Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGALAMAN PRAKTIKAN NERS ANGKATAN 7 ISTEK ICSADA BOJONEGORO SAAT MENJADI RELAWAN COVID-19 : STUDI FENOMENOLOGI Bayu Akbar Khayudin; Ahmad Zainal Abidin; Mey Cahyani
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i1.255

Abstract

ABSTRAK Kasus Corona Virus Disease 19 merupakan bentuk kasus baru dalam dunia kesehatan yang mempunyai beragam dampak baik secara biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman praktikan Ners 7 saat menjadi tenaga relawan Covid-19 pada tahun 2021. Penelitian ini dilakukan di STIKes ICsada Bojonegoro. Desain menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Studi Fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam secara langsung dengan 4 orang partisipan. Hasil penelitian didapatkan 10 tema, yaitu : (1) Virus yang mengakibatkan infeksi pada saluran pernafasan dan gangguan sistem kekebalan tubuh pada manusia (2) Penyebaran virus covid-19 melalui droplet dengan tanda gejala umum sesak nafas (3) Pemeriksaan covid-19 ada tiga pengecekan ditambah dengan rontgen paru untuk menunjang hasil positif virus covid-19 (4) Terapi O2 merupakan tindakan keperawatan yang paling sering dilakukan (5) Komunikasi terapeutik merupakan tindakan keperawatan yang dapat menurunkan kecemasan (6) Adanya rasa cemas, khawatir karena takut tertular dan sering melihat adanya kematian. (7) Merasa senang dapat membantu pasien yang sembuh dari virus covid-19 (8) Peningkatan pasien Covid-19 menyebabkan keterbatasan APD (9) Keterbatasan waktu membuat keperawatan tidak maksimal (10) Resiko penularan minim dan pasien covid-19 dapat mengedukasi tentang bahaya covid-19. Kesimpulannya Covid-19 merupakan virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan dengan gejala umum sesak nafas. Peningkatan pasien covid-19 membuat keterbatasan waktu, APD dan tenaga kesehatan membuat tindakan keperawatan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu pentingnya peran tenaga relawan saat pandemi terjadi.
HUBUNGAN KEPATUHAN KONTROL DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PASIEN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS NGRAHO Mei Fitria; Ahmad Zainal Abidin; Kasini
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i1.256

Abstract

ABSTRACT Compliance control is an important aspect for success in controlling blood sugar levels.Difficulties in knowing health developments, causing the risk of complications will arise in patients with diabetes mellitus who do not routinely control blood sugar.The purpose of the study was to determine the relationship between control compliance with fasting blood sugar levels in patients with diabetes mellitus at the Ngraho Public Health Center. The research design uses quantitative methods with a Cross Sectional approach.The independent variable in this study is control compliance and the dependent variable is blood sugar levels.The population in this study were all 32 DM patients who took control in January-December 2020 using total sampling. The results showed that 16 respondents who complied with control had an average fasting blood sugar of 211.45 while 16 respondents who did not comply with control had an average fasting blood sugar of 189.20.Based on the Mann-Whitney test, the p-value was 0.142 with a significance value of <0.05, which means there is no relationship between Control Compliance and Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus Patients at the Ngraho Public Health Center. Increased fasting blood sugar levels occur not solely because of the regularity of the control schedule, but there are other factors such as age, irregular insulin use, foods with high glucose levels, excessive stress levels, and lack of activity. affect the body in controlling blood sugar levels.
PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI COMMUNITY BASED HYPERTENSION CONTROL PROGRAM Mohamad Roni Al Faqih; Ferawati; Angger Anugerah Hadi Sulistyo; Ahmad Zainal Abidin; Ainul Mufidah
Jurnal Humanis ( Jurnal Pengabdian Masyarakat ISTeK ICsada Bojonegoro) Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal HUMANIS
Publisher : LP2M STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah gangguan yang melibatkan 2 sistem yaitu pengaturan keseimbangan air garam dan fungsi kardiovaskular (Drummond, dkk, 2019). Menurut AHA (American Heart Association) di Amerika tekanan darah tinggi ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang terkena hipertensi dan 28% atau 59 juta orang mengidap pre-hipertensi (Muhammadun, 2010: 14). Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menurunkan angka pengidap hipertensi juga mengontrol hipertensi. Pendekatan seperti promosi kesehatan minum obat, modifikasi diet, terapi komplementer dan program pencegahan hipertensi telah banyak dilakukan (None, 2021). Sehingga dibutuhkan suatu pendekatan yang berbeda khusus untuk penanganan dan pencegahan penyakit hipertensi, salah satunya dengan pendekatan Community-based Hypertension Control Program. Community-based Hypertension Control Program merupakan suatu modifikasi kegiatan peningkatan Kesehatan masyarakat yang berfokus pada pencegahan dan control terhadap hipertensi. Program yang menggabungkan edukasi, pendampingan, dan social support system diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap pencegahan hipertensi dan komplikasi hipertensi pada warga. Jumlah keluarga yang didampingi sebanyak 14 KK di RT 32 RW 06 sebanyak 5 KK dan RT 35 RW 06 sebanyak 9 KK. Kondisi kesehatan lingkungan Desa Ngampel berdekatan dengan perusahan produksi minyak dan gas yaaitu Pertamina EP 4 field Sukowati. Lansia yang mengalami hipertensi sebanyak 40 lansia. Metode pelaksanaan pada program Community-Based Hypertension Control Program meliputi tahap perencanaan, pra-pelaksanaan, pelaksanaan program, dan evaluasi dengan menggunakan form deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM). Dari 30 peserta yang mengikuti senam hipertensi hanya 10 peserta yang mengalami penurunan tekanan darah, perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya pencegahan hipertensi agar masyarakat mampu mengontrol dan merubah pola hidup supaya lebih sehat.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU NON SUISIDAL SELF INJURY (NSSI) PADA REMAJA DI DESA SUMBERREJO TRUCUK BOJONEGORO Errix Kristian Julianto; Ikha Ardianti; Ahmad Zainal Abidin
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v14i1.309

Abstract

ABSTRAK Fenomena saat ini, masalah kesehatan jiwa yang banyak jumpai pada remaja adalah ansietas, depresi, dan risiko bunuh diri. Remaja yang mengalami masalah psikososial seperti depresi, cemas, stres, gangguan tidur, traumatic dan sedih berkepanjangan akan tetapi tidak tau apa yang harus mereka lakukan sehingga cenderung melampiaskan kearah perilaku negatif dan destruktif seperti penyalahgunaan napza, kekerasan, kriminalitas, putus sekolah, hingga kondisi paling jauh yaitu memiliki pemikiran terhadap bunuh diri. Kurangnya upaya deteksi dini melalui screening dan minimnya informasi kesehatan khususnya kesehatan jiwa, baik pencegahan maupun penatalaksanaanya akan meningkatkan resiko remaja mengalami putus asa bahkan berpikiran bunuh diri atau yang sering disebut dengan istilah Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) (Ramadia,A et.al (2023).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku Non Suicidal Self-Injury (NSSI) pada remaja di desa sumberrejo trucuk bojonegoro. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah remaja usia 12-17 tahun sebanyak 45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga lebih dari sebagian adalah kategori cukup yaitu 26 responden (57,8%) dan perilaku NSSI mayoritas kategori tidak pernah yaitu 38 responden (84,4%). Serta nilai hasil uji analisis kendall’s tau yaitu dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,358 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,015. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan hubungan dukungan keluarga dengan perilaku Non Suicidal Self-Injury (NSSI) pada remaja di desa Sumberrejo Trucuk Bojonegoro.
HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA: HEALTH CARE FUNCTION DENGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN BOJONEGORO KABUPATEN BOJONEGORO Renita Dwi Suryani; Yusuf Efendi; Ahmad Zainal Abidin
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro sebagian besar menyerang kelompok usia produktif yang menjadi tumpuan perekonomian keluarga. Kontribusi fungsi perawatan kesehatan (Health Care Function) sangat penting untuk di optimalkan melalui tugas anggota keluarga dan untuk menekan angka kejadian penyakit HIV/AIDS, contohnya melalui pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS yang diberikan keluarga sesuai tugas fungsi keluarga, mengingat remaja termasuk dalam usia produktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga: health care function terhadap pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kelurahan Kepatihan Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak remaja usia 17-21 tahun sebanyak 66 keluarga dan sampel sebanyak 66 responden. Hasil penelitian menunjukkan keluarga kurang dari sebagian melaksanakan fungsi keluarga: health care function kategori cukup dengan pengetahuan remaja cukup sebanyak 18 responden (27%), fungsi keluarga: health care function kategori kurang dengan pengetahuan remaja kurang sebanyak 16 responden (24%), fungsi keluarga: health care function kategori baik dengan pengetahuan remaja baik sebanyak 16 responden (24%). Berdasarkan uji kendall Tau didapatkan hasil p value sebesar 0,000 yang bearti nilai signifikansinya adalah < 0,005 dan nilai r sebesar 0,524 yang berarti terdapat arah positif dengan kekuatan hubungan yang kuat. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan fungsi keluarga: health care function terhadap pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kelurahan Kepatihan Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro.