Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

INSTAGRAM, FACEBOOK DAN PENGETAHUAN GIZI REMAJA Ravi Masitah; Eti Poncorini Pamungkasari; . Suminah
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMasalah gizi remaja sangat berpengaruh pada pertumbuhan, perkembangan tubuh dan dampaknya pada masalah gizi saat dewasa. Pengetahuan gizi yang cukup dapat menunjang ketepatan remaja memilih makanan sesuai dengan pola menu seimbang dan kebutuhannya. Peningkatan pengetahuan gizi dapat diberikan melalui media yang menarik, efektif, efisien. Instagram dan facebook adalah media sosial yang banyak digunakan remaja, mudah diakses, tidak terbatas ruang dan waktu. Tujuan penelitian menganalisis pengetahuan gizi remaja dengan instagram dan facebook. Jenis penelitian Quasi Experimental dengan Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian siswa kelas XI IPA SMAN 1 Lendah dan SMAN 1 Wates masing-masing 42 remaja. Teknik sampling Purposive Sampling dan analisa data Wilcoxon Matched Pairs. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretest kelompok intervensi 16,55 dan posttest 18,07 sedangkan kelompok kontrol pretest 17,36 dan posttest 17,62. Terdapat perbedaan pengetahuan gizi remaja sebelum dan setelah perlakuan (p=0,000) sedangkan kelompok kontrol (p=0,266). Penggunaan media sosial yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan gizi remaja.Kata kunci: instagram, facebook, pengetahuan giziABSTRACTThe adolescent nutrition problems are very influence on the growth, body development and their impact on nutrition problems as adults. Enough nutrition knowledge can support the accuracy of adolescents in choosing food based on a balanced menu pattern and their needs. The increasing of nutrition knowledge can be given through media which are interesting, effective, efficient. Instagram and facebook are social media that are widely used by adolescents, accessible, not limited to space and time. The aim of this research was to analyze the knowledge of adolescent nutrition by instagram and facebook. The type of this research was Quasi Experimental with Nonequivalent Control Group Design. The research subjects were the students of class XI IPA SMAN 1 Lendah and SMAN 1 Wates which each were consist of 42 adolescents. The sampling technique was Purposive Sampling and data analysis was Wilcoxon Matched Pairs. The results showed an average pretest value in the intervention group was 16,55 and posttest 18,07 while the pretest control group was 17,36 and posttest 17,62. Towards differences in adolescent nutrition knowledge before and after treatment (p = 0,000) while the control group (p = 0,266). The proper use of social media can improve nutrition knowledge of youth.Keywords: instagram, facebook, nutrition knowledge
HUBUNGAN KETEPATAN WAKTU KONSUMSI TERHADAP SISA MAKANAN CAIR PENUH PASIEN DEWASA DI RSUP SANGLAH DENPASAR Anak Agung Istri Candradewi; Ravi Masitah; Ni Putu Eny Sulityadewi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLiquid food or formula is a food that has a liquid to thick consistency. This food is given to patients with swallowing, chewing and digesting food disorders. Timeliness of consumption is very important to minimize the presence of liquid food scraps. The rest of the formula or liquid food that is not consumed can affect the quality of nutrition services in hospitals because liquid food is a food intended for patients at high risk and easy to get contamination. The cross sectional design of the study was 30 patients. The sampling technique used was purposive sampling, analysis of correlation test statistics spearman’s rho by using SPSS. The results showed that there was a relationship between the timeliness of consumption and the full liquid food rest (p <0.05). Eating full liquid food on time can reduce the leftovers.Keywords: Timeliness of Consumption, Full Liquid Food, Adult PatientsABSTRAKMakanan cair atau formula merupakan makanan yang memiliki konsistensi cair hingga kental. Makanan ini diberikan kepada pasien dengan gangguan menelan, mengunyah dan mencerna makanan. Ketepatan waktu konsumsi sangat penting untuk meminimalisir adanya sisa makanan cair. Sisa formula atau makanan cair yang tidak habis dikonsumsi dapat mempengaruhi kualitas mutu pelayanan gizi di rumah sakit karena makanan cair merupakan makanan yang ditujukan kepada pasien beresiko tinggi dan mudah mengalami kontaminasi. Rancangan penelitian cross sectional, sampel berjumlah 30 pasien. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling, analisis data statistik uji korelasi spearman’s rho dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan ketepatan waktu konsumsi dengan sisa makanan cair penuh (p<0,05). Mengonsumsi makanan cair penuh tepat waktu dapat mengurangi adanya sisa makanan.Kata kunci: Ketepatan Waktu Konsumsi, Makanan Cair Penuh, Pasien Dewasa.
HUBUNGAN MEDIA SOSIAL DENGAN ASUPAN ZAT BESI PADA REMAJA Merensi Sisilia Karemu; Ravi Masitah; Resti Kusumarini Samben
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKRemaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yaitu adanya perubahan fisik, fisiologis, dan psikologi. Media sosial merupakan salah satu yang dapat membawa perubahan perilaku pada remaja yang diakibatkan oleh perkembangan internet, media sosial dapat memudahkan remaja untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dan berkomunikasi. Rancangan penelitian cross sectional sampel berjumlah 30 remaja. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan purposive sampling, analisis data statistik uji Somers’d dengan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan frekuensi pengunaan media sosial dengan asupan zat besi (p<0,05), namun tidak ada hubungan durasi dan pemanfaatan isi pesan media sosial dengan asupan zat besi (p>0,05). Pemanfaatan media sosial yang tepat dapat membantu memperbaiki asupan zat besi remaja.Kata kunci: Social Media, Iron Intake, AdolescentsABSTRACTAdolescent is a transition period from children to adults, there are change of physical, physiological, and psychological. Social media is one that can bring changes behavior in adolescents that caused by the development of internet, social media can facilitate adolescents to access information and to communicate easily. The cross-sectional study design sample was 30 adolescents. The sampling technique used purposive sampling, analysis of Somers'd test data by using SPSS version 22. The results showed that there was correlation between the frequency of using social media and iron intake (p <0.05), but there was no relationship between duration and utilization of contents social media messages with iron intake (p> 0.05). Using the right social media can help improve adolescents’ iron intake.Keywords: Social Media, Iron Intake, Adolescents
ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK Elizabeth Prima; Ravi Masitah; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.012 KB)

Abstract

ABSTRAKBermain merupakan kegemaran setiap anak. Melalui bermain anak akan dibawa kepada pengalaman yang positif dalam segala aspek, seperti aspek daya pikir (imajinasi), daya cipta (kreativitas), dan kemampuan olah tubuh (jasmani) yang baik. Alat permainan edukatif bagi anak usia dini adalah alat yang dapat digunakan untuk bermain sambil belajar. Alat dan bermain itu sendiri merupakan sarana belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini. Masalah yang dihadapi oleh mitra TK Angel Hearts adalah terbatasnya alat permainan edukatif dan terbatasnya kreativitas guru dalam membuat alat permainan edukatif. Untuk itu, tim PKM menawarkan solusi yaitu pelatihan kepada guru untuk membuat alat permainan edukatif dan pendampingan untuk mengaplikasikannya kepada anak usia dini. Hasil dari pelatihan dan pendampingan yang dilakukan di TK Angel Hearts yaitu antusias guru dan pendamping untuk terus hadir dalam pelatihan serta 80 % dari jumlah guru telah mampu membuat alat permainan edukatif bagi anak usia dini.Kata Kunci : alat permainan edukatif, anak usia dini, taman kanak-kanakABSTRACTPlaying is the predilection of every child. Through playing children will be brought to a positive experience in all aspects, such as aspects of the power of thought (imagination), creativity (creativity), and the ability to exercise the body (physical) well. Educational game tools for early childhood are tools that can be used to play while learning. The tools and playing itself are fun learning tools for early childhood. The problem faced by TK Angel Hearts is the limited educational game tools and the limited creativity of the teacher in making educational game tools. Therefore, the PKM team offers a solution which is training teachers to create educational games tools and assistance to apply them to early childhood. The results of the training and mentoring conducted at TK Angel Hearts are the enthusiasm of teachers and assistants to continue attending the training and 80% of the total teachers had been able to make educational game tools for early childhood.Key words: educational game tool, early childhood, kindergarten
PENDAMPINGAN PSIKO EDUKATIF DAN PARENTING DI TAMAN KANAK-KANAK Elizabeth Prima; Ravi Masitah; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.626 KB)

Abstract

ABSTRAKBimbingan psiko-edukatif merupakan bagian dari pendidikan sebagai upaya memfasilitasidan memandirikan peserta didik agar tercapai perkembangan yang utuh dan optimal. Tujuanumum bimbingan psiko-edukatif adalah membantu anak usia dini agar dapat mencapaikematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembanganyang mencakup aspek pribadi, sosial, dan belajar secara utuh dan optimal. Dalam hal ini,bimbingan psiko-edukatif lebih diarahkan kepada upaya pencegahan termasuk didalamnyatindakan deteksi dini agar peserta didik tidak mengalami permasalahan yang menghambatpembelajaran. Masalah yang dihadapi oleh mitra (dalam hal ini guru dan pendamping) adalahminimnya pengetahuan tentang psiko-edukasi dan intervensi yang mungkin dilakukan pada anak.Untuk itu, Tim PKM melakukan pendampingan psiko-edukatif bagi guru dan pendamping yangmenyangkut perkembangan dan masalah anak, penyebab dan cara mengatasinya serta intervensiyang dapat dilakukan oleh guru. Selain itu, Tim PKM juga memperlengkapinya denganmelaksanakan program parenting yang melibatkan orangtua dari siswa untuk mengenal tumbuhkembang anak usia dini. Hasil dari pendampingan yang dilakukan yaitu antusias dariguru/pendamping dan orang tua dalam mengetahui tumbuh kembang dan masalah anak,penyebab dan intervensi yang dapat dilakukan bagi anak.Kata Kunci: psiko-edukatif, parenting, taman kanak-kanak
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERSEPSI BODY IMAGE REMAJA Ravi Masitah; Eti Poncorini Pamungkasari; Mrs Suminah
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.099 KB)

Abstract

ABSTRAKBody image negatif sangat umum terjadi pada masa remaja dan mempunyai dampak buruk bagi kesehatan seperti meningkatnya resiko rendah diri, depresi, gangguan aktivitas fisik dan pola makan. Pendidikan gizi adalah salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Media sosial telah menjadi bagian kehidupan remaja sehingga dapat digunakan sebagai media pendidikan. Pendidikan gizi dengan media sosial dapat dengan mudah diakses dan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pendidikan gizi dengan media sosial terhadap persepsi body image remaja. Jenis penelitian Quasi Experimental Design dengan rancangan Nonequivalent Control Group. Subjek penelitian siswa kelas XI IPA SMAN 1 Wates dan SMAN 1 Lendah masing-masing 42 remaja. Penentuan dengan purposive sampling. Penelitian dilaksanakan selama I bulan yaitu sebanyak 3 kali seminggu. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan SPSS. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan pendidikan gizi dengan media sosial mempengaruhi persepesi body image remaja (p=0.008). Ada pengaruh pendidikan gizi dengan media sosial terhadap persepsi body image remaja. Penggunaan media sosial yang tepat dapat membentuk persepsi body image positif pada remaja.Kata Kunci : Media sosial, persepsi body image, remajaABSTRACTNegative body image was very common in adolescence and had the impact of bad for health such as increased risk of low self-esteem, depression, impaired physical activity and eating patterns. Nutrition education was one of the interventions that can be done to overcome these problems. Social media had become a part of teenage life so it could be used as a medium of education. Nutrition education with social media could be easily accessed and it was not limited in time and space. The aim of this research was to analyze the effect of nutrition education with social media against the perception of body image teenagers. This type of research was Quasi Experimental Design with Nonequivalent Control Group. The subjects were students of Class XI IPA SMAN 1 Wates and SMAN 1 Lendah each of 42 teenagers, purposive sampling with determination. The research was carried out during a month that is as much as 3 times a week. It used the Wilcoxon test data analysis with SPSS. The Wilcoxon test results showed nutrition education with social media affect teen body image persepesi (p = 0.008). There was influence of the nutrition education with social media against perception of body image teenagers. The use of social media made positive body image perception in teenagers.Keyword : Social media, the perception of body image, teenager
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG PADA MASA PANDEMI COVID 19 ravi masitah
Masker Medika Vol 11 No 1 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v11i1.524

Abstract

Introduction: The COVID-19 pandemic is an infectious disease that attacks the respiratory system that has an impact on a person's health and quality of life. Consumption of nutritionally balanced foods is one of the efforts that can be made to improve the immune system during a pandemic and maintain optimal health status. Therefore, knowledge of balanced nutrition is needed to support the implementation of balanced nutrition attitudes and behaviors during the pandemic. Purpose: Activities are carried out to determine the influence of counseling on balanced nutrition knowledge during the Covid-19 pandemic. Method: The method used is counseling followed by discussion and question and answer activities. Devotion uses Quasi Experimental design with one group pre-test and post-test design. The service activity involved 20 participants of mothers in Seberang Ulu II Subdistrict, Kelurahan 13 Ulu RT 19. Results: Based on the results of statistical analysis, it is known that there is an influence of counseling on balanced nutrition knowledge during the Covid-19 pandemic (p-value < 0.005). Conclusion: Nutrition counseling can be an intervention given to increase knowledge of balanced nutrition so that it is hoped that there will be changes in attitudes and behaviors that affect nutritional status and health during the Covid-19 pandemic.
Gizi Seimbang Bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Angel Hearts Denpasar Elizabeth Prima; Ravi Masitah; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 5 No. 1 (2021): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.725 KB)

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan seorang anak sangat dipengaruhi oleh konsumsi makanan sehingga mempengaruhi status gizi anak. Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum. Untuk menjaga status gizi anak tetap baik maka sebaiknya diberikan makanan yang bergizi seimbang, menerapkan perilaku hidup bersih, serta mendapatkan pola asuh dan pelayanan kesehatan yang baik. Masalah yang dihadapi oleh mitra TK Angel Hearts adalah layanan makan siang atau kudapan yang disajikan belum memenuhi syarat gizi seimbang hal ini karena kurangnya pengetahuan guru/pendamping dan juru masak yang ada di sekolah tentang gizi seimbang bagi anak usia dini. Untuk itu, tim PKM menawarkan solusi yaitu pelatihan dan pendampingan bagi guru/pendamping, dan juru masak untuk menambah pengetahuan gizi seimbang dalam menyiapkan makan siang dan kudapan sehat untuk anak usia dini serta siklus menu makanan 5 hari lengkap. Hasil dari pelatihan dan pendampingan yang dilakukan di TK Angel Hearts yaitu antusias guru/pendamping dan juru masak untuk terus hadir dalam pelatihan serta 90% dari jumlah guru telah memiliki pengetahuan gizi yang sangat baik hasilnya. Selain itu, adanya buku siklus menu makanan dapat menjadi panduan dalam memberikan makanan bergizi seimbang bagi anak TK Angel Hearts.Kata kunci: anak usia dini, gizi seimbang, taman kanak-kanakABSTRACTThe growth of a child is significantly influenced by food consumption that result the affects of child’s nutritional status. Good nutritional status occurs when body gets enough nutrients that are used efficiently to enable physical growth, brain development, work ability and general health. To maintain good nutritional status, children should be given balance food nutrition, implementing clean living behaviors, good parenting, and good health services. The problem faced by Angel Hearts Kindergarten partners is that the lunch or snack menu served does not meet the requirements of balanced nutrition, this is due to the lack of knowledge of teachers / teacher’s assistants and cooks in schools about balanced nutrition for early childhood. Thus the PKM team offers solutions namely training and mentoring for teachers / facilitators, and cooks to increase knowledges of balanced nutrition in preparing healthy lunches and snacks for early childhood as well as a complete 5-day food menu cycle. The results of the training and mentoring conducted at the Angel Hearts Kindergarten are enthusiastic teachers and mentors continue to attend the training as well as 90% of the number of teachers already have an excellent nutritional knowledge results. In addition, a food menu cycle book can be used as a guide on providing nutritionally balanced meals for Angel Hearts Kindergarten children.Keywords: early childhood, balanced nutrition, kindergarten
Pelatihan Penyusunan Menu Seimbang Pasien ODGJ berbasis Pemberdayaan Pengurus di Yayasan Mitra Mulia Banyuasin ravi masitah; suzanna
Khidmah Vol 5 No 2 (2023): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v5i2.465

Abstract

Yayasan Mitra Mulia Banyuasin adalah yayasan rehabilitasi yang memberikan pelayanan pada pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Salah satu intervensi yang diberikan adalah penatalaksanaan gizi. Menu yang diberikan belum memenuhi konsep gizi seimbang dan belum disesuaikan dengan kebutuhan gizi pasien. Makanan adalah salah satu faktor yang dapat membantu proses penyembuhan pasien. Pemberian makanan yang tidak seimbang, tinggi natrium, gula dan lemak dapat berdampak buruk pada kondisi mental pasien. Kegiatan pengabdian dilakukan di Yayasan Mitra Mulia Banyuasin pada bulan September-Desember tahun 2023. Sasaran kegiatan adalah pengurus yayasan yang mengelola penyelenggaraan makanan. Kegiatan pengabdian yang diberikan adalah pelatihan pembuatan menu seimbang siklus menu 7 hari untuk pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Hasil akhir kegiatan adalah terdapatnya siklus menu seimbang selama 7 hari yang dapat digunakan yayasan sebagai pedoman pemberian makan pada pasien. Kegiatan pengabdian sangat bermanfaat bagi yayasan sebagai salah satu upaya untuk membantu proses penyembuhan pasien.
Effect Emotional Demontrasion (Emo Demo) Of Complementary Knowledge Foods ( Complementary Feeding) Of Mothers With Children Unders Two Years Old Under Two Years Old Ravi Masitah; Diah Tri Andini; Siti Soleha
Jurnal Inspirasi Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Spesial Edisi Khusus (Proceeding)
Publisher : Fakultas Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/jika.v1i2.20

Abstract

Background : The nutritional needs of children under two years old (Baduta) can be completed by consuming complementary feeding because nutritional needs cannot be completed only from breast milk. The impact of early complementary feeding can cause diarrhea and can cause death in infants. Mothers must have good knowledge. Emo demo is an intervention method that can increase knowledge related to complementary feeding. Aim : the aim of this study is to determine the effect of the Emotional Demontration (Emo demo) method of complementary feeding on the knowledge of mothers with children under two years old (Baduta). Methods : This research is descriptive analytical research with a quasi- experimental reasearch design One Group Pre Test and Post Test Design. The number of subjects in this study was 33 mothers who had children under two years old. The variables analyzed inclued family characteristic (respondent, age, mothers education, mothers occupation, fathers occupation, family income, and number of children). Results : the results of the analysis showed that there is effect of the emo demo intervention method wuth changes in knowledge with p-value <0,05. Conclusion : increased knowledge can affect mothers ability to give complementary feeding Keywords : Children Under Two Years Old, Complementary Feeding, Emo Demo Method