Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Optimalisasi program perkesmas dengan kunjungan rumah terhadap tingkat kemandirian keluarga serta peningkatan pengetahuan perawat dalam penulisan askep keluarga Milya Novera; Meta Rikandi; Mandria Yundelfa; Rika Syafitri
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia (Hayina) Vol 1, No 1 (2021): Oktober
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.35 KB) | DOI: 10.31101/hayina.2246

Abstract

Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK) is necessary to have continuous intervention and become a integrated program at the Public Health Center (Puskesmas). The aim purposes of this activities was to analyzed The desired objectives are to optimize home visits to increase the level of family independence and to optimize the competence of nurses in writing and documentation of family nursing care plan integrated with Nanda, Noc and Nic. The implementation phase includes home visits conducted 2-4 times and carrying out cross-program activities and the evaluation phase includes recompiling and analyzed data. There are 18 heads of households who are respondents. This activity showed that home visits through providing family nursing care and education in the family gave change the family independence level. In the future, it is expected that home visits will become priority of Public Health Center (Puskesmas) activities to improve community health status, In addition, the guidelines and modules are able to increase the knowledge, attitudes, skills, and activities of nurses in the implementation of community health services which increase the use of health facilities by families and as a complement to the community health services module in order to improve the performance of Nurse in Public Health center. 
Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 Untuk Menurunkan Kecemasan Siswa di SMP 2 Silaut Anggra Trisna Ajani; Mega Adyna Movitaria; Reska Handayani; Ramaita Ramaita; Milya Novera; Hilma Yessi
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 3 No 3 (2023): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v3i3.495

Abstract

Penelitian ini adalah suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan edukasi terkait tentang Covid 19 dan vaksinasi dalam menurunkan tingkat kecemasan siswa, serta untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai Covid 19 dan vaksinasinya. Pengabdian ini dilakukan pada siswa di SMP Negeri 2 Silaut. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, mitra yang diajak untuk kerjasama adalah guru dan siswa SMP Negeri 2 Silaut. Permasalahan yang ditemukan masih terdapat siswa dengan yang terpapar Covid 19. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ialah mengamati langsung penerapan protokol kesehatan oleh siswa dan guru serta memberikan penyuluhan kesehatan tentang Covid 19 dan Vaksinasinya. Metode yang digunakan dengan melakukan pengamatan lansung terhadap siswa dan guru, memberikan penyuluhan langsung tentang covid-19, mengajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar, pemberian masker dan handsanitiser serta mensosialisasikan gejala, pencegahannya dan vaksinasinya, serta melakukan evaluasi secara berkala melalui pengamatan oleh guru terhadap siswa secara kontinyu.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN DALAM PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA Reska Handayani; Ramaita; Anggra Trisna Ajani; Milya Novera
Bahasa Indonesia Vol 20 No 02 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.202.5

Abstract

Hemoglobin levels, hematocrit, and erythrocyte count all decline in anemia, which is characterized by a reduction in the number of erythrocyte masses. Iron deficiency, also referred to as iron deficiency anemia, is the most typical cause of anemia. According to the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), anemia affects 3–4 out of 10 teenagers in Indonesia based on the characteristics of age groups 5–14 years and 15–24 years, respectively. The Pariaman City Hospital's interne chamber was the location of the community service project, which was carried out in April 2023 with a target audience of 15 patients and their families. In order to change preventative behavior and improve health status, the goal of this community service is to promote patient and family understanding about anemia prevention and management. The process for carrying out community service is divided into three stages: planning, carrying out, and evaluating. According to the findings of the community service project, the patient's family had a low level of awareness about the prevention and management of anemia before receiving counseling (pre-test) and a high level of knowledge after receiving counseling (post-test). The hospital is advised to keep offering ongoing health education to patients' families regarding the prevention of anemia and discharge planning for patients with reference to managing a healthy diet and nutrition. Abstrak Anemia adalah keadaan dimana terjadi penurunan jumlah masa eritrosit yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, Hematokrit dan hitung eritrosit. Penyebab paling umum dari anemia adalah kekurangan zat besi atau yang disebut dengan anemia defisiensi zat besi. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan anemia di Indonesia menurut karakteristik umur 5-14 tahun sebesar 26,8% dan umur 15-24 tahun sebesar 32,% artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan April 2023 dengan sasaran Pasien dan Keluarga Pasien di ruangan Interne RSUD Kota Pariaman berjumlah 15 orang. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap pencegahan dan penatalaksanaan anemia sehingga adanya perubahan perilaku yang bersifat preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan. Metode dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan bahwa tingkat pengetahuan keluarga pasien tentang pencegahan dan penatalaksanaan Anemia sebelum diberikan penyuluhan (Pre test) adalah rendah yaitu sebesar 66.7 % dan setelah diberikan penyuluhan (post test) meningkat menjadi tinggi yaitu sebesar 86.6 %. Disarankan kepada pihak rumah sakit agar terus memberikan promosi kesehatan secara berkesinambungan kepada keluarga pasien terkait pencegahan anemia dan discharge planning bagi pasien dalam mengatur pola makan serta gizi yang seimbang.
EMBENTUKAN KADER REMAJA SEHAT JIWA DI SMPN GUNA PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN JIWA PADA REMAJA Ramaita Ramaita; Aulia Asman; Reska Handayani; Bunga Permata Wenny; Anggra Trisna Ajani; Milya Novera; Sri Burhani Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember [Dalam Proses]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19528

Abstract

Abstrak: Gangguan kesehatan jiwa adalah penyebab utama kecacatan pada generasi muda diseluruh dunia. Prevalensi permasalahan kesehatan jiwa dikalangan remaja meningkat seiring bertambahnya usia. Masa transisi perubahan remaja yang membingungkan, membuat remaja terpapar dengan berbagai stressor. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja dan keterampilan manajemen stress remaja kepada kader remaja sehat jiwa di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 4 VII Koto Sungai Sariak Padang Pariaman guna pencegahan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Sasaran utama adalah siswa SMPN 4 VII Koto Sungai Sariak berjumlah 30 orang. Metode kegiatan dengan memberikan pelatihan tentang deteksi dini masalah kesehatan jiwa menggunakan intrumen pelaporan mandiri kesehatan remaja IDASS-Y dan workshop manajemen stress pada remaja. Evaluasi kegiatan menggunakan kuisioner pre dan post-test terkait keterampilan siswa dalam melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja dan manajemen stress. Setelah pelatihan sebagian besar keterampilan kader remaja sehat jiwa mengalami peningkatan. Keterampilan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja meningkat menjadi 73,3%, Keterampilan teknik nafas dalam meningkat menjadi 100%, keterampilan teknik distrasi meningkat menjadi 86,7%, keterampilan teknik hypnosis 5 jari meningkat menjadi 93,3%, dan keterampilan teknik spiritual meningkat menjadi 83,3%. Kesimpulan: kader remaja sehat jiwa yang telah dibentuk memiliki keterampilan dalam kategori baik.Abstract: Mental health disorders are the main cause of disability in young people throughout the world. The prevalence of mental health problems among adolescents increases with age. The transition period of adolescent change is confusing, exposing teenagers to various stressors. This activity aims to provide training in early detection skills for adolescent mental health problems and adolescent stress management skills to mentally healthy adolescent cadres at state junior high school (SMPN) 4 VII Koto Sungai Sariak Padang Pariaman in order to prevent mental health problems in adolescents. The main target is 30 students of SMPN 4 VII Koto Sungai Sariak. The activity method is to provide training on early detection of mental health problems using the IDASS-Y adolescent health self-reporting instrument and stress management workshops for adolescents. Evaluation of activities using pre and post-test questionnaires regarding students' skills in early detection of adolescent mental health problems and stress management. After training, most of the skills of mentally healthy youth cadres have improved. Early detection skills for adolescent mental health problems increased to 73.3%, deep breathing technique skills increased to 100%, distraction technique skills increased to 86.7%, 5 finger hypnosis technique skills increased to 93.3%, and spiritual technique skills increased to 83.3%. Conclusion: the mentally healthy youth cadre that has been formed has skills in the good category.