Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Umrah Pra Dan Era Pandemi: Perubahan Sosial Dan Sikap Keberagamaan Muhammad Ihsanul Arief; Gt. Muhammad Irhamna Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 5: Al Qalam (September 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i5.1244

Abstract

Umrah merupakan ibadah sunnah yang menjadi alternatif bagi masyarakat yang sedang menunggu giliran berangkat menunaikan ibadah haji. Ibadah ini tidak perlu menunggu lama untuk mengantri sebagaimana haji. Jika seseorang sudah cukup memiliki uang, maka dia bisa berangkat di tahun itu. Namun dorongan melaksanakan umrah bagi seseorang ternyata sangat bervariasi. Selain motivasi pengaruh agama, dampak sosial dan bentuk sikap keberagamaan yang terjadi sangat luar biasa. Apalagi setelah Kerajaan Saudi membuka kembali pintu bagi jamaah yang sebelumnya tidak dizinkan karena pandemi, menambah angin segar bagi masyarakat Indonesia yang telah menunggu sekitar kurang lebih dua tahun. Agama memberikan pengaruh besar pada diri seseorang yang akan membawa perubahan sosial dan sikap seseorang dalam beragama. Artikel ini mendiskripsikan fenomena masyarakat yang termotivasi kembali untuk melaksanakan umrah. Dorongan kuat ibadah ini terlaksana pertama karena dari ajaran agama Islam sendiri. Kedua dorongan untuk memperbaiki status sosial seseorang yang ingin menjadi lebih baik. Ketiga dorongan pragmatis  demi kepentingan-kepentingan tertentu. Sikap kebragamaan tentu akan terlihat beriringan dari perubahan sosial yang terjadi sebab tiga dorongan tersebut. Antusias masyarakat untuk melaksanakan umrah menjadi lahan subuh bagi pelaku bisnis biro keberangkatan haji dan umrah.
Implementasi Metode Tamyiz Dalam Pembelajaran Terjemah Alquran Di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Dan Sekolah Menengah Atas Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin Rahmad Hidayat; Muhammad Ihsanul Arief
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 5: Al Qalam (September 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i5.1245

Abstract

Metode Tamyiz merupakan pembelajaran tentang masalah Alquarn. Lebih tepatnya metode pembelajaran tentang menerjemahkan Alquran. Pembelajaran terjemah Alquran dengan menggunakan Metode Tamyiz mempunyai prinsip pengajaran tersendiri. Prinsip pengajarannya menggunakan Neuro Linguistic dan pengajar harusfun and active teacher. Pengajarmya jauh dari perilaku kasar dan menakutkan bagi para peserta didik. Sehingga dikatakan metode yang mudah dan cepat bisa terjemah Alquran. Pengajar Tamyiz harus memberikan motivasi dalam mempelajari Alquran. Syarat belajar Tamyiz, sudah bisa membaca Alquran. Melihat dari latar belakang di atas maka muncul permasalahan untuk mengetahui tentang Bagaimana implementasi Metode Tamyiz dalam pembelajaran terjemah Alquran, dan problematika pembelajaran terjemah Alquran di SD, SMP, dan SMA Islam Sabilal Muhtadin. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yang bersifat studi kasus kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di LPI Sabilal Muhtadin, sangat mendukung dengan diterapkan Metode Tamyiz. Sehingga LPI Sabilal Muhtadin membuatkan kurikulum khusus untuk pembelajaran Metode Tamyiz. Implementasi penerapan Metode Tamyiz didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Yaitu adanya buku/modul tamyiz, pengeras suara, gendang, papan tulis, LCD, laptop, ATK lainnya. Proses pembelajaran Tamyiz, diawali dengan perkenalan Metode Tamyiz. Kemudian memberikan motivasi dan bimbingan serta melakukan pengulangan materi. Membacanya dengan diiringi nyanyian dan gendangan. Tenaga pendidik merupakan seorang guru Alquran yang diikut sertakan untuk mengikuti pelatihan metode tamyiz. Baik itu di Indramayu ataupun yang dilaksanakan oleh Sekolah Islam Sabilal Muhtadin. Mereka merupakan guru Metode Tamyiz, bahkan ada yang berlisensi. Sedangkan untuk peserta didik sendiri diwajibkan mengikuti Metode Tamyiz Mereka merasa termotivasi dan menyenangkan dalam mengikuti pembelajaran metode tamyiz. Sedangkan Problematika Implementasi Metode Tamyiz pada sarana dan prasarana tidak ada. Tapi proses pembelajaran kurangnya waktu pembelajaran Metode Tamyiz. Sedangkan tenaga pendidik belum ada problematika. Namum problematikanya ada pada peserta didik yang masih ada kurang lancar BTA, bukan alumni Sekolah Islam Sabilal Muhtadin, belum paham menggunakan kamus kawkabin. Untuk mengatasi problematika tersebut pihak Sekolah melaksanakan kelas tambahan bagi peserta didik yang kurang lancar BTA dan peserta didik yang bukan alumni SD, SMP, dan SMA Islam Sabilal Muhtadin.
RELIGIOUS MODERATION OF GENERATION Z: ATTITUDE OF STUDENTS’ RELIGIOUS TOLERANCE IN STRENGTHENING THE CHARACTER OF THE NATION Rusdi Rusli; Noor Ainah; Muhammad Ihsanul Arief; Gusti Muhammad Irhamna Husin
el-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies EL BUHUTH: BORNEO JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES VOL 5 NO 1, 2022
Publisher : IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/el-buhuth.v5i01.4934

Abstract

The complex Indonesian society requires the residents to always maintain good relations to realize a harmonious life with each other. Peaceful and conflict are the potential two poles presenting in human life. Maintaining stable community conditions is a shared responsibility, from the government to the small community level. Besides, the level of the role of academics, especially students, becomes important as an object of research. Religious moderation is a wise attitude toward one's self during the conditions of a multicultural and multireligious society. Researchers focus on how the attitude of religious moderation in the form of tolerance of students representing generation Z, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, can be questioned. The students who are the object of their research are studying at FKIP, FK, and FEB. The results of research findings based on a standard of tolerance indicators that correspond to students’ response are more likely to be in an attitude of mutual respect, mutual help among each other, focus on equality, and always tolerance for all communities. In addition, the researchers classified the research findings based on the response of the answers on three categories of students: pluralist, inclusive, and exclusive. Potential attitudes tend to make students enter the pluralist category up to 53%. The type thus shows that students are more receptive to differences by supporting each other's good in the teachings of religions. Next, there are 41% enter the inclusive category. This category tends students to welcome differences in beliefs, but they still hold more of what is within the religions. The last category is exclusive, with 6% of the student classification results. This third catalog fully believes that goodness and truth are only in the person of his religion. Therefore, the three classifications' results show that Lambung Mangkurat University students tend to be more open to each other in the difference of beliefs. It will give positively impact on collaborative affairs in solving specific problems that need to be solved together, especially regarding the issues of this nation.
Pengabdian Kepada Masyarakat “Moderasi Beragama Untuk Penguatan Karakter Bangsa Di Tingkat Remaja Pada SMAN 2 Martapura Kalimantan Selatan” Muhammad Ihsanul Arief; Maisarah Maisarah; Gt. Muhammad Irhamna Husin; Mailita Mailita; Noor Ainah; Muchamad Yusuf; Hisyam Ramadhan
Al-Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2, No. 2 Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v2i2.1458

Abstract

Indonesia adalah negara yang multiagama dan multietnis. Keragaman negara ini memberi gambaran bahwa negara kepulauan ini memiliki kekayaan yang tidak dimiliki negara lain. Hubungan harmoni antar masyarakat harus kita jaga sebaik-baiknya agar jati diri bangsa ini memiliki marwah di mata dunia Internasional. Potensi ancaman kelompok ekstrim yang mengarah pada sikap radikal harus diantisipasi sejak dini. Para remaja harus dipersiapkan agar menjadi bagian yang mampu membentengi paham radikal yang tidak sejalan dengan ajaran agama yang moderat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen merupakan bentuk sosialisasi dengan tema “Moderasi Beragama Untuk Penguatan Karakter Bangsa Di Tingkat Remaja Pada SMA Negeri 2 Martapura, Kalimantan Selatan”, yang memberikan kontribusi pemahaman terhadap siswa/siswi tingkat remaja. Pemahaman moderasi beragama bukan hanya sekeder konsep, tetapi.harus mengarah pada pengamalan dalam hidup sehari-hari. Ukuran keberhasilan dari kegiatan pengabdian ini dapat terukur dari hasil respon siswa dan siswi terhadap kemudahan dalam memahami materi dibuktikan dengan 32.8% menjawab sepakat atau bisa mereka pahami dengan baik. Dan sebanyak 25.4% menjawab sangat sepakat atau sangat mudah mereka pahami. Berikutnya respon terkait seberapa besar potensi materi yang telah disampaikan dapat diterapkan  melalui hasil respon jawaban “ya” sebanyak 77.7%. Terkait relevansi materi siswa dan siswi menjawab setuju sebanyak 33.4%, dan partisipan yang menjawab sangat setuju sebanyak 34.1%. Terakhir, respon siswa dan siswa terkait manfaat kegiatan, katagori sangat setuju yaitu sebanyak 64.1% . Siswa dan siswi yang menjawab setuju 23.3%. Semua respon jawaban memberikan kesimpulan materi moderasi beragama dapat dipahami dan diamalkan siswa dan siswi kalangan remaja. Hal demikian memberikan energi positif untuk selalu dilaksanakan kegiatan ini. Selain itu mereka pada hakikatnya penerus bangsa ini pada generasi selanjutnya. Jika tidak sekarang mereka dipupuk dengan paham cinta tanah air dan berbangsa yang setia, maka sulit kita banyangkan bagaimana Indonesia di masa depan.
Trend Hijrah dan Imagined Communities Mahasiswa Aktifis Dakwah Kampus PTU dan PTKI Terhadap Relevansi Moderasi Beragama di Kalimantan Selatan Muhammad Ihsanul Arief; Gt. Muhammad Irhamna Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 2 : Al Qalam (Maret 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i2.1972

Abstract

Komunitas hijrah di Indonesia memiliki dampak luar biasa  bagi masyarakat. Eksistensi komunitas tersebut memberikan perubahan sosial, khususnya bagi para mahasiswa yang diharapkan menjadi agen of change di masa akan datang. Di sisi lain tantangan besar bagi Negara Republik Indonesia adalah muncul gerakan radikal yang tentunya mengancam stabilitas negara.  Artikel ini  penulis fokuskan terkait bagaimana trend hijrah dan pengaruh dari komunitas aktifis dakwah dalam pola seperti apa berpengaruh pada sikap beragama seseorang. Selain itu penuli ingin mendalami  trend hijrah yang berada di lingkungan komunitas dakwah antara satu dan lain apakah saling memberikan dampak satu sama lain. Pertemuan dari dua arus ini nantinya akan peneliti perdalam lagi apakah membentuk komunitas yang terintegrasi dalam bayang-bayang pikiran yang sama di antara mereka yang akan melahirkan sikap beragama yang moderat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa aktivis dakwah kampus di PTU dan PTI dalam proses hijrah banyak di dorong oleh lingkungan. Lingkungan keluarga berperan penting dalam membentuk, membina dan menjaga jadi diri seseorang, apalagi saat dia berbaur di lingkungan yang lebih heterogen. Secara umum  aktivis dakwah menganggap bahwa Lembaga dakwah kampus sebagai tempat komunitas hijrah bagi mereka. Selain itu hijrah bagi mereka merupakan perubahan dalam wujud pemahaman agama, pakaian, dan perilaku. Namun yang terlihat kecendrungan adalah dari pakaian. Komunitas hijrah menghadirkan juga persaudaraan yang terbayang-banyang, dan itulah yang membuat semangat dakwah terus terjaga. Relevansi trend hijrah aktivis dakwah menunjukkan bahwa mereka telah berkesesuain dengan indikator moderasi beragama. Kalau dimasukkan pada tipologi beragama, aktivis dakwah masuk katagori pluralis.
Pengaruh Literasi, Reference Group dan Orientasi Keberagamaan Terhadap Sikap Keberagamaan Mahasiswa di Kalimantan Selatan Gt. Muhammad Irhamna Husin; Muhammad Ihsanul Arief
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 2 : Al Qalam (Maret 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i2.1973

Abstract

Zaman sekarang sangat penting bagi insan akademisi untuk menelusuri, mengkaji dan mendesiminasikan hasil kajian mengenai realitas pemahaman agama aktivis dakwah kampus di perguruan tinggi, sebab remaja merupakan sasaran empuk yang dibidik oleh jaringan Islam Radikal adalah mahasiswa yang dikatakan sebagai simbol perubahan bangsa (Agent of Change). Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kuantitatif. Adapun populasi dari penelitian ini adalah 1000 mahasiswa dan sampel sebesar 286 mahasiswa yang tersebar dibeberapa daerah Kalimantan Selatan. Adapun temuan penelitian ini berdasarkan data bahwa Pertama, literasi mahasiswa dalam mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan syariat Islam tidak mempunyai pengaruh terhadap sikap keberagamaan mahasiswa di Kalimantan Selatan. Kedua, reference group yang berperan sebagai jenis kelompok sosial yang menjadi acuan beberapa mahasiswa mempunyai pengaruh namun tidak signifikan terhadap sikap keberagamaan mahasiswa di Kalimantan Selatan.Ketiga, orientasi keberagamaan aktor sebagai bagian dari system sosial yang mempunyai kehendak sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap keberagamaan mahasiswa di Kalimantan Selatan.