Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Zuhud Dalam Perspektif Sunnah Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i1.48

Abstract

Sikap zuhud bukanlah sikap pesimistis terhadap kehidupan dunia dan tidak pula menganggapnya sebagai suatu hal yang harus tinggalkan. Akan tetapi Zuhud adalah suatu sikap mental yang mencerminkan pola hidup sederhana, tidak mementingkan kehidupan dunia secara berlebih-lebihan, namun tidak melupakannya sama sekali. Dunia bukanlah tujuan,te tapi tempat persinggahan dan tempat mengabdikan diri kepada Allah Swt. Zuhud tidak menolak, apalagi mengharamkan kekayaan. Zuhud hanya membenci kemewahan dan kehidupan dunia yang berlebih-lebihan. Seseorang boleh saja memiliki kekayaan yang melimpah, tetapi pola hidupnya tetap sederhana dan kekayaannya tersebut dipergunakan pada hal-hal yang dapat membuat dirinya lebih dicintai oleh Allah Swt dan lebih disenangi oleh orang lain. Sikap zuhud dan pola hidup sederhana telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Beliau dapat saja memiliki kekayaan, namun tidak dilakukannya. Selain itu, sikap zuhud akan melahirkan sifat-sifat terpuji, seperti qana'ah, tawadhu' dan syukur. Sifat-sifat ini dapat melahirkan ketenangan dalam kehidupan. Tidak lupa diri karena kekayaan yang melimpah di tangannya dan tidak sedih karena kemiskinan dan musibah yang menimpanya. Segala sesuatu yang terjadi pada dirinya selalu disandarkan pada Tuhan.
Studi Kritis Tafsir Mafatih Al-Ghaib Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v3i1.214

Abstract

Tulisan ini membahas tentang Mafatih al-Ghaib yang ditulis oleh seorang ulama terkenal, Imam Fakhr ad-Din ar-Razi. Secara gamblang tulisan ini menjelaskan seluk beluk pemikiran tafsirnya, yakni dimulai dari sumber tafsir, corak tafsir, demikian dengan metode tafsirnya, dilengkapi dengan pandangan-pandangan Ar-Razi terhadap ulum al-Qur’an. Hal ini penting dalam kajian tafsir khususnya pada tafsir dengan sumber bi al-ra’yi, mengingat betapa komprehensifnya ulasan yang disampaikan oleh ar-Razi dalam tafsir ini. Menjadi hal yang tidak bisa ditolerir jika produk tafsir dari masa ke masa tidak dikenal oleh para pegiat tafsir masa kini. Hal demikian tentu didasari oleh urgennya kedudukan tafsir yang terbilang klasik menjadi acuan pagi mufasir modern dalam menjelajahi setiap makna yang diinterpretasikan dari ayat-ayat-Nya. Demikianlah bahwa lahirnya studi tafsir mafatih al-Ghaib ini juga untuk mengisi ruang tersebut.
Leksiologi Bahasa Tinjauan Variasi Lafaz Dalam Hadis Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v3i2.215

Abstract

Al-Quran dan al-Hadits adalah pedoman muslim yang diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab, penuh dengan kaidah tata bahasa yang agung dan susunan ungkapan yang sangat indah sehingga ketika akan memahami maksudnya diperlukan penguasaan bahasa Arab. leksiologi kata dalam hadis sangat ditentukan oleh lafadz-lafadz basyīr, al-jinnah, nadzīr, al-du`a, Al-Munkar, tarbiyah, Al-Nahy, al-Khalifah, dan ta’lim. Kata basyīr dan beberapa derivasinya memiliki dua unsur makna kunci yaitu; (1) adanya proses menampakkan, memberitahukan, atau memberikan informasi, serta (2) sesuatu yang diinformasikan bersifat menggembirakan. Atau kalau kita mengambil pendapat Al-Thabary terdapat unsur ketiga yaitu (3) informasi yang menggembirakan tersebut sebelumnya tidak diketahui oleh penerima. Kata indzār lebih sering digunakan untuk mengartikulasikan pemberian peringatan atau informasi yang menakutkan, meskipun juga bisa berarti pemberian informasi secara mutlak. Atau dalam konteks beberapa ayat al-Qur’an bisa memiliki arti memberikan peringatan berupa pengajaran pesan-pesan agama Islam. Sedangkan kata Ta’lim secara umum hanya terbatas pada pengajaran dan pendidikan kognitif semata-mata. Hal ini memberikan pemahaman bahwa ta’lim hanya mengedepankan proses pengalihan ilmu pengetahuan dari pengajar (mu’alim) dan yang diajar (muta’alim).
Musyawarah Dalam Perspektif Al-Qur'an Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i2.224

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna-makna ayat Al- Qur’an terkait musyawarah, hal ini dilakukan mengingat konteks musyawarah merupakan satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat muslim, sebagaimana Nabi Saw. telah menerapkan konsep musyawarah ini untuk memutuskan masalah dengan tepat. Metode penulisan ini adalah studi kepustakaan (library research) yakni menelaah sumber-sumber normatif yang dapat dijadikan sebagai sajian informatif dalam konteks kehidupan manusia (umat Islam) secara luas. Dengan demikian, makna daripada ayat-ayat musyawarah dalam Al-Qur’an betul-betul dapat diinterpretasi secara tepat dengan tidak melupakan konteks historis dimana ayat-ayat musyawarah tersebut diturunkan, sehingga yang dihasilkan adalah konsep yang tidak saja interpretatif tetapi implementatif. Pada akhirnya konsep musyawarah sebagaimana Al-Qur’an ketengahkan ini menjadi konsep yang dapat diterapkan secara global.
Virus Corona Dalam Perspektif Sunnah Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i1.292

Abstract

Hadis menjelaskan tentang wabah dengan istilah thaa’uun. Istilah ini mencakup semua bentuk virus atau wabah yang dapat menular atau mewabah kepada setiap orang. Melalui kata thaa’uun, hadis-hadis Nabi Saw tentang virus corona dapat ditelusuri. Ini menunjukkan bahwa di masa Nabi dan sahabat telah terjadi kondisi yang serupa dengan kondisi yang menimpa hampir semua negara saat ini. Menurut hadis Nabi Saw, salah satu cara menghindari atau memutus mata rantai merebak atau semakin meluasnya wabah itu adalah lockdown atau isolasi diri, termasuk stay home. Keluar rumah dibolehkan jika ada kepentingan tertentu dan mendesak, itupun harus hati-hati, menggunakan masker, dan menjaga jarak dengan orang lain atau social distancing. Illat gugurnya kewajibah shalat jum’at dan shalat berjama’ah adalah berkumpul dalam satu tempat saat Covid-19 dapat menular dan menyebar, karena hal ini dapat menambah dan dianggap dapat memperluas penyebaran wabah Covid-19 tersebut. Dan jika hal ini terjadi terus menerus, maka korban akan terus bertambah dan mata rantai penyebaran Covid-19 sangat sulit untuk dihentikan. Karena itu, seluruh ibadah yang melibatkan banyak orang dan berkumpul dalam suatu tempat harus dihindari, termasuk shalat jum’at, shalat wajib, tarwih, dan ‘Id secara berjama’ah. Pelaksanaan Ibadah ini, sebaiknya dilaksanakan di rumah masing-masing sampai terhentinya penyebaran Covid-19.
ULUL ALBAB DALAM AL-QUR’AN Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i2.490

Abstract

Ulul albab dalam Al-Qur’an disebutkan pada banyak tempat, kehadirannya yang banyak itu tentu saja menyiratkan makna mendalam, sehingga dirasa penting melakukan penelitian ini. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode tafsir tematik, yakni menetapkan sebuah tema ulul albab sebagai poros dalam mengupas ayat-ayatNya. Tujuan penelitian ayat-ayat ulul albab ini adalah untuk mengetahui sikap dan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang ulul albab (cendikiawan muslim) menurut Al-Qur’an. Melalui pendekatan tematik ini, sikap dan karakteristik seorang ulul albab akan menjadi jelas. Selanjutnya, kesimpulan dari interpretasi ayat-ayat ulul albab adalah bagaimana pemahaman terhadap sikap dan karakteristik ulul albab, harus dimiliki oleh seorang cendikiawan muslim, agar betul-betul dapat menjadi ulul albab yang sesungguhnya.
KORELASI HASIL BELAJAR ILMU TAJWID DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MAHASISWA PRODI IAT IAI MUHAMMADIYAH SINJAI Siar Nimah; Firdaus; Amir Hamzah
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i1.491

Abstract

Pembelajaran ilmu tajwid penting dilakukan sebagai dasar mengukur kemampuan membaca Al-Qur’an. Idealnya, seorang yang mahir dalam ilmu tajwid, maka kemampuan membaca Al-Qur’annya pun baik, begitu sebaliknya. Penelitian ini mengambil populasi pada mahasiswa prodi IAT IAIM Sinjai dengan 38 sampel dari angkatan 2017, 2018, dan 2019. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan perspektif korelasional. Pengumpulan datanya dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang ada kemudian dianalisa dengan menggunakan alat bantu aplikasi SPSS 21. Hasilnya, terdapat korelasi yang signifikan antara variabel independen (pemahamn ilmu tajwid) dan variabel dependen (kemampuan membaca Al-Qur’an), dengan tingkat korelasi sedang atau cukup. Kesimpulan ini sesungguhnya memberikan alarm bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik selalu berbanding lurus dengan penguasaan keilmuan tajwid.
EKSISTENSI HADIS DALAM TAFSIR JAMI’ AL-BAYAN KARYA IBN JARIR AL-THABARY Firdaus Firdaus; Amir Hamzah
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AL MUBARAK
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i1.1057

Abstract

Tafsir Jami’ al-Bayan merupakan produk tafsir klasik yang ma’tsur. Ini ditandai dengan banyaknya hadis yang dijadikan sebagai sumber penafsiran. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menjadikan tafsir Jami’ al-Bayan karya al-Thabary sebagai sumber primer, sumber sekunder diambil dari buku-buku yang terkait dengan bahasan judul. Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis isi (content analysis) sebagai pisau analisa terhadap data yang dikumpulkan, sehingga didapatkan kesimpulan secara menyeluruh. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menemukan bahwa: 1) Al-Thabary menggunakan dua metode dalam meriwayatkan hadis, yakni metode al-sama’ dan al-ijazah dengan bukti simbol periwayatan حدثنا , حدثنى , حدثت, 2) Al-Thabary menulis secara lengkap sanad dan matan hadis, tetapi tidak menelusuri kualitas daripada hadis tersebut, 3) Hadis-hadis dengan makna yang sama diuraikan oleh al-Thabary secara lengkap.
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Megawati Megawati; Syamsir Syamsir; Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2021): Volume 01 Nomor 02 Maret 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.68 KB) | DOI: 10.47435/al-ilmi.v1i2.536

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1)Mengetahui aktivitas pengembangan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional guru di SDN 104 Kalaka, (2) Memahami peran kepala sekolah dalam pengembangan kompetensi guru di SDN 104 Kalaka. Jenis penelitian ini adalah naturalistik dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah serta guru di SDN 104 Kalaka dan objek penelitian ini adalah peran kepala sekolah dalam pengembangan kompetensi guru. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis deskriptif yang dilakukan dengan melibatkan empat tahapan, yaitu koleksi data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional guru, dilakukan melalui berbagai aktivitas. Adapun peran kepala sekolah dalam pengembangan kompetensi guru mencakup peran sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), inovator, dan motivator. Sebagai edukator (pendidik), menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pengembangan kurikulum dan proses belajar mengajar. Sebagai manajer, mengelola sumber daya guru dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kompetensinya. Sebagai administrator, senantiasa berorientasi pada pelaksanaan delapan standar pendidikan nasional dan mendorong guru untuk tertib administrasi. Sebagai supervisor, melakukan supervisi secara periodik dengan mendatangi setiap kelas maupun dengan bertanya langsung kepada setiap guru. Sebagai leader (pemimpin), senantiasa berusaha untuk menampilkan dirinya sebagai teladan dan mendorong guru untuk selalu disiplin dalam berbagai hal. Sebagai inovator, berusaha melakukan inovasi dengan mengharuskan guru menguasai sistem penilaian online dan aktif terlibat dalam KKG. Sebagai motivator, senantiasa memotivasi para guru untuk meningkatkan kapasitas diri.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK Sitti Hajrah; Fatmawati Fatmawati; Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Ilmi: Jurnal Riset Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2021): Volume 01 Nomor 02 Maret 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.168 KB) | DOI: 10.47435/al-ilmi.v1i2.538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pola asuh orang tua terhadap hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak di MTsN 4 Sinjai, (2) pengaruh kemandirian belajar siswa dan (3) pengaruh pola asuh orang tua dan kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif verifikatif. Populasi penelitian ini sebanyak 112 siswa kelas VIII di MTsN 4 Sinjai. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling sebanyak 55 siswa dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data; kuesioner, dokumentasi, observasi dan studi kepustakaan. Dalam penyusunan kuesioner penelitian digunakan teori dari Edwards (2006) untuk variabel pola asuh orang tua (X1) dengan 3 dimensi; pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Variabel kemandirian belajar (X2) menggunakan teori dari Haris Mujiman dengan 5 dimensi; motivasi, inisiatif, percaya diri, tanggung jawab, disiplin. Kemudian untuk variabel hasil belajar (Y) diperoleh dari dokumentasi data nilai ujian akhir mata pelajaran Akidah Akhlak semester II. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah regresi linear berganda.Hasil penelitian pada taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa: (1) pola asuh orang tua berpengaruh positif terhadap hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak di MTsN 4 Sinjai, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,386>1,671) dan nilai signifikansi sebesar 0,021< 0,05; (2) kemandirian belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,661>1,671) dan nilai signifikansi sebesar 0,001<0,05; dan (3) pola asuh orang tua dan kemandirian belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar, hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung > F tabel (11.209>3,16) dan nilai signifikansi 0,000<0,05.