Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

QUANTIFIER SPREADING OF SETIAP/MASING-MASING IN INDONESIAN (ISO 639-3: IND) A PRELIMINARY ANALYSIS Aryawibawa, I Nyoman
Lingual: Journal of Language and Culture Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Lingual: Journal of Language and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Philip (1995) investigated spreading quantifier in English. He pointed out that children preferred one-to-one relation between the quantifier each/every and a noun it modifies. This study is specifically presented to test quantifier spreading of setiap/masing-masing “each/every” in Indonesian. The study involved 20 younger children (4-to-6-year-old), 30 older children (7-to-12-year-old), and 30 adults (17-to-22- year-old). Picture selection tasks were used. The results indicated that half of the younger children preferred one-to-one relation between the quantifier setiap/masing-masing and its domain (i.e., the noun it modifies), while the other half opted non one-to-one relation. Unlike the younger children, the older children and adults preferred symmetrical relation or one-to-one relation. Ultimately, Philip’s findings pointing out that children opted symmetrical relation are not confirmed in this study
A COMPARISON OF TRANSLATION READABILITY BETWEEN GOOGLE TRANSLATE AND HUMAN TRANSLATOR IN THE MEDICAL BOOK ENTITLED ‘MEDICAL-SURGICAL NURSING’ Friska Setiawati, Ida Ayu Made; Yadnya, I. B. Putra; Aryawibawa, I Nyoman
Lingua Scientia Vol 27, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ls.v27i2.25590

Abstract

This study aims to analyze the readability of translation outputs by Google Translate and huThis study aims to analyze the readability of translation outputs by Google Translate and human translator. This study was categorized as a descriptive qualitative research that the scale of readability level was used to analyze the data. The source text was the English text from the book ‘Medical-Surgical Nursing’, while the target text was the translation outputs produced by Google Translate. The Indonesian version of this book entitled ‘Keperawatan Medikal Bedah’ was used as the output of the target language which was produced by human translators. A questionnaire in the form of a Google Form was distributed to nine respondents to determine the readability level of each translation.  The result showed that the percentage of readability level produced by Google were 52% highly readable, 29.6% readable, 16% somewhat difficult, and 2.4% very difficult. Meanwhile, the readability level of the human translation was 55.1% highly readable, 31.2% readable, 12.6% somewhat difficult, and 1.1% very difficult. The results indicated that there is a slight difference of 4% in the result of the readability level produced by Google Translate and human translators. The result of the translations prove that the result of Google’s translation is now more natural, almost as natural as human translation, and makes it easier to understand. However, the results of the translation produced by Google Translate still require an editing process by human translators to produce a more contextual translation.man translator. This study was categorized as a descriptive qualitative research that the scale of readability level was used to analyze the data. The source text was the English text from the book ‘Medical-Surgical Nursing’, while the target text was the translation outputs produced by Google Translate. The Indonesian version of this book entitled ‘Keperawatan Medikal Bedah’ was used as the output of the target language which was produced by a human translator. A questionnaire in the form of a Google Form was distributed to the nine respondents to determine the readability level of each translation.  The result showed that the percentage of readability level produced by Google were 52% highly readable, 29.6% readable, 16% somewhat difficult, and 2.4% very difficult. Meanwhile, the readability level of the human translation was 55.1% highly readable, 31.2% readable, 12.6% somewhat difficult, and 1.1% very difficult. The results indicated that there is a slight difference of 4% in the result of the readability level produced by Google Translate and human translator. This proves that the result of Google’s translation is now more natural, almost as natural as human translation, and makes it easier to understand. However, the results of the translation produced by Google Translate still require an editing process by human translators to produce a more contextual translation.
Semiotic Study Of Anthems And Flags Of The United States And The United Kingdom Ni Putu Dewi Cahyaningsih; I Nyoman Udayana; I Nyoman Aryawibawa
Humanis Vol 17 No 3 (2016)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.016 KB)

Abstract

Semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang sistem tanda. Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna verbal dan visual yang terdapat dalam lagu kebangsaan dan bendera United States dan United Kingdom. Data dikumpulkan melalui proses membaca dan mencatat lalu menganalisis data berdasarkan teori yang digunakan. Terdapat tiga jenis makna pada masing-masing lagu kebangsaan berdasarkan teori dari Leech (1974) dan empat elemen visual pada kedua bendera berdasarkan teori dari Berger (1984) dan Wierzbicka (1996). Selain itu terdapat hubungan semiotik antara masing-masing lagu kebangsaan dan benderanya.
SYNTACTIC STRUCTURE OF RELATIVE CLAUSES WITH REFERENCE TO JOHN GREEN’S NOVEL LOOKING FOR ALASKA Ni Kadek Yuniantari; I Nyoman Udayana; I Nyoman Aryawibawa
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.485 KB)

Abstract

Jurnal berjudul Syntactic Structure of Relative Clauses with Reference to John Green’s Novel Looking for Alaska berfokus pada analisis tentang klausa relatif, khususnya pada struktur dan jenis klause relatif. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memaparkan jenis-jenis klausa relatif dan menganalisis struktur klausa relatif yang ditemukan dalam novel yang ditulis oleh John Green berjudul Looking for Alaska yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2005. Dalam menganalisa struktur klausa relatif dalam penelitian ini, digunakan teori tentang phrase structure rule dari Wekker dan Haegeman (1985) dalam buku mereka yang berjudul A Modern Course of English Syntax dan didukung oleh sebuah teori dari Haegeman tentang Wh-movement dalam bukunya yang berjudul Introduction to Government and Binding Theory 2nd Edition dan dalam menganalisis jenis-jenis klausa relatif, digunakan teori dari Quirk et al (1985) dalam bukunya yang berjudul A Comprehensive Grammar of the English Language. Analisis data disajikan menggunakan tree diagram dan phrase structure rule. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukan bahwa semua jenis klausa relatif ditemukan dalam data. Jenis-jenisnya yaitu klausa relatif restrictive dan klausa relatif non-restrictive yang diperkenalkan oleh kata ganti who, which, whom, whose, that, zero atau dengan prasa yang berisi kata ganti contohnya: for which, to which dan lain sebagainya. Dalam fungsinya, klausa relatif dapat berfungsi sebagai subjek atau objek yang memberikan informasi mengenai kata sebelumnya sebagai anteseden atau hanya memberikan informasi tambahan pada kata sebelumnya. Selain itu, analisis dalam penelitian ini juga menunjukan bahwa terdapat wh-movement dalam struktur klausa relatif.
The Use Of Pictures As Stimuli In Children’s English Vocabulary Acquisition Vieda Pra Ramadhani; I Nyoman Aryawibawa; Sang Ayu Isnu Maharani
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.331 KB)

Abstract

Studi ini berjudul “The Use of Pictures as Stimuli in Children’s English Vocabulary Acquisition”. Studi ini dipilih untuk mencari keefektifan dari gambar sebagai metode pembelajaran dalam Bahasa Inggris khususnya dalam memperoleh kosa kata. Studi ini juga menjabarkan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Data didapat dari siswa kelas dua sekolah dasar yang juga merupakan siswa Kumon. Mereka diberikan gambar dan diminta untuk menebak gambar dalam Bahasa Inggris. Untuk menemukan keefektifan gambar sebagai rangsangan, data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan teori mean score dari Stamboel (1982). Penggunaan gambar sangat efektif dalam proses perolehan kosa kata Bahasa Inggris, bisa dilihat dari prosentase jawaban benar dari siswa yang belajar menggunakan gambar lebih tinggi dari siswa yang belajar tanpa menggunakan gambar. Tidak hanya mencari keefektifan gambar, studi ini juga membahas masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti; kemampuan menerima materi belajar, konsentrasi, rasa percaya diri, kemampuan mengingat kosa kata, kurangnya pemahaman Bahasa Inggris, dan kebanyakan siswa menganggap Bahasa Inggris adalah bahasa yang susah di pelajari. Sementa afaktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan disekita rmereka seperti; kurangnya motivasi untuk belajar Bahasa Inggris, guru yang kurang berpengalaman dan media pembelajaran yang digunakan
Semiotic Study In Minion Memes Ni Putu Dentisna Krisnayanti; I Nyoman Aryawibawa; Yana Qomariana
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.559 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa makna dan juga fungsi dari beberapa popular minion memes yang terdapat pada despicablememinions.org dalam bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan dua teori semiotik untuk menjawab dua pokok permasalahan. Adapun teori yang digunakan adalah teori dari Saussure (1983) mengenai signifier (tanda) dan signified (pertanda) serta teori dari Chandler (2001) mengenai fungsi dari tanda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan fungsi dan makna dalam memes diakibatkan karena adanya perbedaan tanda dan pertanda dalam karakter dan juga ungkapan yang digunakan pada setiap post. Bahwa setiap karakter memiliki makna dan fungsinya masing-masing apabila dipadukan dengan ungkapan yang tertulis pada meme tersebut.
The Structural Shift In "Gajah Selalu Ingat" Yunia Dian Priscilia Iki; I Nyoman Aryawibawa; Ni Ketut Alit Ida Setianingsih
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.237 KB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “The Structure Shifts in “Gajah Selalu Ingat” fokus utama skripsi ini adalah mengidentifikasi dan menganalisa pergeseran terjemahan yang muncul pada novel tersebut. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dan metode dokumentasi. Sumber data dalam skripsi ini adalah novel yang berjudul Elephant Can Remember karya Agatha Christie yang diterjemahkan oleh Julanda Tantani dengan judul Gajah Selalu Ingat. Teori yang digunakan adalah teori dari Catford tentang A Linguistic Theory of Translation (1965). Sedangkan, teori-teori pendukung yang digunakan adalah teori dari Larson tentang Meaning Based Translation (1984), teori dari Nida tentang Languange Structure and Translation (1975), teori dari Quirk tentang Grammar of English (1976) dan teori dari Hasan Alwitentang Tata Bahasa Indonesia (2003). Hasil analisis menunjukan bahwa, adanya pergeseran struktur terjemahan dari bahasa sumber yaitu Bahasa Inggris ke bahasa tujuan yaitu Bahasa Indonesia. Struktur yang dipakai sebagai acuan pembanding diantaranya adalah subject (subyek), predicate (predikat), object (obyek), adverb (keterangan) dan compliment (keterangan pelengkap). Selain itu, dalam struktur kalimat Bahasa Inggris terdapat modifier yang berlaku sebagai kata sifat atau kata keterangan dan head yang berlaku sebagai kata utama dan biasanya adalah kata benda yang sering kali mengalami struktur kalimat yang terbalik dengan struktur kalimat pada Bahasa Indonesia. Secara singkat, baik dalam novel sumber maupun novel terjemahan tersebut memiliki arti yang sama walaupun strukturkalimatnya mengalami pergeseran.
Metaphorical Expression of the Word Anger in the Corpus of Contemporary of American English (COCA) Dewa Ayu Kartika Sari; I Nyoman Aryawibawa; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Vol 22 No 4 (2018)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.377 KB) | DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i04.p07

Abstract

Metaphors are used to create poetic impression in poems or poetry. However, linguist disagree this idea and they believe that metaphors are not used for language style of poems or poetry only, but they believe that people also use them in their daily language. This study is entitled Metaphorical Expression of the Word Anger in the Corpus of Contemporary of American English (COCA). The data source was taken from corpus of contemporary American English (COCA) using keyword of anger in Keyword in the Context (KWIC) as the main data. The theories used in this study were theory proposed by Lakoff & Johnson (1998) to identify the conceptual metaphor, Pragglejaz’s MIP (Metaphor Identification Procedure) and Steen’s five steps to identify the metaphor in the context. The result shown that all conceptual metaphors were found in this study, such as structural metaphor, orientational metaphor, ontological metaphor and personification.
The Character Of Piscine Molitor “Pi” Patel In The Life Of Pi Kadek Ayu Dwi Pramita Yanti; I Nyoman Aryawibawa; Luh Putu Laksminy
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.569 KB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang karakter seseorang dalam kehidupan nyata oleh sang penulis yang ditulis dalam sebuah novel. Karakter merupakan salah satu aspek penting dalam novel karena dapat membangun keseluruhan bagian menjadi kesatuan cerita yang menarik. Jurnal ilmiah yang berjudul “The Characterization of Piscine Molitor “Pi” Patel in the Life of Pi” ini untuk mengetahui 3 aspek dalam karater tokoh utama yang ditemukan dalam novel tersebut dan mengetahui alur cerita yang ditulis oleh sang penulis tersebut. Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah novel dimana menggunakan penelitian kepustakaan data yang dikumpulkan dengan sering membaca novel, mengambil catatan pada laporan dan informasi tertentu kemudian mengklasifikasi data tersebut untuk mendapatkan data yang sesuai. Sementara untuk menganalisa permasalahan yang muncul dengan mengaplikasikan metode kualitatif dimana membedah permasalahan dengan menjelaskan dan mengambarkan hasil analisis dalam bentuk kata dan kalimat yang menggunakan kajian teori dari Kenney (1966) dalam buku yang berjudul How to Analyze Fiction dan Morner and Rausch (1998) dalam buku yang berjudul NTC’s Dictionary of Literary Terms.
Structural Ambiguity Found In Reader’s Digest Usa Magazine Ni Putu Vera Eryantini; I Nyoman Udayana; I Nyoman Aryawibawa
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.038 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis makna-makna yang muncul dari kalimat ambigu secara struktural yang ditemukan di majalah berbahasa Inggris, Reader’s Digest USA edisi Agustus 2014- Desember/Januari 2015. Dalam penelitian ini ada tiga teori yang digunakan untuk menjawab 2 pokok permasalahan. Adapun teori yang dimaksud, diantaranya teori tentang kalimat ambigu secara struktural oleh Lyons (1977), teori tentang struktur kalimat dan frasa oleh Fromkin(1990) dan teori tentang eksperimnen sederhana untuk mengetahui keakuratan kalimat ambigu secara structural oleh Baker(1995). Penelitian ini menemukan 22 kalimat ambigu secara structural yang terbagi menjadi 8 kategori sesuai dengan faktor-faktor penyebab. Di dalam penelitian ini terbukti bahwa kalimat/frasa bahasa inggris yang tatabahasanya benar dengan struktur tertentu bisa memunculkan makna berbeda.