Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

UJI PERBANDINGAN ARANG SEKAM DENGAN KOMPOS KULIT KAKAO SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum.L) HIDROPONIK SISTEM WICK Dodi, Ahmad; Seprido, Seprido; Pramana, Angga
Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Vol 2 No 1 Desember 2018
Publisher : Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research to know the Comparison Charcoal Husk withcompost skin cacao as cropping about the media and crop production and production red onio (Allium ascalonicum.L) hydroponic wick system. This study has been implemented dikebun experiment faculty agricultural kuantan singingi islamic university. This research use random design complete ( ral ) non factorials, using various the comparison media (factors M) consisting of 5 standard treatment and 3 test. Treatment M1 ( Charcoal Husk ) M2 (compost skin cacao) M3 (Charcoal Husk + compost skin cacao) (1:3) M4 (compost skin cacao + Charcoal Husk) (2:2) M5 (Charcoal Husk + compost skin cacao) (3:1). There is a unit of experiments 15, any unit experiment consisting of 4 plants , 3 plants constituting sample plants. The result showed that comparison media Charcoal Husk with compost skin cacao give real impact give influence the real thing to all observation parameter. Observation plant height with the best results on treatment M5 with hight plant 35.71 cm. And have a real influence on observation parameter number of leaves 28.44 helai,gross weight 18.76 g dan dry weight 14.79.Keywords : Red Onion, Charcoal Husk, Compost Skin Cacao, Hidroponics
The Study Of Potential Agroecosystems And Management In Watershed Of Indragiri In Sangau Village District Kuantan Mudik Seprido Seprido
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA) Vol. 2 No.1, 2020
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.146 KB) | DOI: 10.36378/juatika.v2i1.158

Abstract

Penelitian tentang kajian potensi agroekosistem dan pengelolaannya di kawasan DAS Indragiri di desa Sangau Kecamatan Kuantan Mudik ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur-unsur agroekosistem DAS dan mengkaji permasalahan yang ada pada kawasan DAS Indragiri sebagai informasi untuk menentukan langkah-langkah alternatif untuk optimalisasi pemanfaatan kawasan DAS Indrgiri yang berkelanjutan di Desa Sangau. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder yang dilaksanakan pada bulan Februari –April 2017. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey yakni dengan melakukan survey kelapangan serta wawancara dengan masyarakat seedangkan data sekunder didapatkan melalui penelusuran internet. Analisi yang digunakan adalah kombinasi deskriptif dan eksploratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pertanian sangat berpotensi untuk dikembangkan pada areal DAS Indragiri di Desa Sangau. Adanya sikap yang kurang proaktif dari masyarakat serta belum sesuainya dengan prinsip prinsip berkelanjutan menyebabkan penurunan produksi pada sector pertanian ini. Pemanfaatan daerah aliran sungai dengan mengikuti konsep agroekosistem dan melibatkan peran stakeholder dapat meningkatkan potensi agroekosistem dan juga dapat memberikan manfaat peningkatan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan bagi masyarakat.
Exploration And Characterization Of Fungi From Oil Palm Rhizosphere (Elaeis Guneensis Jacq) On People's Plantations In Kuantan Singingi Regency Desta Andriani; Deno Okalia; Seprido Seprido
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v4i1.1820

Abstract

The rhizosphere is an excellent habitat for microbial growth because plant roots provide a variety of organic materials that generally stimulate microbial growth. This study aimed to explore and determine the character of fungi from oil palm rhizosphere (Elaeis guneensis Jacq) on smallholder plantations in Kuantan Singingi Regency. This research was conducted at the Islamic University of Kuantan Singingi. The method used was an experimental method carried out in two stages. The first stage was a random sampling survey. The sample was then taken to the Basic Laboratory of the Faculty of Agriculture, Kuantan Singingi Islamic University for analysis. They are Singingi Hilir District, Kuantan Mudik District, Kuantan Tengah District, Benai District, Pangean District and Sintajo Raya District. The most isolates were found in Singingi Hilir sub-district, the plant age was 2 years and the fertile soil was blackish brown. The least number of isolates was found at the age of 10 years, even though the soil was fertile. The age of the plant affected the microbial activity in the rhizosphere. The older the plant the microbial activity decreased. Therefore, it caused the number of isolates found to be small. Characteristics of isolates isolated at a younger plant age were more varied in color.
UJI BERBAGAI DOSIS PUPUK HERBAFARM GRANUL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DENGAN METODE SRI AHMAD EFRIZAL; CHAIRIL EZWARD; SEPRIDO SEPRIDO
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v15i2.1946

Abstract

This report aims to understand response various herbafarm granule doses of growth and the production of rice (Oryza Sativa L.) fields with the SRI (System Of Rice Intensification). Draft use is a random (group shelves) non factorials namely fertilizer herbafarm granule consisting of 6 standard treatment consisting of 3 test, H0 (Without treatment), H1 (2,43 g/plot), H2 (4,86 g/plot), H3 (7,29 g/plot), H4 (9,72 g/plot), H5 (12,15 g/plot). Each treatment repeat three times, 18 units in order to obtain a plot / experiment, Every a plot there were 9 plants and 7 of them sample plants. The quantity of a crop a whole 162 plant. Then the data obtained by in statistically analysis, further by test different real bnj truthful , 5 percent the first. Based on the research done so it can be concluded that treatment fertilizer herbafarm granule with the SRI give impact on the real parameters, for observation age flowering ( 77.33 hst ) and aged harvest ( 109 .33 hst ) treatment is the best H1 treatment, As for the number of productive saplings (39.90 stem) and heavy of dried grain (87.48 gram) treatment is the best H4 treatment.
PEMANFAATAN Tyto alba SEBAGAI PENGENDALI HAMA TIKUS DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI SEPRIDO SEPRIDO; MASHADI MASHADI
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 16 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v16i1.2175

Abstract

Research about the utilization of Tyto alba as rats pest control in oil palm plantations Regency of Kuantan Singingi was done in April-November 2018 in some palm oil plantations in the district of Kuantan Singingi. The methode of this research followto The Barn Owl Protocol, Calculation of the population Tyto alba was directly in area of plantations, counting the number of the prey doing by installation of Camera Trap in artificial enclosure and types of the prey was analysis by skull of the prey in on pellets of Tyto alba. Results of this research show in Kuantan Singingi Regency, The utilization of Tyto alba is still used internally by large private oil palm Plantation, one of Them is PT. Tribakti Sarimas (PT. TBS). On PT. TBS’S oil palm plantations has been using as whole by making a artificial enclosure (Nestbox) 3.000 Unit since 2012 year which spread a cage of for 25 ha on the estate’s core. About 85% of whom had been inhabited by Tyto alba with the evidence she had met the presence of eggs, chicks and eggs have shells.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI MELALUI TEKNIK BUDIDAYA DAN PUPUK KOMPOS JERAMI Chairil Ezward; Elfi Indrawanis; Seprido Seprido; Mashadi Mashadi
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.2.1.51-68

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada sawah irigasi di Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar. Penelitian dilaksanakan bulan September 2016 sampai dengan Februari 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik budidaya, dan dosis pupuk kompos untuk meningkatkan produksi padi. Rancangan yang digu-nakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari dua faktor, yaitu Faktor pertama berbagai teknik budidaya (T) terdiri dari : T1= Teknik konvensional (biasa); T2= Jejar Legowo 4: 1; T3= Jejar Legowo 2:1. Faktor kedua berbagai dosis pupuk kompos jerami padi (P) yaitu : P0 = Kontrol (Tanpa pupuk kompos), P1 = pupuk kompos 20 ton ha-1, P2 = pupuk kompos 30 ton ha-1, P3 = pupuk kompos 40 ton ha-1. Berdasarkan hasil penelitian perlakuan teknik budidaya secara tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pengamatan jumlah anakan (17,86 batang), umur panen (135,83 HSS), jumlah anakan produktif (20,69 batang) dan berat gabah kering (860,58 g plot-1). Sedangkan pupuk kompos jerami padi secara tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter umur panen (135,78 HSS) dan berat gabah kering (783,00 g plot-1). Interaksi teknik budidaya dengan pupuk kompos jerami padi memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) TUMPANG SARI DENGAN JAGUNG MANIS YANG DIPERLAKUKAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK TSP Muhammad Antoni; Chairil Ezward; Seprido Seprido
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i2.650

Abstract

Green beans have a fairly high protein content and are a source of important minerals, including calcium and phosphorus. This study aims to determine the effect of cow manure and TSP on the growth and production of green beans (Vigna radiata L.) which are intercropped with sweet corn. This research was conducted in Kinali Village, Kuantan Mudik District, Kuantan Singingi Regency, from January 2020 to April 2020. The method used was factorial randomized block design (RBD), namely the first factor was the application of cow manure S which consisted of 4 treatment levels: S0 (control), S1 (0.75 kg / plot), S2, (1.5 kg / plot. ), S3 (2.25 kg / plot). The second factor is TSP (P) which consists of 4 levels of treatment: P0, (control), P1, (0.3 gr / plant), P2 (0.6 gr / plant), P3 (0.9 gr / plant ). The results showed that single cow manure had a significant effect on plant height. The best treatment was giving S3 cow dung (2.25 g / plot) with a plant height of 29.92 cm. Meanwhile, the interaction and administration of TSP alone did not have a significant effect on all observed parameters.
Pemberian Pupuk Kompos Solid Plus (Kos Plus) dan Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L.) Frikles Gultom; Chairil Ezward; Seprido Seprido
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.823 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Pupuk Kosplus dan Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 terhadap pertumbuhan dan produksi Cabai Merah (Capsicum annum. L), baik secara tunggal maupun interaksi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu S (Pupuk Kosplus) terdiri dari S0 (kontrol), S1 (Pupuk Kosplus 1,68 kg/plot), S2 (Pupuk Kosplus 3,36 kg/plot), S3 (Pupuk Kosplus 5,04 kg/tanaman). Faktor kedua terdiri dari P0 (kontrol), P1 (pupuk NPK 16:16:16 5,25 g/tanaman), P2 (pupuk NPK Mutiara 16:16:16 10,50 g/tanaman), P3 (pupuk NPK Mutiara 16:16:16 15,75 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan Pupuk Kosplus secara tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah. Berdasarkan kesimpulan perlakuan terbaik pada tinggi tanaman adalah S1 (92,86), jumlah buah S2 (351,76) dan berat buah S2 (125,56). Sedangkan pupuk NPK Mutiara 16:16:16 secara tunggal memberikan pengaruh nyata pada jumlah buah dengan perlakuan terbaik pada P3 (126,61). Secara interaksi pemberian pupuk kosplus dan pupuk NPK Mutiara 16:16:16 tidak memberikan pengaruh nyata.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PEPAYA MERAH DELIMA ( CARICA PAPAYA L) Muhammad Pauzi; Wahyudi; Seprido
Jurnal Agro Indragiri Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v8i2.1841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai perlakuan pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan bibit pepaya merah delima ( Carica papaya L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yaitu pupuk organik cair urin sapi (S) dari 5 taraf perlakua:S0 (tanpa pemberian POC urin sapil), S1 (pemberian POC urin sapi konsentrasi 40%), S2 (pemberian POC urin sapi konsentrasi 50%), S3 (pemberian POC urin sapi konsentrasi 60%), S4 (pemberian POC urin sapi konsentrasi 70%). Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakuan dianalisis secara statistik, dan apabila berbeda nyata akan dilanjutkan dengan Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian berbagai perlakuan pupuk organik cair urin sapi memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pengamatan tinggi bibit, diameter batang, dan jumlah daun. dengan perlakuan terbaik pada S3 (pemberian POC urin sapi konsentrasi 60%) dengan tinggi bibit pepaya merah delima (25,04 cm), diameter batang (10,73 mm), jumlah daun (9,66 helai).
RESPON PEMBERIAN CAIRAN INFUST RINGER LAKTAT TERHADAP PERTUMBUHAN JENIS AGLAONEMA SP YANG BERBEDA Gusti Marlina; Desta Andriani; Pebra Heriansyah; Seprido
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v9i1.1853

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu mengatasi kelangkaan pupuk dengan memanfaatkan cairan infust yang belum termanfaatkan menjadi pupuk organik. Selain itu juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan tanaman hias di propinsi Riau umumnya dan di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya. Aglaonema merupan sala satu tanaman hias yang buming secara mendunia. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui formulasi cairan infust yang tepat untuk pertumbuhan tanaman aglaonema yang berbeda. 2) untuk mengetahui seefisiensi cairan infust dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman aglaonema. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor I adalah penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) terdiri dari AL : Aglaonema Lipstik ALW : Aglaonema Green Whita AA : Aglaonema Adelia. Faktor II adalah pemberian cairan infust Ringer Laktata (RL) dengan perlakuan RL0 : tanpa pemberian ringer laktat, RL1 : pemberian ringer laktat 10 ml RL2 : pemberian ringer laktat 20 ml RL3 : pemberian ringer laktat 30 ml. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F, kemudian bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Perlakuan terbaik secara tunggal penggunaan aglaonema yang berbeda adalah perlakuan Aglaonema Green White pada pengamatan muncul tunas 31,00 hari, tinggi tunas 11, 87 cm, jumlah daun 4,32 helai dan diameter batang 3, 69 cm (2) Perlakuan terbaik secara tunggal pemberian cairan infus Ringer Laktat (RL) adalah pada perlakuan RL0 (31,44 hari) untuk pengamatan muncul tunas, perlakuan RL1 (4, 30 helai) untuk pengamatan jumlah daun, dan perlakuan RL2 (3, 41 cm) untuk pengamatan diameter batang (3) Secara interaksi penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) dan pemberian cairan infus ringer laktak (RL) perlakuan terbaik dapat dilihat pada perlakuan ALWRL0 34,00 hari pada pengamatan muncul tunas.