Penyakit penting yang menyerang tanaman karet yaitu cendawan akar putih, kering alur sadap, gugur daun Corynospora, Colletotrichum dan Oidium. Pohon karet yang terserang penyakit akan mengalami pengguguran daun sehingga pohon karet enggan mengeluarkan getahnya yang membuat penghasilan petani menurun drastis. Produksi dan kualitas karet dapat ditingkatkan dan dipertahankan dengan cara memperhatikan teknik budidaya dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dengan tepat. Salah satu alternatif menekan populasi OPT dengan memanfaatkan mikroorganisme berguna seperti cendawan Trichoderma sp. Metode PkM yaitu pemberdayaan partisipatif berupa penyuluhan, pelatihan dan pendampingan yang melibatkan peran serta mitra yaitu petani Desa Binturu, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan sikap antusias dari kelompok tani dalam hal pelatihan pembuatan Trichoderma sp. dan cara pengaplikasiannya di Desa Binturu Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.