Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Species And Abundance Of Fish In The Seagrass Beds Napomanuk Island, West Likupang, North Minahasa Ardi Lensun; Nego E. Bataragoa; Ari B. Rondonuwu
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol. 10 No. 3 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.549 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.10.3.2019.27532

Abstract

This study aims to know fish genera, species abundance, and biomass in the seagrass bed of Napomanuk island. It applied swept area method using a beach seine 60 m long 3 m depth with 0.5 cm mesh at the purse and 1 cm at the wings. The study was conducted at full moon and new moon period at both high tide and low tide. There were 55 fish species of 31 families recorded. In full moon period, 37 species occurred at high tide. The species abundance (Ki) ranged from 0.0004/m2 to 0.0126/m2 with the highest in Diodon liturosus, 0.0126/m2. The biomass abundance (Kb) ranged from 0.0019 g/m2 to 1.133 g/m2, with the highest in Diodon liturosus,1.133 g/m2. At low tide, there were 16 species recorded with the species abundance (Ki) of 0.0006/m2 to 0.0037/m2 and the highest in Diodon liturosus 0.0037/m2 and the biomass abundance (Kb) of 0.0002 g/m2 to 0.2949 g/m2 and the highest in  Diodon liturosus 0.2949 g/m2. In new moon period, there were 29 species recorded at high tide. The species abundance (Ki) ranged from 0.0004/m2 to 0.0041/m2 with the highest in Diodon liturosus with the highest in Diodon liturosus, 0.0041/m2. The biomass abundance (Kb) ranged from 0.0007 g/m2 to 0.4015 g/m2, with the highest in Diodon liturosus 0.4015 g/m2. At low tide, there  were 22 species recorded. The species abundance (Ki) ranged from 0.0004/m2 to 0.0096/m2 with the highest in Diodon liturosus, 0.0096/m2. The biomass abundance (Kb) ranged from 0.0011 g/m2 to 1.1119 g/m2, with the highest in Diodon liturosus, 1.1119 g/m2.Keyword: Seagrass Ecosystem, Abundance, Species, Biomass, Napomanuk Island ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ikan dan kelimpahan individu dan biomassa ikan di Padang Lamun Pulau Napomanuk. Metode penelitian menggunakan metode daerah sapuan (sweept area) dengan menggunakan pukat pantai dengan panjang 60 m, tinggi bagian kantong 3 m, mata jaring kantong 0,5 cm, dan mata jaring sayap 1 cm. Penelitian dilaksanakan pada fase bulan purnama dan bulan baru baik waktu air pasang maupun air surut. Selama penelitian ini ditemukan 31 famili dan 55 spesies ikan. Pada periode air pasang bulan purnama terdapat 37 spesies ikan. Kelimpahan individu (Ki) berkisar antara 0,0004/m2 sampai 0,0126/m2, dengan nilai Ki terbesar pada spesies Diodon liturosus 0,0126/m2. Kelimpahan biomassa (Kb)  berkisarantara 0,0019 g/m2 sampai 1,133 g/m2, dengan nilai Kb terbesar pada spesies Diodon liturosus 1,133 g/m2. Pada periode air surut bulan purnama terdapat 16 spesies ikan. Kelimpahan individu (Ki) berkisar antara 0,0006/m2 sampai 0,0037/m2, dengan nilai Ki terbesar pada spesies Diodon liturosus 0,0037/m2. Kelimpahan biomassa (Kb) berkisar antara 0,0002 g/m2 sampai 0,2949 g/m2, dengan nilai Kb terbesar pada spesies Diodon liturosus 0,2949 g/m2. Pada periode air pasang bulan baru terdapat 29 spesies ikan. Kelimpahan individu (Ki) berkisar antara 0,0004/m2 sampai 0,0041/m2 dengan nilai Ki terbesar pada spesies Diodon liturosus 0,0041/m2. Kelimpahan biomassa (Kb) berkisar antara 0,0007 g/m2 sampai 0,4015 g/m2, dengan nilai Kb terbesar pada spesies Diodon liturosus 0,4015 g/m2. Pada periode air surut bulan baru terdapat 22 spesies ikan. Kelimpahan individu (Ki) berkisar antara 0,0004/m2 sampai 0,0096/m2 dengan nilai Ki terbesar pada spesies Diodon liturosus 0,0096/m2. Kelimpahan biomassa (Kb) berkisar antara 0,0011 g/m2 sampai 1,1119 g/m2, dengan nilai Kb terbesar pada spesies Diodon liturosus 1,1119 g/m2.Kata kunci : Ekosistem Lamun, Kelimpahan, Spesies, Biomassa, Pulau Napomanuk
Fish Abundance In South Poigar Rivermouth South Minahasa Nuske Kamurahan; Nego E. Bataragoa; Anneke V. Lohoo
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol. 11 No. 1 (2022): EDISI JANUARI-APRIL 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.336 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.11.1.2020.27644

Abstract

The objective of the study is to know the fish individual abundance and biomass in the mouth of Poigar River. The study employed swept area method, sampling was done at high tide and low tide of a new moon and full moon phase using a beach seine. The seine covered 2700 m2 at low tide and 900 m2 at high tide. The fish catches in both moon phases and tidal conditions consisted of 40 species of 25 families and 481 individuals. Total fish weight was 3,804 g. The individual abundance in the new moon was 0.0004/m2 – 0.1200/m2, and the biomass in the new moon was 0.0002 g/m2 – 0.5044 g/m2. The individual abundance in full moon was 0.0004/m2 – 0.0622/m2, and the biomass in full moon was 0.0002 g/m2-0.4017 g/m2. As a whole, both individual abundance and biomass in new moon and full moon at were 0.3922g/m2  and 2.7778 g/m2, respectively.Keywords: abundance, biomass, river poigar.AbstrakTujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kelimpahan individu dan biomassa penelitian ini menggunakan metode (swept area), pengambilan sampel dilakukan saat air surut dan air pasang pada fase bulan baru dan bulan purnama dengan menggunakan pukat pantai. Luas daerah sapuan pukat pada periode surut 2700 m2 dan periode pasang 900 m2. Hasil tangkapan selama dua periode bulan saat air pasang maupun air surut sebanyak 40 spesies ikan dari 25 famili, 481 individu dan berat 3804. Ki bulan baru 0,0004/m2-0,1200/m2, Kb bulan baru 0,0002g/m2-0,5044g/m2. Ki bulan purnama 0,0004/m2-0,0622/m2, Kb bulan purnama 0,0002g/m2-0,4017. Secara keseluruhan kelimpahan individu dan biomassa pada fase bulan baru dan bulan purnama saat air surut dan pasang adalah Ki sebesar 0,3922/m2 sedangkan Kb sebesar 2,7778 g/m2.kata kunci: Kelimpahan, biomassa, sungai poigar
Fly fish growth pattern (Decapterus spp) in Likupang Water, Nort Sulawesi Inggrid M. F Akerina; Silvester B. Pratasik; Nego E. Bataragoa
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 7 No. 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.22593

Abstract

This study was aimed to find out the size distribution of scad (Decapterus spp) caught by Likupang fishermen and to find out theirgrowth patterns. Fish samples were collected by traditional purse seine fishermen in Likupang waters. Total catches were 139 individuals consisting of 89 D. macarellus and 50 D. macrosoma.The former was dominated by size of 19.2-20.6 cm, while the latter was dominated by size of 13.1-14.1 cm. Length-weight relationship analysis showed that the growth patterns of D. macarellus and D. Macrosoma were isometric meaning that the increase in length is consistent with weight gain.Keywords: Likupang, Decapterus spp and growth patternsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran ikan layang (Decapterus spp) yang ditangkap oleh nelayan Likupang and untuk menduga pola pertumbuhannya. Sampel ikan diperoleh nelayan tradisional pukat cincin di perairan Likupang.Total hasil tangkapan adalah 139 ekor terdiri dari 89 ekor  D. macarellus dan 50 D. macrosoma. Hasil tangkapan D. macarellus didominasi oleh kelas ukuran 19,2-20,6 cm, sedangkan D. macrosomadidominasi oleh kelas ukuran 13,1-14,1 cm. Analisis hubungan panjang berat menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan D. macarellusdan D. macrosoma bersifat isometrik yang artinya pertambahan panjang selaras dengan pertambahan berat.Kata kunci: Likupang, Decapterus spp dan Pola pertumbuhan
Fish Biodiversity in Poigar River Estuary North Sulawesi Rizaldy A. Rangian; Ruddy D. Moningkey; Nego E. Bataragoa
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 7 No. 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.22759

Abstract

The purpose of this study was to determine the diversity and size variation of fish caught in the Poigar River Estuary. Sampling was carried out on tide and low tide in the New Moon and Full Moon phases using beach trawl. The catch gets 42 species, 2,726 individuals and weighs 11,355.5 g. The dominance index at low tide and water recedes 0.47 and 0.44 respectively. Diversity Index at high tide and low tide are 0.93 and 1.11 respectively. Found 10 important fish species in tide and 13 species at low tide, there are four species which are important fish both at low tide and high tide, namely Ambassis urotaenia, Ambassis intetrupta, Gazza minuta and Gerres filamentosus. The size distribution of fish from the juvenile phase to the adult phase is the Ambassis urotaenia with a distribution size of 4.2 cm to 9.0 cm and the Ambassis interupta 4.3 to 9.7 cm. Fish classified as only in the juvenile phase are Gazza minuta with a distribution size of 4.0 cm to 12.9 cm and Gerres filamentosus 6.3 cm to 8.6 cm.Kata kunci: Biodiversity, River Poigar, species, juvenile and adult.ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan variasi ukuran ikan yang tertangkap di Muara Sungai Poigar. Pengambilan sampel dilakukan pada air pasang dan air surut  pada fase  Bulan Baru dan Bulan Purnama dengan menggunakan pukat pantai.  Hasil tangkapan mendapatkan 42 spesies, 2.726 individu dan berat 11.355,5 g. Indeks dominasi pada saat air pasang dan air surut masing-masing 0,47 dan 0,44. Indeks Keanekaragaman pada saat air pasang dan surut pasang-masing sebesar 0,93 dan 1,11.  Ditemukan 10 spesies ikan penting pada air pasang dan 13 spesies pada air surut, terdapat empat spesies yang merupakan ikan penting baik pada saat surut maupun pasang yaitu Ambassis urotaenia, Ambassis intetrupta, Gazza minuta dan Gerres filamentosus.   Sebaran ukuran ikan dari fase juvenile sampai fase dewasa adalah Ambassis urotania dengan sebaran ukuran 4,2 cm sampai 9,0 cm dan Ambassis intetrupta 4,3 cm sampai 9,7 cm. Ikan  yang tergolong hanya pada fase juvenile adalah  Gazza minuta dengan sebaran ukuran 4,0 cm sampai 12,9 cm dan Gerres filamentosus 6,3 cm  sampai 8,6 cm.Kata kunci: Biodiversitas, Sungai Poigar, spesies, juvenile dan dewasa.
Size and Ambundance of glass eel Anguilla spp in mouth of Poigar River Kristanto R. Lumi; Victor N. R. Watung; Nego E. Bataragoa
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 7 No. 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.22767

Abstract

The  aims of this study are determine the composition of the length and abundance of glass eel Anguilla spp that migrates at the mouth of the Poigar River. Sampling is done every month for four months in the new moon phase. Sampling site on one side of the Poigar River estuary, by making a 10 meter track in the direction of the river flow. The fishing gear used is a triangle-shaped handy scoop net with a length of 100 cm and a width of 75 cm. The catch of Glass eel eel for four months (from April to July 2018) as many as 3,551 individuals. Average length (± SD) in April was 44.4 ± 1.4 cm, May 48.7 ± 1.6 cm, June 51.1 ± 2.0 cm and July 51.1 ± 2.4 cm. The highest number of catches in May was 1,841 individuals, followed by June 785, July 860 individuals and April as many as 55 individuals. The average density of eels in April, Mai, June and July 2018 migrating in the sampling area of 10 x 0.7 meters is 1,160 individuals.Keywords: glass eel, size, abundance, Poigar River.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi ukuran panjang dan kelimpahan  ‘‘glass eel’’ sidat Anguilla spp yang bermigrasi di muara Sungai Poigar.  Pengambilan sampel dilakukan setiap bulan selama empat bulan pada  fase  bulan baru. Tempat sampling  pada  satu sisi muara Sungai Poigar, dengan membuat lintasan sepanjang 10 meter searah aliran sungai. Alat tangkap yang digunakan adalah seser (handy scoop net) berbentuk segitiga dengan panjang 100 cm dan lebar 75 cm. Hasil tangkapan Glass eel sidat selama empat bulan (dari bulan April sampai Juli 2018) sebanyak 3.551 individu.  Rata-rata  panjang (± SD) pada bulan April 44,4±1,4 cm, Mei 48,7±1,6 cm, Juni 51,1±2,0 cm dan Juli 51,1±2,4 cm.  Jumlah tangkapan terbanyak pada bulan Mei 1.841 individu, diikuti bulan Juni 785, bulan Juli 860 individu dan bulan April sebanyak 55 individu.  Rata-rata kepadatan sidat pada bulan April, Mai, Juni dan Juli 2018 yang bermigrasi dalam wilayah sampling 10 x 0,7 meter adalah 1.160 individu.Kata kunci: glass eel, ukuran, kelimpahan, Sungai Poigar.
Study On Artificial Reef Made of Bamboo “Bambooreef” In Malalayang Dua Waters, Malalayang District, Manado Alex Denny Kambey; Nego E. Bataragoa; Adnan S. Wantasen
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 5 No. 1 (2017): ISSUE JANUARY - JUNE 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.1.2017.14967

Abstract

Building and placing artificial reef “Bambooreef” around the natural coral reef in Malalayang Dua is a modified concept to innovate the commonly present reef model and create a new alternative model. The technical approach on consideration was type/structure of raw material, difficulty of finding the raw material, artificial reef model formation. Results showed that Bambooreef could be used as growing site of coral transplants and other epiphytic organisms, such as algae, mollusk, and etc. The occurrence of demersal reef fishes around the “Bambooreef” reflected that the artificial reef was good enough to develop for coral rehabilitation program in the degraded areas. And as fish house. Based on the age of bambooreef placed for 8 months on the sea bottom, it was found that this material could stand long enough on the sea bottom. Further studies are needed in relation with the use of bambooreef as fish house to support the fisheries sustainability, particularly demersal reef fisheries, and as fish stock supplying ground to the surrounding waters. Keywords: Artificial reef, bambooreef, bamboo, demersal.   Abstrak Pembuatan dan peletakan terumbu buatan dari bahan bambu “Bambooreef” di daerah sekitar terumbu karang perairan Malalayang Dua merupakan konsep modifikasi yang diterapkan untuk melakukan inovasi terhadap model terumbu karang yang sudah pernah ada dan menghasilkan model alternative baru.  Pendekatan teknis yang akan dijadikan pertimbangan seperti; jenis/struktur bahan baku, tingkat kesulitan mendapatkan bahan baku, formasi modul terumbu buatan. Hasil menunjukkan bahwa penempatan Terumbu buatan “Bambooreef” di perairan Malalayang Dua dapat dijadikan tempat bertumbuhnya jenis-jenis transplan karang dan organisme penempel lainnya seperti jenis Alga dan moluska, dll.  Kehadiran jenis–jenis ikan demersal karang sekitar “Bambooreef” menunjukkan bahwa terumbu buatan tersebut cukup baik untuk dikembangkan dalam rangka rehabilitasi  karang di daerah yang telah mengalami degradasi, dan menjadi rumah ikan. Berdasarkan umur terumbu buatan dari bahan bambu yang diletakkan di dasar perairan 8 bulan, maka ditemukan bahwa bahan bambu tersebut akan dapat bertahan cukup lama di dasar perairan. Penelitian lanjutan mengenai bambooreef perlu dilakukan untuk memanfaatkan terumbu buatan dari bahan bambu sebagai rumah ikan dalam rangka menunjang kegiatan keberlajutan perikanan khususnya perikanan demersal karang, dan sebagai daerah penyedia stok ikan bagi perairan sekitarnya. Kata kunci: Terumbu buatan, bambooreef, bambu, demersal.
Coral Fishes of Chaetodontidae in North Salawaty and South Batanta Districts, Raja Ampat Regency, West Papua Province Ari B. Rondonuwu; Lawrence J. L. Lumingas; Nego E. Bataragoa
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 5 No. 1 (2017): ISSUE JANUARY - JUNE 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.1.2017.15809

Abstract

The objective of this study was to examine the general condition of Chaetodontidae fish in North Salawati and South Batanta Districts, i.e. species composition and number of species, abundance and density of individuals, as well as ecological indices.  Data were collected by using Visual Census method with a 70 m-transect, width 2.5 m to the left and 2.5 m to the right. Therefore, the total area observed was 350 m2. This study found 6 (six) genera with 32 species and total abundance of 791 individuals, Chaetodon, Chelmon, Coradion, Heniochus, Hemitaurichthys and Forcipiger.  Based on number of species, the studied area had highly diverse coral fish species.  Chaetodon lunulatus and C. kleinii were the most species found with the highest number of individuals. Station KBS01 had highest number of species and individual abundance. Diversity index was 2 < H’ < 3 meaning that the coral fish communities in both districts were stable.Keywords : Coral Fishes, Chaetodontidae, Raja Ampat Island. Abstrak Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengkaji kondisi existing ikan karang famili chaetodontidae di Kecamatan Salawati Utara dan Kecamatan Batanta Selatan, yaitu komposisi dan jumlah spesies, kelimpahan individu, dan indeks ekologi. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode Sensus Visual dengan panjang garis transek 70 m, lebar pengamatan 2,5 meter ke kiri dan 2,5 meter ke kanan.  Dengan demikian, luas areal pengamatan adalah 350 m2. Penelitian ini menemukan  6 (enam) genera dengan 32 spesies dan kelimpahan individu total 791 individu terdiri dari Chaetodon, Chelmon, Coradion, Heniochus, Hemitaurichthys dan Forcipiger dengan 32 spesies. Oleh Karena itu, wilayah ini  memiliki keanekaragaman jenis ikan karang yang tinggi dimana Chaetodon lunulatus dan C. kleinii  paling sering ditemukan dengan jumlah individu tertinggi.   Stasiun KBS01 memiliki jumlah spesies dan kelimpahan individu tertinggi. Nilai indeks keanekaragaman berada pada kisaran    2 < H’< 3 yang berarti bahwa komunitas ikan karang di kecamatan ini  dinyatakan stabil.  
Size Distribution and Growth of young Payangka Fish, Ophieleotris aporos (Bleeker) from Lake Tondano Mayangsari Kimberli Susanto; Nego E. Bataragoa; Ruddy D Moningkey
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 5 No. 2 (2017): ISSUE JULY - DECEMBER 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.2.2017.15884

Abstract

The research was conducted at the location of Lake Tondano, Minahasa District.The young payangka fish, locally known as nike fish by fishermen of the area. This study aims to determine the size distribution, length-weight relationships and to know the captivity growth in the aquarium. The research is expected to be a source of information about the fish of young payangka (Nike) and be able to contribute on the efforts of nike fish management in Lake Tondano for the future. Sampling is done by using a triangular shaped trap (sibusibu) with a length of 4m, width of 1.30m (top), and a mesh size of 0.5mm. The length frequency distribution with the size mode appeared most during the first of observation was in the range of 13.5 to 15.4 class size and changed in size in the third week of the 19.5-21.4 class sizes. Later in the fifth week the mode is in the range of 15.5-17.4 class size and changes in size in the seventh week at the range of 23.5-25.4 class size. The length-weight relationship of the study was showed by allometric growth (b = 2.70; b <3) which means the length increases faster than weight gain. Absolute weight growth of 0.2532g was recorded and absolute length growth of 10.12mm for 12 weeks was observed as well. Growth of a relatively large weight gained with value of 0.067mg occurs between the seventh week and the eighth week.Keywords : Nike Fish, growth, Tondano ABSTRAKPenelitian  ini dilaksanakan di lokasi Danau Tondano Kabupaten Minahasa. Ikan payangka muda dikenal dengan sebutan  ikan nike oleh masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran, hubungan panjang-berat dan untuk mengetahui pertumbuhan yang di pelihara di akuarium. Manfaat penelitian yaitu diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi sumber informasi mengenai ikan payangka serta payangka muda (Nike) dan mampu memberikan kontribusi bagi upaya pengelolaan ikan nike di Danau Tondano di masa yang akan datang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat tangkap serok (sibusibu) yang berbentuk segitiga dan memiliki ukuran panjang 4m, lebar 1,30m (bagian atas), dan ukuran mata jaring 0,5mm. Distribusi frekuensi ukuran panjang dengan modus atau ukuran yang paling banyak muncul pada minggu pertama terdapat pada kelas ukuran 13,5-15,4 dan mengalami perubahan ukuran pada minggu ketiga pada kelas ukuran 19,5-21,4. Selanjutnya pada minggu kelima modusnya ada pada kelas ukuran 15,5-17,4 dan mengalami perubahan ukuran pada minggu ketujuh  di kelas ukuran 23,5-25,4. Hubungan panjang dan berat dari penelitian didapatkan hasil pertumbuhan alometrik (b=2,70),  b<3 yang artinya pertambahan panjang lebih cepat dari pertambahan berat. Pertumbuhan berat mutlak sebesar 0,2532g dan pertumbuhan panjang mutlak sebesar 10,12mm selama 12 minggu. Pertumbuhan berat yang relative besar nilainya yaitu 0.067mg terjadi antara minggu ketujuh dengan minggu kedelapan.Kata kunci : Ikan Nike, Pertumbuhan, Tondano
Preliminary Study of Fish Abundance and Size in Intertidal Waters Around Unsrat Likupang Laboratory of North Minahasa Regency Ariesta Akbar Martino; Nego E. Bataragoa; Leonardo J. Tombokan
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 5 No. 2 (2017): ISSUE JULY - DECEMBER 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.2.2017.15935

Abstract

Fish that migrate to tidal areas are usually dominated by the juvenile phase. This research was conducted in order to know the abundance and variation of species that present in the intertidal water areas around Likupang Field Laboratory. Sampling for data was conducted by using a coastal net during the new moon, quater and full moon phase in the months of October and November 2016. The species abundance was calculated based on the Importance Value Index (IVI) formula, length variation and length frequency distribution. During the field study, 723 individuals were recorded that belong to 93 species. The species abundance calculations, based on the important value index (IVI), were found ranging from 6.90% to 0.38%. It was recorded also that there are 3 species with relatively higher IVI score i.e Chelonodon patoca (6.90%), Paraplotosus albilabris (4.74%) and Caranx melampygus (3.75%). The variations in the size among migratory fish are generally abserved in the juvenile phase, except for some species such as Ambassador urotaenia, Plotosus lineatus, Taeniura lymma, and Terapon jarbua that reach adult size.Keywords: juvenile phase, abundance, size variation, important value index ABSTRAKIkan yang bermigrasi ke daerah pasang-surut biasanya didominasi pada fase juvenile. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelimpahan spesies dan variasi ukuran spesies yang ada di daerah intertidal sekitar Laboratorium Basah Likupang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan jaring pantai pada fase bulan baru, kwartir dan purnama pada bulan oktober dan November tahun 2016. Kelimpahan spesies di analisis dengan pendekatan Indeks Nilai Penting (INP), Variasi Ukuran Panjang dan Distribusi Frekuensi Panjang. Selama penelitian didapat 723 individu dari 93 spesies. Kelimpahan spesies berdasarkan indeks nilai penting (INP) berkisar antara 6,90% sampai 0,38%. Terdapat 3 spesies dengan nilai INP relatif besar yaitu Chelonodon patoca (6,90%), Paraplotosus albilabris (4,74%) dan Caranx melampygus (3,75%). Variasi ukuran ikan yang bermigrasi umumnya adalah ikan dalam fase juvenile, kecuali beberapa spesies yang mencapai ukuran dewasa seperti Ambassis urotaenia, Plotosus lineatus, Taeniura lymma, Terapon jarbua.Kata kunci : Fase juvenile, Kelimpahan, Variasi ukuran, Indeks Nilai Penting
Potential and Management of Juvenil Payangka fish Ophieleotris aporos in lake Tondano Jan W F S Tamanampo; Nego E. Bataragoa
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 5 No. 2 (2017): ISSUE JULY - DECEMBER 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.5.2.2017.17967

Abstract

At this time, the nike fish in Tondano Lake has been exploited intensively in the great times.  The results show that the number of nike fishing fleets operating every  night during August 2017 fluctuated from 41 to 234 with an average of 108 fleet catchers. . Nike fish catches each month from 108 catchers are 1.2773 tonwith an individual number of 61.705.314.337,  If effectively the fisherman operate 11 month then the production of nike fish used by fisherman is 14.047 ton/year.            Fish payangka spawn throughout the year in declared with the the maturity level found gonado IV (ready to spawn phase).  The Gonad Maturity Index (GMI or IKG) shows the spawning peak in July 2017 (2.85 %  ale and Female 6.57 % and August 2017 (3.16 % male and 3.31 %).  Fecundity (number of eggs) on average each month varies based on time and location are 12.409 – 60.591 grain with an overall average of 25.613 grains.Keywords: Potential, juvenile fish, IKG, and Fecundity   AbstrakPada saat ini ikan nike  di danau Tondano telah dieksploitasi secara intensif dalam kala besar. Hasil pencatatan menunjukkan bahwa jumlah armada penangkap ikan nike yang beroperasi setiap malam sepanjang bulan Agustus 2017 berfluktuasi dari  41 sampai 234  dengan rata-rata 108 armada penangkap. Hasil tangkapan ikan nike setiap bulan dari  108  alat penangkap  adalah 1.2773 Ton, dengan jumlah individu sebanyak 61.705.314.337 . Bila secara efektif nelayan beroperasi 11 bulan maka produksi ikan nike yang dimanfaatkan nelayan sebesar 14.047 Ton / Tahun.Ikan Payangka memijah sepanjang tahun di nyatakan dengan ditemukan Tingkat Kematangan Gonad IV ( fase siap memijah). Indeks Kematangan Gonad (IKG) memperlihatkan puncak pemijahan  di  Juli 2017 (IKG Jantan 2.85 % dan betina 6.57 %) dan Agustus 2017 ( IKG Jantan 3.16 % dan betina 8.31 %).  Fekunditas (jumlah telur) rata-rata setiap bulan bervariasi berdasarakan waktu dan lokasi yakni 12.409 – 60.591 butir dengan rata-rata keseluruhan 26.613 butir.Kata kunci: Potensi, juvenile ikan, IKG,dan  Fekunditas