Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosio Ekonomika Bisnis

ANALISIS EKONOMI PERKEBUNAN KELAPA DALAM TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Rian Ragusta; armen Mara; Rozaina Ningsih
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.63 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i1.2765

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan perkebunan kelapa dalam di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan untuk mengetahui peranan perkebunan kelapa dalam terhadap pembangunan ekonomi wilayah di kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan formulasi Location Quotien (LQ) dan Multiplier Sektor. Dari analisis yang dilakukan diperoleh bahwa perkembangan tanaman kelapa dalam berdasarkan luas tanamsecara umum stabil, tetapi pada tahun 2003 dan 2004 meningkat karena ada pertambahan perluasan tanaman belum menghasilkan. Selanjutnya pada tahun 2005 – 2010 perkembangannya stabil.Dilihat dari hasil analisis LQ perkembangan perkebunan kelapa dalam pada tahun 2001 – 2010 dengan indikator pendapatan dan indikator tenaga kerja besar dari satu (LQ >1). Perkebunan kelapa dalam di Kabupaten Tanjung jabung Timur memegang peranan dalam menggerakkan perekonomian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan memiliki efek pengganda sebesar 57,12 atas dasar harga berlaku dan 62,78 atas dasar harga konstan. Sedangkan untuk rata – rata multiplier  tenaga kerja jangka pendek sebesar 3,98.   Kata Kunci: Perkembangan, peranan, perekonomian wilayah
ANALISIS EKONOMI KOMODITI KELAPA-DALAM (COCOS NUCIFERA L) GUNA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN PETANI DI WILAYAH PASANG SURUT PROVINSI JAMBI Rozaina Ningsih
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.633 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i2.8611

Abstract

Jambi Province has several leading plantation commodities which have made a significant contribution, consisting of rubber, palm oil, deep coconut and several other plantation commodities. There are some interesting things that need to be a concern for the development of coconut commodities, the problem can be divided into 3 categories namely the nature of the commodity, the nature of the market mechanism and the geographical nature of its production. First, allegations began to appear as an inferior coconut for households in this region. inferior. Second, the condition where the amount of copra (coconut) production exceeds the amount of demand by the processing industry (QS> QD). Third, from the geographical side of Tanjung Jabung Barat and Tanjung Jabung Timur Regencies, most of them have specific conditions, namely tidal (peat) areas, isolated. The purpose of this study is to examine the pressures from several field conditions, namely: (1). The inferior characteristics of the coconut commodity to farmers' profits. Excess supply of coconut commodities to farmers' profit. (2). Excess supply of coconut commodities to farmers' profit (3). Isolation of the location of a deep-coconut garden to farmers' profit. The results of the analysis show that the production of the coconut commodity is characterized by local characteristics, namely: (a). The coconut-in commodity is inferior (b). Coconut commodity with excess supply (c). Isolation of the location of a deep coconut commodity garden. The distinctive character of the coconut-commodity in each has a negative influence on the benefits received by farmers. Analysis shows that the coconut-in commodity is proven to be inferior, then partially there is a significant influence of the amount of consumption on the profits of farmers. b. The advantage of farmers with easy accessibility is that there is no excess supply (D = 1) higher than the profits of farmers, which occurs excess supply (D = 0). c. There is a significant difference between the profits of coconut farmers whose plantation areas are in isolated areas and those that are not isolated.
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI PADI-JAGUNG DAN PADI-KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Selvia Sari Girsang; Rozaina Ningsih; Zakky Fathoni
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 24 No. 01 (2021): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiseb.v24i01.13491

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis komparasi pendapatan usahatani padi-jagung dan padi-kedelai di Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk menjawab tujuan tersebut penelitian ini menggunakan data primer sebanyak 51 petani padi-jagung dan 24 petani padi-kedelai yang diambil secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat petani yang berusahatani padi-jagung dan padi-kedelai. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan Simple Random Sampling (Acak Sederhana). Analisis data yang digunakan adalah deskripstif dan kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menggambarkan secara umum usahatani padi-jagung dan padi-kedelai. Analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab permasalahan dan tujuan kedua tentang besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan yang diperoleh petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan petani dari pola tanam yang diusahakan adalah pada usahatani padi-jagung. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya biaya, penerimaan dan pendapatan pada usahatani padi-jagung dan padi-kedelai adalah faktor produksi lahan, tenaga kerja, penggunaan benih, penggunaan pupuk, dan obat-obatan. Hal ini membuktikan bahwa tinggi rendahnya pendapatan usahatani padi-jagung dan padi-kedelai dipengaruhi oleh 5 faktor diatas, perbedaan dari biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani dari penggunaan lahan, tenaga kerja, benih, pupuk, dan obat-obatan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani sehingga biaya yang dikeluarkan akan mempengaruhi penerimaan dan pendapatan petani.