Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

GAMBARAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SAAT PROSES RUJUKAN DARI TINGKAT PRIMER KE TINGKAT SEKUNDER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMEDANG wulandari, atikah putri; Susanti, Ari indra; Mandiri, Ariyati
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.826 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i2.11230

Abstract

Sebanyak 85% ibu hamil atau bersalin mengalami proses normal dan 15 % mengalami komplikasi. Jika ibu bersalin mengalami komplikasi dan tidak segera ditangani akan berdampak terhadap Angka Kematian Ibu (AKI). Penyebab tidak langsung salah satunya 4 Terlambat telah menyumbangkan AKI cukup besar. Salah satu dari 4T tersebut adalah terlambat mengambil keputusan setuju merujuk. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengambilan keputusan saat proses rujukan dari tingkat primer ke tingkat sekunder di RSUD Sumedang. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Data diambil dari kuesioner yang dibagikan pada 90 ibu yang dirujuk dari tingkat primer ke tingkat sekunder di RSUD Sumedang pada bulan September-Desember 2015. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pengambilan keputusan yang dipegang oleh keluarga cenderung mengambil keputusan dengan lambat sebesar 16,1 % dan mengalami keterlambatan merujuk sebanyak 17,2%. Pengambilan keputusan diambil dengan cepat baik penyulit dari ibu sebanyak 57,6%  maupun janin sebanyak 42,4%. Kesimpulan penelitian ini adalah pengambilan keputusan lebih banyak oleh suami, namun pengambilan keputusan oleh keluarga lebih lambat dan mengakibatkan keterlambatan merujuk. Kemudian, pengambilan keputusan pun lebih cepat baik dari penyulit ibu maupun janinKata Kunci : keterlambatan merujuk, merujuk, pengambilan keputusan, penyulit
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG BAHAYA PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI DESA KALISARI DAN DESA KALIJAYA KABUPATEN KARAWANG Dilla, Vera Fauziah; Wijaya, Merry; Mandiri, Ariyati; Susanti, Ari Indra; Elba, Fardila
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.767

Abstract

ABSTRAKPengetahuan remaja tentang seks pranikah masih kurang karena sumber informasi yang didapatkan tidak benar, tepat, dan terpercaya sehingga akan mempengaruhi pemahaman menjadi menyimpang. Pengetahuan remaja yang minim akan berpegaruh terhadap perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual pranikah berisiko terjadi kehamilan di luar nikah, aborsi, dan dapat meningkatkan kasus kekerasan dan perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang bahaya perilaku seksual pranikah di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018 dengan populasi dua desa sebayak 403 orang. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 remaja putri di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Cara pengolahan dan analisis data menggunakan spss versi 15. Hasil penelitian pada kuesioner pengetahuan menunjukkan 47,8% berpengetahuan cukup. Simpulan penelitian ini adalah masih terdapat remaja yang berpengetahuan cukup tentang bahaya perilaku seksual pranikah.Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Seksual Pranikah, Remaja PutriABSTRACTAdolescent girls' knowledge about premarital sex is still lacking due to the incorrect, inaccurate, and untrustworthy source of information obtained, which affects their understanding to be distorted. Lack of adolescent girls' knowledge will affect the premarital sexual behavior. Premarital sexual behavior presents risks of an extramarital pregnancy, abortion, and can increase cases of violence and divorce. This study aimed to determine the adolescent girls' knowledge about the dangers of premarital sexual behavior in Kalisari and Kalijaya Villages, Karawang District. The research method used was descriptive research with cross-sectional approach and the sampling used purposive sampling technique. This study was conducted in July 2018 with a population of two villages consisting of 403 people. The sample size in this study was 80 adolescent girls in Kalisari and Kalijaya Villages. Instrument of this study used a questionnaire. Furthermore, data processing and analyzing used SPSS version 15. The results of the study from questionnaire on knowledge showed that 47.8% were knowledgeable enough. The conclusion of this study is that there are still adolescent girls who have sufficient knowledge about the dangers of premarital sexual behavior.Keywords: knowledge, premarital sexual behavior, adolescent girls
Relationship between Nutrition Intake and Hemoglobin Levels in Toddlers Aged 12-24 Months Triastika Ayu Nurjannah; Fardila Elba; Sefita Aryuti Nirmala; Ariyati Mandiri; Merry Wijaya
Althea Medical Journal Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/amj.v8n1.2115

Abstract

Background: The toddler period is a crucial life period and needs special attention. Toddlers need to have a proper amount and good quality of nutrition from daily food to prevent anemia. This study aimed to explore the relationship between nutritional intake and Hb level in toddlers aged 12-24 months in Sumedang District, West Java, IndonesiaMethods: This was a cross-sectional quantitative conducted in August-November 2019 on 96 toddlers aged 12-24 months. Toddlers were recruited using proportioned simple random sampling method. The mothers of these toddlers were asked to complete a food record for three consecutive days for their toddlers. Data were then processed using the Nutrisurvey application while the hemoglobin (Hb) level was measured using a Digital Hb tool. All data were analyzed using a Pearson Correlation Test.Results: Most mothers of these toddlers graduated from senior high school (45.8%) and were housewives (78.1%). The iron requirement was met 61 toddlers (63.5%). Most toddlers were not anemic (56.3%) with a mean Hb of 10.99 gr/dl. A relationship was established between iron intake and Hb level (p=0.000).Conclusion: Low iron intake is associated with Hb level in toddlers aged 12-24 months in Sumedang District, West Java Province, Indonesia. A nutrition program needs to be well set-up for toddlers in this area.
CADRES OF THE INTEGRATED HEALTH POST FOR ELDERLY AND THEIR SATISFACTION: HERZBERG THEORY APPROACH Nabila Ramadhania; Sharon Gondodiputro; Merry Wijaya; Didah Didah; Ariyati Mandiri
Sosiohumaniora Vol 22, No 3 (2020): SOSIOHUMANIORA, NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v22i3.27259

Abstract

Integrated health post (posbindu) is a place for the elderly to obtain various health services to improve their quality of life.  The satisfaction of the health care volunteers (cadres) has an important role in the success of the posbindu. The higher the cadre’s satisfaction, the higher the performance in managing the posbindu. According to Herzberg, two factors that contributed to the work satisfaction, namely motivator factor and hygiene factor. Identifying these factors is important, so that cadres can remain active and satisfy in doing their work in the posbindu. The purpose of this study was to explore the components of cadres’ satisfaction in providing health services in the posbindu based on Herzberg’s factors A qualitative phenomenological study was conducted on 12 active and 6 inactive cadres in 16 posbindu, Bandung City, West Java, Indonesia. A purposive sampling was performed to select the posbindu and the cadres. Data collection was carried out by an in-depth interview to explore the work satisfaction factors based on the concept of the Herzberg theory. Triangulation was based on the result of active and inactive cadres interviews, as well as observation of the activities during the posbindu. This study discovered practicing religious teachings and social relations as two new components that can influence satisfaction in the workplace.
Pola Kunjungan Posyandu Selama 5 Tahun Terakhir Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatinangor Kabupaten Sumedang Faza Ayu Nurfauziyya; Ardini Saptaningsih Raksanagara; Fardila Elba; Ari Indra Susanti; Ariyati Mandiri
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 5, No 4 (2020): Volume 5 Nomor 4 Juni 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v5i4.31287

Abstract

 Posyandu menjadi fokus utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.Berdasarkan data Riskesdas (2013) sebanyak 55,4%  balita di Indonesia tidak melakukan penimbangan teratur di posyandu. Oleh karena itu, kunjungan masyarakat ke posyandu merupakan salah satu betuk partisipasi aktif masyarakat dalam posyandu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran distribusi atau frekuensi pola kunjungan posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Jatinangor.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun 2013 s.d 2017 yang diambil dari daftar hadir kunjungan 91 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling menggunakan pengumpulan data kunjungan  posyandu. Analisis data menggunakan univariate yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan trend secara fluktuatif pada pola kunjungan posyandu pada tahun 2013 s.d 2017 di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan kunjungan posyandu di Desa Sayang mencapai 81,6% pada tahun 2017 dan rata- rata kunjungan posyandu selama 5 tahun terakhir yang paling tinggi di Desa Cileles 78,5%. Sedangkan kunjungan ibu hamil di posyandu mencakup rata-rata 88,6% dan kunjungan bayi balita di posyandu mencakup rata-rata 71,6%. Secara keseluruhan angka cakupan kunjungan posyandu hingga tahun 2017 mencapai angka 81,3%. Simpulan pada penelitian ini terdapat peningkatan pola kunjungan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Hal tersebut, menujukkan partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap posyandu. Kata Kunci: Pola Kunjungan Posyandumenjadi fokus utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.Berdasarkan data Riskesdas (2013) sebanyak 55,4%  balita di Indonesia tidak melakukan penimbangan teratur di posyandu. Oleh karena itu, kunjungan masyarakat ke posyandu merupakan salah satu betuk partisipasi aktif masyarakat dalam posyandu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran distribusi atau frekuensi pola kunjungan posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Jatinangor.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun 2013 s.d 2017 yang diambil dari daftar hadir kunjungan 91 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling menggunakan pengumpulan data kunjungan  posyandu. Analisis data menggunakan univariate yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan trend secara fluktuatif pada pola kunjungan posyandu pada tahun 2013 s.d 2017 di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan kunjungan posyandu di Desa Sayang mencapai 81,6% pada tahun 2017 dan rata- rata kunjungan posyandu selama 5 tahun terakhir yang paling tinggi di Desa Cileles 78,5%. Sedangkan kunjungan ibu hamil di posyandu mencakup rata-rata 88,6% dan kunjungan bayi balita di posyandu mencakup rata-rata 71,6%. Secara keseluruhan angka cakupan kunjungan posyandu hingga tahun 2017 mencapai angka 81,3%. Simpulan pada penelitian ini terdapat peningkatan pola kunjungan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jatinangor. Hal tersebut, menujukkan partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap posyandu. Kata Kunci: Pola Kunjungan
GAMBARAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SAAT PROSES RUJUKAN DARI TINGKAT PRIMER KE TINGKAT SEKUNDER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMEDANG atikah putri wulandari; Ari indra Susanti; Ariyati Mandiri
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.826 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i2.11230

Abstract

Sebanyak 85% ibu hamil atau bersalin mengalami proses normal dan 15 % mengalami komplikasi. Jika ibu bersalin mengalami komplikasi dan tidak segera ditangani akan berdampak terhadap Angka Kematian Ibu (AKI). Penyebab tidak langsung salah satunya 4 Terlambat telah menyumbangkan AKI cukup besar. Salah satu dari 4T tersebut adalah terlambat mengambil keputusan setuju merujuk. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengambilan keputusan saat proses rujukan dari tingkat primer ke tingkat sekunder di RSUD Sumedang. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Data diambil dari kuesioner yang dibagikan pada 90 ibu yang dirujuk dari tingkat primer ke tingkat sekunder di RSUD Sumedang pada bulan September-Desember 2015. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pengambilan keputusan yang dipegang oleh keluarga cenderung mengambil keputusan dengan lambat sebesar 16,1 % dan mengalami keterlambatan merujuk sebanyak 17,2%. Pengambilan keputusan diambil dengan cepat baik penyulit dari ibu sebanyak 57,6%  maupun janin sebanyak 42,4%. Kesimpulan penelitian ini adalah pengambilan keputusan lebih banyak oleh suami, namun pengambilan keputusan oleh keluarga lebih lambat dan mengakibatkan keterlambatan merujuk. Kemudian, pengambilan keputusan pun lebih cepat baik dari penyulit ibu maupun janinKata Kunci : keterlambatan merujuk, merujuk, pengambilan keputusan, penyulit
Impact of Integrated Reproductive Health Module Implementation on Junior High School Student Behavior Changes Dini Saraswati Handayani; Ariyati Mandiri; Irna Kurnia Aprillani
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.483 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i3.3202

Abstract

Socio-cultural changes, low understanding of religion, development of information technology, and limitation of appropriate information sources, causes sexual and reproductive behavior problems in adolescents. The solutions are through the application of an integrated reproductive health module as a teaching guide for teachers by using student center learning approach. The objectives of this study are to analyze the implementation effect of an integrated reproductive health module on changes in student behavior. This study using a quasi-experimental pretest-posttest design with control groups, which conducted from March to May 2017. The subject in this research is the students of class VII in 5 (five) Bandung city areas by inclusion and exclusion criteria. A total of 36 students from the five junior secondary schools as the research group received an integrated learning module, while 38 students from different classes in the same school as the control group using the reproductive health module based on the 2013 Curriculum. The data collection used questionnaires to assess behavior based on self-assessment, friends, and parents. The results of this study indicate that the interpersonal communication behavior increased by 5.74%, reproductive health behavior increased by 18.65%, and sexual behavior increased by 9.07%, with a significant difference compared to students who received the 2013 Curriculum (p<0.001). In conclusion, the implementation of the integrated reproductive health module had affected the student behavior change in maintaining reproductive health, sexual, and interpersonal communication. PENGARUH PENERAPAN MODUL PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI TERINTEGRASI TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMAPerubahan sosial budaya, pemahaman agama yang rendah, perkembangan teknologi informasi, dan keterbatasan sumber informasi yang tepat menyebabkan permasalahan perilaku seksual dan kesehatan reproduksi pada remaja. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan modul kesehatan reproduksi terintegrasi sebagai pedoman mengajar bagi guru dengan menggunakan pendekatan student center learning. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh implementasi modul pembelajaran kesehatan reproduksi terintegrasi terhadap perubahan perilaku siswa. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental pretest-posttest design with control groups yang dilakukan dari bulan Maret hingga Mei 2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII di 5 (lima) wilayah Kota Bandung dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sebanyak 36 siswa dari lima sekolah menengah pertama sebagai kelompok perlakuan mendapatkan modul kesehatan reproduksi terintegrasi dan 38 siswa dari kelas yang berbeda di sekolah yang sama sebagai kelompok kontrol menggunakan materi kesehatan reproduksi berdasar atas Kurikulum 2013. Pengumpulan data menggunakan kuesioner penilaian perilaku oleh diri sendiri, teman, dan orangtua. Hasil menunjukkan bahwa perilaku komunikasi interpersonal siswa meningkat 5,74%, perilaku menjaga kesehatan reproduksi meningkat 18,65%, dan perilaku seksual sehat siswa meningkat 9,07% dengan perbedaan yang signifikan dibanding dengan siswa yang mendapatkan Kurikulum 2013 (p<0,001). Simpulan, penerapan modul pembelajaran kesehatan reproduksi terintegrasi berpengaruh terhadap perubahan perilaku kesehatan reproduksi siswa.
Effectiveness of Cadres Training in Improving Maternal and Neonatal Health in Soreang Subdistrict Merry Wijaya; Fardila Elba; Ariyati Mandiri; Wenny Friska; Balkis Fitriani Faozi; Dany Hilmanto
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.537 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i3.3986

Abstract

The high maternal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR) are indicators of low health quality in society. Most maternal and neonatal mortality cases prevented through early detection and quick and accurate responses. Other factors that contribute to maternal and neonatal mortality are the quality of health care, the uneven distribution of health workers, and the inadequate health-supporting facilities. The government’s efforts in improving fair health workers distribution and quality of healthcare services by involving integrated health service post (pos pelayanan terpadu/posyandu) cadres, as the front-liners of health care programs (especially concerning maternal and neonatal health), should be able to provide better healthcare services to the people. Hence, cadres training is crucial for improving the cadres’ knowledge and skills in healthcare services. This study aims to analyze the effect of cadres training implementation on the development of cadres’ knowledge and skills in giving maternal and neonatal (infant) health counseling. This study used a quasi-experimental pretest-posttest design conducted from July to November 2017. The sample consists of 32 active cadres from 12 villages in Soreang sub-district who satisfy the inclusion criteria. Data is collected through questionnaires to measure knowledge improvement and checklists to measure cadres’ skills development. The findings show that cadres training implementation can improve cadres’ knowledge and skills in maternal and neonatal (infant) health counseling. EFEKTIVITAS PELATIHAN KADER DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KECAMATAN SOREANGAngka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi menjadi indikator status kesehatan masyarakat yang rendah. Sebagian besar kasus kematian ibu dan bayi dapat dicegah melalui deteksi dini dan penanganan yang cepat dan tepat. Faktor lain yang memengaruhi kematian ibu dan bayi adalah kualitas pelayanan kesehatan, distribusi tenaga kesehatan belum merata, dan sarana pendukung pelayanan kesehatan yang belum memadai. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pemerataan tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan dengan melibatkan kader pos pelayanan terpadu (posyandu) sebagai ujung tombak program kesehatan, khususnya ibu dan anak, seyogianya mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelatihan kader untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kesehatan mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh implementasi pelatihan kader terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pretest-posttest yang dilakukan dari Juli hingga November 2017. Sampel penelitian adalah 32 kader aktif dari 12 desa di Kecamatan Soreang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menilai perubahan pengetahuan dan daftar tilik untuk mengukur perubahan keterampilan kader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pelatihan kader mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan penyuluhan kesehatan ibu dan anak.
Relationship Between Parents Parenting With Teenage Premarital Sexual Behavior Santika Nurjanah; Ariyati Mandiri; Didah Didah; Neneng Martini; Dini Saraswati Handayani
Journal of Nursing Care Vol 4, No 2 (2021): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v4i2.29748

Abstract

Adolescence is a period of transition and development in sexuality. The development of adolescent sexuality can be seen from adolescent sexual behavior. Through an interview, adolescents who are given authoritative and authoritarian [arenting have a low risk of sexual behavior because their parents restrict their children from doing everything. The purpose of study was to determine the relationship between parenting style and premartial sexual behavior among adolescents in cisempur. The Sampling technique used simple random sampling with 86 teenage respondents and parents as respondents. Data collection using questionnaires. The results of the research on the parenting pattern of all respondents obtained as many as 93%, as many as authoritative 2.3%, as many as Authoritarian and as much as 4.7% Permissive. The results of the study on premarital sexual behavior were 64% low risk and 36% not at risk with the results of the correlation test value > 0.05, thus most parents have authoritative parenting, most adolescents have low risk in premarital sexual behavior The conclusion of the study there is no relationship between parenting patterns and premarital sexual behavior in adolescents. Suggestions related to the results need further research to determine other factors of adolescents engaging in premarital sexual behavior.Keywords: adolescents, parenting, premarital sexual behavior
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG BAHAYA PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI DESA KALISARI DAN DESA KALIJAYA KABUPATEN KARAWANG Vera Fauziah Dilla; Merry Wijaya; Ariyati Mandiri; Ari Indra Susanti; Fardila Elba
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.767

Abstract

ABSTRAKPengetahuan remaja tentang seks pranikah masih kurang karena sumber informasi yang didapatkan tidak benar, tepat, dan terpercaya sehingga akan mempengaruhi pemahaman menjadi menyimpang. Pengetahuan remaja yang minim akan berpegaruh terhadap perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual pranikah berisiko terjadi kehamilan di luar nikah, aborsi, dan dapat meningkatkan kasus kekerasan dan perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang bahaya perilaku seksual pranikah di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018 dengan populasi dua desa sebayak 403 orang. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 remaja putri di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Cara pengolahan dan analisis data menggunakan spss versi 15. Hasil penelitian pada kuesioner pengetahuan menunjukkan 47,8% berpengetahuan cukup. Simpulan penelitian ini adalah masih terdapat remaja yang berpengetahuan cukup tentang bahaya perilaku seksual pranikah.Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Seksual Pranikah, Remaja PutriABSTRACTAdolescent girls' knowledge about premarital sex is still lacking due to the incorrect, inaccurate, and untrustworthy source of information obtained, which affects their understanding to be distorted. Lack of adolescent girls' knowledge will affect the premarital sexual behavior. Premarital sexual behavior presents risks of an extramarital pregnancy, abortion, and can increase cases of violence and divorce. This study aimed to determine the adolescent girls' knowledge about the dangers of premarital sexual behavior in Kalisari and Kalijaya Villages, Karawang District. The research method used was descriptive research with cross-sectional approach and the sampling used purposive sampling technique. This study was conducted in July 2018 with a population of two villages consisting of 403 people. The sample size in this study was 80 adolescent girls in Kalisari and Kalijaya Villages. Instrument of this study used a questionnaire. Furthermore, data processing and analyzing used SPSS version 15. The results of the study from questionnaire on knowledge showed that 47.8% were knowledgeable enough. The conclusion of this study is that there are still adolescent girls who have sufficient knowledge about the dangers of premarital sexual behavior.Keywords: knowledge, premarital sexual behavior, adolescent girls