Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Analisa

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MATEMATIKA DALAM MEMBUAT BAHAN AJAR DENGAN PERANGKAT LUNAK GEOGEBRA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Sendi Ramdhani
Jurnal Analisa Vol 2, No 3 (2016): Volume 2 Nomor 3 Terbit Bulan September Tahun 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v2i3.1222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa program studi matematika dalam membuat bahan ajar dengan perangkat lunak geogebra melalui pembelajaran berbasis proyek. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif yang mendeskripsikan kemampuan mahasiswa program studi matematika dalam membuat bahan ajar dengan perangkat lunak geogebra melalui pembelajaran berbasis proyek. Rangkaian kegiatan penelitian ini adalah observasi langsung dan catatan faktual perihal proses pembelajaran berbasis proyek dan kemampuan mahasiswa dalam membuat bahan ajar dengan perangkat lunak Geogebra berdasarkan penilaian dosen dan guru. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika sebagai calon guru. Teknik pengumpulan data adalah dengan 1) penilaian dosen dan 2)  penilaian guru. Hasil penelitian dapat dipaparkan bahwa Kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika dalam membuat bahan ajar dengan perangkat lunak Geogebra melalui pembelajaran berbasis proyek   nilai 78 dan mengindikasikan bahwa Kemampuan mahasiswa program studi pendidikan matematika dalam membuat bahan ajar dengan perangkat lunak Geogebra pada kategori tinggi. Kata kunci : pembelajaran berbasis proyek, bahan ajar, geogebra 
Kemampuan generalisasi mahasiswa pada perkuliahan kapita selekta matematika sma Sendi Ramdhani
Jurnal Analisa Vol 4, No 2 (2018): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v4i2.3926

Abstract

Generalisasi adalah detak jantung matematika, dan muncul dalam berbagai bentuk. Sayangnya itu digunakan dalam ukuran yang sangat rendah dalam pendidikan. Generalisasi sangat penting bagimatematika sehingga banyak profesional tidak lagi memperhatikannyakarena bagi mereka hal itu adalah dasar. Tapi justru pergeseran perhatian para ahli telah terintegrasi ke dalam pemikiran pemula.Generalisasi dalam pembelajaran matematik merupakan hal yang penting karena mengajarkan tentang jenis situasi dimana konsep ini dapat diterapkan, dan mendorong siswa untuk mencari situasi lain yang dapat mereka terapkan. Jika guru tidak menyadari kehadirannya, dan tidak terbiasa membuat siswa bekerja untuk mengekspresikan generalisasi mereka sendiri, maka pemikiran matematis tidak akan terjadi. Mahasiswa pendidikan matematika tentunya harus memiliki kemampuan generalisasi, selain akan menghadapi berbagai mata kuliah-mata kuliah matematika, dimana salah satu aspek yang paling penting dalam pemikiran matematis. Mahasiswa pendidikan matematika juga sebagai calon guru matematika harus mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan generalisasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan generalisasi mahasiwa pada perkuliahan kapita selekta matematika sma dan kesulitan yang dihadapi mahasiwadalam menyelesaikan soal-soal kemampuan generalisasi.Penelitian ini dilaksanakan dengan metode studi kasus  dimana peneliti melakukan ekplorasi mendalam terhadap satu atau lebih orang. Penelitian ini akan dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Suryakancana. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa: Kemampuan generalisasi mahasiswa pendidikan matematika berada pada kategori rendah dalam beberapa tahapan generalisasi, yaitu kesulitan mengenali pola, menuliskan pola atau aturan dalam bahasa verbal, dan memformulasikan pola atau aturan dalam bahasa simbolik. The generalization ability of students in the Kapita Selekta matematika course in senior high schoolGeneralization is a mathematical heartbeat and appears in various forms. Unfortunately, it is used in a very low measure in education. Generalization is very important for mathematics so that many professionals no longer pay attention to it because for them it is basic. But precisely the shift in the attention of experts has been integrated into the beginner's thinking. Generalization in mathematical learning is important because it teaches about the types of situations in which this concept can be applied, and encourages students to look for other situations that they can apply. If the teacher is not aware of his presence and is not used to making students work to express their own generalizations, mathematical thinking will not occur. Mathematics education students certainly must have generalization skills, in addition to facing various mathematics courses, which are one of the most important aspects of mathematical thinking. Students of mathematics education, as well as prospective mathematics teachers, must develop learning that can improve generalization skills. The purpose of this study is to describe the ability of generalizations of students in the lecture on the subject of high school mathematics and the difficulties faced by students in solving generalization skills. This study was conducted with a case study method in which researchers conduct in-depth exploration of one or more people. This research will be carried out in the Mathematics Education Study Program FKIP Suryakancana University. From the results of this study it is known that: The generalization ability of mathematics education students is in the low category in several stages of generalization, namely difficulty recognizing patterns, writing patterns or rules in verbal language, and formulating patterns or rules in symbolic language.
Hambatan belajar matematika di pondok pesantren Sendi Ramdhani; Didi Suryadi; Sufyani Prabawanto
Jurnal Analisa Vol 7, No 1 (2021): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v7i1.10106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Kajian interpretatif digunakan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Tujuan utama kajian interpretatif ini adalah memahami secara mendalam suatu realitas yang berbasis filosofi fenomenologis. Terdapat beberapa hambatan belajar yang dialami santri dalam pembelajaran matematika di pondok pesantren, yaitu: 1) Hambatan ontogenik yang dialami santri berasal hambatan ontogenik instrumental dan hambatan ontogenik konseptual sehingga berpengaruh terhadap hambatan ontogenik psikologis, yaitu membuat motivasi dan ketertarikan santri terhadap pembelajaran matematika menjadi menurun; 2) Hambatan didaktik terjadi karena kurikulum matematika yang digunakan sama dengan kurikulum matematika di SMA atau MA sehingga berpengaruh terhadap penyajian dan pengajaran matematika oleh guru di kelas karena mengejar materi yang banyak sedangkan jam pelajaran yang terbatas jadi tidak dapat memaksimalkan proses pembelajaran matematika dan mengakomodir peningkatan kemampuan santri yang terkait dengan kebutuhan mereka sebagai kader ulama, termasuk dalam meningkatkan kemampuan berfikir; 3) Hambatan epistemologis terjadi karena proses pembelajaran terpaku kepada buku teks SMA atau MA sehingga konteks pembelajaran sama dengan pembelajaran matematika di SMA atau MA dan tidak dikaitkan dengan konteks pengetahuan agama Islam atau sesuai dengan situasi (muqtadhal hal) pondok pesantren setempat.Kata kunci: Hambatan Didaktik, Hambatan Epistemologi, Hambatan Ontogenik, Learning Obstacle, SantriThis study aims to identify learning obstacles experienced by santri (students) in the mathematics learning process in Pesantren (Islamic Boarding School). Interpretive studies are used to identify learning obtstacles. There are several learning obstacles experienced by santri in the mathematics learning in Pesantren, namely: 1) The ontogenic obstacles experienced by santri come from instrumental ontogenic obstacles and conceptual ontogenic obstacles, so that they affect psychological ontogenic obstacles (motivation and interest); 2) Didactic obstacles occur because the mathematics curriculum used is the same as the mathematics curriculum in SMA or MA so that it affects the presentation and teaching of mathematics by teachers in the classroom because they pursue a lot of material while the lesson hours are limited so they cannot maximize the mathematics learning process and accommodate increased santri abilities related to their needs as a cadre of ulama; 3) Epistemological obstacles occur because the learning process is fixated on SMA or MA textbooks so that the learning context is the same as learning mathematics in SMA or MA and is not linked to the context of Islamic religious knowledge or according to the situation of PesantrenKeywords: Didactic Obstacles, Epistemological Obstacles, Islamic Boarding School, Learning Obstacles, Ontogenic Obstacles
MENINGKATKANKEMAMPUAN METAFORA MENGGUNAKAN STRATEGI REACT BERBANTUAN BAHAN AJAR ALJABAR Sendi Ramdhani; Rani Sugiarni
Jurnal Analisa Vol 4, No 1 (2018): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v4i1.2485

Abstract

Abstrak. Kemampuan matematika siswa masih rendah, khususnya  kemampuan metafora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan metafora matematis siswa dengan strategi REACT berbantuan Bahan Ajar Aljabar. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII SMP Al-Madina tahun ajaran 2017-2018, sampel pada penelitian ini sebanyak 22 orang. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan metafora tiap siklus, lembar observasi guru dan sisiwa dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menerapkan pembelajaran dengan Strategi REACT berbantuan bahan ajar Aljabar dapat meningkatkan kemampuan metafora para siswa di SMP Al-Madina. Hal ini ditunjukan dengan hasil tes kemampuan metafora setiap siklusnya. Pada tindakan siklus I daya serap klasikal siswa menacapai 59 %, dan tindakan siklus II hampir 77 % daya serap klasikal mengalami peningkatan. Selain itu aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran dengan stategi REACT dapat meningkatkan kemampuan metafora.Kata kunci: REACT, Kemampuan Metafora, PTKAbstract. The mathematical ability of students is still low, especially the ability of metaphor. This study aims to determine the improvement of students' mathematical metaphorical abilities with the strategy of REACT aided Instructional Materials Algebra. The research method uses Classroom Action Research which is implemented in 2 action cycles. Population in this research is student of class VII of Al Madina Junior High School year 2017-2018, sample in this research counted 22 people. The instrument used is a matter of metaphor ability test each cycle, teacher observation sheet and side in learning. The results showed that by applying the learning with REACT Strategy assisted Algebra learning materials can improve the metaphor ability of the students at Al Madina Junior High School. This is indicated by the metaphor capability test results of each cycle. In the cycle I action the classical absorption of students reaches 59%, and the second cycle action almost 77% of the classical absorption is increased. In addition, the activities of teachers and students in each cycle well. Based on the results of this study concluded that learning with REACT strategy can improve the ability of metaphor.Keywords: REACT, Metaphorical Ability, PTK