Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN SISTEM GANDA PADA PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA Indarwati, Indarwati; Yulianti, Dwi; Risyak, Baharuddin
Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan
Publisher : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is an evaluation of a dual system of education in vocational high school. The research aim is to give information and judgement the evaluation of Context, Input, Process and Product dual system of education.Research using CIPP model approach includes context evaluation, input evaluation, process evaluation, and product evaluation. The data is collected by observation and documentary study of the 47 students of multimedia skills program. Analysis is done by comparing with the evaluation criteria.The finding of the research showed that: 1) component of context that includes vision and mission which is used to dual system of education curriculum and support from headmaster become good support in the implementation of dual system education. 2) component of input related with infrastructure, human resources and student characteristics are not good.3) component of process that includes lesson planning, implementation of dual system of education has good criteria. 4) component of product showed by assessment results of students doing dual system of education get 28% of students passed with quite good result, 68% of students passed with goodresult and 4% of student passed with very good result.Key note : evaluation, dual system educational program
Analisa Faktor Kinerja Kader Jumantik dalam Pemberantasan DBD di Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta STIKES ‘Aisyiyah Surakarta, Indarwati -; Prayitno, Haryanto
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 3, No 2 (2016): IJMS - 2016
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.214 KB)

Abstract

Abstract: Dengue fever is one of the most infectious diseases in the world. In Indonesia morbidity DBD always increase, DBD also remains a seriousproblem inCentral Java and based on data from the Health Department GambirsariSurakarta Health Center ranked first case due to dengue. Analyzing the relationship between the characteristics, perceptions and attitudes cadresjumantik performance in combating dengue inGambirsari health centers KadipiroVillage Surakarta. Analytic survey research with cross sectional. Sampling with cluster random sampling technique, with a total sample of 81 respondents, while research instruments using questionnaires. Bivariate analysis using tau Kendal test and chi square test and multivariate analysis using multiple linear regression test. Results of analysis of bivariate relationship between the characteristics, perceptions and attitudes with the performance result, age (p=0.483), the background jobs (p=0.251), education level (p= 0.033), perception (p=0.026) and attitude (p= 0379 and the results of multivariate analysis partially between the level of education (p=0.105) and perception (p=0.032). There is a relationship between level of education and perception of cadres jumantik with the performance, in partial perception is more influential than the educational level of the performance of cadres in eradication of dengue fever in the region of Kadipiro Village Surakarta city gambirsari health centers.Abstrak: Demam berdarah merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak didunia. Diindonesia angka kesakitan DBD selalu mengalami peningkatan, DBD juga masih menjadi permasalahan serius Provinsi Jawa Tengah dan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta Puskesmas Gambirsari menduduki urutan pertama kasus akibat DBD. Menganalisa adanya hubungan antara karakteristik, persepsi dan sikap kader jumantik dengan kinerja kader jumantik dalam pemberantasan DBD di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. Penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang responden, sedangkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariat menggunakan uji Kendall tau dan uji chi square dan analisa multivariat menggunakan uji Regresi Linier Berganda. Hasil analisa bivariat hubungan antara karakteristik, persepsi dan sikap dengan kinerja diperoleh hasil, umur (p=0.483), latarbelakang pekerjaan (p=0.251), tingkat pendidikan (p=0.033), persepsi (p=0.026) dan sikap (p=0.379) dan hasil analisa multivariat secara parsial antara tingkat pendidikan (p=0.105) dan persepsi (p=0.032). Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi kader jumantik dengan kinerja, secara parsial variabel persepsi lebih berpengaruh dibandingkan dengan tingkat pendidikan terhadap kinerja kader dalam pemberantasan DBD di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta.Kata Kunci : Karakteristik, persepsi, sikap, kinerjaAbstract: Dengue fever is one of the most infectious diseases in the world. In Indonesia morbidity DBD always increase, DBD also remains a seriousproblem inCentral Java and based on data from the Health Department GambirsariSurakarta Health Center ranked first case due to dengue. Analyzing the relationship between the characteristics, perceptions and attitudes cadresjumantik performance in combating dengue inGambirsari health centers KadipiroVillage Surakarta. Analytic survey research with cross sectional. Sampling with cluster random sampling technique, with a total sample of 81 respondents, while research instruments using questionnaires. Bivariate analysis using tau Kendal test and chi square test and multivariate analysis using multiple linear regression test. Results of analysis of bivariate relationship between the characteristics, perceptions and attitudes with the performance result, age (p=0.483), the background jobs (p=0.251), education level (p= 0.033), perception (p=0.026) and attitude (p= 0379 and the results of multivariate analysis partially between the level of education (p=0.105) and perception (p=0.032). There is a relationship between level of education and perception of cadres jumantik with the performance, in partial perception is more influential than the educational level of the performance of cadres in eradication of dengue fever in the region of Kadipiro Village Surakarta city gambirsari health centers.   Abstrak: Demam berdarah merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak didunia. Diindonesia angka kesakitan DBD selalu mengalami peningkatan, DBD juga masih menjadi permasalahan serius Provinsi Jawa Tengah dan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta Puskesmas Gambirsari menduduki urutan pertama kasus akibat DBD. Menganalisa adanya hubungan antara karakteristik, persepsi dan sikap kader jumantik dengan kinerja kader jumantik dalam pemberantasan DBD di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. Penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang responden, sedangkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariat menggunakan uji Kendall tau dan uji chi square dan analisa multivariat menggunakan uji Regresi Linier Berganda. Hasil analisa bivariat hubungan antara karakteristik, persepsi dan sikap dengan kinerja diperoleh hasil, umur (p=0.483), latarbelakang pekerjaan (p=0.251), tingkat pendidikan (p=0.033), persepsi (p=0.026) dan sikap (p=0.379) dan hasil analisa multivariat secara parsial antara tingkat pendidikan (p=0.105) dan persepsi (p=0.032). Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi kader jumantik dengan kinerja, secara parsial variabel persepsi lebih berpengaruh dibandingkan dengan tingkat pendidikan terhadap kinerja kader dalam pemberantasan DBD di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta.Kata Kunci : Karakteristik, persepsi, sikap, kinerja     
PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PURBO YUWONO BREBES Indarwati, Indarwati; Raharjo, Tri Joko
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia terlantar merupakan salah satu permasalahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sangat penting untuk diatasi mengingat jumlah populasinya yang cukup besar, dan semakin meningkat. Pemerintah dalam hal ini telah mendirikan lembaga sosial yaitu Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, dimana pekerja sosial memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia, mengetahui upaya program pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia serta mengetahui faktor pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 10 (sepuluh) orang terdiri dari 1 (satu) orang pengelola, 3 (tiga) orang pekerja sosial, dan 6 (enam) orang lanjut usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes, antara lain sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi segala yang dibutuhkan penerima manfaat lanjut usia dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan; perantara yaitu menghubungkan penerima manfaat lanjut usia dengan sistem sumber; mediator yaitu menengahi konflik yang terjadi diantara penerima manfaat; pembela yaitu memutuskan kegiatan pelayanan kepada penerima manfaat; dan pelindung yaitu melindungi penerima manfaat lanjut usia dalam keadaan berdaya maupun tidak berdaya. Upaya program pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia dilakukan lima kali dalam satu minggu, yaitu meliputi pelayanan bimbingan fisik, bimbingan keagamaan, bimbingan kesenian/rekreasi, dan bimbingan keterampilan, dan faktor pendukung pekerja sosial dalam pelaksanaan pelayanan meliputi fasilitas dan sarana pelayanan yang cukup memadai, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kondisi penerima manfaat lanjut usia itu sendiri yang susah di ajak dalam kegiatan pelayanan bimbingan.Neglected elderly is one of the problems with social welfare (POM) that is very important be overcome considering the great number of population, increasingly. In this case the government has established social institutions, namely the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes, which aims to increase the welfare of the elderly, which the social worker has a position and very important role in increasing the social welfare of the elderly. The purpose of this research is to understand the role of social workers in increasing the social welfare of the elderly, find out the service programs attempt to increase the social welfare of elderly and know the implementation of guidance services in  the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes the supporting or inhibiting factor of the guidance services implementation. This kind of research in this study is descriptive qualitative approach, which the accumulation of data through observation and interviews. The subjects in this study is 10 (ten) consisting of one (1) manager people, three (3) social workers, and 6 (six) elderly people. The result of this research showed that the role of social workers in increasing the elderly social welfare in the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes, such, as a facilitator who facilitates everything that the elderly beneficiaries need in the guidance services implementation; intermediaries that connect beneficiaries with source system; mediators that mediate the conflict between the beneficiaries; defenders of deciding the service activities to the beneficiaries; and protector that protects the elderly beneficiaries in a state of helpless and powerless. Service program efforts in increasing the social welfare of elderly performed five times a week, which includes physical guidance services, religious guidance, counseling arts / recreation, and counseling skills, supporting factors of social workers in the implementation of services including facilities and adequate service facilities, while inhibiting factor is the condition of elderly beneficiaries themselves which is hard to be invited in  the guidance service activities.
PENINGKATAN KETRAMPILAN DAN PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM MANAGEMEN LAKTASI DI DESA JETIS KAB.SUKOHARJO Maryatun, M.; Indarwati, I.; Suparmi, S.
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019): NOPEMBER
Publisher : P3M STIKES Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.247 KB) | DOI: 10.30787/gemassika.v3i2.497

Abstract

Background of study: Postpartum services consisting of breast care and lactation management must include recommending breastfeeding to the puerperal mother. The success of lactation management can be effected by a health promoter who is close to the community, known as health cadres. Jetis Village has 32 health cadres who have never received any training on proper breastfeeding techniques and breast care as an effort to promote love for breastfeeding, hence the cadres? limited knowledge. Objective: To improve cadres? knowledge and skills about proper breast care and breastfeeding techniques.. Method: This activity is conducted in 3 (three) stages, including socialization, training on breast care and proper breastfeeding techniques and assistance. Result: 72% of cadres can perform breast care procedures well, and 86% of the cadres can perform the skills of breastfeeding excellently. Conclusion: Health cadres? knowledge and skills increase in breast care and correct breastfeeding techniques for infants. Cadres with the right knowledge and skills will be able to help the management of mothers after childbirth for breast care and breastfeeding techniques.
Barrier to Reproductive Health Services in Adolescents in Sukoharjo, Central Java Maryatun, Maryatun; Indarwati, Indarwati; Wahyuni, Endang Sri; Hermawati, Hermawati
Journal of Health Policy and Management Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.368 KB)

Abstract

Background: Adolescent reproductive health in­for­mation and services (KRR) are right, teen­agers are helped to recognize themselves and m­at­ters relating to reproductive health. By having co­rrect information, adolescents can equip them­selves with behaviors and skills that can protect themselves from various reproductive health risks. This study aimed to analyze the factors that in­­fluence barriers to adolescent reproductive health services in schools.Subjects and Method: This was a cross sec­ti­onal study was conducted at high schools in Su­ko­­harjo, Central Java, from April to May 2018. The sample was 281 students selected by purpo­sive sampling. The dependent variable is barriers to adolescent reproductive health services. The in­dependent variables are attitude, information, dis­tance of service, ability of service personnel, and utilization of health service facilities. Data were analyzed using Chi square.Results: The use of reproductive health services increased with knowledge of reproductive health (OR= 4.06; 95% CI= 1.8 to 9.2; p <0.001), posi­tive attitude towards reproductive health (OR= 2.43; 95% CI= 1.2 to 5.1; p= 0.016), get in­for­mation on KRR services (OR= 2.15; 95% CI= 1.05 to 4.4; p= 0.034), easy access to KRR services (OR= 2.2; 95% CI= 1.5 to 4.6; p= 0.033), the abi­li­ty of officers in provide services (OR= 2.47; 95% CI= 1.2 to 5.2; p= 0.014), and utilization of health ser­­vice facilities (OR= 1.5; 95% CI= 0.78 to 3.1; p= 0.21).Conclusion: Low service barriers are influenced by knowledge of reproductive health, positive at­ti­tudes towards reproductive health, obtaining in­formation on KRR services, easy access to KRR services, the ability of officers to provide services, and utilization of health service facilities.Keywords: service barriers, adolescent repro­duc­tive healthCorrespondence: Maryatun. Study Program of Nursing, School of Health Sciences Aisyiyah, Surakarta. Email: tun­mar­yatun76@gmail.com.Journal of Health Policy and Management (2020), 5(1): 85-88https://doi.org/10.26911/thejhpm.2020.05.01.08
Penyuluhan tentang Pendidikan Karakter Anak melalui Bahasa Positif terhadap Ibu-ibu PKK dan Posyandu di Desa Mandalle Indarwati, Indarwati; Mariana, Lina; Rachman, Siswati; Yuliani, Nur Fadny; Firdaus, Ahmad; Siswanto, Adi
Window of Community Dedication Journal Vol.01 No.02 (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.vi.346

Abstract

Character building is a long journey in educating children, the results may only be seen after months or even years. There is never one effective "recipe" that can answer all the problems in instilling a positive character in children. This service is carried out in the form of counseling which aims to increase awareness of using positive language by parents in communicating with their children. Thus, after participating in this counseling, parents in Mandalle Village, especially mothers, can be more assertive in educating and caring for their children. In addition, it is hoped that after the counseling activities take place, the parenting style for their children will get better so that children's character can be shaped properly and appropriately.
APLIKASI DIGITALIS SEDERHANA DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN PADA KADER KESEHATAN DI DESA JETIS KABUPATEN SUKOHARJO maryatun, Maryatun; Widodo, Sri; Suparmi, Suparmi; Indarwati, Indarwati
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2020): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v4i2.3942

Abstract

Latar Belakang : Kader kesehatan adalah seseorang yang dekat dengan masyarakat dan mebantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kelurahan Jetis terdapat 75% kader adalah rumah tangga yang memiliki pekerjaa tidak tetap, sedangkan sebagai petugas kader kesehatan tidak mendapatkan upah dan hanya diberikan reward untuk periksa kesehatan gratis ke puskesmas sehingga kondisi ini memprihatinkan bagi kesejahteraan kader. Kader kesehatan kelurahan Jetis selama ini hanya membantu mengelola jajanan tradisional dan tidak menjadi penjual jajanan tersebut, tetapi ada kader yang sudah memiliki usaha sendiri tetapi belum memanfaatkan internet atau online. Tujuan : melakukan pembinanaan kader dalam peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam bidang kesehatan pelayanan sederhana perlunya melakukann pembinanaan dalam bidang perekonomian sebagai upaya membantu berdirinya usaha yang dikelola oleh kader bersama-sama secara mandiri. Metode : Pelaksanaan kegiatan meliputi 4 tahap yaitu (1). Pelatihan kader dalam bidang perkenomian, (2). Melatih kader dalam menggunakan aplikasi dalam pemasaran online bisnis, (3). Memberikan tantangan untuk kader dalam pembuatan jajanan sehat yang dapat dikembangkan sehingga meningkatkan pendapatan, (4). Memotivasi dan melakukan pendampingan untuk meningkatkan pendapatan melalui usaha mereka sendiri. Hasil : 55% kader kesehatan dapat menggunakan aplikasi yang dapat membantu mengelola data posyandu tetapi dapat dijadikan tempat untuk memasarkan dari usaha mandiri kader sehingga dapat meningkatkan perekonomian kader. Kesimpulan : Kegiatan PPDM dengan 4 (empat) tahap dalam meningkatkan Kesejahteraan kader kesehatan Kelurahan Jetis dapat ditingkatkan melalui usaha mandiri dengan strategi marketing yang baik yaitu melalui internet atau online.Kata Kunci : Kader Kesehatan, reward, ekonomi, aplikasi, online.
PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA (LANSIA) DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PURBO YUWONO BREBES Indarwati, Indarwati; Raharjo, Tri Joko
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia terlantar merupakan salah satu permasalahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sangat penting untuk diatasi mengingat jumlah populasinya yang cukup besar, dan semakin meningkat. Pemerintah dalam hal ini telah mendirikan lembaga sosial yaitu Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, dimana pekerja sosial memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia, mengetahui upaya program pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia serta mengetahui faktor pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 10 (sepuluh) orang terdiri dari 1 (satu) orang pengelola, 3 (tiga) orang pekerja sosial, dan 6 (enam) orang lanjut usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pekerja sosial dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Purbo Yuwono Brebes, antara lain sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi segala yang dibutuhkan penerima manfaat lanjut usia dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan; perantara yaitu menghubungkan penerima manfaat lanjut usia dengan sistem sumber; mediator yaitu menengahi konflik yang terjadi diantara penerima manfaat; pembela yaitu memutuskan kegiatan pelayanan kepada penerima manfaat; dan pelindung yaitu melindungi penerima manfaat lanjut usia dalam keadaan berdaya maupun tidak berdaya. Upaya program pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia dilakukan lima kali dalam satu minggu, yaitu meliputi pelayanan bimbingan fisik, bimbingan keagamaan, bimbingan kesenian/rekreasi, dan bimbingan keterampilan, dan faktor pendukung pekerja sosial dalam pelaksanaan pelayanan meliputi fasilitas dan sarana pelayanan yang cukup memadai, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kondisi penerima manfaat lanjut usia itu sendiri yang susah di ajak dalam kegiatan pelayanan bimbingan.Neglected elderly is one of the problems with social welfare (POM) that is very important be overcome considering the great number of population, increasingly. In this case the government has established social institutions, namely the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes, which aims to increase the welfare of the elderly, which the social worker has a position and very important role in increasing the social welfare of the elderly. The purpose of this research is to understand the role of social workers in increasing the social welfare of the elderly, find out the service programs attempt to increase the social welfare of elderly and know the implementation of guidance services in  the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes the supporting or inhibiting factor of the guidance services implementation. This kind of research in this study is descriptive qualitative approach, which the accumulation of data through observation and interviews. The subjects in this study is 10 (ten) consisting of one (1) manager people, three (3) social workers, and 6 (six) elderly people. The result of this research showed that the role of social workers in increasing the elderly social welfare in the Social Rehabilitation Unit Purbo Yowono Brebes, such, as a facilitator who facilitates everything that the elderly beneficiaries need in the guidance services implementation; intermediaries that connect beneficiaries with source system; mediators that mediate the conflict between the beneficiaries; defenders of deciding the service activities to the beneficiaries; and protector that protects the elderly beneficiaries in a state of helpless and powerless. Service program efforts in increasing the social welfare of elderly performed five times a week, which includes physical guidance services, religious guidance, counseling arts / recreation, and counseling skills, supporting factors of social workers in the implementation of services including facilities and adequate service facilities, while inhibiting factor is the condition of elderly beneficiaries themselves which is hard to be invited in  the guidance service activities.
Model Manajerial Sektor UMKM Melalui Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Usaha Dodol Ketan Hitam di Desa Benteng Gantarang Muh. Yasin Noor; Imran Tahalua; Muhammad Arfah; Indarwati Indarwati
YUME : Journal of Management Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v4i3.1223

Abstract

UMKM di desa diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara desa dan kota. Selain itu, kehadiran UMKM di desa diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga perpindahan penduduk dari desa ke kota dapat diminimalisir. Penelitain ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan merumuskan model-model manajerial melalui pemberdayaan perempuan dan kelompok usaha dodol ketan hitam di desa Benteng Gantarang. Data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara. Adapun data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan model Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku usaha UMKM dodol ketan hitam di desa Benteng Gantarang masih menerapkan pencatatan pembukuan sederhana dan belum memahami sistem akuntansi; sebanyak 87% pelaku UMKM dodol ketan hitam masih menggunakan modal sendiri karena menganggap modal yang diperlukan untuk membuat dodol ketan hitam tidak terlalu besar; Pada sisi manajemen sumber daya manusia, umumnya sumber daya yang digunakan sebagai tenaga kerja adalah perempuan, mereka masih membutuhkan pelatihan dalam pengemasan dan pemasaran; Adapun dari sisi kapasitas produksi, jumlah produksi dodol ketan hitam masih skala kecil. Oleh karena jumlah produk yang diproduksi hanya berdasarkan sejumlah pesanan saja. Pesanan dodol ketan hitam biasanya meningkat saat menjelang lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha; Adapun dari sektor pemasaran, strategi pemasaran yang diterapkan oleh pelaku UMKM dodol ketan hitam masih sederhana, biasanya ditawarkan dari mulut ke mulut kepada keluarga, tetangga, dan kenalan. Jika ada kelebihan produksi, maka mereka menjual produk dodol ketan hitam ini di pasar-pasar tradisional Kata kunci: Model manajerial, sektor UMKM, pemberdayaan perempuan. 
Menurunkan Tekanan Darah Dengan Terapi Murotal Al-Quran Pada Pasien Hipertensi Dewasa Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendosari Wahyuni; Ika Silvitasari; Indarwati
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 18 No. 2 (2020): Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) prevalensi penderita hipertensi pada golongan penyakit tidak menular yang ditentukan berdasarkan hasil wawancara, diagnosis dokter dan berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada umur lebih dari 18 tahun sebesar 25,8% dari jumlah penduduk usia lebih dari 18 tahun pada tahun 2013. Terapi untuk menurunkan tekanan darah salah satunya yaitu terapi non farmakologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh murotal Al-Quran pada pasien hipertensi usia dewasa dalam menurunakan tekanan darah di wilayah kerja Puskesmas Bendosari. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy experimental design dan metode one group pre and post test design dengan jumlah sampel 20 responden. Analisa data menggunakan uji Mann Whitney dengan taraf signifikan 5%. Hasil yang diperoleh ada pengaruh terapi murotal Al-Quran terhadap penurunan tekanan darah diketahui p value tekanan darah sistole adalah 0,000 (p<0,05) dan nilai tekanan darah diastole adalah 0,001 (p<0,05) dapat disimpulkan bahwa terapi murotal Al -Quran dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.