Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Scientech Research and Development

POTENSI KOMPONEN BIOAKTIF UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI KULIT BUAH AREN (ARENGA PINNATA MERR.) DENGAN BERBAGAI MACAM PELARUT TERMODIFIKAS Refi Arioen Refi Arioen; Indriyani Indriyani
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 2 (2022): JSRD, December 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v4i2.82

Abstract

Buah aren atau yang lebih dikenal kolang kaling (Arengapinnata Merr) merupakan salah satu komoditas hutan di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Buah aren atau yang kerap disapa kolang kaling diselubungi oleh kulit buah yang cukup keras dan diduga mengandung komponen bioaktif yang berpotensi digunakan sebagai bahan bahan pengawet dan penghambat pertumbuhan bakteri pathogen atau sebagai antimikroba. Sampai saat ini para ahli mikrobiologi pangan telah meneliti dan menemukan aktivitas antimikroba pada beberapa jenis tanaman pangan, tanaman obat, tanaman untuk jamu, dan rempah rempah, diantaranya mengandung beberapa komponen fenolik termasuk flavonoid, beberapa minyak ensensial tanaman dan senyawa senyawa melanoidin Ditinjau dari keuntungan farmakologis, banyak penelitian mikrobiologi pangan masih mengabaikan jenis jenis tanaman hutan yang diduga juga sangat berpotensi sebagai sumber bahan bahan anti mikroba Menurut wilkins dan Board terdapat lebih 1389 jenis tanaman yang berpotensi sebagai sumber bahan anti mikroba (Nychas, 1995). Salah satu bahan alam yang berpotensi mempunyai aktivitas sebagai pengawet alami adalah Buah Aren dikarenakan kulit buah aren mengandung senyawa-senyawa aktif diantaranya fenolik, tannin, flavonoid, saponin, steroid dan alkaloid yang bermanfaat sebagai penghambat pertumbuhan mikroba untuk bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada kulit buah aren. Analisis yang dilakukan addalah meliputi analisisis fitokimia, alkaloid, flavanoid, saponin, dan triterpenoid dilakukan dengan metode Harbone. Hasil analisis menunjukkan, kulit buah kolang kaling mengandung total alkaloid 930,12 mg/g, total fenol 1,47 mg/g dan kadar tannin 1,16 mg/g. Selanjutnya perlu dikaji potensi ekstrak kulit buah kolangkaling tersebut sebagai bahan antimikroba.