Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Learning Reflections to Build Learner Autonomy Karpin Karpin; Ai Mahmudatussa'adah
INVOTEC Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v18i1.30172

Abstract

The research objective was to improve the students' competency mastery which is the demand for lectures; building student learner autonomy; describes the stages of learning reflection to build learner autonomy. Quasi-experimental research is used to achieve research objectives. The research subject is a reflection of learning in the Statistics subject in the Culinary Education Study Program, Universitas Pendidikan Indonesia. This research used exit tickets and test instruments. The results of the study obtained an increase in student learning outcomes from the tests given; learner autonomy indicators are found in students' answers to exit tickets. The stages of learning reflection are first, the action taken as an experience (action); second, looking back on the actions that have been taken (looking back on the action); third, assessing the quality of decisions in real situations and overcoming limitations (awareness of essential aspects); fourth, making decisions for corrective actions (creating alternative methods of action); fifth, to continue the learning process with better action (trial). The conclusion of this research is that learning reflection can increase the mastery of student competence, build student learner autonomy, and there are five stages of learning reflection to build learner autonomy.
MANFAAT HASIL BELAJAR MAKANAN ORIENTAL PADA KESIAPAN WIRAUSAHA MAKANAN KOREA Enggar Ristyorini; Tati Setiawati; Karpin Karpin
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.117 KB) | DOI: 10.17509/boga.v9i1.24173

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterkaitan manfaat hasil belajar makanan Oriental pada kesiapan wirausaha makanan Korea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana hasil belajar makanan Oriental pada mahasiswa Pendidikan Tata Boga UPI angkatan 2017, bagaimana kesiapan wirausaha makanan Korea pada mahasiswa Pendidikan Tata Boga UPI angkatan 2017, dan bagaimana manfaat hasil belajar Makanan Oriental pada kesiapan wirausaha makanan Korea dilihat dari aspek kesiapan mental percaya diri, fokus pada sasaran, cara mengatasi resiko, bekerja keras, mencoba berinovasi, kesiapan pengetahuan, dan kesiapan keterampilan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2017 sebanyak 44 orang dengan menggunakan metode sensus. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket tertutup. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) hasil belajar makanan Oriental pada mahasiswa program studi pendidikan Tata Boga angkatan 2017 dengan batasan pada materi makanan Korea berada pada kategori baik, 2) kesiapan wirausaha makanan Korea pada mahasiswa Pendidikan Tata Boga UPI angkatan 2017 berada pada kategori sangat siap, 3) hasil belajar dari setiap indikator yang dipelajari pada materi makanan Korea menunjukkan pola positif terhadap kesiapan wirausaha makanan Korea, yang menandakan bahwa hasil belajar makanan Oriental mempengaruhi kesiapan wirausaha makanan Korea. Kata Kunci: makanan Oriental, kesiapan wirausaha , makanan Korea
PENGARUH HASIL BELAJAR BASIC BAKERY PADA PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) Irinda Julian Permana; Sudewi Yogha; Karpin Karpin
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.427 KB) | DOI: 10.17509/boga.v4i2.8416

Abstract

Praktek kerja industri (Prakerin) merupakan salah satu program pembelajaran bagi siswa SMK di dunia industri. Siswa kelas XII Tata Boga SMK Pariwisata Telkom Bandung dituntut memiliki kemampuan baik secara teori maupun praktek dalam melaksanakan pekerjaan, sebelum melaksanakan Prakerin siswa harus menempuh mata pelajaran yang akan memberikan modal dasar ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan diantaranya adalah mata pelajaran basic bakery. Keberhasilan siswa dalam mata pelajaran basic bakery, bisa dijadikan salah satu acuan untuk menilai berhasil atau tidaknya siswa dalam Prakerin. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai hasil belajar basic bakery, nilai hasil pelaksanaan Prakerin dan pengaruh hasil belajar basic bakery pada pelaksanaan Prakerin siswa kelas XII Tata Boga SMK Pariwisata Telkom Bandung. Pada saat pelaksanaan Prakerin masih terdapat beberapa siswa yang belum sepenuhnya memahami, menguasai dan mengingat secara optimal teori dan praktek yang telah dilakukan di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dianalisis dengan statistik inferensial. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Tata Boga SMK Pariwisata Telkom Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh hasil belajar basic bakery pada pelaksanaan Prakerin.
Level of Knowledge on Hygiene Sanitation on Food Vendors in Traditional Markets in Tarikolot Village, Sumedang Nenden Rosana; Karpin Karpin; Yulia Rahmawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.599 KB) | DOI: 10.17509/boga.v10i1.37552

Abstract

Knowledge of hygiene sanitation is one of the basics of a clean healthy lifestyle. The purpose of the study was to determine the implementation of a healthy market, and the level of knowledge about sanitation and hygiene among food market sellers in the traditional market of Tarikolot Village, Sumedang. The research method is using descriptive research with a quantitative approach. The population and sample of the study were the sampling technique using the census technique, namely sellers of foodstuffs such as staple foods, meat, meatballs, eggs, vegetables, and grocery with a total of 23 people. Research instruments are observation and questionnaires. The results of the level of knowledge of hygiene, sanitation for food sellers in the traditional market of Tarikolot Village are still lacking, because most of the sellers of food ingredients in the market do not know the term sanitation hygiene.
KESENJANGAN MEKANISME PENILAIAN PADA PENILAIAN KETERAMPILAN VOKASIONAL TATA BOGA DI SLB Karpin Karpin
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.311 KB) | DOI: 10.17509/boga.v6i2.9025

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karakteristik siswa SLB memiliki kekhususan yang berdampak pada layanan pendidikan yang bersifat khusus pula. Pemerintah menerbitkan Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan yang berlaku umum. Penelitian evaluasi ini bertujuan mengevaluasi mekanisme penilaian pendidikan pada keterampilan vokasional tata boga di SLB. Penelitian ini jenis penelitian evaluasi dengan menggunakan Discrepancy Evaluation Model (DEM), dari Malcolm Provus. Tiga tahap utama proses evaluasi yaitu analisis Standard (S) yaitu analisis komponen standar penilaian tentang mekanisme penilaian dari Permendikbud No. 23 tahun 2016, deskripsi performance (P) yaitu deskripsi mekanisme penilaian pada keterampilan tata boga di SLB, dan comparison antara standard dan performance. Hasil comparison diperoleh informasi kesenjangan atau discrepancy (D). Subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui angket, wawancara, observasi dan kajian dokumen penilaian. Teknik analisis data menggunakan Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman yang membagi kegiatan analisis menjadi empat bagian yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Temuan penelitian ini adalah terdapat kesenjangan mekanisme penilaian antara pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik pada keterampilan vokasional tata boga di SLB dengan standar penilaian pendidikan. Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik pada keterampilan vokasional tata boga belum sepenuhnya sesuai dengan standar penilaian. Penilaian hasil belajar harus mengikuti mekanisme baku supaya tujuan penilaian dapat tercapai.Kata kunci: mekanisme penilaian, keterampilan vokasional
PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS PEMAHAMAN ALQURAN DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MAKANAN Karpin Karpin; Ai Mahmudatussa'adah
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.1 KB) | DOI: 10.17509/boga.v7i1.11595

Abstract

Kompetensi capaian pembelajaran kimia makanan selama ini, lebih menitik- beratkan pada aspek kompetensi kognitif. Tujuan pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kompetensi penghayatan dan pengamalan agama sering dilupakan. Tujuan penelitian ini adalah menginternalisasi pemahaman Al-Quran dalam pembelajaran kimia makanan, sehingga mahasiswa mempunyai kompetensi inti penghayatan dan pengamalan agama. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran sains berbasis pemahaman Al-Quran. Tahapan penelitian meliputi refleksi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi program. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan pembelajaran sain berbasis pemahaman Al-Quran dapat meningkatkan pemahaman siswa bahwa sains dan Al-Quran adalah tidak terpisahkan. Di dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang menjelaskan zat kimia yang terdapat dalam makanan. Al-Quran menganjurkan seluruh manusia untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Peningkatan skor sebelum tindakan ke setelah tindakan dialami oleh semua sampel dengan nilai N-Gain yang berbeda-beda. Sebagian besar (59%) berada pada kategori sedang, 20% pada kategori tinggi dan sebagian kecil (11%) berada pada kategori rendah. Pendekatan pembelajaran sains berbasis pemahaman Al-Quran dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan mahasiswa mengenai agama. Agama mengurus dan mengatur semua aspek kehidupan termasuk makanan.Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran Sains, Pemahaman Al-Quran, Kimia Makanan
UPAYA PELESTARIAN KULINER KHAS MINANGKABAU PADA POLA MAKAN KELUARGA MINANG PERANTAUAN Siska Amania Putri; Ade Juwaedah; Karpin Karpin
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.065 KB) | DOI: 10.17509/boga.v8i1.19239

Abstract

Suku Minangkabau secara geografis berada di Sumatera Barat, Indonesia dan terkenal dengan kegigihan dalam membudayakan tradisi budaya makan melalui keluarga dengan berbagai macam ciri khas masing-masing dari tiap daerah. Selain terkenal dengan tradisi budaya makan, masyarakat Minangkabau juga terkenal dengan tradisi merantau, merantau keluar pulau bagi masyarakat Minangkabau sudah menjadi kebiasaan bahkan sudah menjadi suatu keharusan dan dilakukan dalam jangka waktu yang lama, tetapi masih tetap mempertahankan tradisinya bahkan meluaskannya di daerah perantaun. Tujuan skripsi ini untuk mendapat inforasi terkait: (1) pola makan keluarga Minangkabau perantauan, (2) melindungi kuliner khas Minangkabau, (3) merawat kuliner khas Minangkabau, (4) memanfaatkan sumber daya pada kuliner khas Minangkabau (populer di restoran dan tradisi rumahan). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan instrument berupa angket dan essay terbatas yang memuat konten upaya pelestarian, sampel yang digunakan sebanyak 58 mahasiswa Minang perantauan yang terhimpun dalam komunitas di Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil dari penelitian diteliti dari aspek pola makan, didapati hasil bahwa pola makan mahasiswa Minang perantauaan masih menjadikan kuliner khas Minangkabau sebagai makanan utama dengan frekuensi makan di siang hari lebih banyak, namum tidak menutup kemungkinan mengkonsumsi kuliner dari daerah lain. Hasil penelitian berdasarkan aspek upaya melindungi, merawat dan memanfaatkan sumber daya secara keseluruhan dinyatakan baik, namun prioritas upaya paling tinggi berada pada memanfaatkan sumber daya dengan mengkonsumi kuliner khas Minangkabau
EVALUASI LINGKUP PENILAIAN PADA KETERAMPILAN VOKASIONAL DI SLB Karpin Karpin
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.619 KB) | DOI: 10.17509/boga.v6i1.8847

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan yang berlaku umum, padahal karakteristik siswa SLB memiliki kekhususan. Penelitian evaluasi ini bertujuan mengevaluasi lingkup penilaian pada keterampilan tata boga di SLB. Penelitian ini jenis penelitian evaluasi dengan menggunakan Discrepancy Evaluation Model (DEM), dari Malcolm Provus. Tiga tahap utama proses evaluasi yaitu analisis Standard (S) yaitu analisis lingkup penilaian dari Permendikbud No. 23 tahun 2016, deskripsi performance (P) yaitu deskripsi pelaksanaan lingkup penilaian pada keterampilan tata boga di SLB, dan comparison antara standard dan performance. Hasil comparison diperoleh informasi kesenjangan atau discrepancy (D). Komponen standar penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik adalah lingkup penilaian. Subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui angket, wawancara, observasi dan kajian dokumen penilaian. Teknik analisis data menggunakan Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman yang membagi kegiatan analisis menjadi empat bagian yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Temuan penelitian ini adalah terdapat kesenjangan antara pelaksanaan lingkup penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik pada keterampilan tata boga di SLB dengan standar lingkup penilaian pendidikan. Pelaksanaan lingkup penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik pada keterampilan tata boga belum sepenuhnya sesuai dengan standar lingkup penilaian. Pemerintah sebaiknya menetapkan standar penilaian pendidikan untuk pendidikan khusus.Kata Kunci: lingkup penilaian. Keterampilan vokasional
HALAL FOOD PADA HIDANGAN NASI GORENG DI KECAMATAN SUKASARI BANDUNG Ajeng Fatimah Noor Islami; Sudewi Yogha; Karpin Karpin
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.599 KB) | DOI: 10.17509/boga.v8i1.19228

Abstract

Halal food merupakan hidangan maupun minuman yang boleh dikonsumsi menurut syariat Islam. Pada proses pengolahan, pemilihan bahan, tempat penyimpanan, sumber bahan baku yang digunakan harus berasal dari yang dibolehkan syariat Islam serta terhindar dari najis. Nasi goreng merupakan hidangan yang sangat digemari oleh masyarakat, namun banyak penjual yang masih menggunakan bahan dan bumbu yang tidak halal. Tingkat pengetahuan mengenai halal food merupakan faktor yang menentukan penjual menggunakan bahan-bahan tidak halal. Penelitian ini dilatarbelakangi karena sesuai dengan undang-undang no. 33 tahun 2014 mengenai jaminan produk halal dan pada tahun 2019 semua produk pangan wajib bersertifikat halal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai sejauh mana pemahaman para penjual nasi goreng mengenai halal food, serta pemaham para penjual nasi goreng mengenai pemilihan bahan dan bumbu halal. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan melakukan survey dan instrument berupa test. Hasil penelitian ini menunjukkan para penjual nasi goreng yang berada di kecamatan Sukasari menguasai pengetahuan halal food. Sedangkan untuk pengetahuan dalam memilih bahan dan bumbu yang digunakan pada hidangan nasi goreng, penjual nasi goreng menguasai pengetahuan bahan dan bumbu halal. Namun kurangnya kesadaran mengenai halal food membuat para penjual tetap menggunakan bumbu-bumbu yang non halal. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan para penjual dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai halal food agar makanan yang disajikan terjamin status kehalalannya, serta untuk para konsumen lebih berhati-hati dalam memilih hidangan yang akan dikonsumsi, dan untuk lembaga terkait diharapkan mampu meningkatkan sosialiasasi kepada masyarakat mengenai pangan halal
Development of E-Module For The Making Of Fried Onion in Basic Culinary Courses in Culinary Studies Education Study Program Indonesian University of Education Fhera Adelia; Rita Patriasih; Karpin Karpin
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.182 KB) | DOI: 10.17509/boga.v11i1.46345

Abstract

Educators and teaching materials are one of the main components in the learning process. However, in the current pandemic conditions, students are required to study independently through teaching materials as a guide. One of the teaching materials that can support the independent learning process is the electronic module (e-module). Based on information obtained from the lecturer in charge of basic culinary courses, the results of the practice carried out by the Class of 2020 Catering Education students there are still some students whose practice results do not match the criteria of completeness that have been determined. When asked about the material about fried onions through essay questions at the end of the semester there were only 2 people who answered the question well. This study aims to determine whether the e-module for making fried onions is suitable for use in the learning process. Research usingresearch and development methods with the ADDIE model are analysis, design, development, implementation and evaluation. However, researchers limit it only to the development stage. The instruments used in this study were interviews, literature studies and expert validation sheets. The results showed that the e-module for making fried onions according to material, media and language experts was suitable for use. This shows that the e-module for making fried onions developed in this research is suitable for use in teaching basic culinary courses.