Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Techno-Fish

RESPON DOSIS OVAPRIM TERHADAP LAMA WAKTU PEMIJAHAN, JUMLAH DAYA TETAS TELUR DAN SINTASAN LARVA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) UKURAN 2 – 3 CM Perkasa, R Dhana Booby; Muhajir, Muhajir; Kusyairi, A.
Techno-Fish Vol 1, No 2 (2017): TECHNO FISH VOL 1 NO. 2
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.599 KB) | DOI: 10.25139/tf.v1i2.1048

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dosis ovaprim terhadap lama waktu pemijahan, jumlah daya tetas telur dan sintasan larva ikan lele sangkuriang ukuran 2–3 cm. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa eksperimental. Metode ini dilakukan dengan cara teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap gejala subjek yang diteliti dalam situasi buatan. Data tersebut ditabulasikan dan dianalisa menggunakan analisa varian. Hasil analisis menunjukkan respon dosis ovaprim yang berbeda berpengaruh nyata terhadap lama waktu pemijahan, jumlah daya tetas dan sintasan larva ikan lele sangkuriang ukuran 2 - 3 cm. Semakin rendah dosis ovaprim yang diberikan menyebabkan semakin cepat lama waktu pemijahan induk ikan lele sangkuriang, semakin tinggi daya tetas telur dan semakin banyak sintasan larva lele sangkuriang ukuran 2 – 3 cm, demikian juga sebaliknya. Dosis ovaprim 0,3 ml merupakan dosis terbaik terhadap lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva lele sangkuriang ukuran 2 – 3 cm. Kata kunci: Ovaprim, Pemijahan, Tetas telur, Sintasan larva, Lele Sangkuriang
RESPON DOSIS OVAPRIM TERHADAP LAMA WAKTU PEMIJAHAN, JUMLAH DAYA TETAS TELUR DAN SINTASAN LARVA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) UKURAN 2 – 3 CM Perkasa, R Dhana Booby; Muhajir, Muhajir; Kusyairi, A.
Techno-Fish Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v1i2.1048

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dosis ovaprim terhadap lama waktu pemijahan, jumlah daya tetas telur dan sintasan larva ikan lele sangkuriang ukuran 2–3 cm. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa eksperimental. Metode ini dilakukan dengan cara teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap gejala subjek yang diteliti dalam situasi buatan. Data tersebut ditabulasikan dan dianalisa menggunakan analisa varian. Hasil analisis menunjukkan respon dosis ovaprim yang berbeda berpengaruh nyata terhadap lama waktu pemijahan, jumlah daya tetas dan sintasan larva ikan lele sangkuriang ukuran 2 - 3 cm. Semakin rendah dosis ovaprim yang diberikan menyebabkan semakin cepat lama waktu pemijahan induk ikan lele sangkuriang, semakin tinggi daya tetas telur dan semakin banyak sintasan larva lele sangkuriang ukuran 2 – 3 cm, demikian juga sebaliknya. Dosis ovaprim 0,3 ml merupakan dosis terbaik terhadap lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva lele sangkuriang ukuran 2 – 3 cm. Kata kunci: Ovaprim, Pemijahan, Tetas telur, Sintasan larva, Lele Sangkuriang
PEMBERIAN KMnO4 DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERSENTASE HIDUP BENIH IKAN MAS KOKI YANG TERINFEKSI Argulus sp Agustini, Maria; MUHAJIR, MUHAJIR; RAHMAD, RAHMAD
Techno-Fish Vol 4 No 2 (2020): TECHNO-FISH
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v4i2.3329

Abstract

Penyakit pada ikan terutama ukuran benih harus segera diatasi, salah satu bahan kimia yang dapat digunakan untuk memerangi penyakit parasit yang disebabkan oleh Argulus sp adalah KMnO4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang tepat untuk  perlakuan benih KMnO4 terinfeksi ikan mas Argulus sp. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah dosis KMnO4, perlakuan A = 1,5 ppm, B = 2,5 ppm, dan C = 3,5 ppm. Wadah yang digunakan berupa bak plastik volume 20 liter. Namun, setiap wadah hanya diisi 5 liter air tawar. Variabel yang diukur adalah kelangsungan hidup benih ikan mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B dengan dosis 2,5 ppm menghasilkan ikan mas penetas sebesar 80,2%. Sedangkan untuk perlakuan A dan C mengalami penurunan masing-masing sebesar 63,8% dan 46,8%.Sedangkan kualitas air pada suhu perairan berkisar antara 28-290C, derajat keasaman berkisar antara 7,0 - 7,8 dan oksigen terlarut berkisar antara 5,2 - 6 ppt.Â