Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENERAPAN VALUE ENGINEERING (VE) PADA PROYEK PEMBANGUNAN TAMAN SARI APARTEMENT I Gede Angga Diputera; I Gusti Agung Adnyana Putera; Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti
JURNAL SPEKTRAN Vol 6 No 2 (2018): Vol. 6, No. 2, Juli 2018
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.525 KB)

Abstract

ABSTRAK Dalam pelaksanaan suatu proyek banyak ditemukan masalah seperti pemakaian material yang tidak efisien, sumber daya manusia yang kurang terampil, dan waktu penyelesaiaan proyek yang tidak tepat sehingga mengakibatkan pemborosan biaya. Peninjauan ulang desain proyek terhadap pelaksanaan proyek memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk penghematan biaya adalah value engineering (VE). Metode ini memberikan pendekatan yang sistematis, rapi, dan terorganisir dalam menganalisis nilai (value) dari inti permasalahan terhadap fungsi atau kegunaannya namun tetap konsisten terhadap kebutuhan akan penampilan, kualitas, dan pemeliharaan dari proyek. Ada enam tahapan dalam metode ini, yaitu tahap informasi, tahap analisis fungsi, tahap kreativitas, tahap evaluasi, tahap pengembangan, dan tahap penyajian. Pada tahap informasi dilakukan perankingan biaya tertinggi pada rencana anggaran biaya (RAB) untuk mendapatkan pekerjaan yang akan dianalisis dengan menggunakan diagram Pareto. Dari hasil analisis didapatkan penghematan biaya pada pekerjaan struktur pelat bondek sebesar 3% dari rencana awal menggunakan pelat konvensional. Pekerjaan kusen tetap menggunakan rencana awal yaitu kusen aluminium dan daun pintu kayu kamper. Pekerjaan dinding batako mendapat penghematan sebesar 10% dari rencana awal menggunakan bata merah. Pada pekerjaan lantai tetap menggunakan rencana awal yaitu keramik merk Roman. Pada pekerjaan penutup atap dilakukan penggantian materil atap genteng karang pilang dengan atap genteng beton cisangkan. Penghematan total untuk seluruh pekerjaan ini adalah sebesar Rp.64.652.660,16 atau sebesar 1% dari rencana awal dan penghematan Biaya Siklus Hidup sebesar Rp. 118.956.227,10 dari rencana awal.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN PELAT LANTAI MENGGUNAKAN PELAT KONVENSIONAL DAN PELAT BONDEK PADA PROYEK APARTEMEN TAMAN SARI I Gede Angga Diputera; Krisna Kurniari
Jurnal Teknik Gradien Vol 12 No 2 (2020): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v12i2.461

Abstract

Perkembangan dunia konstruksi semakin pesat seiring terjadinya kemajuan teknologi. Diikuti juga dengan semakin banyaknya pilihan sumber daya, material dan metode kerja yang bisa digunakan dalam mengerjakan suatu proyek konstruksi, yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan. Hal ini memungkinkan pengelola proyek untuk memilih salah satu metode pelaksanaan konstruksi tertentu dari beberapa alternatif metode pelaksanaan konstruksi yang ada. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pengelola proyek adalah mengganti cara-cara konvensional dengan metode baru yang lebih modern. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memunculkan inovasi metode pelat menggunakan bondek sebagai alternatif lain dari metode pelat konvensional. Penelitian ini meninjau metode pekerjaan bekesting pelat lantai, karena nilai dari pekerjaan tersebut merupakan persentase yang besar dari pekerjaan struktur yang merupakan item pekerjaan dengan nilai tertinggi. Selain itu, pada pekerjaan bekesting juga memiliki sisa material (material waste) yang paling banyak dan penggunaannya juga relatif pendek. Penelitian dilakukan dengan membandingkan pekerjaan bekesting pelat kovensional dengan pelat bondek. Dari hasil analisis didapatkan perbandingan biaya pekerjaan menggunakan rencana awal yaitu bekesting balok pelat konvensional dengan bekesting balok pelat bondek menunjukkan bahwa pekerjaan bekesting pelat lantai bondek lebih murah dibandingkan menggunakan bekesting balok pelat lantai konvensional yaitu dengan selisih biaya sebesar Rp.22.501.000,00 atau sebesar 3%. Pada pekerjaan bekesting dengan metode 2 kali pakai didapatkan perbandingan biaya pekerjaan balok pelat lantai konvensional lebih murah dibandingkan dengan bekesting balok pelat bondek dengan selisih biaya sebesar Rp. 17.099.000,00.
Application of Function Analysis using Function Analysis System Technique (FAST) Diagram on Taman Sari Apartment Construction Project I Gede Angga Diputera
Journal of Applied Science, Engineering, Technology, and Education Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.253 KB) | DOI: 10.35877/454RI.asci847

Abstract

Construction projects require costs as a very important element in their implementation. There are several alternative methods that can be used as a rationale for conducting studies on cost savings. One of the alternatives that can be used for savings by eliminating unnecessary costs so that the value of the project can be reduced is Value Engineering (value engineering). One of the important stages in VE is the analysis of functions whose purpose is to identify the functions that are most beneficial for the study of VE. The method used in the analysis of this function is the Function Analysis System Technique (FAST) Diagram with the aim of defining the function of each work item analyzed and can review the basic functions that are used as guidelines in the selection of alternative designs for cost savings. In the Taman Sari Apartment construction project, a function analysis was carried out on high-value work items, namely structural work, frame work, door and window leaves, wall work, floor work and roof covering work. On the work of the structure identified the basic function of the work of the structure is to plan an alternative design with outputs in order to obtain cost efficiency. Then in the work of the frame, door leaves and windows have the basic function of planning an alternative design with output to be able to provide space access. Wall work with basic functions as a room divider to provide comfort and privacy as the resulting output. In floor work with the basic function of closing the floor base and the output is to beautify the room. For roof covering work has a basic function by calculating the roof load and output to obtain cost efficiency. After the implementation of the functioning analysis stage, cost savings are carried out by identifying and reducing unnecessary costs without reducing the quality and function level of the project it self.
IDENTIFIKASI DAN MITIGASI RISIKO PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN LINGKAR BADUNG SELATAN, BADUNG-BALI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI; I GEDE ANGGA DIPUTERA; GDE DIKA GRAHITA SUKAWIBAWA
GANEC SWARA Vol 16, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v16i2.341

Abstract

Badung is one of the districts in Bali with a very high number of road users so traffic jams often occur. One of the government's efforts to anticipate this congestion is the existence of a plan to implement the South Badung Ring Road Development Project, Badung Bali. The existence of the project plan will certainly cause various kinds of risks that may occur. The purpose of this study is to find out what risks are likely to occur and to minimize the impact of these risks. This research was conducted using a descriptive method with a qualitative approach. The stages are conducting interviews and observations in order to identify, assess and mitigate risks that are classified as major risks. The results of this study indicate that there are 34 (thirty four) identified risks. Of the 34 (thirty four) risks, 10 (29.41%) are classified as unacceptable risk, 18 (52.94%) are classified as undesirable risk, 6 (17.65%) acceptable risk (acceptable) and 0% or no risk classified as negligible (can be ignored). For risks that are classified as major risks, ownership analysis and mitigation are carried out. The number of risk treatments carried out is 13 mitigations or treatments for unacceptable risks and 22 mitigations or treatments for undesirable risks.
ANALISIS METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN BAMBU REGENERATIVE FARMING LEARNING CENTER (RFLC) SUBAK UMA LAMBING SIBANGKAJA TJOKORDA ISTRI PRAGANINGRUM; I GEDE ANGGA DIPUTERA; WAYAN GDE ADI ANANTAWIJAYA
GANEC SWARA Vol 16, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v16i2.320

Abstract

Overall development continues from time to time. Bali as a tourist destination also always strives to improve its quality by carrying out various developments, especially in fields that support tourism activities. Bali with its natural wealth uses bamboo as the basis for buildings. Apart from being a natural material, it also has a high aesthetic value. However, it must be realized that the use of bamboo material requires special skills and methods that are different from the use of other materials. One of the buildings that uses bamboo is the Regenerative Farming Learning Center (RLFC) Subak Uma Lambing Sibangkaja. This study aims to determine in detail how the construction method for buildings with bamboo material is and how it relates to costs and implementation time. The method used is descriptive with qualitative and quantitative approaches. The author makes observations to observe the stages of activities, material specifications and workmanship techniques during the construction process. Based on the results of the analysis obtained a description of the stages of each work starting from foundation work to finishing. It is known that the cost of constructing the RLFC building is Rp. 241,054.000,00 and the processing time required in the manufacture of this RFLC bamboo building is 7 weeks or 49 days
KUAT TEKAN BETON YANG TERJADI AKIBAT PENGGUNAAN PECAHAN GENTENG DARMASABA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR I Made Sastra Wibawa; I Gede Angga Diputera; I Ketut Diartama Kubon Tubuh
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 10 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.377 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v10i1.2143

Abstract

The need for concrete as a construction material to support infrastructure development is still very large, this is because concrete is still believed to be a reliable material for building construction. The availability of concrete mixtures in nature is running low because it continues to be taken for development. Realizing this, it is necessary to innovate in the future to find materials as a substitute for sand and coral, which are decreasing in number. This research tried to use the tile fragments of Banjar Tegal, Darmasaba, as a substitute for some of the coarse aggregate needed in the concrete mixture. The purpose of this study was to determine whether the Banjar Tegal tile fragments qualify as a concrete mixture according to the grading requirements, and how much compressive strength occurs. Tile fraction samples were taken in Banjar Tegal, Darmasaba, Abiansemal, Badung, while the research was carried out at the Concrete Laboratory, Faculty of Engineering, Unmas Denpasar. Tests were carried out using cylindrical specimens of size 15 x 30 cm, the mixture was made in five treatments with 8 pieces of each treatment, and testing was carried out on 28 days old concrete. The results show that the Banjar Tegal tile fragments can meet the requirements of aggregate gradation as a concrete mixture, and according to the laboratory test results the compressive strength of the concrete still meets the requirements in accordance with the concrete plan, but a slight decrease is proportional to the percentage of replacement made. The complete results are P0 = 237.74 Kg / Cm²; P1 = 234.63 Kg / Cm²; P2 = 232.05 Kg / Cm².; P3 = 229.22 Kg / Cm²; P4 = 225.27 Kg / Cm². Thus, the tile fragments of Banjar Tegal, Darmasaba can be used as a substitute for some of the coarse aggregate in the concrete mixture.
Evaluasi Pelelangan Proyek Konstruksi Dengan Aplikasi Metode Fuzzy Set I Made Asna; I Gede Angga Diputera
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v10i2.2985

Abstract

Evaluasi pelelangan proyek konstruksi dengan aplikasi metode fuzzy set adalah suatu metode evaluasi pemilihan penyedia jasa untuk melaksanakan proyek konstruksi dengan menerapkan metode fuzzy set dalam proses evaluasi potensi kinerja penyedia jasa. Sehingga mendapatkan penyedia jasa yang mempunyai kinerja sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh tingkat pentingnya preferensi kriteria dari penilaian panitia pelelangan terhadap preferensi kriteria harga penawaran menurut mereka lebih penting dari preferensi kriteria kemampuan teknis, sedangkan kontribusi potensi harga penawaran terhadap seluruh kriteria penilaian sebesar 0,3723 dan kontribusi potensi kinerja teknis terhadap seluruh kriteria penilaian sebesar 0,1277. Urutan rangking masing-masing penyedia jasa pada pelelangan tersebut sebagai berikut: penyedia jasa alternatif A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10, dengan skor akhir masing-masing penyedia jasa berturut-turut: 0,5771., 0,5696., 0,5329., 0,5202., 0,5055., 0,4974., 0,4898., 0,4835., 0,4826., 0,4745.
Analisis Perbandingan Metode Pelaksanaan pada Pekerjaan Pasangan Dinding Batako dan Bata Ringan I Gusti Agung Ayu Istri Lestari; I Gede Angga Diputera; Krisna Kurniari; I Wayan Wahyu Prasetya
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.361 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i1.3931

Abstract

Pembangunan yang terus berkembang dan tuntutan terhadap kecepatan proyek konstruksi menyebabkan para produsen material berlomba untuk membuat material baru yang dapat mempercepat proses pembangunan. Salah satunya material untuk pekerjaan dinding yaitu batako dan bata ringan. Seiring perkembangan zaman banyak pilihan bahan yang dapat dipakai untuk pekerjaan sebuah dinding, dimana setiap bahan yang digunakan memiliki perbedaan dari segi tahapan pelaksanaan, waktu pekerjaan dan biaya yang dibutuhkan. Pada penelitian ini, data yang digunakan diperoleh dari studi literatur dan didapatkan dari instansi terkait berupa data RAB, RKS, gambar rencana, time schedule dan analisa harga satuan. Analisis yang dilakukan yaitu perbandingan metode pelaksanaan berdasarkan tahapan pelaksanaan, waktu dan biaya pekerjaan dinding dengan menggunakan material batako dan bata ringan pada proyek pembangunan gedung SD Negeri 2 Mengwitani. Analisis tahapan pelaksanaan berdasarkan persyaratan teknis pekerjaan batako dan bata ringan. Perhitungan waktu pelaksanaan dilakukan dengan mengkalikan koefisien tenaga kerja dengan volume pekerjaan kemudian dibagi dengan jumlah tenaga kerja. Perbandingan biaya dilakukan dengan cara mengkalikan volume pekerjaan dengan analisa harga satuan pekerjaan. Hasil dari penelitian ini diperoleh perbandingan pekerjaan dinding menggunakan batako dan bata ringan yang ditinjau dari tahapan pelaksanaan yaitu terdapat 7 sub perbedaan dari total 11 sub pekerjaan. Waktu pelaksanaan dinding batako selama 16 hari dan dinding bata ringan 73 hari. Sedangkan besarnya biaya pekerjaan dinding batako adalah Rp. 350.859.024,72 dan bata ringan Rp. 438.950.580,40.
Analisis Penyebab dan Dampaknya Kerusakan Infrastruktur Jalan Terhadap Para Pengguna Jalan dan Masyarakat Sekitar: (Studi Kasus: Ruas Jalan Benteng Jawa, Kabupaten Manggarai Timur) I Gusti Agung Istri Lestari; I Gede Angga Diputera; I Ketut Diartama Kubon Tubuh; Afra Sulista Jiman
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.188 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i2.5427

Abstract

Salah satu penyebab kerusakan jalan adalah perilaku pengguna jalan, seperti kesalahan perencanaan atau pelaksanaan dan pemeliharaan jalan yang tidak memadai. Permasalahan pada ruas jalan Benteng Jawa saat ini mengalami rusak parah, ada beberapa ruas jalan tidak berfungsi dengan baik dan mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab dan dampak dominan dari kerusakan infrastruktur jalan pada ruas jalan Benteng Jawa, Kabupaten Manggarai Timur terhadap para pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Responden dalam penelitian ini sebanyak 74 responden, yang terdiri dari 10 orang responden yang terlibat dalam proyek rehabilitasi ruas jalan Benteng Jawa dan 64 orang responden para pengguna jalan dan masyarakat sekitar yang melintasi ruas jalan Benteng Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kuantitatif, dan analisis deskriptif penelitian ini berdasarkan jawaban terbanyak dari semua responden terhadap item pertanyaan penyebab dan dampak kerusakan infrastruktur ruas jalan Benteng Jawa. Penyebab dan dampak dominan ditentukan dari nilai persentase atau (frekuensi) tertinggi terhadap hasil kuesioner penyebab dan dampak dari kerusakan ruas jalan Benteng Jawa. Berdasarkan analisis dan hasil jawaban semua responden terhadap setiap item pertanyaan yaitu terdapat 10 penyebab yang bersifat dominan, salah satunya yaitu: Sifat material konstruksi perkerasan jalan yang kurang baik atau kesalahan dalam pemilihan material yang tepat, adanya pengaruh dari daya dukung tanah dasar, dan kerusakan jalan akibat perencanaan lapisan perkerasan jalan yang tipis. Dan ada 8 dampak yang bersifat dominan, salah satunya yaitu: Kecemasan dalam melewati jalan yang rusak, guncangan yang berlebihan saat berkendara, akibat kondisi ruas jalan yang rusak, pengaruh kondisi infrastruktur jalan yang sekarang, terhadap aktivitas kerja maupun kegiatan lainnya.
Analisis Life Cycle Cost Pada Proyek Pembangunan Cendana Residence I Gede Angga Diputera; Tjokorda Istri Praganingrum
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 7 No. 2 (2023): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v7i1.9039

Abstract

Analisis life cycle cost (LCC) merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan biaya awal dan biaya masa depan dalam melakukan investasi sebuah proyek. Metode ini digunakan untuk menganalisis nilai ekonomi dari sebuah bangunan dengan memperhatikan biaya pengoperasian bangunan selama siklus hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah penelitian mengenai analisis life cycle cost untuk mengetahui biaya- biaya apa saja yang terdapat dalam Proyek Pembangunan Cendana Residence dan untuk dapat mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan mulai dari tahapan desain sampai dengan umur rencana bangunan yang sudah ditetapkan. Data yang dipakai adalah Gambar Rencana, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari proyek dan studi literatur yang mendukung penelitian. Estimasi biaya penggantian dan perbaikan dimasa yang akan datang dihitung pada pengeluaran sekarang (present value), dengan umur ekonomi bangunan selama 40 tahun, dengan asumsi bunga 12%, asumsi tingkat inflasi 5,94%. Hasil dari penelitian ini adalah pada Pekerjaan Kusen Kayu dan Aluminium, serta daun pintu ex. Kamper memiliki life cycle cost adalah sebesar Rp. 884.438.107,34. Pekerjaan dinding memiliki life cycle cost adalah sebesar Rp. 533.970.576,80. Kemudian Pekerjaan Penutup Lantai memiliki life cycle cost adalah sebesar Rp.710.747.142,05.Dan pada Pekerjaan Atap memiliki life cycle cost adalah sebesar Rp. 316.731.614,50.