Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Agrikultura

Strategi Pengembangan Usahatani Kelapa Dalam di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Ningsih, Rozaina
Agrikultura Vol 35, No 1 (2024): April, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i1.50862

Abstract

Komoditas kelapa dalam menjadi peranan penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia, yang dimanfaatkan untuk industri maupun rumah tangga. Namun, pembudidayaannya sering disepelekan oleh petani sehingga menyebabkan penurunan produksi dan dapat membahayakan keberadaan tanaman turun temurun ini. Maka dari itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengembangkan daerah yang mempunyai potensi usahatani kelapa dalam. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui faktor internal dan eksternal usahatani kelapa dalam di Kecamatan Pengabuan, dan 2) merumuskan strategi prioritas dalam pengembangan usahatani kelapa dalam di Kecamatan Pengabuan. Metode analisis menggunakan kombinasi antara kualitatif dengan teknik analisis SWOT-AHP dan kuantitatif menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) hasil identifikasi faktor internal kekuatan adalah kecocokan lahan, komoditas turun temurun, drainase yang baik, tersedianya penangkar benih dan pengalaman usahatani. faktor internal kelemahan adalah tidak adanya pemupukan, tidak adanya pengendalian hama dan penyakit, tidak adanya pemeliharaan usahatani yang baik, produktivitas rendah dan modal petani rendah. selain itu faktor eksternal peluang adalah menghadirkan usaha minyak kelapa, menghadirkan usaha briket arang, menghadirkan usaha nata de coco, permintaan selalu ada, hadirnya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi. faktor eksternal ancaman adalah harga jual petani rendah, adanya alih komoditi, tidak adanya kelembagaan pembinaan petani, tidak adanya kelembagaan permodalan petani serta akses ke lembaga permodalan tersebut dan tidak hadirnya teknologi hilirisasi. 2) Strategi prioritas yaitu memanfaatkan geografi dan drainase lahan, penggunaan benih unggul melalui penangkar benih untuk menjaga eksistensi komoditas turun-temurun sehingga dapat memenuhi permintaan pasar serta sebagai dasar menghadirkan usaha-usaha yang dapat mengembangkan usahatani dan mendorong masuknya teknologi budidaya yang dapat mengembangkan usahatani.