Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain

Pelatihan Gendang Bugis (Gendrang) pada Komunitas Peduli Pendidikan Kabupaten Soppeng Rachmat Rachmat; Andi Ihsan
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.203 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33399

Abstract

AbstrakKomunitas Peduli Pendidikan Kabupaten Soppeng adalah suatu komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan. Komunitas ini merupakan wadah bagi para relawan untuk berkumpul dan memberikan sumbangsi ilmu pengetahuan dalam pelbagai bidang, salah satunya adalah seni budaya. Peserta pembelajar pada komunitas ini adalah pelajar dari berbagai tingkatan sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai pada sekolah menengah pertama. Program ini bertujuan untuk memberi pelatihan dalam bentuk pengetahuan baik secara teori maupun secara praktek kepada generasi muda khususnya peserta pembelajar pada komunitas ini, agar mereka mengenal musik tradisional gendang Bugis bukan hanya pada memainkan alat musik tersebut, akan tetapi memberi pengetahuan bagaimana belajar membaca notasi musik dengan menggunakan media alat musik gendang tersebut. Notasi yang dimaksud adalah notasi balok yang merupakan satu-satunya bahasa resmi untuk pencatatan musik diseluruh dunia. Keywords: Pelatihan, Gendang Bugis, Komunitas
PELATIHAN MEMBACA NOTASI (PARTITUR) DALAM PRAKTEK BERMAIN GENDANG SISWA SMA NEGERI 9 MAKASSAR Andi Ihsan
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v1i2.39829

Abstract

SMA Negeri 9 memiliki siswa yang gemar menari. Mereka begitu antusias dengan setiap kegiatan yang melibatkan menari, baik di dalam maupun di luar sekolah. Beberapa faktor yang menyebabkan besarnya minat para pelajar terhadap kesenian tradisional tersebut adalah semakin banyaknya event-event yang membuka kesempatan untuk mengembangkan bakat mereka. Sayangnya, kemampuan menari para siswa SMA Negeri 9 tidak sesuai dengan bakat para musisi yang mengiringinya. Biasanya mereka sering memiliki alat musik tradisional dari luar sekolah, sehingga tentunya hal ini menjadi kendala karena menambah biaya tambahan jika suatu kegiatan harus dilakukan. Walaupun memiliki guru seni sebagai pembina, namun kualifikasi guru tersebut tidak terletak pada kemampuan memainkan musik tradisional, namun kebanyakan guru seni SMA pandai menari dan seni rupa. Tujuan dari program ini adalah untuk menginformasikan kepada generasi muda khususnya para siswa SMA Negeri 9 baik secara teori maupun praktek agar tidak hanya mengetahui cara memainkan alat musik kendang tradisional, tetapi juga mendapatkan informasi cara belajar cara bermain gendang tradisional. membaca notasi musik. dengan alat media musik drum. Mengingat seseorang tidak dapat membaca lembaran musik (skor) jika bahkan tidak mengetahui skornya. Ini mengacu pada notasi radian, yang merupakan satu-satunya bahasa resmi di dunia untuk merekam musik, khususnya lembaran musik untuk instrumen, termasuk kecapi dan seruling. Oleh karena itu, memahami dan membaca notasi musik mutlak diperlukan jika ingin serius mempelajari musik, khususnya musik tradisional seperti gendang.
PELATIHAN PEMBUATAN MUSIK IRINGAN PERTUNJUKAN TEATER PADA KELOMPOK TEATER KAMPUS MAHASISWA (TERKAM) FAKULTAS SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Andi Ihsan; Muhammad Zia Ulhaq; Andi Fauziyah Hijrina Fatimah; Muhammad Syafruddin Akmal; Harmin Hatta
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.56941

Abstract

Musik merupakan hasil ungkapan rasa dari seseorang yang dituangkan melalui bunyi. Dalam dunia teater musik merupakan hal yang penting diketahui karena merupakan bagian dari pendukung suasana pada naskah yang akan dipentaskan. Teater kampus sebagai salah-satu wadah pengembangan bakat teater telah memiliki banyak prestasi, namun belum memiliki keterampilan dalam membuat musik iringan pertunjukan teater. Hal ini tentunya mempengaruhi efektifitas serta anggaran dalam membuat sebuah pertujukan teater. Perlunya pelatihan pembuatan musik teater pada kelompok teater kampus (TERKAM) agar mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam melengkapi bakat teater mereka, sehingga dalam penggarapan sebuah pertunjukan mulai dari naskah, dialog, sampai pada musik iringan pendukungnya menjadi satu kesatuan dan tentunya berpengaruh pada minat pesertanya. Rumusan masalah yaitu: (1)bagaimana permasalahan mitra terhadap musik iringan pertunjukan teater pada kelompok Teater Kampus (TERKAM) di FSD UNM,(2)Bagaimana prosedur pelatihan pembuatan musik iringan pertunjukan teater pada kelompok teater kampus (TERKAM) di FSD UNM. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, latihan yang menggunakan beberapa alat musik sebagai pendukung pelatihan tersebut. Hasil yang dicapai meliputi pengenalan konsep dasar musik secara umu, pembuatan musik iringan dengan penggunaan alat musik, sampai pada tahap pertunjukan seluruhnya mencapai hasil yang maksimal.
PKM PELATIHAN PEMBUATAN ARANSEMEN LAGU PADA KELOMPOK PADUAN SUARA PINISI CHOIR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Andi Ihsan; Bau Salawati; Jamilah Jamilah; Nurachmy Sahnir; Andi Fauziyah Hijrina Fatimah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.63050

Abstract

Musik merupakan salah-satu bidang seni yang banyak diminati oleh generasi muda termasuk mahasiswa di hampir semua perguruan tinggi di Indonesia. Universitas Negeri Makassar sebagai salah-satu perguruan tinggi terbesar di di kawasan Indonesia Timur, memiliki kelompok paduan suara yang dinamakan Pinisi’ Choir. Kelompok paduan suara tersebut telah banyak meraih prestasi baik di dalam maupun di luar negeri. Namun kesuksesan tersebut belum diimbangi dengan kemampuan anggotanya dalam membuat aransemen lagu. Hampir setiap pertunjukan, lagu-lagu yang dibawakan diaransemen oleh orang-orang luar yang sengaja dipesan untuk membuat aransemen tersebut. Perlunya pelatihan aransemen pada anggota kelompok pinisi choir agar mereka mudah dalam mengembangkan dan keratif dalam membuat aransemen. Selain itu mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan tambahan selain bernyanyi. Rumusan masalah yakni(1) bagaimana permasalahan mitra terhadap aransemen pada kelompok paduan suara pinisi choir Universitas Negeri Makassar, (2)Bagaimana prosedur pelatihan pembuatan aransemen pada kelompok paduan suara pinisi’ choir Universitas Negeri Makassar. Metode yang digunakan pada program pelatihan aransemen adalah metode ceramah, metode ekperimen yang menggunakan instrumen musik keyboard sebagai alat bantu, dan bimbingan langsung tentang teori aransemen.Hasil yang dicapai adalah pengembangan tema melodi secara augmentasi, diminisi, sekuensi, imitasi, dan repetisi memberikan pelajaran baru bagi peserta, hal ini terlihat pada latihan dan beberapa tuntutan dalam pelatihan, antusias peserta  dalam menerima materi sangatlah tinggi sehingga proses latihan bejalan lancar dan peserta mampu memahami materi dari awal sampai akhir yang diberikan dengan baik. Serta berdasarkan pada penerimaan materi pertama yaitu berjalan dengan baik meskipun ada sedikit kendala saat pembelajaran berlangsung karena sebagian peserta belum terbiasa dengan materi teori musik lanjut, tapi berhasil diperbaiki oleh peneliti dengan pemberian materi secara bertahap sesuai dengan kemampuan peserta. Pelatihan selanjutnya para peserta antusias dalam pembelajaran yang terjadi oleh karena pembelajaran semakin  asyik dan materi yang diberikan semakin meningkat, sehingga dalam proses pelatihan aransemen dapat memberi kontribusi positif yang dilihat dari kemampuan membuat dan mengembangkan aransemen pada pementasan yang dilakukan pada akhir pembelajaran penerapan aransmen.