Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Gaster

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI Annisa Yuliana Salim; Anjar Nurrohmah
Gaster Vol 10 No 1 (2013): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.31 KB)

Abstract

Pendahuluan; Penyakit jantung koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. Latihan  olahraga merupakan  suatu  aktivitasaerobik,  yang  terutama  bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan  kesehatan dan  daya  tahan  jantung. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, menunjukkan bahwa pada  tahun 2010  jumlah penderita PJK di RSUD Dr Moewardi sebanyak 282 orang. Tujuan; Mengetahui hubungan olahraga dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUD Dr Moewardi  Metode; Penelitian analitik dengan rancangan Retrospektif  (kasus  kontrol). Pengambilan  sampel menggunakan  tehnik Purposif sampling, dengan  jumlah sampel penelitian 30 pasien PJK dan 30 pasien stroke (non PJK). Analisa data menggunakan analisa bivariat yaitu chi-square. Hasil; Hasil uji bivariate dengan chi-square membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara olahraga dengan PJK, akan  tetapi pada orang yang rutin olahraga dapat menurunkan risiko  jantung koroner dengan nilai OR=2.250.  Kesimpulan; Tidak ada hubungan antara olahraga dengan penyakit jantung koroner di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Responden yang tidak rutin melakukan olah raga berisiko mengalami kejadian PJK 2.250 lebih besar dibandingkan dengan responden yang rutin melakukan olahraga. Jadi olahraga bukan merupakan penyebab utama terjadinya PJK, akan tetapi olahraga merupakan salah satu faktor resiko yang pada kejadian  PJK. Kata Kunci: Olahraga, PJK
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN POLA MENYUSUI EKSLUSIF MELALUI KEIKUTSERTAAN DALAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP IBU) DI PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA Anjar Nurrohmah
Gaster Vol 14 No 2 (2016): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.828 KB)

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik untuk bayi. WHO (World Health Organization) merekomendasikan pemberian ASI saja pada 6 bulan pertama kehidupan. Cakupan ASI di Indonesia masih berada di bawah target yang ditetapkan secara nasional. KP Ibu merupakan suatu kelompok yang dibentuk dengan tujuan mendukung program ASI Ekslusif. Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruh keikutsertaan ibu dalam kegiatan KP Ibu terhadap pengetahuan dan pola pemberian ASI secara eksklusif. Metode: Desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan bulan November-Desember 2015 di Puskesmas Nusukan Kota Surakarta. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Subyek penelitian ibu yang pernah mengikuti KP Ibu dengan balita usia 6-24 bulan sejumlah 43 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Sebanyak 21 orang(48,8%)  ibu aktif dalam kegiatan KP ibu. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik yaitu 35 orang (81,4%). Hanya sebagian kecil ibu yang mempunyai pola pemberian ASI secara ekslusif yaitu sebanyak 17 orang (39%). Analisa bivariat menunjukkan menunjukkan pengaruh keikutsertaan ibu terhadap pengetahuan mempunyai nilai p= 0,241 (p>0,05).  Sedangkan pengaruh keikutsertaan ibu dalam KP terhadap pola pemberian ASI mempunyai nilai p = 0,032 (p<0,05). Kesimpulan: Keikutsertaan ibu dalam KP Ibu secara aktif mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap pola pemberian ASI secara ekslusif
Risk Factors of Breast Cancer Anjar Nurrohmah; Anis Aprianti; Sri Hartutik
Gaster Vol 20 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.786 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v20i1.777

Abstract

Background: Ca mamae is a cancer with the highest incidence and mortality of women in Indonesia and the world. Infodatin (2019) found that in the Dharmais Hospital in 2018 breast cancer occupied 19.18%. At Dr. Moewardi Hospital, it was shown that during 2018 Ca mamae had the highest incidence of cancer. Objective: to determine the risk factors for Ca mamae in Dr. Moewardi Hospital. Methods: This study is a descriptive with a cross sectional approach with checklist instrument. Sampling with purposive sampling with as many as 82 people as subjects. Results: The study showed that 75 (91.5%) of 82 people suffering from Ca mamae factor were 40 years old, 61 (74.4%) had a family history of suffering from Ca mamae, consuming alcohol as much as 43 (52.4%). ), were obese by 46 (56.1%), and experienced exposure to cigarette smoke as much as 65 (79.3%). Conclusion: Most of Ca mamae patients aged 40 years, have a family history of Ca mamae, consume alcohol, are obese and experience exposure to cigarette smoke. Suggestion: The importance of providing health education to women, so that they can find out the characteristics of Ca mamae patients so that prevention can be done.
Risk Factors of Breast Cancer Anjar Nurrohmah; Anis Aprianti; Sri Hartutik
Gaster Vol 20 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gaster.v20i1.777

Abstract

Background: Ca mamae is a cancer with the highest incidence and mortality of women in Indonesia and the world. Infodatin (2019) found that in the Dharmais Hospital in 2018 breast cancer occupied 19.18%. At Dr. Moewardi Hospital, it was shown that during 2018 Ca mamae had the highest incidence of cancer. Objective: to determine the risk factors for Ca mamae in Dr. Moewardi Hospital. Methods: This study is a descriptive with a cross sectional approach with checklist instrument. Sampling with purposive sampling with as many as 82 people as subjects. Results: The study showed that 75 (91.5%) of 82 people suffering from Ca mamae factor were 40 years old, 61 (74.4%) had a family history of suffering from Ca mamae, consuming alcohol as much as 43 (52.4%). ), were obese by 46 (56.1%), and experienced exposure to cigarette smoke as much as 65 (79.3%). Conclusion: Most of Ca mamae patients aged 40 years, have a family history of Ca mamae, consume alcohol, are obese and experience exposure to cigarette smoke. Suggestion: The importance of providing health education to women, so that they can find out the characteristics of Ca mamae patients so that prevention can be done.