Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Landasan Kultural Pendidikan SMAN 1 Tomohon Maria R. Walukow; Susan Jacobus; Rusniati Tuerah
Journal on Teacher Education Vol. 4 No. 2 (2022): Journal on Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jote.v4i2.9995

Abstract

Tulisan ini diharapkan memberi wawasan dan deskripsi lebih jauh tentang aspek-aspek budaya yang melandasi penyelenggaraan pembelajaran di satuan pendidikan sekolah dengan lokus SMAN 1 Tomohon. Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila sebagai cerminan budaya bangsa dan totalitas yang kompleks mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang berlaku. Penelitian ini menggambarkan paradigma budaya, nilai kultural dan berbagai perilaku praktis sebagai sebuah sistem untuk mendukung keberhasilan tujuan pendidikan sekolah.Untuk memperoleh konsep landasan kultural pendidikan secara komprehensif di sekolah ini dilakukan pendekatan penelitian kualitatif yang dirancang sebagai studi kasus. Dalam rangka mengumpulkan data digunakan metode studi pustaka, studi dokumentasi, observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan baik kepada guru, pegawai dan siswa yang ada di SMAN 1 Tomohon. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa budaya sekolah merujuk pada nilai-nilai kebaikan, kebiasaan, tata krama yang didokumentasikan ke dalam peraturan akademik dan program-program sekolah sebagai pembudayaan. Nilai-nilai kultural yang berlaku merupakan pendidikan itu sendiri bagi seluruh warga sekolah.
Pergeseran Paradigma Pembelajaran Informatika di Sekolah Maria R. Walukow; Henny Nikolin Tambingon; Viktory Nicodemus Joufree Rotty
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7517

Abstract

Pembelajaran sekolah mengalami perkembangan sesuai zaman. Perubahan paradigma Pembelajaran diformulasikan ke dalam Kurikulum sekolah demi terwujudnya Pendidikan yang berkualitas. Strategi pembelajaran kontekstual diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Informatika merupakan mata pelajaran yang mengalami perubahan seiring perkembangan teknologi. Tulisan ini mendeskripsikan bagaimana pergeseran paradigma pembelajaran dari TIK menjadi Informatika di Sekolah. Untuk memperoleh paradigma pembelajaran Informatika dalam implementasi Kurikulum Merdeka sekarang secara komprehensif dilakukan pendekatan penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi Pustaka, observasi dan wawancara. Observasi peneliti dilakukan secara langsung di lapangan dan melibatkan bagian kurikulum serta guru. Guru yang dimaksudkan di sini adalah guru yang mengalami langsung proses pembelajaran sesuai kurikulum yang lama, yakni Kurikulum 2013 dan kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka yang secara khusus di satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas yang ada di provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan observasi lapangan, studi dokumentasi dan wawancara bahwa terjadi pergeseran paradigma pembelajaran Informatika di sekolah. Pembelajaran Informatika menggantikan pembelajaran TIK, karena dipandang adanya perluasan dan pendalaman materi. Informatika mencakup aspek-aspek pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini yang begitu pesat.
Implementation of Merdeka Belajar Policy: Constraints in the Pancasila Students Profile Strengthening Project Maria R. Walukow; Orbanus Naharia; Mozes N. Wullur; Shelty D.M. Sumual; Haris Monoarfa
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 1 № 02 (2023): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : Pt. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v1i02.62

Abstract

This paper aims at providing information on how the implementation of Merdeka Belajar policy in Schools is, with a focus on describing the constraints encountered in the Pancasila students profile strengthening project (P5). This project is a learning innovation in the Kurikulum Merdeka. P5 intends to produce education that is more independent and innovative, so that students have competence, Pancasila character and are able to compete globally. In fact, there are still a number of important issues to be studied. This research was conducted at SMAN 1 Tomohon which implements the Kurikulum merdeka independently for the 2022-2023 school year. This qualitative research was designed using the Case Study method which aims at observing what the constraints that exist in the implementation of P5 at SMAN 1 Tomohon are. Data collection was based on questionnaires given to 25 teachers teaching in Grade X. There were 14 study groups and 15 subjects in the Kurikulum Merdeka. The data collected through observation, interviews and document studies is verified and presented as a conclusion. Based on this research, it was found that there were obstacles to educators, schools and students in implementing P5. The Kurikulum Merdeka is designed as an effort to restore Indonesian education and transform learning to a higher quality. Therefore, the constraints in one Content of the Merdeka Belajar Policy, namely the implementation of the Kurikulum Merdeka P5 which is at this early stage, may be used as evaluation material, so that a strategic solution plan can be prepared.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INOVATIF DAN KREATIF PEMBELAJARAN SENI BUDAYA STUDI KASUS: PENTAS SENI SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 TOMOHON 2023 Maria R. Walukow; Lord E. Steward; Shelty D.M. Sumual; Tinneke E.M. Sumual; Larry J. Mandey
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.22999

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk memperoleh deskripsi tentang bagaimana pengelolaan pembelajaran Seni Budaya sebagai manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia Inovatif dan Kreatif bidang pendidikan. Pembelajaran tersebut menghasilkan sebuah karya seni pertunjukan, disebut Pentas Seni. Kegiatan ini sebagai pembelajaran ujian praktik mata pelajaran Seni Budaya bagi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Tomohon. Ini menarik untuk dikaji mengingat Manajemen Sumber Daya Manusia Inovatif dan Kreatif dibutuhkan dalam lingkungan pendidikan sekolah dalam rangka menjawab perkembangan inovasi pembelajaran. Pengumpulan data diperoleh melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dan dirancang sebagai studi kasus. Metode ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Selanjutnya hasil data yang dianalisis dideskripsikan sebagai bentuk Manajemen Sumber Daya Manusia Inovatif dan Kreatif pembelajaran melalui Pentas seni. Faktor-faktor penunjang dan kendalanya dipaparkan pada bagian hasil dan pembahasan. Pentas seni merupakan implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Inovatif dan Kreatif pembelajaran Seni Budaya. Melalui pentas seni kreatif dan inovatif memberi dampak pembelajaran yang sangat berguna bagi siswa. Siswa menyalurkan minat dan bakatnya yang luar biasa. Siswa juga dilatih kepemimpinan, kemandirian dan langkah-langkah manajemen melalui berbagai pekerjaan sebagai pembelajaran yang harus dilakukan untuk mensukseskan acara tersebut. Konsep acara dan teknis pelaksanaannya berbeda dengan yang dilakukan oleh sekolah sebelumnya. Oleh sebab itu, pentas seni 2023 ini merupakan Manajemen Sumber Daya Manusia Inovatif dan Kreatif. Sumber Daya Manusia Inovatif dan Kreatif pendidikan ini bermuara pada keunggulan atau mutu satuan Pendidikan sekolah.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT OF STUDY CLUB PROGRAM AT SMAN 1 TOMOHON Maria R. Walukow; Larry J. Mandey; Lord Ebe Steward; Deitje A. Katuuk; Jeffry S.J. Lengkong; Elni J. Usoh
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.23006

Abstract

Sekolah-sekolah meningkatkan kualitas melalui berbagai proyek sekolah. Artikel ini menyajikan manajemen mutu total (Total Quality Management) dalam program Study Club di SMAN 1 Tomohon. TQM mengacu pada manfaat yang diperoleh oleh siswa, guru dan sekolah. Tulisan ini merupakan hasil dari metode campuran. Teknik yang digunakan berupa studi literatur, observasi, wawancara dan analisis data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Study Club di sekolah tersebut terdiri dari 9 kelompok sesuai dengan mata pelajaran yang ada di Olimpiade Sains Nasional. Tahapan dalam membangun program sebagai pembelajaran ekstra kurikuler meliputi perencanaan, perekrutan, pelaksanaan dan pengendalian. Dengan mempertimbangkan manajemen risiko, program ini telah memenuhi tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Penerapan Total Quality Management di unit pendidikan memberikan hasil yang sangat baik dalam kemajuan kualitas sekolah. Indikator Kinerja Utama digunakan untuk mengukur desain proyek dan pencapaian tujuan.