Adhar Arifuddin, Adhar
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER SERVIKS PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU TAHUN 2012-2013 Arifuddin, Adhar; Samad, Herawanto; Virginia, Elvira Eka
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan kanker serviks merupakan salah satu kanker penyebab kematian terbesar pada kaum wanita setelah kanker payudara dan memperkirakan jumlah kematian yang diakibatkan kanker serviks akan meningkat sampai 25% 10 Tahun Ke depan. Insiden Kanker Serviks di Indonesia menurut Departemen Kesehatan adalah 100 per 100.000 penduduk pertahunnya, dan menurut data laboratorium Patologi dan Anatomi seluruh Indoensia, frekuensi kanker serviks paling tinggi dibandingkan dengan jenis kanker yang lainnya. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian Case-Control. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Total Sampling dengan jumlah sampel 164 orang, terbagi menjadi 41 pasien sebagai kelompok kasus dan 123 pasien kelompok kontrol dengan perbandingan 1:3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Pendidikan (OR = 2,447 ; CI 95% 1,189-5,035), Paritas (OR=14,415 ; CI 95% 5,804-35,798), dan Status Merokok (OR=5,994 ; CI 95% 2,571-13,973) merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks di Rumah Sakit Umum Undata Palu Tahun 2012-2013, sedangkan Status Pemakaian Kontrasepsi (OR=0,680 ; CI 95% 0,329-1,407) bukan merupakan faktor risiko kanker serviks di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu Tahun 2012-2013. Wanita diharapkan dapat menghindari faktor risiko kanker serviks dengan melakukan upaya pencehagan dan deteksi dini terhadap adanya faktor risiko kanker serviks. Kata Kunci : Kanker Serviks, Faktor Risiko.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS KOTA PALU Arifuddin, Adhar; Napirah, Muh. Ryman; Ratif, Ahmad
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK HIV di Indonesia sampai dengan bulan Maret 2013 sebanyak 103.759 kasus. Kasus di Sulawesi Tengah HIV dan AIDS dilaporkan secara kumulatif dilaporkan sebanyak 359 kasus, meliputi HIV sebanyak 80 kasus, AIDS sebanyak 147 kasus dan 21 orang meninggal dunia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kebijakan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Palu dan mengetahui konsep komunikasi, sumber daya, disposisi, dan stuktur birokrasi dalam penaggulangan HIV/AIDS di Kota Palu. Jenis penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan teknik triangulasi, yakni wawancara mendalam (indept interview), observasi, dan telaah dokumentasi lapangan. Dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide) yang memuat pokok–pokok yang akan ditanyakan untuk memperoleh keterangan secara lisan antara peneliti dengan informan. Jumlah informan yang digunakan adalah 5 orang, terdiri dari 1 informan kunci dan 2 biasa serta 2 orang informan tambahan. Analisis data menggunakan pendekatan analisa isi (content analysis)  dengan teknik matriks dimana informasi yang diperoleh diolah dalam tabel, dan kategorisasi serta dalam bentuk narasi/cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Palu belum mempunyai Perda tentang penanggulangan HIV/AIDS sehingga lingkungan dan sasarannya belum efektif, komunikasi antar birokrasi dan sikap pelaksana cukup baik dengan wewenang dan adanya insentif yang diberikan, namun sumber daya belum mencukupi dan pandangan dari instansi lain yang masih rendah. Diharapkan Kota Palu membuat Perda tentang penanggulangan HIV/AIDS agar arah kebijakan lebih jelas dan lebih optimal. Kata Kunci : Kebijakan, Penanggulangan HIV/AIDS.
HUBUNGAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) UNDATA PALU Arifuddin, Adhar; Herawanto, Herawanto; Anastasia, Syhanas
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Organisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang, dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi dalam meningkatkan motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang profesional dalam menyelesaikan pekerjaannya, dengan motivasi kerja yang tinggi seseorang akan bekerja lebih giat di dalam pekerjaannya dan dengan adanya lingkungan kerja yang memadai akan membuat perawat betah bekerja, sehingga akan timbul semangat kerja dan kegairahan kerja perawat dalam melaksanakan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Undata Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Jumlah populasi yaitu 120 perawat dan menarik 93 responden sebagai sampel dengan menggunakan metode Propotional Stratified Random Sampling. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji Chi Square. Hasil uji Chi square menunjukkan bahwa motivasi berhubungan dengan kinerja (ρ=0,038) dan lingkungan kerja juga  berhubungan dengan kinerja (ρ=0,013). Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada hubungan motivasi dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat. Saran yang diberikan adalah diharapkan pihak RSUD Undata Palu diharapkan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan perawat dengan memberikan motivasi dan memperhatikan lingkungan kerja yang merupakan faktor penting dalam menciptakan kinerja perawat. Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Perawat
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU Nur, Rosmala; Arifuddin, Adhar; Novila, Redita
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.26 KB)

Abstract

ABSTRAK Berat badan lahir rendah sangat menentukan kesehatan di masa dewasa bayi yang dilahirkan dengan Berat badan kurang dari 2500 gram berkorelasi erat dengan penyakit degeneratif di usia dewasa. Provinsi sulawesi tengah menjadi provinsi yang paling tinggi kejadian BBLR pada tahun 2013. Prevalensi BBLR di Sulawesi Tengah tertinggi terjadi di Kota Palu Sebesar 231 Kasus (3,2%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian BBLR Di RSU Anutapura Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah  observasional dengan pendekatan case control. Sampel kasus adalah ibu yang melahirkan BBLR dan sampel kontrol adalah ibu yang  melahirkan normal dengan perbandingan 1 : 2 dengan macthing umur. Data dianalisis dengan uji OR pada batas kemaknaan (alfa 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas (OR = 1,703 pada 95%, CI 0,862-3,363), jarak kehamilan (OR = 3,231pada 95% CI 1,633-6,391) cakupan penimbangan berat badan (OR = 2,519 pada 95% CI 1,261-5,031), cakupan pemeriksaan tekanan darah (OR = 2,692 pada 95% CI 1,397-5,184), dan cakupan pemeriksaan kadar Hb (OR = 3,154 pada 95% CI 1,451-6,855), merupakan faktor risiko terhadap BBLR. Disarankan kepada ibu hamil agar lebih memerhatikan kondisi kesehatan janinnya, dan rutin melakukan kunjungan antenatal care sehingga bayi yang dilahirkan tidak mengalami BBLR. Kata Kunci    : BBLR, Risiko BBLR, Antenatal Care
FAKTOR RISIKO KEJADIAN APENDISITIS DI BAGIAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU Arifuddin, Adhar; Salmawati, Lusia; Prasetyo, Andi
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.378 KB)

Abstract

Apendisitis merupakan infeksi bakteria. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya, antara lain sumbatan lumen apendiks, hyperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks, cacing askaris, erosi mukosa apendiks, pola makan serat rendah mengakibatkan konstipasi serta timbulnya apendisitis. World Health Organization (WHO) menyatakan angka kematian akibat apendisitis di dunia adalah 0,2-0,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko usia, jenis kelamin, dan pola makan dengan Kejadian Apendisitis di Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan  case control study. Jumlah sampel sebesar 54 pasien apendisitis dan  108  pasien non apendisitis, diambil dengan  menggunakan teknik accidental sampling. Data dianalisis secara analisis univariat serta analisis bivariat   dengan menggunakan uji Odd Ratio (OR), pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitianmenunjukkan usia (OR = 4,717 padaCI 95% 2,331 - 9,545) dan  pola makan (OR = 3,455 padaCI 95% 1,717 – 6,949) merupakan faktor risiko terhadap apendisitis dan jenis kelamin (OR = 0,657 pada CI 95% 0,337 – 1,284) bukan merupakan risiko apendisitis. Disarankan kepada masyarakat untuk menjaga pola makan serat mengingat apendisitis lebih berisiko  pada usia produktif. Sebagai pencegahan yang sangat efektif  untuk mengurangi kasus apendisitis.Kata Kunci:  Apendisitis, Risiko, Pola Makan
FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCABIES DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU (RISK FACTORS SCABIES AT GENERAL HOSPITAL ANUTAPURA PALU) Arifuddin, Adhar; Kurniawan, Herman; Fitriani, Fitriani
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scabies is a contagious skin disease caused by sarcoptes scabiei and can cause skin irritation. Globally, every year there are 300 million cases of scabies and in Indonesia 4.60% - 12.95% ranks three of the 12 most skin diseases. This study aimed to determine the incidence of risk factors Scabies at General Hospital Anutapura Palu. The research method uses analytic observational case control approach. Scabies is a case of patient samples and control samples is not Scabies patients with a ratio of 1: 2. The number of samples is 174 consisting of 58 sample cases and 116 control samples. Sampling with accidental sampling. Data were analyzed by OR the significance limit (α = 5%). The results showed gender (OR = 1.879 at 95%, CI 0.987 to 3.576), knowledge (OR = 1.358 at 95%, CI 0.661 to 2.791), personal hygiene (OR = 2.275 at 95%, CI 1.107 to 4.676) and contact history (OR = 7.291 at 95%, CI 2.904 to 18.307) Scabies is a risk factor with OR> 1. Men are expected to be able to prevent the transmission of scabies , to the public in order to increase knowledge about Scabies , improving personal hygiene and avoid contact with the patient so as to prevent the occurrence Scabies Scabies. Keywords: Scabies, Risk Factors Scabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei dan dapat menyebabkan iritasi kulit. Secara global setiap tahun terdapat 300 juta kasus Scabies dan di Indonesia 4,60% - 12,95% menduduki urutan ke tiga dari 12 penyakit kulit terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Scabies di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan case control. Sampel kasus adalah penderita Scabies dan sampel kontrol adalah bukan penderita Scabies dengan perbandingan 1:2. Jumlah sampel yaitu 174 yang terdiri dari 58 sampel kasus dan 116 sampel kontrol. Pengambilan sampel dengan accidental sampling. Data dianalisis dengan uji OR pada batas kemaknaan (α=5%). Hasil penelitian menunjukan jenis kelamin (OR = 1,879 pada 95%, CI 0,987-3,576), pengetahuan (OR = 1,358 pada 95%, CI 0,661-2,791), personal hygiene (OR = 2,275 pada 95%, CI 1,107-4,676) dan riwayat kontak (OR =  7,291 pada 95%, CI 2,904-18,307) merupakan faktor risiko kejadian Scabies dengan nilai OR>1. Diharapkan laki-laki untuk dapat mencegah penularan Scabies, kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang Scabies, meningkatkan personal hygiene dan menghindari kontak dengan penderita Scabies sehingga dapat mencegah kejadian Scabies. Kata Kunci : Scabies, Faktor Risiko
HUBUNGAN DISIPLIN DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) UNDATA PALU Arifuddin, Adhar; Ryman Napirah, Muh
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.747 KB) | DOI: 10.22487/htj.v1i1.4

Abstract

ANALISIS RISIKO HIGH ENDEMIS DI DESA AIR PANAS KECAMATAN PARIGI BARAT KABUPATEN PARIGI MOUTONG Tarmisi, Ahmad; Arifuddin, Adhar; Herawanto, Herawanto
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.309 KB) | DOI: 10.22487/htj.v2i1.20

Abstract

Penyakit Kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kejadian kusta secara global tahun 2013 menurut WHO berjumlah 215,656, Indonesia 16.856, Sulawesi Tengah 324, Kabupaten Parigi Moutong 76 kasus dan Desa Air Panas sebanyak 17 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko high endemis kusta di Desa Air Panas Kecamatan Parigi Barat Kabupaten Parigi Moutong. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel kasus adalah penderita kusta dan sampel kontrol adalah masyarakat yang tidak menderita kusta dengan perbandingan 1 : 3. Jumlah sampel yaitu 84 yang terdiri dari 21 sampel kasus dan 63 sampel kontrol. Metode pengambilan sampel adalah total sampling dengan kriteria penderita kusta yang belum sembuh. Data diuji dengan uji OR pada batas kemaknaan (alfa 5%). Penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat kontak (OR = 15,127 pada 95%, CI 4,572 - 50,056), kepadatan hunian (OR = 6,250 pada 95% CI 2,095 – 18,649) dan personal hygiene (OR = 7,344 pada 95% CI 2,435 – 22,144) merupakan faktor risiko terhadap kejadian penyakit kusta, penyakit kusta mempunyai dampak terhadap status gizi (OR sebesar 2,976 pada 95% CI 1,072 – 8,264). Diharapkan kepada masyarakat Desa Air Panas agar tidak kontak yang terlalu sering dan lama dengan penderita kusta, mengontrol kepadatan hunian sesuai standar rumah sehat dan menjaga pola hidup yang bersih dan sehat serta menjaga asupan gizi yang seimbang.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KEJANG DEMAM DI RUANG PERAWATAN ANAK RSU ANUTAPURA PALU Arifuddin, Adhar
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 2 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.551 KB) | DOI: 10.22487/htj.v2i2.32

Abstract

Kejang demam merupakan salah satu kelainan saraf yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak.Sekitar 2,2% hingga 5% anak pernah mengalami kejang demam sebelum mereka mencapai usia 5 tahun.Prevalensi kasus ini di indonesia mencapai 2-5% anak berumur 6 bulan sampai dengan 3 tahun dan 30%diantaranya akan mengalami kejang demam berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorrisiko kejadian kejang demam di ruang perawatan anak RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian yangdigunakan ialah survei analitik dengan rancangan case control. Sampel dalam penelitian ini ialah anakusia 6-60 bulan sebanyak 153 anak yang diambil secara accidental sampling. Hasil penelitian ini diujisecara statistik dengan uji Chi-square menggunakan rumus Odds ratio (OR) pada tingkat kepercayaan95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Riwayat Kejang Keluarga (OR=3,902), Suhu Tubuh(OR=87,838) dan BBLR (OR=2,830) merupakan faktor risiko kejadian kejang demam pada anak.Diharapkan agar institusi kesehatan lebih mensosialisasikan tentang penanganan dan pencegahankejadian kejang demam kepada orang tua anak.
DAMPAK MEDIA IKLAN (BILLBOARD ROKOK) TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMK NEGERI 3 PALU Kurniawan, Herman; Arifuddin, Adhar; Masrida, Masrida
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.86 KB) | DOI: 10.22487/htj.v3i1.42

Abstract

Perilaku merokok pada siswa tidak terlepas dari peran media iklan rokok salah satunya billboard yangdigunakan oleh industri rokok untuk memasarkan produk rokok. Data RISKESDAS dilaporkan perilakumerokok remaja usia 15 tahun keatas meningkat tahun 2013 sebanyak 36,3%. Kasus merokok di SMKNegeri 3 Palu 49 kasus tahun 2014. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak media iklan billboardrokok terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan pada remaja di SMK Negeri 3 Palu. Jenis penelitiankualitatif menggunakan triangulasi sumber dengan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitianini yaitu 2 informan kunci, 1 informan tambahan dan 10 informan biasa. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa siswa SMK Negeri 3 Palu memiliki pengetahuan tentang rokok dari iklan yangterdapat di billboard rokok, sikap ingin merokok setelah melihat iklan pada billboard rokok, dan tindakanmembeli serta mengkonsumsi rokok yang diiklankan di billboard. Dampak dari media iklan billboardmemiliki pengaruh terhadap tindakan merokok siswa SMK Negeri 3 Palu. Hasil penelitian disarankankepada pihak sekolah untuk memberikan pendidikan yang efektif mengenai dampak buruk yangdiakibatkan karena merokok. Bagi pihak dinas terkait untuk meniadakan atau memperketat aturanperiklanan terhadap rokok, salah satunya iklan billboard rokok yang dapat berdampak bagi perilakuremaja serta pembatasan iklan, promosi, dan sponsor rokok secara komprehensif