Rumi Iqbal Doewes, Rumi Iqbal
Universitas Sebelas Maret

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Social Identity of Football Supporters in Providing Sportive Support to Arema Plajk;.yer (a Phenomenology study to supporter of aremania in Malang). Doewes, Rumi Iqbal; Riyadi, Slamet
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.915 KB)

Abstract

Aremania is a supporters group for Arema Malang Club. Aremania is a group of highly complexphenomenon. Social identity Aremania as a group or community to make them different from other  supporters groups in Indonesia. Aremania formed in the mid 90s in the harsh social context because of thepresence of youth gangs that time. However, Aremania finally able to get public sympathy in Malang andIndonesia as supporters who have an image of manners and sportsmanship in expressing support, isevidenced by the title of the best fans in 2005, 2006 and 2013. Aremania also arise in the context of theinstitutionalization political culture fans, but once again Aremania answer with culturally-based groups withno institutional. This study carried to know the construction of  social identity in the context of the history. Inaddition, this study aims to know how the Aremania supporters  represents sportsmanship to athletes. Thisstudy used qualitative methods. The approach used was phenomenology.
KONSTRUKSI SOSIAL MELALUI KOMPETISI SEPAKBOLA WANITA Doewes, Rumi Iqbal; Hidayatullah, M. Furqon; Irawan, Dede; Syaifullah, Rony; Nugroho, Haris
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.346 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v10i2.36604

Abstract

Pemaknaan suatu individu dalam lingkungannya disebut sebagai konstruksi sosial. Sosial atau masyarakat menganggap bahwa sepakbola adalah olahraga yang hanya dapat dimainkan oleh laki-laki. Wanita memiliki hak yang sama untuk bermain sepakbola
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL MELALUI EDUKASI BERBASIS KARIKATUR PADA PEMAIN FUTSAL SURAKARTA Rumi Iqbal Doewes; M. Furqon Hidayatullah; Sapta Kunta Purnama; Rony Syaifullah; Islahuzzaman Nuryadin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.968 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3135

Abstract

Abstrak: Permainan futsal memiliki nilai dan kesempatan untuk menjadi sukses dengan adanya peraturan utama dari futsal karena dapat menganalisis permainan untuk mengatur jenis gaya permainan futsal. Rendahnya pengetahuan pemain tentang peraturan permainan futsal, hal ini karena fokus pemain hanya pada penguasaan teknik permainan futsal.Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peraturan permainan futsal pada pemain futsal Surakarta. Peserta kegiatan berjumlah 160 pemain futsal Surakarta. Metode pengabdian dilakukan dengan edukasi menggunakan karikatur. Hasil observasi ditemukan terjadinya pelanggaran pada beberapa peraturan permainan futsal seperti pelanggaran tendangan bebas langsung, pelanggaran tendangan bebas tidak langsung, pelanggaran mengakibatkan kartu kuning dan merah, penalty titik pertama, tendangan ke dalam, dan tendangan sudut serta tingkat pengetahuan pemain rata-rata skor 20.03 ± 1.85 dengan rata-rata menjawab 20 jawaban benar. Hasil edukasi berbasis karikatur menunjukan bahwa tingkat pengetahuan pemain futsal meningkat yang sebelumnya rata-rata skor 20.03 ± 1.85 menjadi 39.34 ± 6.19 dengan rata-rata menjawab 37 jawaban benar. Hal ini menunjukan bahwa edukasi berbasis karikatur merupakan upaya edukasi yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan peraturan permainan futsal usia remaja. Abstract: The futsal game has value and opportunity to successful with the main rules of futsal because it can analyze the game to regulate the types of futsal playing styles. The low knowledge of players about the futsal game rules, this is because the player’s focus is only on mastering futsal game techniques. The purpose of activities devotion is to increase knowledge rules of the game futsal in futsal players Surakarta. The participants were 160 futsal players in Surakarta. Method devotion done by education use caricature. The observations results found that there were violations in several futsal game rules such as direct free kick violations, indirect free kick violations, violations resulting in yellow and red cards, first point penalties, inward kicks and corner kicks as well as the average level of player knowledge score of 20.03 ± 1.85 with an average of 20 correct answers. The results of caricature-based education show that the level of knowledge of futsal players has increased from the previous average score of 20.03 ± 1.85 to 39.34 ± 6.19 with an average of 37 correct answers. This shows that caricature-based education is an effective educational effort in increasing knowledge of the rules of the teenage futsal game.
Pembuatan Accuracy And Safety Helmet untuk Atlet Boccia National Paralympic Committe Surakarta Zainal Arifin; Ubaidillah -; Suyitno -; Dominicus Danardono Dwi Prija; Wibawa Endra Juwana; Rendy Adhi Rachmanto; Chico Hermanu Brillianto; Rumi Iqbal Doewes; Rahmad Rizki Nur Arifin; Satria Auliansyah; Singgih Dwi Prasetyo
Smart Sport Vol 20, No 1 (2022): Jurnal Smart Sport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/smsp.v20i1.59803

Abstract

Pertandingan Boccia adalah salah satu olahraga paralimpiade yang paling cepat berkembang. Olahraga boccia dibedakan berdasarkan tujuan kompetisi yang bergantung pada kemampuan disik dan fungsionalnya. Atlet boccia diklasifikasikan di salah satu dari empat kelas: BC1, BC2, BC3, atauBC4. Kelas atlet BC3 ditujukan untuk atlet dengan disfungsi lokomotor yang sangat parah di keempatekstremitas,sehinggamereka membutuhkan bantuan dari asisten dan alat bantu. Saat ini, Boccia National Paralympic Committee (NPC) Surakarta memerlukan pengembangan alat penunjang pada olahragabocciaklasifikasiBC3yaitupadahelmbertongkatpointer.Helmbocciayangtersediadipasaran harganya cukup mahal dan masih  mempunyai tingkat akurasi yang rendah dengan standar keamanan dan kenyamanan atlet yang belumterpenuhi. Sehingga dapat memengaruhi keselamatan maupun hasil akhir olahraga boccia. Helm boccia ini berfungsi untuk membantuatlet dalam mengarahkan, membidikarahsasaranbola, dan menggulirkan bola. Berdasarkan pemaparan diatas maka muncul sebuah gagasan untuk membuat produk helmbertongkat dengan akurasi dan standar keamanan yang memadai serta dengan harga yang terjangkau. Kata Kunci : Boccia BC3, Alat Bantu Olahraga Boccia, Helm BocciaPertandingan Boccia adalah salah satu olahraga paralimpiade yang paling cepat berkembang. Olahraga boccia dibedakan berdasarkan tujuan kompetisi yang bergantung pada kemampuan disik dan fungsionalnya. Atlet boccia diklasifikasikan di salah satu dari empat kelas: BC1, BC2, BC3, atauBC4. Kelas atlet BC3 ditujukan untuk atlet dengan disfungsi lokomotor yang sangat parah di keempatekstremitas,sehinggamereka membutuhkan bantuan dari asisten dan alat bantu. Saat ini, Boccia National Paralympic Committee (NPC) Surakarta memerlukan pengembangan alat penunjang pada olahragabocciaklasifikasiBC3yaitupadahelmbertongkatpointer.Helmbocciayangtersediadipasaran harganya cukup mahal dan masih  mempunyai tingkat akurasi yang rendah dengan standar keamanan dan kenyamanan atlet yang belumterpenuhi. Sehingga dapat memengaruhi keselamatan maupun hasil akhir olahraga boccia. Helm boccia ini berfungsi untuk membantuatlet dalam mengarahkan, membidikarahsasaranbola, dan menggulirkan bola. Berdasarkan pemaparan diatas maka muncul sebuah gagasan untuk membuat produk helmbertongkat dengan akurasi dan standar keamanan yang memadai serta dengan harga yang terjangkau. Kata Kunci : Boccia BC3, Alat Bantu Olahraga Boccia, Helm Boccia
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN RENANG JARAK 25 M DAN 50 M TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 M GAYA RIMAU (CRAWL) PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI RENANG FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Riza Fitriasari; Rumi Iqbal Doewes
Smart Sport Vol 8, No 2 (2016): SMART SPORT Jurnal Kepelatihan Olahraga
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.711 KB) | DOI: 10.20961/rumi.v8i2.36124

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Perbedaanpengaruh latihan renang jarak 25 meter dan 50 meter terhadap kecepatan renang 50 meter gaya rimau (crawl) pada mahasiswa putra pembinaan prestasi renang FKIP UNS Tahun Akademik 2015/2016. (2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara latihan renang jarak 25 meter dan latihan renang jarak 50 meter terhadap kecepatan renang 50 meter gaya rimau (crawl) pada mahasiswa putra pembinaan prestasi renang FKIP UNS Tahun Akademik 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Subjekdalam penelitian ini adalah semua mahasiswa putra pembinaan prestasi renang FKIP UNS Tahun Akademik 2015/2016 sebanyak 24 orang. Subjek penelitian dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok I sebanyak 12 orang dan kelompok II sebanyak 12 orang dengan ordinal pairing. Dalam penelitian ini kelompok I mendapat latihan renang jarak 25 meter sedangkan kelompok II mendapat latihan renang jarak 50 meter. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan adalah kecepatan renang 50 meter gaya rimau (crawl). Teknik analisis data yang dilakukan dengan analisis statistik, menggunakan uji t pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan yang signifikan antaralatihan renang jarak 25 meter dan latihan renang jarak 50 meter terhadap kecepatan renang 50 meter gaya rimau (crawl) pada mahasiswa putra pembinaan prestasi renang FKIP UNS Tahun Akademik 2015/2016 ( 2,6688 lebih besar dari 2,201 dengan taraf signifikan 5%). (2) Metode latihan renang 50 meter dengan jarak 25 meter memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada latihan jarak 50 meter dengan peningkatan pada kelompok I yaitu sebesar 6,9625% lebih besar dari pada peningkatan pada kelompok II yaitu sebesar 3,1618%.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN AEROBIC INTERVAL TRAINING DAN HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KAPASITAS VO2 MAX SISWA SSB HARIMAU BEKONANG KELOMPOK USIA 13-15 TAHUN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 rumi iqbal dowes
Smart Sport Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Smartsport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.007 KB) | DOI: 10.20961/rumi.v12i1.42974

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui:  (1)  apakah  ada  perbedaan pengaruh latihan aerobic interval training dan high intensity circuit training (HICT) terhadap kapasitas  VO2  Max  siswa  SSB  Harimau  Bekonang  Kelompok  Usia  13-15  Tahun  Kabupaten Sukoharjo  Tahun  2017, (2)  manakah  latihan  yang  lebih  baik  dan  efektif  antara  latihan aerobic  interval  training  dan  high  intensity  circuit  training (HICT)  terhadap  kapasitas  VO2 Max.  Jenis  penelitian  yang  digunakan  adalah  penelitian  kuantitatif  eksperimen.  Subjek  yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra usia 13-15 tahun SSB Harimau Bekonang Kabupaten  Sukoharjo  tahun  2017.  Jumlah siswa  adalah  30  siswa.  Keseluruhan  subjek dijadikan  sampel  penelitian.  Data  yang  dikumpulkan  pada  penelitian  ini  berupa  data kapasitas  VO2  Max.  Tes  dan  pengukuran  yang  digunakan  untuk  mengumpulkan  data  adalah dengan  melakukan  tes Multystage  Fitness Test (MFT).  Teknik analisis  data  yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedan (uji-t) dengan melalui uji persyaratan terlebih dahulu seperti  uji normalitas  dan  uji  homogenitas.  Setelah  melakukan  penelitian,  diperoleh  hasil sebagai  berikut:  (1)  ada  perbedaan  pengaruh  latihan  aerobic  interval  training  dan  high intensity  circuit  training  (HICT)  terhadap  kapasitas  VO2  Max siswa  SSB  Harimau  Bekonang kelompok usia 13-15 Tahun Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017 dengan thitung = 2.4612 > ttabel =  1.7613,  (2)  latihan  aerobic  interval  training  lebih  baik  dan  efektif  pengaruhnya dibandingkan  dengan  latihan  high  intensity  circuit  training (HICT)  terhadap  kapasitas  VO2 Max siswa SSB Harimau Bekonang Kelompok Usia 13-15 Tahun Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017, dengan  peningkatan  aerobic  interval  training =  6.06%  > latihan  high  intensity  circuit training (HICT)  =  3.81%.  Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  disimpulkan  sebagai  berikut: (1)  ada  perbedaan  pengaruh  latihan  aerobic  interval  training dan  high  intensity  circuit training (HICT)  terhadap  kapasitas  VO2  Max siswa  SSB  Harimau  Bekonang  Kelompok  Usia 13-15  Tahun  Kabupaten  Sukoharjo  Tahun  2017,  (2)  latihan  aerobic  interval  training  lebih baik  pengaruhnya  dibandingkan  dengan  latihan  high  intensity  circuit  training (HICT) terhadap  kapasitas  VO2  Max  siswa  SSB  Harimau  Bekonang  Kelompok  Usia  13-15  Tahun Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017.Kata Kunci: Sepakbola, Aerobic Interval Training, High Intensity Circuit Training (HICT), VO2 Max
PENGARUH METODE PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA SEKOLAH SEPAKBOLA ASRI GEMOLONG SRAGEN KELOMPOK UMUR 13-14 TAHUN Y.L Lambang Adiatmoko; Rumi Iqbal Doewes
Smart Sport Vol 15, No 1 (2019): Jurnal SmartSport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.301 KB) | DOI: 10.20961/rumi.v15i1.43084

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  peningkatan  kemampuan passing bawah  dengan  metode  pendekatan  bermain  pada  sekolah  sepakbola  ASRI Gemolong  kelompok  umur  13-14  tahun.  Subjek  penelitian  dalam  penelitian  ini  adalah peserta  didik  sekolah  sepakbola  ASRI  Gemolong  Sragen  kelompok  umur  13-14  tahun yang  berjumlah  20  anak.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  Penelitian  Pra-Eksperimen  yang  dilaksanakan  dengan  desain  adalah  One  Group  Pretest-Posttest Design.  Teknik  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah  dengan  tes  dan pengukuran  kemampuan  passing.  Teknik  analisis  data  yang  digunakan  adalah  Analisis Statistik  Inferensial.  Hasil  penelitian  adalah  sebagai  berikut  ini,  Metode  pendekatan bermain  memberikan  pengaruh  terhadap  kemampuan  passing pada  sekolah  sepakbola ASRI  Gemolong  Sragen  kelompok  umur  13-14  tahun  yang  bisa  dilihat  dari  hasil perbandingan  secara  inferensial  terjadi  peningkatan  signifikan  passing  sepakbola menggunakan  metode  bermain  yakni  poin pada tes  awalnya sebesar 7.35 menjadi 9.85 poin saat  tes  akhir,  sehingga  peningkatan  sebesar  2.5(34.014%).  Kesimpulan  dari penelitian  ini  adalah  berdasarkan  hasil  analisis  data  dan  pembahasan  dapat  ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode pendekatan bermain  yang benar pada peserta didik Sekolah Sepakbola ASRI Gemolong Sragen kelompok umur 13-14 tahun dapat  meningkatkan  kemampuan  passing  yang  baik  hal  ini  dibuktikan  dengan  nilai  probabilitas uji statistik sebesar 0.000< 0.05.Kata Kunci: kemampuan passing sepakbola, metode pendekatan bermain
Pembuatan Alat Bantu Latihan Atlet Difabel dengan Teknologi Motor Listrik yang Terintegrasi dengan Mikrokontroller di Pelatnas Boccia Surakarta Aditya Rio Prabowo; Ubaidillah -; Rumi Iqbal Doewes; Dimas Wahyu Utomo
Smart Sport Vol 19, No 1 (2021): Jurnal Smart Sport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/smsp.v19i1.55575

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif dalam kegiatan Internasional Paralimpik yang mana salah satu dari cabang olahraga yang diikuti oleh Indonesia adalah Boccia. Boccia sendiri adalah salah satu cabang olahraga paralimpik yang didesain untuk penyandang disabilitas cerebral palsy. Pada Olahraga Boccia ini digolongkan dalam beberapa kategori yaitu BC1, BC2, BC3 dan BC4. Dari semua kategori tersebut, kategori BC3 lah yang paling spesial karena pada kategori ini pemain memiliki disfungsi lokomotor yang berat, hal ini membuat mereka tidak dapat mengayunkan lengan serta menggenggam bola sehingga pemain harus menggunakan alat bantu serta asisten untuk pengarahan dalam membidik target. Saat ini, Tim Boccia Indonesia sendiri sudah memiliki alat bantu BC3 yang dibeli dari Korea dan alat bantu tersebut masih bersifat manual, sehingga pada saat latihan atlet harus sepenuhnya didampingi oleh asisten untuk pengarahan membidik target. Oleh karena itu, motorisasi untuk alat Boccia ini sangat diperlukan untuk menunjang atlet sehingga atlet dapat membidik secara mandiri pada saat sesi latihan berlangsung. Selain itu lamanya penyetingan pada saat membidik target juga menjadi kendala yang dialami oleh Timnas Boccia. Oleh karena inilah muncul sebuah gagasan untuk merancang bangun alat bantu yang dapat memudahkan atlet pada saat latihan sehingga dapat meningkatkan kemampuan membidik para atlet dan alat tersebut diharapkan dapat digunakan secara mudah oleh atlet kategori BC3 serta dapat dibongkar dan pasang secara mudah. Kata Kunci : Boccia, BC3, Alat Bantu Olahraga Boccia 
Analisis Tingkat Kondisi Fisik Pemain U16 Persis Solo Islahhuzaman Nuryadin; Rumi Iqbal Doewes
Smart Sport Vol 20, No 1 (2022): Jurnal Smart Sport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/smsp.v20i1.59800

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik pemain U16 persis Solo yang terdiri dari Vertical jump, leg dynamometer, lari 50 meter, shuttle run, bleeptest . Penelitian deskriptif dengan strategi penelitian survei digunakan dalam penelitian ini. Pada tanggal 25 September 2021, penelitian dilakukan di lapangan Baturan. Sebanyak 30 pemain dilibatkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini mendapatkan hasil kondisi fisik aspek vertical jump pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 66,7667 dan sebagian besar kategori baik sekali sebanyak 13 atlet (43,33%). Rata-rata tingkat kondisi fisik aspek lari 50 meter pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 6,8917 dan sebagian besar dikategorikan baik sebanyak 16 atlet (53,33 %). Rata-rata tingkat kondisi fisik aspek shuttle run pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 13,2343 dan sebagian besar dikategorikan baik sebanyak 26 atlet (86,67 %). Rata-rata tingkat kondisi fisik aspek bleeptest pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 8,957 dan sebagian besar dikategorikan kurang dan sedang sebanyak 11 atlet (36,67 %).Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata kondisi fisik pemain U16 Persis Solo secara keseluruhan mempunyai rata-rata sebesar 3,9 dan sebagian besar dikategorikan baik sebanyak 23 atlet (76,67 %). Kata Kunci: analisis, kondisi fisik, Sepakbola
PENGARUH LATIHAN INTERVAL DENGAN RASIO KERJA 1:3 DAN RASIO KERJA 1: 5 TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT RENANG 50 METER GAYA CRAWL PADA ATLET RENANG CLUB BINTANG TIMUR SURAKARTA Nur Alfiyah Rahmawati; Rumi Iqbal Doewes
Smart Sport Vol 15, No 1 (2019): Jurnal SmartSport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.534 KB) | DOI: 10.20961/rumi.v15i1.43080

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui Ada tidaknya perbedaan pengaruh  latihan  interval  rasio  kerja  1:3  dan  rasio  kerja  1:5  terhadap  peningkatan kemampuan  sprint  renang  50  meter  gaya  crawl  pada  atlet  renang  club  Bintang  Timur Surakarta.  (2)  Untuk  mengetahui  Latihan  mana  yang  lebih  baik  pengaruhnya  antara latihan  interval  rasio  kerja  1:3  dan  rasio  kerja  1:5  terhadap  peningkatan  kemampuan sprint  renang  50  meter  gaya  crawl  pada  atlet  renang  club  Bintang  Timur  Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh atlet renang dengan kelompok umur 3 (10-11 tahun) dan kelompok umur 4 (12-13 tahun) dengan jumlah 20 atlet. Dari jumlah sampel 20  atlet  dilakukan  tes  dan  pengukuran.  Untuk  mengukur  kemampuan  sprint  renang  50 meter  meter  gaya  crawl digunakan  renang  gaya  crawl  dengan  menempuh  jarak  50 meter. Kemudian hasil dari tes di rangking, setelah itu dipisahkan ke dalam kelompok 1 dan  kelompok  2  dengan  cara  ordinal  pairing,  sehingga  kedua  kelompok  mempunyai kemampuan  yang  merata.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  quasy  eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas  (independen) dan satu variabel terikat (dependen).  Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  uji perbedaan  dengan  melalui  uji  prasyarat  yaitu  uji  reliabilitas,  uji  normalitas,  dan  uji homogenitas  dengan  taraf  signifikansi  5%.  Hasil penelitian  adalah  sebagai  berikut  : pertama terjadi peningkatan signifikan sprint renang 50 meter pada perlakuan rasio 1:3 yakni  awalnya  sebesar  39.062  menjadi  36.553  peningkatan  sebesar  2.509  (6.423%) dengan  nilai  Z  hitung  -2.803  dan  probabilitas  uji  statistik  sebesar  0.005  <  0.05.Terjadi peningkatan signifikan sprint  renang  50 meter pada  perlakuan  rasio  1:5  yakni  awalnya 39.079  menjadi  36.544  peningkatan  sebesar  2.535  (6.487%)  dengan  nilai  Z  hitung  -2.805 dan probabilitas uji statistik sebesar 0.005 < 0.05.Perlakuan rasio 1:5 sedikit lebih baik  dibandingkan  perlakuan  rasio  1:3  yakni  pada  rasio  1:3  meningkat  2.509(6.423%) sedangkan  pada  rasio  1:5  meningkat  sebesar  2.535(6.487%).  pengujian  secara  statistik diperoleh nilai t hitung sebesar -0.0481 dengan nilai probabilitas 0.962 > 0.05.Kata Kunci: latihan interval rasio 1:3, latihan interval 1:5, sprint renang gaya crawl.