Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Mini review on the design of axial type eddy current braking technology H.T. Waloyo; Ubaidillah Ubaidillah; D.D.D.P. Tjahjana; M. Nizam; T. Koga
International Journal of Power Electronics and Drive Systems (IJPEDS) Vol 10, No 4: December 2019
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.314 KB) | DOI: 10.11591/ijpeds.v10.i4.pp2198-2205

Abstract

Eddy Current Brake (ECB) is a type of electric braking that uses eddy current to produce braking forces. This article delivers a solid review of the design of Axial ECB, which is very promising for an alternative braking system. Several types of axial ECB are classified and named as a single disk, double disk, and unipolar model. The classification of axial ECB is based on the design of coil placement, which induces axial area of the disk as well as the electromagnet source. A potential issue for the development of axial ECB is also discussed to explore the braking performance improvement of the axial type ECB. It was highlighted that research on how to change the direction of magnetic field vectors by changing the shape of the pole-shoe on the electromagnetic ECB in axial type has not been widely studied. Therefore, this issue would be interesting for future investigation.
Studi simulasi distribusi panas pada panci kukus alat pemercepat pengasinan telur otomatis Ubaidillah Ubaidillah; Nicholas Arga Vino Dewangga; Arifin Nurcholis; Yogie Muhammad Lutfi; Damaris Adi Waskitho; Skolastika Grace Harjaningtyas
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 2 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i2.255

Abstract

Perpindahan panas adalah perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu di antara dua tempat yang berbeda. Bahasan utama dalam perpindahan panas ialah cara energi di dalam panas dapat berpindah tempat dan laju perpindahannya dalam kondisi tertentu. Perpindahan panas meliputi proses pemasukan dan pengeluaran panas. Kajian ini berisi desain teknik dan simulasi distribusi panas pada panci kukus alat pemercepat proses osmosis telur dengan memanipulasi tekanan osmotik (hidrostatik) dengan nyala kompor. Alat yang dimaksud berupa panci kukus dengan dudukan dan kompor pemanas yang diletakkan 2,5 inchi dari panci. Pertama, alat ini didesain menggunakan software 3D engineering drawing, metode oven dengan pembakaran sabut kelapa pada alat pengasin telur sebelumnya diubah menjadi metode kukus dengan nyala api kompor untuk menjaga suhu tetap stabil. Metode pengukusan (steaming) dipilih karena dapat mempertahankan cita rasa alami dari bahan makanan dengan terjadinya perpindahan panas secara konveksi dari uap panas ke bahan makanan yang sedang dikukus. Analisis perambatan panas menggunakan metode elemen hingga menggunakan software ANSYS untuk mengetahui kemampuan distribusi panas pada panci, serta untuk mengetahui bagian yang ikut panas saat alat bekerja, sehingga dapat dilakukan insulasi. Simulasi dilakukan dengan memberikan panas steady pada permukaan bawah panci kukus dengan suhu api sebesar 1200°C. Desain berulang kali dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kekuatan dan penyebaran panas di daerah kritis dengan cara mengubah material dan mengubah metode pemanasan, sehingga didapat hasil yang baik untuk suhu pemanasan telur yang stabil. Desain difinalisasikan untuk proses pembuatan produk. Kajian ini dibuat sebagai bentuk pengembangan pemodelan alat masak dan sistem yang optimal pada alat pengasin telur dalam bentuk publikasi jurnal ilmiah.
Perpindahan panas secara konveksi pada magnetorheological fluid: Review Zeluyvenca Avista; Ubaidillah Ubaidillah; Zainal Arifin; Indri Yaningsih
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i1.196

Abstract

Magnetorheological fluid (MRF) merupakan cairan magnet yang mempunyai sifat dari cair menjadi hampir padat dibawah medan magnet eksternal. Bahan pembentuk MRF berupa fluida dasar, partikel padat, dan aditif. Review artikel ini difokuskan pada perpindahan panas konveksi yang terjadi dalam MRF. Kajian mengenai perpindahan panas konduksi pada MRF baik simulasi numerik maupun eksperimental sudah banyak dilakukan sebelumnya namun kajian pada perpindahan panas secara konveksi untuk MRF masih sangat jarang ditemukan. Sehingga pada review artikel ini akan dilakukan peninjauan pada ferrofluid, nano fluid dan elektrorheological fluid. Dengan peninjauan pada kajian konveksi di fluida magnet tersebut, maka pada hal serupa juga dapat diterapkan untuk studi mengenai perpindahan panas secara konveksi pada MRF.
BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BAKALAN, KABUPATEN KARANGANYAR Catalina Dara Ayu Az-Zahra; Ammar Abdurrohman; Cakram Yudhifa Ganda Satriawan; Nadiya Nur Aini; Tri Rahmaji; Ubaidillah Ubaidillah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i4.4859

Abstract

Desa Bakalan, Jumapolo, Karanganyar, Jawa Tengah merupakan penghasil komoditas beras yang cukup melimpah dengan jumlah 1,92% dari hasil keseluruhan panen di Kabupaten Karanganyar, maka dari itu dihasilkan juga limbah jerami dalam jumlah banyak yang mencapai 1.621,08 Ton. Di masa pandemi COVID-19, banyak masyarakat Desa Bakalan kembali dari merantau, sehingga tingkat pengangguran semakin bertambah dan tingginya jumlah pengangguran usia produktif serta adanya suatu perkembangan IPTEK masa revolusi industri 4.0, maka faktor tersebut yang mendorong kami untuk menciptakan inovasi pertanian yang memanfaatkan teknologi zero waste dalam budidaya jamur tiram sebagai lapangan pekerjaan baru, sehingga limbah jerami tidak hanya digunakan untuk pakan ternak. Dalam keberjalanan program, kami menggunakan metode pengabdian secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) dimulai dari terbentuknya kelompok tani “Kedarsi” untuk selanjutnya dilaksanakan proses pelatihan. Setelah pelatihan dilaksanakan persiapan pembelian alat dan bahan dan dilanjutkan proses produksi baglog jamur tiram dengan jumlah 2500 serta dibuatnya alat pengatur suhu dan penyiraman secara otomatis dalam mendukung proses bududaya jamur.
Pembuatan Accuracy And Safety Helmet untuk Atlet Boccia National Paralympic Committe Surakarta Zainal Arifin; Ubaidillah -; Suyitno -; Dominicus Danardono Dwi Prija; Wibawa Endra Juwana; Rendy Adhi Rachmanto; Chico Hermanu Brillianto; Rumi Iqbal Doewes; Rahmad Rizki Nur Arifin; Satria Auliansyah; Singgih Dwi Prasetyo
Smart Sport Vol 20, No 1 (2022): Jurnal Smart Sport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/smsp.v20i1.59803

Abstract

Pertandingan Boccia adalah salah satu olahraga paralimpiade yang paling cepat berkembang. Olahraga boccia dibedakan berdasarkan tujuan kompetisi yang bergantung pada kemampuan disik dan fungsionalnya. Atlet boccia diklasifikasikan di salah satu dari empat kelas: BC1, BC2, BC3, atauBC4. Kelas atlet BC3 ditujukan untuk atlet dengan disfungsi lokomotor yang sangat parah di keempatekstremitas,sehinggamereka membutuhkan bantuan dari asisten dan alat bantu. Saat ini, Boccia National Paralympic Committee (NPC) Surakarta memerlukan pengembangan alat penunjang pada olahragabocciaklasifikasiBC3yaitupadahelmbertongkatpointer.Helmbocciayangtersediadipasaran harganya cukup mahal dan masih  mempunyai tingkat akurasi yang rendah dengan standar keamanan dan kenyamanan atlet yang belumterpenuhi. Sehingga dapat memengaruhi keselamatan maupun hasil akhir olahraga boccia. Helm boccia ini berfungsi untuk membantuatlet dalam mengarahkan, membidikarahsasaranbola, dan menggulirkan bola. Berdasarkan pemaparan diatas maka muncul sebuah gagasan untuk membuat produk helmbertongkat dengan akurasi dan standar keamanan yang memadai serta dengan harga yang terjangkau. Kata Kunci : Boccia BC3, Alat Bantu Olahraga Boccia, Helm BocciaPertandingan Boccia adalah salah satu olahraga paralimpiade yang paling cepat berkembang. Olahraga boccia dibedakan berdasarkan tujuan kompetisi yang bergantung pada kemampuan disik dan fungsionalnya. Atlet boccia diklasifikasikan di salah satu dari empat kelas: BC1, BC2, BC3, atauBC4. Kelas atlet BC3 ditujukan untuk atlet dengan disfungsi lokomotor yang sangat parah di keempatekstremitas,sehinggamereka membutuhkan bantuan dari asisten dan alat bantu. Saat ini, Boccia National Paralympic Committee (NPC) Surakarta memerlukan pengembangan alat penunjang pada olahragabocciaklasifikasiBC3yaitupadahelmbertongkatpointer.Helmbocciayangtersediadipasaran harganya cukup mahal dan masih  mempunyai tingkat akurasi yang rendah dengan standar keamanan dan kenyamanan atlet yang belumterpenuhi. Sehingga dapat memengaruhi keselamatan maupun hasil akhir olahraga boccia. Helm boccia ini berfungsi untuk membantuatlet dalam mengarahkan, membidikarahsasaranbola, dan menggulirkan bola. Berdasarkan pemaparan diatas maka muncul sebuah gagasan untuk membuat produk helmbertongkat dengan akurasi dan standar keamanan yang memadai serta dengan harga yang terjangkau. Kata Kunci : Boccia BC3, Alat Bantu Olahraga Boccia, Helm Boccia
Pembuatan Alat Bantu Latihan Atlet Difabel dengan Teknologi Motor Listrik yang Terintegrasi dengan Mikrokontroller di Pelatnas Boccia Surakarta Aditya Rio Prabowo; Ubaidillah -; Rumi Iqbal Doewes; Dimas Wahyu Utomo
Smart Sport Vol 19, No 1 (2021): Jurnal Smart Sport
Publisher : Smart Sport

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/smsp.v19i1.55575

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif dalam kegiatan Internasional Paralimpik yang mana salah satu dari cabang olahraga yang diikuti oleh Indonesia adalah Boccia. Boccia sendiri adalah salah satu cabang olahraga paralimpik yang didesain untuk penyandang disabilitas cerebral palsy. Pada Olahraga Boccia ini digolongkan dalam beberapa kategori yaitu BC1, BC2, BC3 dan BC4. Dari semua kategori tersebut, kategori BC3 lah yang paling spesial karena pada kategori ini pemain memiliki disfungsi lokomotor yang berat, hal ini membuat mereka tidak dapat mengayunkan lengan serta menggenggam bola sehingga pemain harus menggunakan alat bantu serta asisten untuk pengarahan dalam membidik target. Saat ini, Tim Boccia Indonesia sendiri sudah memiliki alat bantu BC3 yang dibeli dari Korea dan alat bantu tersebut masih bersifat manual, sehingga pada saat latihan atlet harus sepenuhnya didampingi oleh asisten untuk pengarahan membidik target. Oleh karena itu, motorisasi untuk alat Boccia ini sangat diperlukan untuk menunjang atlet sehingga atlet dapat membidik secara mandiri pada saat sesi latihan berlangsung. Selain itu lamanya penyetingan pada saat membidik target juga menjadi kendala yang dialami oleh Timnas Boccia. Oleh karena inilah muncul sebuah gagasan untuk merancang bangun alat bantu yang dapat memudahkan atlet pada saat latihan sehingga dapat meningkatkan kemampuan membidik para atlet dan alat tersebut diharapkan dapat digunakan secara mudah oleh atlet kategori BC3 serta dapat dibongkar dan pasang secara mudah. Kata Kunci : Boccia, BC3, Alat Bantu Olahraga Boccia 
Design and simulation of a combined serpentine t-shape magnetorheological brake Faishal Harish Hidayatullah; Ubaidillah Ubaidillah; Endra Dwi Purnomo; Dominicus Danardono Dwi Prija Tjahjana; Ilham Bagus Wiranto
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 13, No 3: March 2019
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v13.i3.pp1221-1227

Abstract

A magnetorheological brake (MRB) is a device to dissipate rotational energy using magnetorheological fluids (MRF). MRB can change its braking torque quickly in response to external magnetic field strength. The brake is rotational, utilizing the MRF in shear mode. In this study, the geometrical design of the MRB, magnetic circuit and MRF flow path is addressed. Mathematical models are presented that describe the braking torque of the MRB. A novel prototype is introduced combining T-shape rotor model with serpentine flux magnetic circuit configuration. The rotor member is selected to direct the flux concentration at that location. Serpentine flux configuration is selected to achieve higher torque without increasing the size of MRB by activated more surface area of MRF with the magnetic flux. The finite element method is used to evaluate the magnetic flux density in MRB using FEMM 4.2. FEMM results showed that this novel design could provide sufficient magnetic flux along MRF flow path. Finally, the influence of input current to the MRB on braking torque is investigated. It is found that the braking torque in MRB increases with the increase of the input current. The prototype is formulated as foot-drop prevention orthotic. The MRB would be further integrated into ankle-foot orthoses for post-stroke patients. The design is formulated as a preliminary geometrical design, aiming to obtain the minimum required braking torque.
Comparing the linear and logarithm normalized extreme learning machine in flow curve modeling of magnetorheological fluid Irfan Bahiuddin; Abdul Y Abd Fatah; Saiful A Mazlan; Mohd I Shapiai; Fitrian Imaduddin; Ubaidillah Ubaidillah; Dewi Utami; Mohd N Muhtazaruddin
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 13, No 3: March 2019
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v13.i3.pp1065-1072

Abstract

The extreme learning machine (ELM) plays an important role to predict magnetorheological (MR) fluid behavior and to reduce the computational fluid dynamics (CFD) calculation cost while simulating the MR fluid flow of an MR actuator. This paper presents a logarithm normalized method to enhance the prediction of ELM of the flow curve representing the MR fluid rheological properties. MRC C1L was used to test the performance of the proposed method, and different activation functions of ELMs were chosen to be the neural networks setting. The Normalized Root Mean Square Error (NRMSE) was selected as the indicator of the ELM prediction accuracy. NRMSE of the proposed method is found to improve the model accuracy up to 77.10 % for the prediction or testing case while comparing with the linear normalized ELM
Preliminary experimental evaluation of a novel loudspeaker featuring magnetorheological fluid surround absorber Endra Dwi Purnomo; Ubaidillah Ubaidillah; Fitrian Imaduddin; Iwan Yahya; Saiful Amri Mazlan
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 17, No 2: February 2020
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v17.i2.pp922-928

Abstract

A novel design of magnetorheological fluids (MRF) based surround device in a loudspeaker system was studied in this article. The main objective of this research is to design a new surround device of the loudspeaker that can be easily controlled its damping. Therefore, it was predicted that the audio pressure level on the loudspeaker could be easily manipulated at a different sound source by applying a certain magnetic field. This function could not be reached using one conventional speaker system. Firstly, a set of an electromagnetic device containing MRF was designed to replace the conventional rubber surround. The magnetic circuit was then evaluated using the finite element method magnetics to study the flux distribution in the MRF area. The current was varied from 0.25 to 0.75 A by an interval of 0.25 A. The magnetic flux resulted from the simulation was then logged and used as the based value for predicting the change of shear yield stress. The base properties of the shear yield stress of the MRF against the magnetic flux was obtained from previous experimental result. Therefore, it was hopefully the prediction could be closed to the real system. Based on the simulation result, the shear yield stress varied from 43 to 49 Mpa or about 15 % increment. A simple experimental work was carried out. By applying particular direct current into the coil, the sound quality generated by the loudspeaker shows different values. Based on the preliminary experiment, the level of decibel decreased about 3 dB as the application of magnetic fields. The idea has been proven in this preliminary experimental evaluation.
Pembuatan masker aerator untuk atlet difabel sebagai pencegahan hypoxia saat latihan di masa pandemi COVID-19 Faiz Nur Fauzi; Diasdamara Fakhri Nugroho; Rizqi Husain Alfathan; Wijang Wisnu Raharjo; Bambang Kusharjanta; Ubaidillah
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i2.383

Abstract

During the current COVID-19 pandemic, we are encouraged to always obey health protocols. One of them is to use a mask. The use of masks on athletes, especially athletes with disabilities has a bad impact on the athlete's body itself. Because in the course of training, the athletes will do heavy work that requires adequate oxygen supply. In this case, the mask can reduce the athlete's respiratory effectiveness due to hypoxia. Hypoxia is a condition in which the body lacks oxygen levels. To prevent hypoxia in athletes who must continue to carry out training with the COVID-19 health protocol is to use a mask that can regulate air circulation properly. Therefore, an idea emerged to make an aerator mask that can help the respiratory system and can prevent athletes from getting hypoxia during training during a pandemic, because the aerator mask that we made is equipped with dual fans that can supply oxygen properly. Thus, athletes can exercise without fear of experiencing hypoxia disorders and remain compliant with health protocols.