Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kampung Wasur Sebagai Pusat Outodor Education Bagi Anak Di Kabupeten Merauke Pulung Riyanto; Jefri Sembiring; Beatus Tambaip; Hariani Fitrianti
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 2 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v2i4.590

Abstract

Proses pembelajaran pada anak bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Pendidikan bagi anak tidak hanya bersifat formal tetapi juga bersifat non formal. Tujuan pengabdian ini adalah menjadikan kampung Wasur sebagai pusat outdoor education bagi anak. Outdoor education ini didasari oleh alam Merauke yang sangat indah tetapi minim dalam pemanfaatan untuk kegiatan edukasi. Outdorr education ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi, menyentuh, dan belajar tentang berbagai hal melalui pengalaman yang berbeda selain di ruang kelas. Metode yang digunakan dimulai dengan pembentukan tim di lapangan, perumusan tujuan, identifikasi, pengumpulan dan analisis kebutuhan, prioritas solusi masalah, persiapan, implementasi, pendampingan samapi dengan menentukan kebutuhan dan sasaran baru. education. Hasil pengabdian ini adalah dengan adanya fasilitas outdor education ini anak dapat mengeksplorasikan dirinya dalam belajar secara baik dalam mengembangkan motorik kasar anak di sekolah tersebut.
Pendampingan Pelatihan Scoorsheet dan Wasit Bola Voli Pada Mahasiswa Boven Digoel Hendra Jondry Hiskya; Beatus Tambaip; Jori Lahinda; Emanuel Lewar; Damaris Marlisa
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 2 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v2i4.693

Abstract

Papua has slightly different characteristics from other regions. Abundant natural resources are not comparable to the state of human resources. The purpose of this service is to facilitate students to be able to understand filling out the scoresheet and refereeing training. This can be seen in one of the sports fields. What is seen here is based on the results of sports achievements. Methods carried out At this preparatory stage, make preparations by preparing all the needs regarding the material. In this activity students are assisted according to their assignments. The training stages are used to train volleyball scoresheets. Based on this activity, students who are participants in service activities can continue to teach and socialize to friends who do not know and students are very enthusiastic about participating in activities well. The next hope is that there can be cooperation between the Partners and the campus as an extension of the implementation of academic knowledge
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DALAM DERAJAT KESEHATAN DI PAPUA Beatus Tambaip; Alexander Phuk Tjilen
Jurnal Kebijakan Publik Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v14i1.8232

Abstract

Permasalahan utama dalam kesehatan di Papua berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang terbatas. Papua me-rupakan salah satu daerah dengan angka kekurangan gizi tertinggi di Indonesia Papua juga memiliki prevalensi penyakit menular yang tinggi, Budaya dan perilaku masyarakat Papua yang masih kuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kebijakan publik pemerintah daerah dalam melihat derjat kesehatan di kota Jayapura. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian survey. Lokasi penelitian adalah di seluruh kecamatan yang dalam lingkup Kabupaten Jayapura yang terdapat Rumah Sakit, Puskesmas atau Pustu. Penentuan informan dalam penelitian ditetapkan secara purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumen. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian bahawa Kebijakan publik sangat penting dalam mengatasi masalah status gizi masyarakat (Sitasari 2022). Status gizi masyarakat adalah gambaran umum tentang tingkat kesehatan dan nutrisi suatu kelompok masyarakat Kebijakan publik yang tepat dapat membantu meningkatkan status gizi masyarakat, mengurangi masalah gizi buruk dan mencegah terjadinya penyakit yang berkaitan dengan gizi seperti obesitas dan diabetes. Dalam mengimplementasikan kebijakan publik tersebut, peran pemerintah sangat penting untuk melakukan koordinasi dan pengawasan yang efektif. Selain itu, peran masyarakat juga tidak kalah penting dalam mensukseskan kebijakan publik tersebut dengan aktif berpartisipasi dan melaksanakan langkah-langkah yang direkomendasikan
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI: ANALISIS STRATEGI KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF Beatus Tambaip; Alexander Phuk Tjilen
JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH Vol 8, No 1 (2023): JURNAL KEPEMIMPINAN DAN PENGURUSAN SEKOLAH
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/kp.v8i1.931

Abstract

The purpose of this study is to provide an overview of the strategies used by leaders in tertiary institutions, especially at the faculty level, in improving the quality of education. This research is a survey conducted to identify the views of each respondent in assessing the quality of education in tertiary institutions by looking at the strategies used by the leaders of the Respondents in this study, namely the academic community at the Faculty of Social and Political Sciences, Musamus University. The measuring tool designed in the form of a questionnaire related to the seven categories in Malcolm Baldrige. The questionnaire created was an adaptation of the original MBCfPE Education Criteria application. Questions that were originally in the form of essays were changed to form of choice answers to make it easier for respondents to answer and direct them to the basic needs of each category. The results of the study show that the strategies used by leaders in improving the quality of education are carried out by establishing a clear vision and mission, building a solid team, and implementing an appropriate performance measurement system. Effective leadership in tertiary institutions must have a clear vision and mission to motivate staff and students, and direct universities to achieve long-term strategic goals.
Implementasi Kebijakan Pengelolaan Keuangan Kampung Tiworo, Merauke Martinus Wika; Beatus Tambaip
Musamus Journal of Public Administration Vol 5 No 1 (2022): Musamus Journal of Public Administration, Vol 5. 1. October 2022
Publisher : Department of State Administration - Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpa.v5i1.4603

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mendeskriptifkan Implementasi Kebijakan Pengelolaan Keuangan Kampung yang dilakukan oleh Pemerintah Kampung Kiworo sejak tahun 2015-2017 dengan total anggaran Rp. 1.400.000.000 (Satu Milyar Empat Ratus Juta Rupiah), namun pengelolaannya masih sangat jauh dari pada harapan. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif juga disesuaikan dengan karakteristik, maka penelitian ini dilakukaan dengan desain penelitian Deskriptif Kualitatif, dengan informan sebanyak 12 Orang yang terdiri dari perangkat Kampung Kiworo termasuk Kepala Kampung, Tokoh-tokoh Masyarakat Kampung dan Kasi Pemerintahan Distrik Kimaam. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di Kampung Kiworo terkait judul penulis Implementasi kebijakan pengelolaan keuangan desa di Kampung Kiworo Distrik Kimaam Kabupaten Merauke Provinsi Papua, maka penulis mememukan (1). Terjadinya pengelolaan keuangan kampung yang tidak akuntabel, karena sikap dan perilaku apatis perangkat kampung terhadap rugulasi. mereka senantiasa tidak menjalankan pengelolaan keuangan kampung tidak susuai dengan regulasi sehinga prosesnya tidak berjalan sebagaimana mestinya mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan serta pengawasan dan evaluasi. (2). adanya beberapa faktor penghambat antara lain minimnya sumber daya manusia, kurangnya komunikasi sikap, dan perilaku perangkat kampung, pola pengelolaan keuangan kampung yang belum maksimal, Kurangnya sarana dan prasarana penunjang, tidak adanya sanksi yang tegas dari pemerintah kabupaten, sehingga upaya untuk melaksakan proses pengelolaan keuangan kampung yang akun tabel sangat sulit di kampung kiworo karena dipengaruhi beberapa faktor diatas. (3). Strategi yang harus dilakukan adalah mengobtimalkan proses pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan, pelaksanahan hingga pada pelaporan dan pengawasan dan evaluasi, dengan memanfaatkan regulasi yang ada. Disarankan kepada Pemerintah kampung kiworo, dalam melaksakan proses pengelolaan keuangan kampung wajib mengacu kepada UU No. 06 Tahun 2014 Tentang Desa Tentang Desa dan, Permendagri No. 113 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan hirarkinya sampai dengan PEDES serta Pemerintah harus memperhatikan upah kerja yang diberikan kepada perangkat desa dan harus ditetapkan dengan aturan-aturan sehingga jelas bagi para perangkat.
Desain Pengembangan Sumberdaya Aparatur Pemerintah Daerah Everistus Rikardus; Beatus Tambaip; Vinsenco Robertho Serano
Musamus Journal of Public Administration Vol 5 No 1 (2022): Musamus Journal of Public Administration, Vol 5. 1. October 2022
Publisher : Department of State Administration - Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpa.v5i1.4651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui kondisi sumberdaya aparatur di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke; dan 2) Mengetahui strategi pengembangan sumberdaya aparatur di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke Provinsi Papua, dilaksanakan mulai Desember 2019 s/d Januari 2020. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah: 1) Kepala Badan Kepegawaian Daerah; 2) Subbag Strategi Badan Pengembangan Sumberdaya Badan Kepegawaian Daerah; 3) Pegawai alumni diklat; dan 4) Peneliti sendiri. Tehnik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, studi kepustakaan dan dokumentasi. Tehnik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan dan pelatihan khususnya di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke sudah efektif, meskipun masih ada beberapa yang perlu dilakukan pembenahan-pembenahan agar hasil pelaksanaan diklat bisa maksimal sesuai yang diharapkan. Pegawai merupakan sumber daya yang paling penting dalam organisasi publik. Pegawai yang baik dan memenuhi standar kualifkasi hanya akan dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. Pelaksanaan diklat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke termasuk baik karena berdasarkan hasil menunjukan mulai dari materi pelatihan, metode penyampaian yang baik dan efektif dalam proses diklat, sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan diklat, pemateri yang terampil, proses belajar sesuai standar prosedur, proporsi waktu dan metode pelaksanaan sudah berjalan baik dan efektif dengan apa yang dirasakan oleh para informan. Melalui pelaksanaan diklat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Merauke baik melalui diklat kepemimpinan, diklat tehnis dan diklat fungsional telah mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja pegawai.
Dampak Positif Kebijakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Menangani Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Beatus Tambaip; Alexander Phuk Tjilen
Musamus Journal of Public Administration Vol 5 No 2 (2023): Musamus Journal of Public Administration: Volume 5, Nomor 2
Publisher : Department of State Administration - Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpa.v6i1.5144

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Peran Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Pendampingan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Di Kabupaten Boven Digoel.Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti mewawancarai 13 orang sebagai informan. Data analisis menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik analisa data, penulis menggunakan tiga tahap: Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah Dinas Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kabupaten boven digoel telah melakukan kegiatan edukasi. Kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk menekan angka kekerasan seksual terhadap anak, kemudian Dinas Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kabupaten boven digoel memberikan sosialisasi langsung terhadap kelompok sasaran yaitu sekolah sekolah dan juga kalangan muda yang ada di kabupaten bovendigoel. Kemudian rehabilitasi sosial yang telah dilaksanakan di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak boven digoel adalah melakukan proses pendampingan pada korban kekerasan seksual dari perasaan takut atau trauma yang dialaminya. Dimana korban kekerasan seksual di dampingi secara sungguh-sungguh mereka korban mengalami rasa takut yang berlebihan (trauma) serta adanya pendampingan psikososial yang melibatkan para psikolog, para psikolog melakukan tanggung jawab untuk memulihkan trauma korban kekerasan seksual. Kemudian, dalam melakukan pendampingan mereka melakukan pendekatan secara langsung dengan para korban dengan cara memberi motivasi dan semangat untuk menata kehidupan kea rah depan.
MENUJU DESA MANDIRI: MEWUJUDKAN POTENSI KAMPUNG MELALUI PEMBENTUKAN BUMK Syahruddin; Beatus Tambaip; Alexander Phuk Tjilen; Paul Adryani Moento; Pulung Riyanto
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 12 (2023): Nusantara Hasana Journal, May 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i12.853

Abstract

The purpose of this service is to make Zenegei village an independent village based on the formation of village-owned enterprises (BUMK). The method used is the Approach Method offered to solve partner problems that have been mutually agreed upon by holding outreach, lectures, discussions, and questions and answers, forming BUMK and training (workshops) for partners. The step to evaluate the implementation and sustainability of the program in the field after the activities are carried out is for the implementing team to evaluate the competence of the community to find out how far the knowledge provided during the training can help partners improve competence in solving problems. The steps taken are by distributing questionnaires to partners to get feedback from partners, as material for evaluating the implementation of sustainable activities. The results of this community service activity are to have an impact on the formation of Village-Owned Enterprises in Zenegi Village in accordance with the Village Law which mandates villages to be able to manage their regional potential so that they can become independent villages. The establishment of Village-Owned Enterprises (BUMK) and training and increasing understanding of the village community in its management in Zenegi Village, which is a partner, is a solution as an effort to develop the local potential of village communities towards an Independent Village.
PERAN FASILITAS KESEHATAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Beatus Tambaip; Alexander Phuk Tjilen; Yosephina Ohoiwutun
Jurnal Kebijakan Publik Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v14i2.8245

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai peran yang dierikan oleh fasilitas kesehatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dari perspektif kebijakan publik. Beberapa permasalahan esensial fasilitas kesehatan di Merauke antara lain terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan, kekurangan tenaga medis,kondisi fasilitas kesehatan yang buruk, biaya yang mahal, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey dimana metode yang digunakan ini untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Lokasi penelitian adalah di seluruh Kampung di Distrik Ngguti Kabupeten Merauke, yang terdiri dari 6 Kampung.  Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli- Agustus 2022. Penentuan informan dalam penelitian ditetapkan secara purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumen. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahawa Fasilitas kesehatan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam memfasilitasi pembangunan dan pengembangan fasilitas kesehatan. Melalui kebijakan publik, pemerintah dapat mengatur dan memperkuat infrastruktur kesehatan yang ada, meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia dan teknologi medis, serta meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat
Pembentukan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) untuk Mengangkat Potensi Kampung Menuju Desa Mandiri Syahruddin Syahruddin; Nur Jalal; Marthen A.I. Nahumury; Beatus Tambaip; Alexander Phuk Tjilen; Yosephina Ohoiwutun
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.328

Abstract

Dalam studi ini, kami menjelaskan pembentukan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) sebagai solusi untuk mengoptimalkan potensi kampung dan mendorong perkembangan menuju desa mandiri. Pengabdian ini bertujuan untuk menjadikan desa Zenegi mandiri dengan melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMK). Metode yang digunakan melibatkan pendekatan sosialisasi, ceramah, diskusi, dan tanya jawab dengan mitra untuk memecahkan masalah yang telah disepakati. Selain itu, BUMK juga dibentuk dan pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi mitra. Evaluasi dilakukan dengan mengukur kompetensi masyarakat melalui kuisioner untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkelanjutan. Hasil pengabdian ini adalah terbentuknya BUMK di Desa Zenegi sesuai dengan UU Desa yang mendorong pengelolaan potensi lokal dan kemandirian desa. Sebagian besar responden (80%) memiliki pemahaman yang baik tentang BUMK dan kegunaannya dalam pengembangan potensi kampung. 15% responden memiliki pemahaman yang terbatas tentang BUMK, dan masih perlu penjelasan lebih lanjut terkait konsep dan manfaatnya. Responden menyoroti beberapa kebutuhan kampung yang dapat diangkat melalui BUMK, antara lain infrastruktur yang memadai, akses ke pasar, pelatihan keterampilan, pembiayaan, dan promosi pariwisata. Pendirian BUMK dan peningkatan pemahaman masyarakat desa di Desa Zenegi merupakan solusi dalam mengembangkan potensi lokal dan menuju desa mandiri. In this study, we explain the formation of village-owned enterprises (BUMK) as a solution to optimize village potential and encourage development towards independent villages. This service aims to make Zenegi village self-sufficient through the establishment of a Village-Owned Enterprise (BUMK). The method used involves a socialization approach, lectures, discussions, and questions and answers with partners to solve agreed problems. In addition, BUMK was also formed and training was held to improve partner competence. Evaluation is carried out by measuring community competence through questionnaires to evaluate the implementation of activities on an ongoing basis. The result of this service is the formation of BUMK in Zenegi Village in accordance with the Village Law which encourages management of local potential and village independence. Most of the respondents (80%) have a good understanding of BUMK and its use in developing village potential. 15% of respondents have limited understanding of BUMK, and still need further explanation regarding the concept and benefits. Respondents highlighted several villages needs that could be addressed through BUMK, including adequate infrastructure, access to markets, skills training, financing and tourism promotion. The establishment of BUMK and increasing the understanding of the village community in Zenegi Village is a solution in developing local potential and towards an independent village.