. Ketiga, perlu dirumuskan sistem pengawasan secara terus menerus terhadap wilayah-wilayah dan masyarakatnya, yang rawan terjadi konflik.
PERAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK PADA MASA BELAJAR DARI RUMAH Jatiningsih, Oksiana; Habibah, Siti Maizul; Wijaya, Rahmanu; Sari, Maya Mustika Kartika
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.29943

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak pada keharusan dilakukannya pembelajaran dari rumah. Hal ini berdampak pada perubahan cara anak dalam belajar dan peran orang tua untuk melakukan pendampingan dalam belajar. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah peran orang tua dalam melakukan pendampingan belajar terhadap anaknya. Penelitian ini dirancang untuk menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Surabaya, pada keluarga yang memiliki anak dengan usia sekolah dasar. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan orang diambil dengan menggunakan teknik purposive, berdasarkan kriteria memiliki anak yang sedang bersekolah di jenjang sekolah dasar. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Selanjutnya, data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara naratif kualitatif dengan menggunakan teknik interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun peran orang tua dalam pemenuhan hak anak untuk memperoleh pendidikan adalah mendampingi anak dalam belajar, menyediakan fasilitas belajar anak, dan memotivasi anak. Sedangkan pembagian peran orang tua dalam pendampingan belajar anak, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar peran itu dijalankan oleh ibu. Sesuai dengan konstruksi gender patriarkhi, ayah berperan mencari nafkah, sehingga kegiatan pendampingan anak tanpa disadari telah disepakati dikerjakan oleh ibu. Temuan ini menunjukkan kuatnya nilai gender patriarkhi berlaku di masyarakat. 
Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Pelabuhan Laut Pt.Semen Gresik Bagi Kehidupan Nelayan Pesisir Pantai Tuban Amirotu Dinia; siti maizul habibah
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 2 (2021): Socia: Jurnal Ilmi-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i2.38086

Abstract

Pembangunan pelabuhan laut di pantai Tuban memiliki dampak positif serta dampak negatif  bagi kehidupan nelayan pesisir, khususnya masyarakat desa Socorejo kecamatan Jenu kabupaten Tuban. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji secara rinci dampak sosial ekonomi yang disebabkan adanya pembangunan pelabuhan khusus PT. Semen Indonesia bagi kehidupan nelayan pesisir di kampung nelayan desa Socorejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dari melakukan pengumpulan data, redusksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembanguanan pelabuhan khusus PT. Semen Indonesia di Desa Socorejo menyebabkan adanya perubahan di bidang sosial ekonomi masyarakat. Perubahan sosial yang dialami masyarakat ditunjukkan dengan minat generasi muda yang lebih memilih bekerja di industri daripada melestarikan identitas kampungnya yaitu mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan. Profesi nelayan semakin ditinggalkan, banyak generasi milenial yang lebih memilih bekerja sebagai karyawan di Pelabuhan laut PT. Semen Indonesia. Selain memberikan dampak di bidang sosial, pembangunan pelabuhan laut di desa Socorejo juga memberi dampak positif dibidang ekonomi bagi warga Desa Socorejo. Hal ini ditunjukkan dengan adanya CSR tiap tahun yang diberikan oleh perusahaan PT. Semen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Socorejo.
Penguasaan kompetensi profesional guru oleh mahasiswa peserta praktik pengalaman pembelajaran Oksiana Jatiningsih; Maya Mustika Kartika Sari; Siti Maizul Habibah; Rr Nanik Setyowati; Muhammad Turhan Yani; Agus Satmoko Adi
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 15, No 1 (2018): Pembelajaran, Hukum dan Politik
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.645 KB) | DOI: 10.21831/jc.v15i1.17291

Abstract

Artikel ini bermaksud untuk mendeskripsikan bagaimanakah penguasaan kompetensi profesional guru PPKn dan faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian yang dilaksanakan di Prodi PPKn FISH UNESA ini mengambil sampel 86 mahasiswa yang telah menyelesaikan Praktik Pengalaman Pembelajaran (PPP). Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan angket yang dikembangkan peneliti. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa mereka memiliki kompetensi profesional guru yang cukup baik. Temuan ini konsisten dengan gambaran tentang sikap, minat, dan motivasinya serta pengalaman belajar yang juga berada pada kategori cukup. Kompetensi ini masih perlu diperbaiki, salah satunya dengan mengoptimalkan proses belajarnya.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------This essay to describe the level of comprehension of professional competency among PPKn teachers and its factors influencing these competencies. The research was conducted at Study Program of PPKn, FIHS UNESA with 86 selected students being taking course). Data was collected through questionnaire, and test developed by the researcher. The result reveals that they have an adequate professional competency. This result is consistent with the levels of attitude, interest, motivation, and learning experience. This level should be up-graded, one of them through learning process.  
PERAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK PADA MASA BELAJAR DARI RUMAH Oksiana Jatiningsih; Siti Maizul Habibah; Rahmanu Wijaya; Maya Mustika Kartika Sari
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.29943

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak pada keharusan dilakukannya pembelajaran dari rumah. Hal ini berdampak pada perubahan cara anak dalam belajar dan peran orang tua untuk melakukan pendampingan dalam belajar. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah peran orang tua dalam melakukan pendampingan belajar terhadap anaknya. Penelitian ini dirancang untuk menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Surabaya, pada keluarga yang memiliki anak dengan usia sekolah dasar. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan orang diambil dengan menggunakan teknik purposive, berdasarkan kriteria memiliki anak yang sedang bersekolah di jenjang sekolah dasar. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Selanjutnya, data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara naratif kualitatif dengan menggunakan teknik interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun peran orang tua dalam pemenuhan hak anak untuk memperoleh pendidikan adalah mendampingi anak dalam belajar, menyediakan fasilitas belajar anak, dan memotivasi anak. Sedangkan pembagian peran orang tua dalam pendampingan belajar anak, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar peran itu dijalankan oleh ibu. Sesuai dengan konstruksi gender patriarkhi, ayah berperan mencari nafkah, sehingga kegiatan pendampingan anak tanpa disadari telah disepakati dikerjakan oleh ibu. Temuan ini menunjukkan kuatnya nilai gender patriarkhi berlaku di masyarakat. 
DETERMINANT AGE AT FIRST MARRIAGE AMONG WOMEN IN EAST JAVA Ali Imron; Siti Maizul Habibah; Udin Kurniawan Aziz
Jurnal Biometrika dan Kependudukan (Journal of Biometrics and Population) Vol. 9 No. 2 (2020): JURNAL BIOMETRIKA DAN KEPENDUDUKAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbk.v9i2.2020.104-111

Abstract

Indonesia is one of the countries with the highest percentage of child marriages in the world (rank 37) and the second highest in ASEAN after Cambodia. Government has issued regulations in order to reduce child marriage rates, however the results are still not significant. Economic, social, and cultural factors are significant factors in child marriage phenomenon. This study aims to analyze the relationship between spouses' age, knowledge of Adolescent Reproductive Health, age when first sexual intercourse happened, education, spouses' education, media exposure, wealth quintile index and the age of first marriage for women in East Java. This study is non-functional research using The Indonesian Demographic and Health Survey 2017 (IDHS) data with a sample size as many as 4,491 women whom got married at 15–24 years old. Data were analyzed using univariate and multivariate techniques. The results of this study prove that the spouses' age, knowledge of Adolescent Reproductive Health, age when first sexual intercourse happened, education, spouses' education, media exposure, wealth quintile index variables are significantly related to the determinants of women's first marriage age in East Java. This study provides recommendations, including revitalizing 8 family functions, strengthening creativity and innovation in the Marriage Age Maturing program, and fostering life skills through training and empowerment programs.
Jaminan Hak Asasi Manusia bagi Pekerja Rumah Tangga melalui Perjanjian Kerja di Surabaya Siti Maizul Habibah; Oksiana Jatiningsih; Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba
Jurnal HAM Vol 12, No 2 (2021): Edisi Agustus
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1890.869 KB) | DOI: 10.30641/ham.2021.12.245-260

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada pekerja rumah tangga (PRT) salah satunya adalah tentang Jaminan Hak asasi manusia (HAM) tidak mendapat perhatian. Hal ini terlihat pada Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003 tidak mencakup PRT, yang artinya PRT tidak tercakup dalam perlindungan tenaga kerja. Hubungan yang terjadi antara PRT dengan majikan adalah hubungan informal dan karena itu tidak ada ketentuan hukum yang dihadirkan untuk mengatur hubungan mereka. rumusan penelitian ini ialah bagaimana Jaminan Hak Asasi Manusia bagi Pekerja Rumah Tangga Melalui Perjanjian Kerja di Surabaya?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Secara teritori kegiatan penelitian ini dilaksanakan di wilayah  Surabaya  Barat.  Subjek penelitian adalah pekerja rumah tangga yang bekerja paruh waktu dan tidak bermalam (pocokan). Data dikumpulkan dengan teknik literature review dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan perjanjian kerja oleh PRT banyak yang terabaikan dan masih perlu perlindungan hukum perihal hak dan kewajiban PRT dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasarnya serta menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan PRT dan keluarganya.
PEMBELAJARAN ONLINE SEBAGAI BAHAN BEST PRACTICE PADA GURU PPKN SMP DI KOTA SURABAYA Siti Maizul Habibah; Harmanto Harmanto; Sarmini Sarmini; M. Turhan Yani; I Made Suwanda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.1200

Abstract

Pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19 ini, namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui online, maka dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan. Di Surabaya sendiri ada kebijakan terkait guru harus bisa menulis karya ilmiah, salah satu karya ilmiah yang dimaksukan selain PTK dan jurnal bisa juga membuat Best Practice. Dari pelaksanaan pengabdian yang dilakukan berhasil dalam meningkatkan pengetahuan peserta tentang Best practice. Sebanyak 76% peserta telah menguasai materi pengetahuan Best practice dalam penulisan ilmiah pada katagori sangat baik.