Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Fungsi dan Nilai pada Kain Batik Tulis Gedhog Khas Masyarakat di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Ciptandi, Fajar; Sachari, Agus; Haldani, Achmad
PANGGUNG Vol 26, No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v26i3.190

Abstract

ABSTRACTKerek subdistrict, Tuban residence in East Java is an area whose people work on field and have a tradition on making fabric with gedhog weaving. Each fabric produced by Kerek people have specific characteristic which distinguish them from batik fabric on another area in Indonesia. This is because they have special knowledge concerning fungtion, cosmology, aesthetics, as well as their ability on making fabric which they have been learned from generation to generation.Then, through art and design approaching through method of etnograph,visual morphology, and Focus Group Disscusion, which is convinced able to give tangible contribution for developing of art and design and impact on sustainability of tradition.Keywords: Fungtion, Kerek subdistrict, Textile, Tradition, ValueABSTRAKKecamatan Kerek, Kabupaten Tuban di Jawa Timur merupakan sebuah kawasan dengan karakteristik masyarakat peladang dan memiliki tradisi membuat kain dengan teknik tenun tradisional gedhog. Setiap lembar kain yang dihasilkan oleh masyarakat Kerek ini memiliki ciri khas pada tampilan visual, teknik, serta makna yang membedakannya dengan kain-kain batik dari daerah lain di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya kekhasan pengetahuan masyarakat Kerek terhadap konsep kosmologi dan estetika, akulturasi budaya asing dengan budaya lokal stempat, serta bekal keterampilan yang dimilikinya dalam menciptakan kain yang dipelajari secara turun temurun dari generasi ke generasi.Maka melalui pendekatan ilmu seni dan desain dengan metodologi etnografi, morfologi visual, dan kelompok diskusi terarah yang diyakini mampu memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan dunia seni dan desain serta berdampak terhadap keberlangsungan tradisi tersebut.Kata kunci: Fungsi, Kecamatan Kerek, Nilai, Tekstil. Tradisi
The Identity Transformation of Gedog Batik Tuban, East Java Fajar Ciptandi
Journal of Urban Society's Arts Vol 7, No 2 (2020): October 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v7i2.4500

Abstract

Tuban area in East Java, Indonesia, has a role as one of the ancient international trading ports since the 11th century. For that role, Tuban has accepted many foreign cultures brought by other nations, such as Tionghoa and Gujarat. Tuban’s improvement that involves international relationships influences the forms of tradition and culture shown in Tuban nowadays. It is believed that from those traditions and cultures owned by the people of Tuban, producing cloth is one of the oldest traditions maintained by the people. However, in the current condition, the practice is slowly transforming into modernity. The research aims to explain the change of tradition on Tuban’s traditional cloth through a cultural transformation approach to find fundamental ground data and explain external elements that intervene in the tradition. And the new forms result from it. Transformasi Identitas Batik Gedog Tuban, Jawa Timur. Kawasan Tuban di Jawa Timur, Indonesia sejak abad ke-11 telah berperan sebagai salah satu pelabuhan perdagangan kuno internasional. Atas perannya tersebut, Tuban mengalami banyak penerimaan kebudayaan- kebudayaan asing yang dibawa oleh bangsa seperti Tionghoa dan Gujarat. Perkembangan Tuban yang melibatkan hubungan antarbangsa itu secara nyata turut berpengaruh pula terhadap wujud-wujud tradisi dan kebudayaan yang tampak di Tuban saat ini. Diyakini dari sekian banyak tradisi dan kebudayaan yang ada, membuat kain diperkirakan telah dimiliki oleh masyarakat Tuban sejak lama. Namun, pada kondisi saat ini tradisi tersebut perlahan- lahan mengalami transformasi ke arah modernitas. Penelitian ini menjelaskan kondisi perubahan yang terjadi pada produk tradisi kain tradisional masyarakat Tuban melalui pendekatan transformasi budaya untuk menemukan data berupa fundamental ground dari tradisi kain tersebut, serta menjelaskan unsur-unsur eksternal apa saja yang telah mengintervensi tradisi tersebut, serta bentuk-bentuk kebaruan apa yang dihasilkannya.
New Identity in Local Community-owned Woven Fabrics in Tuban, East Java, Indonesia Fajar Ciptandi
Journal of Visual Art and Design Vol. 12 No. 2 (2020): Journal of Visual Art and Design
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.vad.2020.12.2.2

Abstract

The tradition of weaving fabrics by the local community in Tuban, East Java, Indonesia began in the 11th century and until now is considered an important part of the identity of the community. In the current conditions, the tradition of making traditional woven fabrics has persisted without improvements in terms of design, technique, function and products. However, the modern context has brought about a new lifestyle in Tuban that is no longer entirely traditional. Therefore, traditional woven fabrics also need a new identity that is compatible with the current conditions while still being connected to the original identity. This was done in the current research by developing visual novelty for the traditional woven fabrics of Tuban using an experimental method. Alternative processes and techniques of weaving were used to produce weavings with a variety of textures. In the development process, keeping elements that are traditionally valued by the local community was a major concern in order to retain the original character of the fabrics while adding novel elements.
Fungsi dan Nilai pada Kain Batik Tulis Gedhog Khas Masyarakat di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Fajar Ciptandi; Agus Sachari; Achmad Haldani
PANGGUNG Vol 26, No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.947 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v26i3.190

Abstract

ABSTRACTKerek subdistrict, Tuban residence in East Java is an area whose people work on field and have a tradition on making fabric with gedhog weaving. Each fabric produced by Kerek people have specific characteristic which distinguish them from batik fabric on another area in Indonesia. This is because they have special knowledge concerning fungtion, cosmology, aesthetics, as well as their ability on making fabric which they have been learned from generation to generation.Then, through art and design approaching through method of etnograph,visual morphology, and Focus Group Disscusion, which is convinced able to give tangible contribution for developing of art and design and impact on sustainability of tradition.Keywords: Fungtion, Kerek subdistrict, Textile, Tradition, ValueABSTRAKKecamatan Kerek, Kabupaten Tuban di Jawa Timur merupakan sebuah kawasan dengan karakteristik masyarakat peladang dan memiliki tradisi membuat kain dengan teknik tenun tradisional gedhog. Setiap lembar kain yang dihasilkan oleh masyarakat Kerek ini memiliki ciri khas pada tampilan visual, teknik, serta makna yang membedakannya dengan kain-kain batik dari daerah lain di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya kekhasan pengetahuan masyarakat Kerek terhadap konsep kosmologi dan estetika, akulturasi budaya asing dengan budaya lokal stempat, serta bekal keterampilan yang dimilikinya dalam menciptakan kain yang dipelajari secara turun temurun dari generasi ke generasi.Maka melalui pendekatan ilmu seni dan desain dengan metodologi etnografi, morfologi visual, dan kelompok diskusi terarah yang diyakini mampu memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan dunia seni dan desain serta berdampak terhadap keberlangsungan tradisi tersebut.Kata kunci: Fungsi, Kecamatan Kerek, Nilai, Tekstil. Tradisi
Inovasi Kerajinan Serat Paku Hata (Lygodium circinatum) Khas Citumang, Jawa Barat Fajar Ciptandi; Rachmah Firstriani; Sisca Dewi
JURNAL RUPA Vol 6 No 1 (2021): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v6i1.3062

Abstract

In Citumang Village of Pangandaran Regency in West Java, Hata ferns (Lygodium circinatum) plants thrive. Citumang people use the abundance of this plant to make handicraft products such as bags, hats, and wall hangings. However, the products made by Hata ferns craftsmen at Citumang do not yet have their characteristics, so often, their bags are said to be the same as crafts in Bali and Lombok. That is due to the lack of development in design, colors, and techniques of the Citumang Hata ferns handicraft products. Experiments on natural coloring, structural design, and motif composition designs were carried out to enhance the characteristics of the handicraft,. Thus Hata ferns craftsmen at Citumang can innovate by applying the experiment to bag products. The experiment finally succeeded in showing the characteristics of Hata ferns handicraft products with makes it more aesthetic. This experiment also helped develop creativity and add insight into the craftsmen at Citumang.
PENGAPLIKASIAN MATERIAL THERMOPLASTIC RUBBER SEBAGAI PRODUK AKSESORIS FESYEN Qonita Larasati Roesanto; Fajar Ciptandi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 3 (2018): IMPLEMENTASI MEDIA DAN TEKNIK DALAM KARYA RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v6i3.614

Abstract

Besides fashion apparel, fashion accessories are also essential in human life since they can promote the aesthetic quality of the wearer.  Today, Indonesian women are fond of them,  especially modern and unique accessories that give them pride. This causes a competition among designers to create extraordinary products in terms of shapes and materials to be used in conventional products. One of the materials that is potential to be made into modern and unique accessories is thermoplastic rubber. This research aims to reveal the potential of thermoplastic rubber as an alternative material with better visual and function elements for fashion accessories. Literature study, observation and interviews are conducted in this research. It focuses on developing motifs, textures, techniques, modules and designs on thermoplastic rubber materials to be products of fashion accessories.Keywords: Thermoplastic Rubber, Unique Accessories, Fashion Accessories_______________________________________________________________  Selain kebutuhan akan pakaian, kebutuhan terhadap aksesoris fesyen pun tidak kalah penting. Aksesoris fesyen dapat  meningkatkan nilai estetika bagi yang menggunakannya. Di Indonesia saat ini kaum hawa sedang menggandrungi aksesoris fesyen terutama perhiasan yang modern, unik dan bisa membuat mereka bangga dengan memakai produk tersebut. Hal ini menyebabkan para desainer berlomba-lomba untuk menghasilkan produk dengan bentuk dan material yang tidak biasa untuk digunakan dalam produk konvensional. Salah satu material yang dapat berpotensi menjadi perhiasan yang unik dan modern adalah thermoplastic rubber. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, observasi dan wawancara kepada pihak yang berkaitan dengan material termoplastik rubber. Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan untuk menjadikan termoplastik rubber sebagai material yang  mempunyai aspek visual dan fungsi yang lebih sebagai produk aksesoris fesyen. Penelitian pada tugas akhir ini difokuskan pada pengembangan motif, tekstur, teknik, modul dan desain pada material termoplastik rubber yang akan menjadi produk aksesoris fesyen.Kata Kunci: Termoplastik rubber, Aksesoris Unik, Aksesoris Fesyen
PENGOLAHAN MATERIAL LIMBAH BONGGOL JAGUNG SEBAGAI PRODUK AKSESORIS FESYEN Maghfirah Chairunnisa; Fajar Ciptandi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 3 (2018): IMPLEMENTASI MEDIA DAN TEKNIK DALAM KARYA RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v6i3.613

Abstract

Indonesia is an agricultural country produces various agricultural. This post-harvest activity of agriculture causes the amount of agricultural waste to be greatly increased. One of the agricultural wastes that increase every year is corncob waste, and one of the cities that produce a lot of corncob waste is Bogor. Corncob waste treatment has begun to develop, which has been processed into handicraft products. However, the processing of corncob waste has not yet developed in fashion’s realm. The research method used is literary studies, surveys and interviews with previous researchers, also observations to know the material under study and continued by making various experiments on assembly techniques and product design of corncob. In this research, corncob waste will be processed into a material suitable for use as a fashion accessory product. This research is focused on developing techniques, form of modules and product design of corncob waste that will be used as fashion accessories products.Keywords: Corncob Waste, Bogor, Fashion Products________________________________________________________________ Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan beragam hasil pertanian. Kegiatan pascapanen hasil pertanian ini menyebabkan jumlah limbah pertanian yang sangat meningkat. Salah satu limbah pertanian yang meningkat setiap tahunnya adalah limbah bonggol jagung, dan salah satu kota yang menghasilkan banyak limbah bonggol jagung adalah Kota Bogor. Pengolahan limbah bonggol jagung sudah mulai berkembang, yaitu sudah diolah menjadi produk kerajinan. Akan tetapi, pengolahan limbah bonggol jagung belum berkembang dalam ranah fesyen. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literartur, survei dan wawancara kepada peneliti sebelumnya, selanjutnya melakukan observasi untuk mengenal material yang diteliti dan dilanjutkan dengan membuat berbagai eksperimen teknik perakitan dan desain produk bonggol jagung. Dalam penelitian ini, limbah bonggol jagung akan diolah menjadi material yang layak digunakan sebagai produk aksesoris fesyen. Penelitian difokuskan pada pengembangan teknik, bentuk modul dan desain produk bonggol jagung yang akan dijadikan produk aksesoris fesyen.Kata Kunci: Limbah Bonggol Jagung, Kota Bogor, Produk Fesyen
PENGAPLIKASIAN TEKNIK BATIK DAN PEWARNA ALAMI MAHONI PADA KAIN TENUN GEDOG TUBAN BERTEKSTUR Fajar Ciptandi; Salsa Rosyidah; Azkia Amalia Budiarti
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 38, No 1 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v38i1.6430

Abstract

Pada penelitian terdahulu tahun 2018 kain tenun gedog telah dikembangkan dengan menciptakan berbagai variasi tekstur pada permukaannya. Namun, penelitian tersebut belum dilanjutkan pada proses pembatikan dan pewarnaan sebagaimana tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tuban. Peningkatan inovasi pada kain tenun gedog bertekstur ini dilakukan dengan melanjutkan pada tahap menghias kain menggunakan teknik batik tulis dengan pewarnaan alami.  Metode yang digunakan adalah eksperimentatif dengan membagi pada 3 proses eksperimen, yaitu: pertama, eksperimen penerapan teknik batik menggunakan canting pada permukaan kain tenun gedog bertekstur dan mencoba dua jenis perintang warna yaitu malam dan parafin; ke dua, eksperimen komposisi motif dengan menyesuaikan kondisi permukaan kain yang bertekstur; dan ke tiga eksperimen ekstraksi pewarna alami mahoni dan pewarnaan kain dengan teknik pencelupan dingin dan menerapkan variabel berupa waktu pencelupan dan fixasi basa menggunakan Al2(SO4)3 dan netral menggunakan FeSO4. Seluruh eksperimen yang telah dilakukan ini menghasilkan wujud visual kain tenun gedog dengan estetik visual yang baru.
PENGEMBANGAN MOTIF TENUN KHAS GAMPLONG DI UKM RAGIL JAYA CRAFT Widya Kusuma Ningsih; Fajar Ciptandi; Prafitra Viniani
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenun merupakan salah satu bentuk kerajinan tradisional dengan menggunakan alat tradisional yang disebut ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dengan cara menjalinkan benang lungsi yang membujur ke arah panjang dengan benang pakan yang melintang ke arah lebar (Meira dkk, 2013). Salah satu daerah penghasil tenun di Indonesia adalah desa Gamplong, Yogyakarta. Kerajinan tenun  serat  alam  ini dilakukan secara turun temurun dan  keahlian  yang  didapatkan  berasal  dari  orang  tua  terdahulu  yang  kemudian dikembangkan  sesuai  perkembangan  zaman. Dengan menggunakan metode  kualitatif, penulis dapat menemukan permasalahan yang tepat sasaran dan mudah dilakukakn oleh pengrajin tenun UKM Ragil Jaya Craft. Metode ini menghasilkan sebuah inovasi dengan eksplorasi  pengembangan  motif  tenun  khas  Gamplong.  Proses  eksplorasi  dilakukan secara  individual  maupun  bersama  dengan  para  pengrajin,  sehingga  menghasilkan pengembangan motif tenun khas Gamplong dengan tampilan visual baru yang memiliki irama. Hasil penelitian  ini bertujuan menciptakan  lembaran tenun dengan menerapkan variasi  komposisi motif  tenun  yang menarik menggunakan  konsep  inspirasi  bangunan ikonik  Desa  Gamplong  dengan  menggunakan  teknik  tenun  yang  sudah  dikuasai  oleh perajin UKM Ragil Jaya Craft. Kata Kunci: tenun serat alam, ukm ragil jaya craft, gamplong
PENGEMBANGAN PRODUK GEDOG LOWO DENGAN GAYA KHAS MASYARAKAT TUBAN Senja Dewantari; Fajar Ciptandi; Rima Febriani
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Tuban di Jawa Timur, lebih spesifiknya di Kecamatan Kerekmerupakan salah satu daerah penghasil kain tenun dan kain tenun khas masyarakat Tubanbiasa disebut dengan kain tenun gedog, kecamatan Kerek sendiri memiliki beberapaUMKM, salah satunya adalah Gedog Lowo, Gedog Lowo merupakan sebuah kelompokusaha Bersama di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, yang terdiri dari sekelompokpengrajin batik dan tenun gedog tradisional. Dalam proses produksinya Gedog Lowodengan memperhatikan aspek kualitas dan nilai tradisi Tuban. Hingga saat ini UMKMGedog Lowo masih berfokus pada penjualan lembaran kain tenun gedog, yang dimanaUMKM sejenisnya sudah mulai berinovasi berupa produk. Dengan demikian UMKM GedogLowo harus mulai berinovasi agar memiliki daya bersaing dengan UMKM sejenis.penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada pada UMKM GedogLowo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka,eksperimentatif, wawancara dan observasi online. Penelitian ini bertujuan untukmemberikan variasi produk baru kain tenun gedog tanpa menghilangkan gaya masyarakattuban yang sederhana. Hasil akhir dari penelitian ini berupa produk inovatif berupa tasdengan bahan utama tenun gedog.Kata kunci: tas, kain tenun gedog, tuban