Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

A MOLECULAR DIAGNOSTIC FOR WILT DISEASES OF BANANA IN SOUTH KALIMANTAN, INDONESIA Dewi Fitriyanti; Lyswiana Aphrodyanti
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 2 No 1 (2016): Tropical Wetland Journal
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v2i1.22

Abstract

Among other provinces in Indonesia, South Kalimantan used to be known as one of the most famous local suppliers of bananas, especially for Java and Bali. However, since 2006 the productivity has declined dramatically due to the disruption of plant diseases. The early, fast, accurate and precise detection of the disease is needed in order to control the disease appropriately. One of the most useful, fast and accurate diagnostics that was carried out in this research was Polymerase Chain Reaction (PCR). This molecular technique has never been carried out before to detect banana diseases in South Kalimantan. This research aimed to identify the sick banana plants taken from 13 locations in 6 (six) regencies in South Kalimantan Indonesia, representing banana planting areas: Banjarbaru City, Batola, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan and Hulu Sungai Tengah regencies. The results showed that the disease of all banana plant samples was positively identified as Blood Diseased Bacteria (BDB). It was established by the electroforesis result after being viewed under UV illumination that the band was at the same position as the positive control (BDB), 317 bp.7 bp.
Tingkat Pengetahuan Petani Terhadap Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit serta Pengendaliannya pada Kebun Swadaya Masyarakat di Kecamatan Pelaihari Chotibul Niam; Dewi Fitriyanti; Tuti Heiriyani
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 2 (2018): Edisi Juni 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di 3 Desa yaitu desa Sungai riam, desa Kampung Baru dan desa Panggung Baru di Kecamatan PelaihariKabupaten Tanah Laut. Penelitian dilakukan dengan metode survey. Penggunaan sampel dilakukan dengan pengambilan contoh secara sengaja(purposive sampling). Responden ditentukan kepada petani yang usaha budidaya komoditas tanaman Kelapa Sawit. Jumlah responden yangdiperlukan setiap desa yaitu 20 petani. 60 orang respoden dari 3 desa yaitu desa Sungai Riam, desa Panggung Baru, dan desa Kampung BaruKecamatan Pelaihari. Tingkat Pengetahuan petani terhadap hama dan penyakit tanaman Kelapa Sawit pada Desa Sungai Riam (100%), desaKampung Baru (95%) dan desa Panggung Baru (95%) yaitu tergolong kategori tinggi.Tingkat pengetahuan petani terhadap pengendalian hamadan penyakit kelapa sawit pada desa Sungai Riam (85%), desa Kampung Baru (95%) dan desa Panggung Baru (90%) yaitu tergolong kategoritinggi.
Identifikasi Mikroba Antagonis Di Rhizosfer Tanaman Bawang Merah ( Allium Ascalonicum L.) Di Kalimantan Selatan. Ulfie Malinda; Dewi Fitriyanti; Salamiah .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 3 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab terjadinya fluktuasi produktivitas bawang merah yaitu adanya serangan penyakit. Salah satu penyakit yang palingsering ditemui menyerang bawang merah adalah penyakit moler yang disebabkan oleh cendawan patogen Fusariumoxysporum. Dalam menangani masalah ini direkomendasikan menggunakan pengendalian hayati, yakni menggunakanmikroba antagonis yang ditemukan dari rhizosfer pertanaman bawang merah. Diduga, mikroba antagonis yang spesifiklokasi efektivitasnya lebih tinggi. Penelitian ini diawali dengan observasi dan pengambilan sampel di lapangan. Hasilisolasi, uji antagonis dan identifikasi ditemukan dua isolat bakteri berpotensi sebagai antagonis dengan kemampuanpenghambatan masing - masing 66,6% dan 56,6% terhadap F. oxysporum., bakteri tersebut diidentifikasi sebagai Bacillussp.
Keanekaragaman Serangga yang Berasosiasi pada Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annum L.) di Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru Sadrian Noor Effendi; Elly Liestiany; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 1 (2019): Edisi Februari 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.) di Kalimantan selatan sering mengalami hambatan besar dalam upaya peningkatan produktivitas, salah satu faktor utama yaitu hama dan penyakit yang sering menimbulkan kerugian dalam budidaya. Semakin dominan suatu jenis hama maupun penyakit yang menimbulkan kerusakan maka semakin tinggi tingkat kerusakan pada tanaman. Untuk mengetahui hama maupun penyakit yang ada maka alternatif yang dilakukan ialah dengan melakukan pengamatan lanjut pada tanaman tersebut, yaitu tepatnya di daerah Loktabat Utara Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey purposive sampel pada 3 lahan yang berbeda dengan 2 lahan pertanaman yang menggunakan pestisida kimia dan 1 lahan pertanaman sistem organik. Pengamatan dilakukan selama 4 kali dalam satu bulan pada 3 lahan tersebut. Jenis serangga yang berasosiasi terbanyak terdapat pada lahan percobaan pada hama yang menyerang yaitu pada ordo Homoptera famili Aleyrodidae dan sedangkan musuh alami yang ada pada tanaman cabai merah besar yaitu pada ordo Diptera famili Sepsidae. Serangan penyakit tertinggi terdapat pada lahan dengan sistem organik
Kemanjuran Beberapa Jenis Pestisida Botani Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) di Rumah Kawat Intan Febrina; Samharinto .; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 1 (2020): Edisi Februari 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i1.336

Abstract

Salah satu kendala yang menurunkan produksi tanaman kedelai yaitu adanya gangguan organisme pengganggu tanaman. Salah satunya adalah ulat grayak yang menyebabkan kerusakan dan penurunan produksi hasil pada tanaman kedelai. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk mengendalikan hama tersebut dengan mengaplikasikan pestisida botani yang ramah dan aman bagi lingkungan, sekaligus bertujuan mengurangi penggunaan pestisida kimia. Daun Kepayang, daun Kirinyuh dan daun Bintaro diketahui bermanfaat sebagai pestisida botani bagi organisme pengganggu tanaman. Beberapa penelitian menunjukkan ketiga daun tersebut memiliki senyawa kimia yang dapat menjadi anti feedant. Penelitian menunjukkan hasil pemberian pestisida botani Kepayang rata-rata berpengaruh terhadap mortalitas ulat grayak pada perlakuan langsung terhadap ulat dan pestisida botani Kirinyuh rata-rata berpengaruh terhadap mortalitas ulat grayak pada perlakuan langsung terhadap tanaman kedelai.
Potensi Serbuk Daun Pepaya Menekan Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.) Seledri Syamsir Alam; Dewi Fitriyanti; Yusriadi .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 1 (2020): Edisi Februari 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i1.337

Abstract

Kendala dalam budidaya tanaman sayuran seledri pada wilayah Kalimantan Selatan adalah Nematoda Puru Akar yang dapat menyebabkan kehilangan hasil produksi. Kemampuan dan dosis serbuk daun pepaya (Carica papaya L.) dalam menekan serangan nematoda puru akar perlu diteliti. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Sepetember 2018 – Januari 2019 selama 5 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian serbuk daun pepaya mampu menekan serangan nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Perlakuan dosis sebesar 150 gr menunjukkan kemampuan menekan yaitu sebesar 93,07% dengan pembentukan puru sebesar 0,3% sedangkan perlakuan dosis 25 gr sebesar 38,33% serta pembentukan puru 2,67%.
PENGARUH SERBUK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L.) less) MENEKAN SERANGAN NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp.) PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum mill.) Risky Nor Fadila; Dewi Fitriyanti; Lyswiana Aphrodyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.409

Abstract

Serbuk daun beluntas dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pengendalian nematoda puru akar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kemampuan serbuk daun beluntas dalam menekan serangan Meloidogyne spp. dan mengetahui dosis terbaik serbuk daun beluntas dalam menekan serangan Meloidogyne spp. pada tanaman tomat. Penelitian ini mengunakan RAL satu faktor (5 perlakuan dan 4 ulangan). Hasil pengujian menunjukkan bahwa daun beluntas tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan puru akar pada sistem akar total. Persentase sistem akar puru total terbanyak yaitu pada perlakuan kontrol sebesar 35% dan persentase terendah pada perlakuan D sebesar 5%. Persentase penekanan tertinggi ditunjukkan pada perlakuan D yaitu sebesar 85,71% (Serbuk daun beluntas 125 g / polybag + 300 butir telur Meloidogyne spp.)
Efektivitas Rendaman Kulit Bawang Merah Terhadap Hama Daun Tomat Pada Masa Vegetatif Yulike Alivianiangsih; M Indar Pramudi; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.411

Abstract

Produksi tomat dari tahun 2013-2015 mengalami penurunan yang salah satunya disebabkan oleh serangan hama. Hama utama tomat yaitu ulat grayak (Spodoptera litura) seringkali menyebabkan tanaman tomat mengalami gagal panen atau produktivitasnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi rendaman kulit bawang merah terhadap hama daun tomat pada masa vegetatif. Penelitian berlangsung selama 5 bulan (Februari-Juli 2019). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan masing-masing diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan rendaman kulit bawang merah tidak berpengaruh terhadap intensitas kerusakan daun tomat.
Pengaruh Ekstrak Kulit Kayu Gemor (Nothaphoebe coriacea Kosterm) Terhadap Mortalitas Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal) Pada Tanaman Padi Norlaila .; Helda Orbani Rosa; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.412

Abstract

Wereng Batang Coklat (WBC) masih menjadi kendala dalam pertanaman padi, sehingga perlu dicari alternatif pengendaliannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit kayu gemor pada mortalitas WBC. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli sampai dengan September 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi 70,18% konsentrasi ekstrak gemor mempengaruhi mortalitas WBC.
Uji Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Cabai Rawit Terhadap Penyakit Antraknosa Hamnah .; Noor Aidawati; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.665

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada beberapa varietas tanaman cabai rawit yang duji ketahanan dan masainkubasinya dari cendawan Colletotrichum spp penyebab penyakit antraknosa. Rancangan RAL(6 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap ulangan ada 2 tanaman sehingga berjumlah 48 tanaman).Adapun varietas yang digunakan yaitu varietas Sigantung, Sakti, Mahameru, Maruti, Bara dan Setasuper. Inokulasi cendawan Colletotrichum spp. dilakukan pada saat berbunga dan berbuah denganvariabel pengamatan masa inkubasi, intensitas serangan penyakit dan persentase gugur bunga. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit antraknosa pada setiap varietas yang diujikanberbeda-beda begitu pula pada tingkat ketahanannya. Varietas Bara, Sakti, Seta super, Mahameru danSigantung termasuk varietas yang tahan sedangkan varietas Maruti agak rentan. Inokulasi pada saatberbunga dan berbuah berpengaruh terhadap tingginya persentase bunga gugur dan akhirnyaberpengaruh terhadap jumlah buah yang akan terbentuk. Persentase bunga yang gugur tertinggi terjadipada varietas Sigantung.