Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Desiminasi Produk Teknologi Pengolahan Bawang Merah di Desa Mandatte Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan Uca Uca; Wahidah Sanusi; Amal Amal
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2019, No 12 : PROSIDING 12
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.478 KB)

Abstract

Abstract. Shallot is an abundant type of plant in Enrekang Regency. The availability of human resources in active community groups can be fostered. The lack of equipment and technology in making processed shallots that have high selling points and being able to compete with products that already exist in other areas is a major problem. The solutions offered: (1) training and mentoring to process shallots into durable products of high economic value, (2) training and packaging guidance so that they are attractive, (3) Product marketing strategies. The aim to be achieved is to increase the income of partner groups which will lead to an increase in the welfare of the community and local revenue. The specific target to be achieved is long-lasting crispy fried shallots with high economic value, various attractive packaging. The method used is (1) desk study stage; to focus problems and activities to be carried out including conducting intensive discussions with partners. (2) Training and demonstration with simple technology, (3) Program Monitoring and Evaluation, (4) Reflection of program implementation to see all the advantages and disadvantages of the program and its implementation, (5) Strengthening and improving program which is still lacking. The results of the activity showed that the community and business / farmer groups easily absorbed the simple technology in processing fried shallots but the community's interest in developing businesses into household scale industries was still lacking.
PKM Diversifikasi Olahan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Enrekang Amal Amal; Nur Anny S. Taufieq; Irma Aswani Ahmad; Andi Abidah; Wahidah Sanusi
INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.757 KB) | DOI: 10.35580/inovasi.v2i2.40724

Abstract

Abstrak. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk: 1) memanfaatkan teknologi sederhana dalam mengolah tanaman hortikultura (pisang, kentang, singkong)  menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi, 2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah tanaman hortikultura (pisang, kentang, singkong) menjadi keripik dan 3) meningkatkan pendapatan dan perekonomian petani hortikultura. Sasaran dalam kegiatan ini adalah petani hortikultura dan kelompok masyarakat yang mempunyai badan usaha. Metode dan tahapan dalam kegiatan PKM ini adalah: (1) tahap desk study, (2) pelatihan dan demonstrasi, dan (3) monitoring dan evaluasi program. Adapun luaran yang dicapai (output) adalah teknologi sederhana pembuatan keripik yang bernilai ekonomi tinggi sebagai hasil diversifikasi olahan tanaman hortikultura.Kata Kunci: diversifikasi, teknologi, hortikultura, keripik
PKM Produksi Batu Bata Ekonomis dengan Abu Sekam Padi di Panyangkalang Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Irma Aswani Ahmad; Nur Anny S. Taufieq; Amal Amal; Raeny Tenriola Idrus; Armiwaty Armiwaty
DEDIKASI Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v24i2.39481

Abstract

Abstrak.  Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM)  ini adalah kelompok industri kecil pembuatan batu bata di desa Panyangkalang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Mitra menggunakan kayu sebagai bahan bakar dalam proses pembakaran batu bata merah. Hal ini menimbulkan masalah akibat kelangkaan kesedian kayu di pasaran. Selain itu walaupun didapatkan di pasaran, harganya sangatlah mahal. Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian masyarakat ini akan diberikan informasi dan penyukuhan mengenai bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti kayu. Metode pendekatan yang digunakan berupa penyuluhan dan pelatihan mengenai dua hal yaitu pertama adalah penggunaan sekam padi limbah yang diambil dari limbah pabrik beras sebagai bahan bakar. Kedua adalah penggunaan abu sekam padi hasil dari pembakaran menjadi bahan pengganti sebagian tanah liat dalam pembuatan batu bata. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta mampu melakukan setiap tahapan proses pembuatan batu bata sesuai dengan penyuluhan dan pelatihan yang diberikan. Peserta telah berhasil membuat produksinya berupa batu bata merah yang murah dengan penghematan pada bahan bakar yang digunakan. 
PREDIKSI EROSI MENGGUNAKAN METODE USLE DAN MUSLE DI DAS JENEBERANG Amal Amal; Uca Uca; Vina Yunita
Jurnal Environmental Science Vol 4, No 1 (2021): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.382 KB) | DOI: 10.35580/jes.v4i1.20079

Abstract

ABSTRAKDAS Jeneberang merupakan salah satu DAS prioritas nasional yang memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya. Kategori ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi DAS memprihatinkan, terutama laju erosi yang cukup tinggi dan produktivitas lahan yang dinilai menurun. Pengelolaan DAS Jeneberang belum dilakukan secara maksimal dikarenakan keterbatasan masyarakat dalam menerapkan tindakan konservasi sehingga pengelolaannya hanya dapat dilakukan secara sederhana. Hal tersebut terlihat dari munculnya berbagai permasalahan dan konflik antara berbagai kepentingan di kawasan DAS Jeneberang, salah satunya munculnya permasalahan lingkungan seperti erosi. Masalah-masalah tersebut dapat berdampak pada penurunan produksi dan pendapatan petani, serta pendangkalan di DAS Jeneberang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju erosi tanah dan bagaimana hasilnya dibandingkan dengan hasil perhitungan erosi di DAS Jeneberang dengan menggunakan metode USLE dan MUSLE. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan besar laju erosi yang terjadi di DAS Jeneberang menggunakan USLE adalah 23,86 ton/th sedangkan pada metode MUSLE sebesar 15,92 ton/th. Perbandingan kedua metode ini adalah 1:2,4 
PEMANFAATAN WAHANA DRONE UNTUK PEMETAAN KAWASAN MANGROVE DI KABUPATEN PANGKEP amal amal
Jurnal Environmental Science Vol 4, No 2 (2022): April
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.038 KB) | DOI: 10.35580/jes.v4i2.32635

Abstract

ABSTRAKPenggunaan UAV di masa kini sangat membantu dalam pemantauan kawasan mangrove karena resolusinya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan hutan mangrove pada 4 jenis peruntukan kawasan di kabupaten Pangkep. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif  dengan pengambilan data secara purposive sampling. Data hasil UAV berupa foto dianalisis menggunakan metode PJ dan GIS dengan bantuan Software Agisoft 17.0 untuk menghasilkan ortophoto. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada keempat lokasi pengamatan terdapat beberapa objek dasar yang dapat dikenali yaitu hutan mangrove, tambak, kawasan terbangun, tubuh air dan jaringan jalan. Sedangkan objek yang dapat dikenali lebih lanjut karena asosiasinya terhadap objek lain diantara kawasan ekowisata, kawasan hutan konservasi, kawasan tambak sebagai budidaya yang bagian depanya terdapat mangrove penghalang dan kawasan silvofishery yang ditandai dengan tambak dengan beberapa individu mangrove di dalamnya atau di sisi-sisinya.
Analisis Kepadatan Penduduk dengan Tingkat Kemiskinan di Kota Makassar Sukri Nyompa; Rosmini Maru; Amal Amal
Seminar Nasional LP2M UNM SEMNAS 2019 : PROSIDING EDISI 8
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.262 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan tingkat kepadatan penduduk dengan tingkat kemiskinan di Kota Makassar. Data diperoleh melalui studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang terus bertambah dari tahun ke tahun akan berpengaruh terhadap penduduk miskin dan kepadatan penduduk di kota Makassar apalagi luas kota Makassar tidak pernah bertambah bahkan lahan yang ada semakin sempit karena digunakan untuk berbagai pembangunan sarana dan prasarana dan fasilitas lainnya. Dengan padatnya penduduk berdampak juga terhadap pertumbuhan angkatan kerja dan kesempatan kerja bahkan dapat menimbulkan pengangguran dan kemiskinan. Kepadatan penduduk setiap tahun meningkat di kota Makassar dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Disisi lain ternyata jumlah penduduk miskin di kota Makassar menurun. Kata Kunci : Jumlah penduduk, Kepadatan dan Kemiskinan
Identifikasi Kemampuan Ruang Terbuka Hijau Kampus dalam Menyerap Emisi Karbon Dioksida (CO2) Muhammad Rais Abidin; Ramli Umar; Ahyani Mirah Liani; Rahmi Nur; Andi Arham Atjo; Muhammad Fikruddin Buraerah; Ahmad Ashar; Amal Amal; Jeddah Yanti
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 12, No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat122509602023

Abstract

Fungsi kawasan perkotaan salah satunya adalah sebagai pusat pendidikan. Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan jumlah kampus terbanyak di Indonesia. Aktifitas pendidikan secara langsung turut berkontribusi terhadap peningkatan emisi yang berasal dari mobilitas mahasiswa, dosen dan pegawai. Emisi yang dihasilkan menjadi salah satu penyebab pemanasan global sehingga untuk mengurangi laju emisi yang dihasilkan maka diperlukan ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kemampuan tanaman dalam menyerap emisi Karbon Dioksida di areal kampus. Analisis data yang digunakan adalah melakukan perbandingan jumlah beban emisi Karbon Dioksida yang dihasilkan dengan kemampuan daya serap ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting Universitas Negeri Makassar kampus Parangtambung dalam menyerap emisi CO2 yang dihasilkan dari semua jenis kendaraan baik kendaraan roda dua (motor) maupun kendaraan roda empat (mobil) di semua zona akses masuk dapat di serap secara keseluruhan oleh vegetasi dimana total emisi CO2 yang dihasilkan adalah 47.822.4 g/jam sedangkan jumlah emisi CO2 yang dapat diserap oleh tanaman adalah 652.855.1 g/jam yang berarti masih terdapat 605.032.7 g/jam emisi CO2 yang mampu diserap sehingga kajian selanjutnya adalah prediksi jumlah emisi yang dihasilkan di tahun mendatang agar rekomendasi pengelolaan dapat dilakukan agar daya serap tanaman tetap mencukupi. 
Identifikasi Kemampuan Ruang Terbuka Hijau Kampus dalam Menyerap Emisi Karbon Dioksida (CO2) Muhammad Rais Abidin; Ramli Umar; Ahyani Mirah Liani; Rahmi Nur; Andi Arham Atjo; Muhammad Fikruddin Buraerah; Ahmad Ashar; Amal Amal; Jeddah Yanti
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 12, No 2 (2023): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/sainsmat122509602023

Abstract

Fungsi kawasan perkotaan salah satunya adalah sebagai pusat pendidikan. Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan jumlah kampus terbanyak di Indonesia. Aktifitas pendidikan secara langsung turut berkontribusi terhadap peningkatan emisi yang berasal dari mobilitas mahasiswa, dosen dan pegawai. Emisi yang dihasilkan menjadi salah satu penyebab pemanasan global sehingga untuk mengurangi laju emisi yang dihasilkan maka diperlukan ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kemampuan tanaman dalam menyerap emisi Karbon Dioksida di areal kampus. Analisis data yang digunakan adalah melakukan perbandingan jumlah beban emisi Karbon Dioksida yang dihasilkan dengan kemampuan daya serap ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting Universitas Negeri Makassar kampus Parangtambung dalam menyerap emisi CO2 yang dihasilkan dari semua jenis kendaraan baik kendaraan roda dua (motor) maupun kendaraan roda empat (mobil) di semua zona akses masuk dapat di serap secara keseluruhan oleh vegetasi dimana total emisi CO2 yang dihasilkan adalah 47.822.4 g/jam sedangkan jumlah emisi CO2 yang dapat diserap oleh tanaman adalah 652.855.1 g/jam yang berarti masih terdapat 605.032.7 g/jam emisi CO2 yang mampu diserap sehingga kajian selanjutnya adalah prediksi jumlah emisi yang dihasilkan di tahun mendatang agar rekomendasi pengelolaan dapat dilakukan agar daya serap tanaman tetap mencukupi. 
KEANEKARAGAMAN KONDISI FISIK VEGETASI MANGROVE DI PULAU BANGKOBANGKOANG, KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN, PROVINSI SULAWESI SELATAN Amal Amal; Muhammad Arib Musba Amalul; Fatimah Albatuul; Indah Puspita Sari
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.53781

Abstract

ABSTRAKVegetasi mangrove merupakan vegetasi yang secara umum hanya dapat dijumpai pada lokasi yang dapat dipengaruhi oleh fenomena pasang surut air laut, seperti daerah pesisir pantai dan juga muara sungai. Indonesia memiliki persebaran vegetasi mangrove hampir pada seluruh garis pantainya serta pada sejumlah pulau kecil. Vegetasi mangrove di Indonesia juga memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, baik itu dari segi jenis atau spesiesnya, hingga kondisi vegetasi mangrove tersebut seperti tingkat kerapatannya. Hal tersebut dapat terjadi tak terlepas akibat adanya pengaruh kondisi lingkungan di sekitar vegetasi mangrove tersebut. Penelitian ini kemudian dilakukan untuk dapat mengetahui seperti apa keanekaragaman jenis dan kondisi vegetasi mangrove di Pulau Bangkobangkoang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, yang termasuk pulau kecil. Metode yang digunakan yaitu metode plot berpetak yang bertujuan agar dapat mengetahui profil ataupun ekologi vegetasi mangrove suatu wilayah. Adapun hasil penelitian ini menampakkan bahwa jenis mangrove yang berhasil diamati ada dua jenis, yaitu Rhizopora Mucronata dan Apiculata. Penelitian ini kemudian dapat menjadi suatu informasi mengenai keanekaragaman jenis dan kondisi vegetasi mangrove di Pulau Bangkobangkoang, yang dimana dapat menjadi acuan dalam pengelolaan dan konservasi ekosistem mangrove di pulau tersebut.