Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STUDY ETHNOMATEMATICS: PENGUNGKAPAN KONSEP MATEMATIKA DAN KARAKTER SISWA PADA PERMAINAN KELERENG MASYARAKAT SUKU DAWAN Son, Aloisius L
Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang Vol 1, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mendeskripsikan keterkaitan antara matematika dengan budaya masyarakat suku dawan. Masyarakat suku dawan menganggap bahwa matematika adalah ilmu asbtrak yang sama sekali berbeda sifatnya dengan dunia nyata. Study ethnomatematics diperlukan untuk mengetahui konsep matematika dan karakter siswa yang terbentuk dari permainan kelereng suku dawan di kampong Oeolo, Dawan-Timor. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan pembuatan catatan lapangan. Hasil temuan ini mengungkap beberapa konsep matematika yaitu konsep bilangan asli, konsep bilangan cacah, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif, konsep urutan bilangan, konsep harga mutlak, jarak antara dua titik, perbandingan jarak dua obyek ke suatu titik, dan konsep persegi panjang. Sedangkan karakter siswa yang dikembangkan adalah mengatur emosi, melatih kemampuan motorik, kemampuan berfikir, kemampuan berkompetensi, kemampuan sosial, dan bersikap jujur.Kata kunci: ethnomatematics, permainan kelereng, masyarakat suku dawan. ABSTRACTThis research describes the mutual relationship between mathematics and Dawan culture. Dawan tribes think that mathematics is abstract that has completely different nature with reality. A study of ethnomatematics is needed to explore the mathematical concepts and character of students constructed from marbles games of Oeolo village in Dawan-Timor. Data was collected through observation, interviews, documentation, and field notes. These findings reveal some of the mathematical concepts such as the concept of natural numbers, the concept of counting, summing and the reduction of positive integers, the concept of the sequence of numbers, the absolute price concept, the distance between two points, the comparison of the distance of two objects to a point, and the concept of a rectangle. While its also developed some character of students  to manage emotions, train motor skills, ability to think, compete with others, social skills, and be honest.Keywords: ethnomathematics, marble games, dawan tribes.
STUDY ETHNOMATEMATICS: PENGUNGKAPAN KONSEP MATEMATIKA DAN KARAKTER SISWA PADA PERMAINAN KELERENG MASYARAKAT SUKU DAWAN Son, Aloisius L
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 1 No 2 (2017): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mendeskripsikan keterkaitan antara matematika dengan budaya masyarakat suku dawan. Masyarakat suku dawan menganggap bahwa matematika adalah ilmu asbtrak yang sama sekali berbeda sifatnya dengan dunia nyata. Study ethnomatematics diperlukan untuk mengetahui konsep matematika dan karakter siswa yang terbentuk dari permainan kelereng suku dawan di kampong Oeolo, Dawan-Timor. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan pembuatan catatan lapangan. Hasil temuan ini mengungkap beberapa konsep matematika yaitu konsep bilangan asli, konsep bilangan cacah, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif, konsep urutan bilangan, konsep harga mutlak, jarak antara dua titik, perbandingan jarak dua obyek ke suatu titik, dan konsep persegi panjang. Sedangkan karakter siswa yang dikembangkan adalah mengatur emosi, melatih kemampuan motorik, kemampuan berfikir, kemampuan berkompetensi, kemampuan sosial, dan bersikap jujur.Kata kunci: ethnomatematics, permainan kelereng, masyarakat suku dawan. ABSTRACTThis research describes the mutual relationship between mathematics and Dawan culture. Dawan tribes think that mathematics is abstract that has completely different nature with reality. A study of ethnomatematics is needed to explore the mathematical concepts and character of students constructed from marbles games of Oeolo village in Dawan-Timor. Data was collected through observation, interviews, documentation, and field notes. These findings reveal some of the mathematical concepts such as the concept of natural numbers, the concept of counting, summing and the reduction of positive integers, the concept of the sequence of numbers, the absolute price concept, the distance between two points, the comparison of the distance of two objects to a point, and the concept of a rectangle. While its also developed some character of students  to manage emotions, train motor skills, ability to think, compete with others, social skills, and be honest.Keywords: ethnomathematics, marble games, dawan tribes.
INSTRUMENTASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS: ANALISIS RELIABILITAS, VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR SOAL Loka Son, Aloisius
Gema Wiralodra Vol 10 No 1 (2019): Gema Wiralodra
Publisher : unwir press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.004 KB)

Abstract

A good assessment instrument is an instrument that can reveal data in accordance with the actual reality, is fixed, steady or reliable, and has varying degrees of difficulty and has a good index of discrimination. Therefore this study was conducted to analyze reliability, validity, level of difficulty, and differentiation of items that can be used to reveal students' mathematics problem solving abilities. The test questions tested are questions in the form of 4 numbers. The calculation results show that the 4 test questions for problem solving ability are reliability in the medium category, and valid with each category is high. The index has difficulty number 1 in the easy category, number 2 and 3 in the medium category, and number 4 in the difficult category, and the discrimination index is quite good
LITERASI MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI Sudirman, Sudirman; Yunita, Ika; Senjaya, Aan Juhana; Son, Aloisius Loka; Gunadi, Farid
RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2020): RANGE Juli 2020
Publisher : Pendidikan Matematika UNIMOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jpm.v2i1.556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap literasi matematika siswa sekolah menengah pertama pada materi relasi dan fungsi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Indramayu-Jawa Barat, yang berjumlah 47 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Proses dan analisa data dilakukan berdasarkan modifikasi analisis data Miles dan Huberman, yang meliputi tahapan pengumpulan data, pengkodean, reduksi data, keabsahan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi matematika siswa sekolah menengah pertama masih rendah. Hal ini dilihat berdasarkan persentasi banyaknya siswa yang memperoleh skor literasi matematika dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah secara berturut-turut sebesar 34,04%; 14,89%; dan 51,06%. Dengan demikian, guru perlu menggunakan strategi dan atau model pembelajaran yang inovatif untuk memfasilitasi literasi matematika siswa.
THE POSITION OF STUDENTS' ERRORS IN ALGEBRAIC PROBLEM-SOLVING BASED ON FIELD DEPENDENT AND INDEPENDENT Aloisius Loka Son; Darhim; Siti Fatimah
KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2021): KALAMATIKA April 2021
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.479 KB) | DOI: 10.22236/KALAMATIKA.vol6no1.2021pp57-70

Abstract

There is a strong relationship between field-dependent (FD), field-independent (FI) cognitive styles, and problem-solving performance. FD students are more oriented towards the outside world, while FI students rely more on their knowledge and experience. The present study aimed to reveal the position of the FI and FD student's errors in algebraic problem-solving. The subjects of this study were 27 students of class VII in one of the Junior High Schools in Kefamenanu, Indonesia, Academic Year 2018/2019. Data collection involved tests of algebraic problem-solving ability, interviews, and Group Embedded Figure Test. The case study results showed that the algebraic problem-solving abilities of FI students were better than FD students. The scores of algebraic problem-solving abilities of FI students were dominant in the medium and high categories. In contrast, the FD students were dominant in the medium and low categories. Also, FI students predominantly committed procedural errors. Whereas, most FD students made errors on all types of errors, specifically factual, conceptual, and procedural errors. Thus, it is recommended that FI and FD students' algebraic problem-solving ability become the focus of attention and importance to characterize them as a basis for further research.
TEORI DAN KEMAMPUAN MATEMATIS DALAM PERMAINAN KARTU GAPLE: KAJIAN ETNOMATEMATIKA Fiki Alghadari; Aloisius Loka Son
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.537 KB) | DOI: 10.30738/wa.v2i1.1984

Abstract

This study was created for the purpose to know that in gaple card game had used a mathematics knowledge and ability. Gaple card is a domino card which was usually played two pairs of player, sit in arranged circularly so the paired of player will be on the face. Each player will handle some card which was drawn randomly. The purpose player of the gaple game is to be a winner games by points collection which was accumulated from each games session where are collecting of points based on the rules of play that be known and agreed. This ethnomathematics study is the one of example that a tradition not only contained the community social aspect but also it would utilize the probability theory. Playing gaple card as a vehicle for training of counting ability to high order thinking actually. The integration of the probability theory and high order thinking ability have been utilized a pair player to directed and then created a game session for finished with resulting many of points where are the game's pattern was done through a setting systematically
ASOSIASI KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA: CROSS-SECTIONAL DI TIMOR BARAT Aloisius Loka Son; Sudirman Sudirman; Sri Adi Widodo
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.981 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i2.2742

Abstract

Penelitian cross-sectional ini dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya asosiasi antara kemampuan koneksi matematika (KKM) dan kemampuan pemecahan masalah matematika (KPMM), serta antara masing-masing indikator KKM dan KPMM siswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII pada dua SMP Negeri di Kota Kefamenanu-Timor Barat-NTT tahun pelajaran 2018/2019, sebanyak 50 siswa dengan perincian 30 siswa dari sekolah A, dan 20 siswa dari sekolah B. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes KKM dan tes KPMM. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji chi-square dan uji koefisien kontingensi. Temuan hasil penelitian ini adalah terdapat asosiasi yang kuat antara KKM dan KPMM siswa, serta terdapat asosisi yang kuat antara masing-masing indikator KKM dan KPMM siswa. Karena itu, KKM dan KPMM siswa sebagai bagian integral dari mental kognitif sangat penting untuk ditekankan dalam proses dan evaluasi belajar matematika, sehingga siswa mampu melihat matematika sebagai hal yang berguna, relevan dan terintegrasi, serta mampu memecahkan berbagai masalah matematika yang dihadapi.
STUDENTS’ MATHEMATICAL PROBLEM-SOLVING ABILITY BASED ON TEACHING MODELS INTERVENTION AND COGNITIVE STYLE Aloisius Loka Son; Darhim Darhim; Siti Fatimah
Journal on Mathematics Education Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jme.11.2.10744.209-222

Abstract

The study aimed to analyze the interaction effect teaching models and cognitive style field dependent (FD)-field independent (FI) to students’ mathematical problem-solving ability (MPSA), as well as students' MPSA differences based on teaching models and cognitive styles. Participants in this study were 145 junior high school students, with details of 50 students learning through the Connect, Organize, Reflect, and Extend Realistic Mathematics Education (CORE RME) model, 49 students use the CORE model, and 46 students use the Conventional model. Data collection tools used are the MPSA test, and the group embedded figure test (GEFT). The MPSA test finds out that there are interaction effect teaching models and cognitive styles on students' MPSA, as well as a significant difference in MPSA students who study through the CORE RME model, CORE model, and Conventional model. Based on cognitive style, between students who study through CORE RME model, CORE model, and Conventional model found that there was no significant difference in MPSA between FI students. Furthermore, there were significant differences in MPSA between FD students and also MPSA of FI students better than MPSA FD students. Therefore, teaching models and student cognitive styles are very important to be considered in the learning process, so students are able to solve mathematical problems.
Kemandirian Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama: Study Komparatif Berdasarkan Intervensi Model Pembelajaran Aloisius Loka Son
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.184

Abstract

Kemandirian belajar membantu siswa fokus pada kegiatan kognitif yang diperlukan untuk memfasilitasi proses pemecahan masalah mereka. Namun tidak dapat dipungkiri adanya peningkatan pengakuan bahwa dalam banyak kasus, kemandirian belajar siswa cenderung rendah. Situasi ini membutuhkan strategi tertentu untuk membangkitkan kemandirian belajar siswa. Karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar matematika siswa berdasarkan intervensi model pembelajaran. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Partisipan penelitian ini sebanyak 145 siswa pada dua sekolah menengah pertama di kota Kefamenanu, diantaranya 50 siswa belajar dengan model connecting, organizing, reflecting, extending dengan realistic mathematics education (CORE RME), 49 siswa belajar dengan model CORE, dan 46 siswa belajar dengan model konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model CORE RME memiliki pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar matematika yang lebih baik dari siswa yang belajar melalui model CORE, dan model konvensional. Sedangkan perbandingan kemandirian belajar matematika antara siswa yang belajar melalui model CORE, dan model konvensional tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Direkomendasikan agar dalam proses pembelajaran matematika di sekolah, perlu melibatkan prior knowledge siswa, real context, guided reinvention, self-development models, metacognition, self-monitoring, intertwining dan interactivity sehingga dapat mengembangkan kemandirian belajar matematika siswa.
How to Write Journal Article: Workshop untuk Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Pendidikan Matematika Aloisius Loka Son; Yosepha Patricia Wua Laja; Hendrika Bete; Eduardus Beo Seso Delvion
Jurnal Abdimas Prakasa Dakara Vol. 1 No. 2 (2021): Penguatan Keterampilan dan Karakter untuk Mendukung Pendidikan
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.656 KB) | DOI: 10.37640/japd.v1i2.1024

Abstract

Menulis artikel ilmiah yang baik dan benar sering menjadi momok dan masalah bagi para akademisi termasuk mahasiswa. Karena itu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (ABDIMAS) ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta workshop tentang menulis artikel ilmiah yang baik dan benar, strategi mencari referensi berkualitas, penggunaan aplikasi mendeley, dan strategi menghindari perangkap plagiarisme. Metode yang digunakan dalam workshop ini adalah ceramah, tanya jawab, dan coaching clinic. Pelaksanaan ABDIMAS ini berlangsung selama 1 bulan, dengan pesertanya sebanyak 19 orang. Produk dari kegiatan ini sebagai luaran yang dihasilkan oleh peserta workshop adalah sejumlah artikel ilmiah yang lengkap, kutipan dan daftar pustaka menggunakan aplikasi mendeley, serta artikel ilmiah yang bebas plagiat. Melalui kegiatan ABDIMAS ini dapat menambah wawasan menulis artikel ilmiah bagi peserta yang mulanya tidak familiar, akhirnya menjadi mampu menulis dan menghasilkan suatu artikel ilmiah. Karena itu, direkomendasikan agar workshop penulisan artikel ilmiah menjadi fokus perhatian dan penting untuk dicirikan sebagai dasar pengabdian lebih lanjut.