Moch. Didik Nugraha
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN AKIBAT INFEKSI COVID-19: SCOPING REVIEW Moch. Didik Nugraha; Yanny Trisyani; Ristina Mirwanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i2.343

Abstract

COVID-19 memberikan dampak pada berbagai aspek khususnya kesehatan, hingga menyebabkan kematian.  Kasus terkonfirmasi positif dan kematian akibat COVID-19 cukup tinggi termasuk di Indonesia. Identifikasi faktor risiko kematian akibat penyakit ini menjadi penting untuk membuat keputusan yang tepat sehingga dapat mengendalikan dan meminimalkan kematian akibat pandemi ini. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menganalisis penyebab kematian akibat COVID-19. Penelitian ini dilakukan menggunakan scoping review. Pencarian dilakukan pada database online Proquest, SCOPUS, dan Science Direct dengan 3 kata kunci berikut "faktor risiko" dan "mortalitas" dan "COVID-19" kemudian disaring berdasarkan publikasi khusus pada tahun 2020, dalam bahasa Inggris, teks lengkap, dan jurnal pilihan berdasarkan judul dan abstrak. Terdapat beberapa faktor risiko kematian pada pasien terinfeksi COVID-19 diantaranya adalah faktor karakteristik (usia dan jenis kelamin), faktor penyakit kronis (komorbiditas), faktor gizi (obesitas) dan faktor hasil laboratorium darah. Faktor yang dapat dikendalikan oleh perawat adalah pengendalian faktor IMT (Indeks Masa Tubuh) memperhatikan kebutuhan nutrisi pasien. Faktor risiko kematian pada pasien COVID-19 tersebut perlu dikaji saat awal dalam penanganan pasien COVID-19, sehingga dapat dilakukan tindakan untuk meminimalisir risiko kematian akibat COVID-19
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT CRITICAL CARE (IGD DAN ICU) TENTANG COVID-19 DI RS KABUPATEN KUNINGAN Moch Didik Nugraha; Yanny Trisyanni Wahyuni; Ristina Mirwanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 13 No. 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v13i1.406

Abstract

COVID-19 menjadi pandemi global yang memicu kecemasan terutama pada perawat kritis (IGD dan ICU). Perawat IGD berisiko memiliki kecemasan karena menjadi lini pertama penanganan, sedangkan perawat ICU merawat pasien COVID yang berada di bawah ventilasi mekanis dan memerlukan prosedur invasif seperti suction yang meningkatkan risiko penularan COVID-19. Pengetahuan menjadi dasar perawat melakukan tindakan yang aman dan tepat bagi pasien dan perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan yang terjadi pada perawat kritis. Metode yang digunakan analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian adalah perawat di ruang ICU dan IGD di Rumah Sakit Kabupaten Kuningan Sebanyak 103 perawat yang diambil secara total sampling. Kuesioner tentang pengetahuan COVID-19 dan Hamilton Anxiety Rating Scale menjadi instrumen dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan somer’s d gamma. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar pengetahuan perawat tentang COVID-19 dalam kategori baik sebanyak 97 orang (94,2%) dengan catatan perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang etiologi dan proses transmisi COVID-19, dan memiliki tingkat kecemasan pada kategori tidak ada kecemasan yaitu sebanyak 78 orang (75,7%). Hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value 0,026 dan nilai r = -0,665. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan yang dialami oleh perawat kritis yang ada di Rumah Sakit Kabupaten Kuningan. Perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang COVID-19 guna memiliki mekanisme koping adaptif selama pandemi.
PENGARUH SELF HYPNOSIS TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA REMATIK Awaludin Jahid Abdillah; Didik Nugraha
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v6i1.136

Abstract

Penyakit rematik merupakan suatu istilah terhadap sekelompok penyakit (gabungan untuk lebih dari seratus penyakit) dengan manifestasi klinis berupa nyeri menahun pada sistem muskuloskeletal, kekakuan sendi, serta pembengkakan jaringan sekitar sendi dan tendon. Meskipun kelainan terutama terjadi pada sendi, tetapi penyakit rematik dapat pula mengenai jaringan ekstra artikuler. Manajemen Nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri. Tujuan penelitan untuk mengetahui pengaruh self hypnosis terhadap perubahan intensitas nyeri pada penderita rematik di Desa Kertawinangun Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Tahun 2015. Jenis penelitian adalah penelitian Quasi Experiment dengan rancangan One Group Pre-test Post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita rematik di Desa Kertawinangun Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Tahun 2015 berjumlah 26 orang dan pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yaitu 26 orang. Pengambilan data penelitian menggunakan lembar observasi. Nyeri diukur dengan menggunakan Verbal Descriptor Scales (VDS). Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Uji normalitas data menggunakan Saphiro Wilk. Hasil penelitian ini berdasarkan analisa statistik uji dengan wilcoxon signed rank test menunjukan bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri pada responden sebelum diberikan penyuluhan rerata 3,50 dan sesudah penyuluhan rerata 2,27 dengan nilai z (-4,137) serta nilai probabilitas (p =0,000). Hasilnya ada pengaruh signifikan self hypnosis terhadap perubahan intensitas nyeri pada penderita rematik di Blok Manis Desa Kertawinangun Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan.Kata kunci           :     Self Hypnosis, Intensitas Nyeri, Penderita Rematik. ABSTRACTReumatism is a term for diseases (combination for more than 100 diseases) with clinical manifestations such as chronic pain on musculoskeletal system, joints stiffness, also tissue swelling around jounts and tendons. Although the main abnormality happens on joins, but reumatism also can afflicts extra-articular tissue. Proper Pain Management is needed to handle pain respons. The purpose of this research is to know the influence of self hypnosis to the changes of rheumatism patients pain intensity at Kertawinangun village area UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Tahun 2015.  The type of this research is Quasi Experiment research with One Group Pre-Test Post-Test plan. Populations in this research are rheumatism patients at Kertawinangun village area UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, amounts 26 patients and sampling using total sampling method which are 26 patients. Research data collection uses observation sheets.  Pain is measured by using Verbal Descriptor Scales (VDS). We use univariat and bivariat data analysis. For normality test, we use Saphiro Wilk. The results of this study based on statistical analysis of test with Wilcoxon signed rank test showed that there were differences in pain intensity on the respondent before the given extension after extension mean 3.50 and 2.27 with a mean value of z (-4.137) and the probability value (p = 0.000). The result is no significant effect of self hypnosis to the changes of rheumatism patients pain intensity at Kertawinangun village area UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan.Key words: Self Hypnosis, Pain Intensity, Rheumatism Patients.
PENGARUH PENDELEGASIAN KEPALA RUANGAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSU KUNINGAN Moch. Didik Nugraha; Aditiya Puspanegara; Nur Prihatinni; Nur Wulan
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 01 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i01.598

Abstract

Pendelegasian kepala ruangan diartikan sebagai unsur penting untuk menentukan kelancaran suatu pelayanan di Rumah Sakit. Kepuasan kerja berkaitan dengan sikap perawat dalam menilai kemampuan yang tercapai. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tentang pengaruh pendelegasian kepala ruangan terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Kuningan. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasinya sebanyak 38 orang perawat pelaksana. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Teknik total sampling dengan besar sampel 38 instrumen yang digunakan adalah kuisoner dengan cara pengisian kuisoner secara mandiri. pengumpulan data menggunakan pengukuran dan kuisoner. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji rank spearman dengan derajat kemaknaan α = 0,05. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa pendelegasian kepala ruangan dengan kategori baik sebanyak 25 (65,8%) dan kepuasan kerja dengan kategori kepuasan tinggi sebanyak 19 (50,0%). Hasil analisis bivariat dengan korelasi rank spearman didapatkan nilai p = 0.002 (p˂0,05) juga didapatkan hasil korelasi dengan nilai 0.484 yang memiliki kekuatan sedang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendelegasian kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Kuningan. Saran: Jika terdapat permasalahan yang dialami oleh perawat maka sebaiknya langsung dikomunikasikan dengan baik, baik dengan dengan kepala ruangan atau dengan pihak yang berkaitan, sehingga kepuasan kerja perawat pelaksana dapat dirasakan dan dapat tercapai dengan mempertahankan lingkungan kerja yang harmonis.
SENAM HIPERTENSI UNTUK PENDERITA HIPERTENSI Mutia Agustiani Moonti; Nining Rusmianingsih; Aditiya Puspanegara; Merissa Laora Heryanto; Moch Didik Nugraha
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i01.529

Abstract

Penyakit hipertensi yang dialami oleh masyarakat tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga memerlukan banyak upaya yang perlu dilakukan, diantaranya adalah perubahan gaya hidup, pengembangan pendidikan dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi serta memaksimalkan berbagai cara untuk mengontrol tekanan darah supaya tidak terjadi komplikasi. Salah satu usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan terjadinya lonjakan penyakit hipertensi yaitu bisa dilakukan dengan cara olahraga seperti senam anti hipertensi. Melakukan kegiatan senam sangat berguna bagi penatalaksanaan hipertensi sehingga permeabilitas membrane meningkat pada otot yang berkontraksi, akibatnya saat senam dilakukan secara teratur maka dapat memperbaiki pengaturan tekanan darah. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan dapat menurunkan kejadian hipertensi serta peningkatan pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan intervensi langsung dalam penanggulangan hipertensi yang berjalan dengan lancar dan kondusif. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menghitung pre dan post senam hipertensi. Hasil uji paired sampel t-test didapatkan þ= 0,000 < α=0,05 sehingga H0 ditolak H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum senam hipertensi lansia 151.86 mmHg, diastolik 95,04 mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah senam hipertensi lansia 91,20  mmHg, diastolik 91,18  mmHg. Kesimpulan pengabdian masyarakat ini yaitu senam hipertensi lansia berpengaruh terhadap tekanan darah lansia hipertensi.
TERAPI KOGNITIF TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI Mutia Agustiani Moonti; Moch. Didik Nugraha; Merissa Laora Heryanto; Ronny Firmansyah Suhada; Aditiya Puspanegara
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i02.663

Abstract

Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap proses penanganan masalah hipertensi, terkadang seseorang mengalami kecemasan karena berbagai penyakit yang di derita tidak kunjung sembuh bahkan semakin memburuk, hal ini membuat harapan untuk sembuh menjadi sangat tipis, menjadikan penderita merasa cemas. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat yakni memberikan dampak baik terhadap penurunan penyakit hipertensi dalam terapi psikologis yang diberikan langsung terhadap penderita. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menghitung pre dan post tekanan darah dengan hasil uji paired t-test nilai p didapatkan p-value 0,000 < α=0,05 yang berarti ada pengaruh. Rata-rata tingkat kecemasan sebelum diberikan intervensi adalah 14,40 (kecemasan berat) dan sesudah diberikan intervensi 10,05 (kecemasan sedang). Kesimpulan pengabdian masyarakat adalah dapat diaplikasikan oleh penderita sebagai alternatif relaksasi dengan terapi kognitif selama 2 hari dengan waktu 15-20 menit perhari untuk menurunkan tingkat kecemasan yang terjadi pada penderita hipertensi.
KORELASI TINGKAT STRES DAN POLA TIDUR DENGAN KEBUGARAN TUBUH MAHASISWA TINGKAT AKHIR DI STIKES KUNINGAN Mutia Agustiani Moonti; Merissa Laora Heryanto; Moch. Didik Nugraha
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 3 No 02 (2023): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v3i02.741

Abstract

Pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi gangguan tidur paling sering terjadi karena tingkat stres yang tinggi bisa memicu menurunnya kesehatan. selain stres, pola tidur yang buruk juga dapat mempengaruhi kebugaran tubuh seseorang. Laporan Riskesdas (2018) angka kejadian gangguan emosional (stres) pada kelompok usia ≥ 15 tahun sekitar 8,9%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres dan pola tidur dengan kebugaran tubuh mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan kampus 1 di STIKes Kuningan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cros sectional. Populasi sebanyak 178 mahasiswa, dengan teknik simple random sampling, sampel berjumlah 123 responden. Analisa data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukan hampir sebagian besar responden (46,3) mengalami kategori stres sedang, sebagian besar responden (75,6%) mengalami pola tidur yang buruk dan sebagian responden (74,0%) memiliki kebugaran tubuh yang tidak bugar. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000. Terdapat hubungan antara stres dan pola tidur dengan kebugaran tubuh mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan kampus 1 di STIKes Kuningan. Diharapkan mahasiswa dapat mengontrol stres dan pola tidur, sehingga mahasiswa dapat memiliki kebugaran tubuh yang bugar.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP PENANGANAN KONFLIK YANG DIALAMI PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSAAN ASUHAN DI RUANG RAWAT INAP RSU KMC KUNINGAN Aditiya Puspanegara; Moch. Didik Nugraha; Merissa Laora Heryanto; Mutia Agustiani Moonti; Lina Nurul Inayah
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 3 No 02 (2023): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v3i02.754

Abstract

Konflik intrapersonal dan interpersonal jika tidak segera ditangani akan menjadi konflik intrakelompok. Manajemen konflik berkaitan dengan peran pengelola ruangan dalam menangani konflik. Tujuan dalam penelitian ini mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap penanganan konflik yang dialami perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan di ruang rawat inap RSU KMC Kuningan. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang  perawat pelaksana. Analisis data yang digunakan korelasi Rank Spearman. Analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar responden berpendapat tipe gaya kepemimpinan kepala ruangan adalah demokratis sebanyak 30 responden (78,9%) dan memiliki penanganan konflik baik sebanyak 25 responden (65,8%). Analisis bivariat dengan nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,010 , yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap penanganan konflik yang dialami perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan di ruang rawat inap RSU KMC Kuningan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan demokratis, penanganan konflik yang dialami perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan baik. Dengan penelitian ini disarankan kepala ruangan meningkatkan gaya kepemimpinan demokratis yang sesuai dengan prosedur pelayanan dan penanganan konflik yang baik agar dapat tercipta lingkungan yang nyaman bagi karyawannya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN CARING DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSU X Moch. Didik Nugraha; Aditiya Puspanegara; Vina Fuji Lastari; Linda Sintia
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 3 No 02 (2023): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v3i02.755

Abstract

Pemberian layanan keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang profesional karena merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pemberian pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pelaksanaan pemberian layanan keperawatan sendiri perawat diharuskan untuk menerapkan perilaku caring yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan caring dengan perilaku caring perawat pelaksana di Ruang Rawat inap RSU X. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU X sebanyak 38 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan kemudian di analisis menggunakan uji rank spearman . Analisis univariat ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan caring cukup sebanyak 32 orang (84.2%) dan memiliki perilaku caring baik sebanyak 34 orang (89.5%). Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan caring dengan perilaku caring (p-value sebesar 0.374 dan r= 0.149). Hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan caring dengan perilaku caring perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RSU X. Disarankan untuk perawat pelaksana agar lebih aktif dan berinisiatif untuk mendapatkan wawasan baru tentang perkembangan ilmu keperawatan khususnya tentang caring.
PENGARUH PENERAPAN STANDARD NURSING LANGUAGE BERBASIS SDKI, SLKI, SIKI TERHADAP KUALITAS PENGISIAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN Aria Pranatha; Moch. Didik Nugraha
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.711

Abstract

Latar Belakang: Standar praktik keperawatan profesional merupakan pedoman bagi perawat  di  Indonesia  dalam  melaksanakan  asuhan  keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses  keperawatan. Keberagaman dalam penegakan diagnosis keperawatan yang digunakan di rumah sakit dan belum adanya standarisasi menjadi sebuah permasalahan yang klasik di pelayanan keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada klien  Metode: Quasi experiment dengan desain non equivalent pretest-postest without control group. Desain ini bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya hubungan sebab akibat yang muncul setelah diberikan perlakuan pada suatu variable. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Juanda Kuningan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.  Berdasarkan uji normalitas data terdistribusi secara normal, maka analisis yang digunakan uji t test berpasangan. Hasil: Hasil uji statistic dengan menggunakan uji t test diperoleh p value = 0,020 < p (0,05) artinya terdapat perbedaan rerata kualitas pengisisan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan sebelum dan sesudah penerapan Standard Nursing Language Berbasis Berbasis SDKI, SLKI dan SIKI di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan. Kesimpulan:  Hasil uji statistic dengan menggunakan uji t test diperoleh p value = 0,020 < p (0,05) artinya terdapat pengaruh terhadap kualitas pengisisan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan setelah dilakukan intervensi berupa penerapan Standard Nursing Language Berbasis Berbasis SDKI, SLKI dan SIKI. Saran: : Untuk terwujudnya pengisian dokumentasi asuhan keperawtaan berbasis SDKI, SLKI dan SIKI secara berkualitas maka diperlukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pengisian dokumentasi tersebut. Begitupula dibuat panduan atau pedoman standar asuhan keperawatan sehingga memberikan kemudahan bagi perawat dalam penulisan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh PPNI.