Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI Mesak Mantek; Lisye Iriana Zebua; Puguh Sujarta
Jurnal Education and Development Vol 7 No 3 (2019): Vol.7.No.3.2019
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.47 KB) | DOI: 10.37081/ed.v7i3.915

Abstract

Pembelajaran konvensional di dalam kelas sering dianggap oleh siswa sebagai sesuatu hal yang tidak menarik dan membosankan. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Penguasaan Konsep peserta didik dengan model PBL yang memanfaatkan media lingkungan pada materi keanekaragaman hayati (kehati). Metode penelitian menggunakan metode design single study yaitu desain penelitian dengan kasus tunggal. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X, SMAN 1 Arso dan SMAN 2 Skanto tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah total 125 siswa. Pengambilan sampel penelitian menggunakan tekhnik purposive sampling dan dilanjutkan dengan Cluster random sample (tekhnik sampel area). Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan PBL. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata peserta didik yang mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pretest untuk kelas konvensional pada penguasaan konsep kehati adalah 30,3. Nilai rata-rata postest untuk penguasaan konsep kehati adalah 62.6. Nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen pada penguasaan konsep kehati adalah 33,9. Nilai rata-rata postest untuk penguasaan konsep kehati adalah 75,4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Penggunaan model pembelajaran PBL dengan lingkungan sebagai media pendukung pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMA Kabupaten Keerom.
KAJIAN SISTEM ETNO KONSERVASI LAUT MASYARAKAT PESISIR PAPUA: SASISEN DAN TIYAITIKI Puguh Sujarta; Agustinus Renyoet; Lisiard Dimara
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.835 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i1.2311

Abstract

Papua kaya akan sumberdaya alam, keanekaragaman hayati dan kearifan lokal dalam menjaga sumberdaya alamnya. Sasisen merupakan kearifan lokal yang dimiliki Masyarakat Pesisir Biak dan Tiyaitiki merupakan kearifan lokal yang dimiliki Masyarakat Pesisir Jayapura. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui Sasisen dan Tiyaitiki sebagai model sistem etno konservasi laut dan keterlaksanaannya, (2) mengetahui sejauh mana keterlaksanaan Sasisen dan Tiyaitiki dipengaruhi oleh faktor-faktor yang melekat pada nelayan (latar belakang pendidikan dan pengalaman). Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April-Juli 2018 di wilayah Pesisir Biak (Kepulauan Padaido dan Biak Numfor) dan Depapre Jayapura. Metode penelitian menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan kuisioner, subjek penelitian adalah masyarakat nelayan dengan jumlah responden 150 responden. Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat memahami pengetahuan Sasisen dan Tiyaitiki dan keterlaksanaannya dalam berbagai aspek (aspek perolehan informasi, pemahaman, keterlaksanaan, dan upaya pengembangan) dibuktikan 68,62% responden telah memperoleh informasi yang baik. Tidak ada hubungan aspek keterlaksanaan dengan faktor-faktor yang melekat pada responden buktinya nelayan dengan pengalaman selama 0 – 40 tahun atau lebih tetap memiliki pemahaman yang sama tentang Sasisen dan Tiyaitiki sebagai sistem etno konservasi laut. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) masyarakat mengetahui Sasisen dan Tiyaitiki sebagai model sistem etno konservasi laut dan keterlaksanaannya, (2) pengetahuan masyarakat tentang kearifan Sasisen dan Tiyaitiki tidak bergantung pada latar belakang pendidikan dan pengalaman responden.
KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG GASTROPODA DI PULAU LIKI KABUPATEN SARMI PAPUA Marzeline Gesty Mailissa; Puguh Sujarta; Henderina J. Keiluhu
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.686 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i4.3072

Abstract

Komunitas gastropoda merupakan komunitas penting dalam ekosistem perairan pesisir. Kehadiran gastropoda ditentukan oleh beberapa ekosistem seperti ekosistem lamun, mangrove dan berbagai jenis substrat di wilayah pesisir. Tujuan penelitian meliputi (1) untuk mengetahui keanekragaman gastropoda di Pulau Liki, dan (2) untuk mengetahui pengetahuan masyarakat dalam konservasi keanekaragaman gastropoda di Pulau Liki. Metode penelitian yang digunakan adalah metode line transek yang dimodifikasi dengan metode plot (1x1m) untuk sampling gastropoda dan metode wawancara untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang gastropoda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dijumpai 28 famili, 37 genus dan 63 spesies dengan indeks keanekaragaman antara 2,151 – 3,151 artinya keanekaragaman sedang tidak ada yang dominan. Masyarakat Pulau Liki memanfaatkan gastropoda baik cangkang sebagai asesoris seperti gelang, kalung, bros, hiasan dinding, tirai, hiasan rumah dan biasanya digunakan dalam acara adat di Pulau Liki, gastropoda dikonsumsi sesuai kebutuhan gizi masyarakat ada 12 jenis gastropoda, pengelolaan perairan untuk jenis gastropoda khususnya bia lola dilakukan oleh masyarakat Pulau Liki dengan cara sasi, dan dari segi ekonomi gastropoda mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga sangat dilindungi.