Sulaiman Ismail
Department Of Islamic Education, Institut Agama Islam Negeri Langsa

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Strategy of Mudir in Reducing Religious Intergroup Bias in Lhoksukon, Aceh, Indonesia Dedy Surya; Sulaiman Ismail; Hamdani Hamdani
Dinamika Ilmu Vol 22 No 1 (2022): Dinamika Ilmu, 22(1), June 2022
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.548 KB) | DOI: 10.21093/di.v22i1.4365

Abstract

Intergroup relations, especially between religiously affiliated groups, have always been a discussion that attracts the attention of scholars. However, research that highlights the efforts and processes of harmonisation between groups is still very limited to study, especially with regard to educational settings. By providing a different perspective on the discussion of most scholars, this article photographs the success of mudir (leader of Islamic educational institutions) in maintaining the existence of modern pesantren amid in-group favouritism biased traditional Islamic society in Lhoksukon, Aceh, Indonesia. By using a case-study approach, this study traced and collected data through in-depth interviews with several informants such as mudir, pesantren teachers, Imum Chik (religious leaders), and residents around Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon, Aceh, Indonesia. The results of this study show that the conformity initiated by mudir, especially in symbols owned by the surrounding community, is able to reduce conflict between groups. In addition, mudir also involves figures with religious authority to be catalysts for harmony. The study also argues that intergroup biases in religious segmentation can be minimised by re-evaluating to find similarities in social identities between groups.
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM INKLUSIF DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.3538

Abstract

 Nilai pluralisme perlu diterapkan dalam kurikulum pendidikan agama Islam. Kurikulum pendidikan yang bernilai  toleran mengajarkan pemahaman dan upaya untuk bisa hidup dalam lingkungan perbedaan agama dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dari tiga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Aceh  (IAIN Langsa, IAIN Lhokseumawe, dan STAIN Gajah Putih Takengon)  mengenai implementasi kurikulum pendidikan Islam inklusif yang diterapkan di ketiga institusi tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta telaah dokumen yang terkait dengan kurikulum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan bercorak pluralis dilaksanakan dalam cara; (1) Mengakui keberagaman latar belakang dari tiap-tiap dosen dan mahasiswa dengan keberbedaannya; (2) Mendorong secara spesifik agar tiap-tiap dosen dan mahasiswa untuk saling menghargai; (3) Membuka akses partisipasi pemahaman moderasi bagi mahasiswa. Penerapan kurikulum berbasis inklusif masih cenderung dilaksanakan dalam berntuk hidden curriculum, sementara pelaksanaan kurikulum formal masih terbatas dalam pemberian beberapa mata kuliah. Faktor pendukung pelaksaaan pendidikan inklusif adalah adanya peraturan program yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI sementara faktor penghambat muncul dari kesalah pahaman dan stigma negatif yang muncul dari tengah-tengah masyarakat.
Pendidikan Pesantren Aceh Anti Radikalisme Sulaiman Ismail; Sulaiman W Sulaiman W
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10785

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa pendidikan pesantren di Aceh anti radikal. Pesantren di Aceh lebih dikenal dengan sebutan “Dayah” adalah sebuah lembaga pendidikan yang secara khusus mengajarkan dasar-dasar keislaman (teologi) bagi santrinya. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berkembang luas di Indonesia. Pesantren atau Dayah pada umumnya, mengajarkan budaya damai dan lebih banyak menampakkan karakter Islam yang moderat dan bermartabat. Pesantren-pesantren yang ada di Aceh maupun lainnya, terutama yang bermazhab Syafi’i, menampilkan sikap akomodasi yang seimbang dengan budaya setempat sehingga pesantren mengalami pembauran dengan masyarakat secara baik. Pesantren dalam pandangan masyarakat dikenal sebagai lembaga pendidikan yang bersifat tradisional yang bertujuan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tumbuh dari masyarakat, pesantren telah turut berperan menyelenggarakan proses pendidikan yang telah mentransmisikan ilmu holistik, sehingga jika tradisi pendidikan ini dijaga, maka pesantren akan mampu menghasilkan ilmuwan Muslim yang memiliki kompeten.
Pembinaan Pendidikan Islam Bagi Calon Pengantin Melalui Kursus CATIN Sulaiman Ismail; Sulaiman W. Sulaiman W.
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i1.4509

Abstract

Kursus calon pengantin adalah sebuah upaya mencegah perceraian. Oleh karena itu, setiap calon pengantin harus mengikuti kursus calon pengantin sebagaimana amanat dalam Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/491 Tahun 2009. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan pendidikan Islam melalui kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh sebagai upaya membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Metode penelitian yang digunakan berbentuk kualitataif dengan pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik triangulasi guna untuk meningkatkan kredibilitas dalam pembahasan ini. Hasil pembahasan menunjukkan sebagai berikut. (1) Bentuk pendidikan kursus calon pengantin dilaksanakan secara berpasangan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan durasi waktu 3 jam. (2) Terdapat beberapa kendala terhadap pelaksanaan pendidikan kursus calon pengantin di lapangan, diantaranya tentang kehadiran calon pengantin, waktu pelaksanaan, jumlah tutor yang masih kurang, sarana dan prasarana. Dengan demikian harapan besar kepada pemerintah agar menambah jumlah tutor di KUA dan perbaikan sarana dan prasarana agar pendidikan kursus calon pengantin dapat berjalan lebih baik.
Model dan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Mahasiswa dan Kinerja Dosen Melalui Kegiatan Ekstra Kurikuler Sulaiman Ismail; Sulaiman W. Sulaiman W.
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i1.4460

Abstract

Komponen penting terkait mutu pendidikan Perguruan Tinggi adalah profesionalisme dosen dan kualitas mahasiswa. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui model dan implementasi kegiatan ekstrakurikuler dalam upaya peningkatan kualitas mahasiswa dan kinerja dosen pada Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Langsa. Penelitian field research ini menggunakan data deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui Observasi Partisipan, Wawancara, dan Dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perencanaan yang sistematis dan pelaksanaan yang disiplin oleh dosen dan mahasiswa akan membuat komunikasi intra personal dosen dan mahasiswa terkait keahlian dan keterampilan dalam kegiatan ekstrakurikuler menjadi dasar pengembangan kualitas mahasiswa yang siap merespon kebutuhan pasar dan kinerja dosen yang profesional terhadap berbagai keadaan yang menuntut pelayanan yang baik berdasarkan kapasitasnya.
Kreativitas Guru PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar Sulaiman Ismail; Sulaiman W.
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023 In Press
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to discover how PAI teachers' creativity in improving the quality of Islamic education at SD Negeri Edit. The method used in this discussion is a field study, to be precise at SD Negeri Sunting. The approach used is qualitative. namely a study aimed at describing and analyzing phenomena, events of social activity, attitudes, beliefs, and perceptions of thought. The results of the discussion show as follows. (1) The creativity of PAI teachers in improving the quality of Islamic education at SD Negeri Sunting is already in the good category. It can be seen that PAI teachers always participate in MGMP (Subject Teacher Deliberations) activities in improving Islamic Religious Education in schools. (2) The supporting factor for the creativity of PAI teachers in improving the quality of learning at SD Negeri Sunting is the support factor from the principal himself. Where the principal always provides the widest possible opportunity and support in developing the quality of PAI teachers. This support is in the form of moral and financial according to the ability of the school. Meanwhile, the inhibiting factor is the lack of financial support provided in realizing teacher creativity in efforts to improve the quality of Islamic Religious Education learning in schools.
Implementasi Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Hadis Jibril) Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4298

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang; “Implementasi Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Kasus Hadis Jibril”. Kajian ini, tidak bermaksud membahas isi matan hadis, namun lebih terfokus pada media pembelajaran yang di setting Malaikat Jibril bersama Rasulullah saw untuk menyampaikan Islam, Iman, dan Ihsan sebagai pokok ajaran Islam. Oleh karena itu, pengolahan data diulas dengan deskriptif kualitatif yang diambil dari deskriptif hadis Jibril bersama Rasulullah saw. Dari deskriptif hadis tersebut terdapat tiga temuan mendasar yang menjadi diskursus pokok dalam media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI); (1) Pemilihan Media Pembelajaran Harus Sesuai Materi dan Tujuan Pembelajaran, (2) Media Pembelajaran dapat Membangun Kedekatan Guru dengan Siswa, (3) Guru Sebagai Pengguna Media Pendidikan Harus Menarik dan Profesional.
Implementasi Model Pembelajaran Market Place Activity Dalam Meningkatkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Aceh Tamiang) Sulaiman W; Sulaiman Ismail
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4318

Abstract

Sampai saat ini, guru sebagai ujung tombak dari pendidikan secara umum belum maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melaporkan bahwa pada tahun 2021 “Kompetensi pendidik dalam mendukung pembelajaran berkualitas sesuai kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia belum merata”. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyoroti salah satu lembaga pendidikan Islam, tepatnya pada Madrasah Aliyah Al-Hikmah tentang bagaimana implementasi model Market Place Activity (MPA) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam? Hal ini penting untuk melihat sejauhmana guru Pendidikan Agama Islam berbuat dalam meningkatkan pendidikan. Dari hasil wawancara secara mendalam, dan hasil ceklis sebagai instrument yang diperkuat dengan triangulasi, maka terdapat dua temuan dasar yang menjadi sorotan utama dalam penelitian kasus ini; (1) Proses pembelajaran model Market Place Activity (MPA) dapat mewujudkan aktivitas anak didik lebih bergairah dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut dibuktikan dengan keaktifan anak dalam mengikuti proses pembelajaran yang ditandai bahwa anak mau bertanya dan mengeluarkan pendapat. (2) model Market Place Activity (MPA)  juga dapat membentuk karakter siswa secara langsung, yang ditandai dengan rasa tanggung jawab atas proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian model Market Place Activity (MPA) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Al-Hikmah dapat mewujudkan proses pembelajaran siswa menjadi lebih baik.
Integrasi Pendidikan Multikultural ke dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Sebagai Upaya Membangun Moderasi Beragama di Aceh Tamiang-Indonesia Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.5289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman integrasi pendidikan multikulturalisme ke dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar sebagai upaya membangun moderasi beragama di Aceh Tamiang, Provinsi Aceh-Indonesia. Penelitian dasar ini menjadi urgen karena multikultural di Indonesia bukan pilihan namun menjadi kenyataan. Oleh karena itu, Sekolah Dasar di Aceh Tamiang dijadikan sampling dalam penelitian ini karena memiliki keunikan tersendiri dibanding daerah lain di Provinsi Aceh yang hanya didominasi suku Aceh beragama Islam saja. Aceh Tamiang yang berbatan langsung dengan Sumatera Utara (Medan) memiliki beragam suku, budaya, bahkan agama. Selain suku Melayu Tamiang, sebagai suku asli Aceh Tamiang, Batak, Jawa, Padang, dan banyak suku lain yang tinggal di Aceh Tamiang. Hal ini dimaklumi karena geografis Sekolah Dasar di Aceh Tamiang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara (Medan) yang merupakan kota terbesar ke tiga di Indonesia, sehingga keragaman lebih berwacana dibanding dengan daerah kabupaten lain yang ada di Provinsi Aceh. Pakar pendidikan yakin bahwa multikulturalisme dapat berkembang dan dipahami melalui proses pembelajaran di sekolah. Sejatinya multikulturalisme dapat membawa Indonesia unggul, karena kemajuan tercapai disebabkan adanya keragaman yang saling mengisi untuk menutupi kekurangan. Namun kenyataan hari ini Indonesia terpuruk saling menyalahkan. Oleh karena itu pentingya penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi dimulai dari yang sederhana, yakni dimulai dari daerah-daerah yang ada di Indonesia.
Peran Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Guru Madrasah di MTs. Negeri 2 Aceh Tamiang Sulaiman Ismail; Sulaiman W; Muhammad Nur
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 6 No 2 (2024): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i2.5366

Abstract

One factor in the low quality of education is the need for more training for teachers in schools and madrasas. This is the task and role of supervisors in developing teachers to improve the quality of education. Therefore, the main focus of this research is to describe the role of supervisors in improving the quality of teachers in madrasas. This research is descriptive and qualitative, taking the location of MTs.Negeri 2 Aceh Tamiang is the research location. Data was collected using interviews and observations of supervisors and madrasa heads as key informants. "Data analysis is guided by Miles and Huberman's theory through data reduction and data presentation followed by conclusions or verification." The end of this paper concludes that supervisors improve teachers' quality at the MTs.Negeri 2 Aceh Tamiang madrasah has made optimal supervision efforts in the academic and managerial fields. It is proven that supervisors have assisted in improving teachers' abilities in preparing the administration of learning planning/guidance programs, implementing learning/guidance, and carrying out assessments of student learning outcomes. Meanwhile, the managerial sector has guided madrasa heads.