Angka keberhasilan pengobatan pasien TB paru di Indonesia belum mencapai ketentuan minimal yang dipersyaratkan oleh Badan Kesehatan Dunia, salah satunya dipengaruhi oleh kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB paru di RS Tk. II Udayana Denpasar. Rancangan penelitian adalah cross-sectional dilakukan pada bulan November-Desember 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi (diagnosis TB Paru, memperoleh terapi OAT di Instalasi Rawat Jalan pada bulan Juli-Desember 2020, menyetujui informed consent, bersedia mengisi kuesioner) dan eksklusi (kondisi hamil, menyusui atau putus pengobatan). Pengukuran tingkat kepatuhan menggunakan kuesioner ProMAS mencakup 18 item pernyataan. Skor nilai kepatuhan selanjutnya akan dikategori kan menjadi rendah (0-4), sedang-rendah (5-9), sedang-tinggi (10-14) dan tinggi (15-18). Sejumlah 50 pasien terlibat dalam penelitian dengan mayoritas (76%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi pada umur <60 tahun (90%), berjenis kelamin perempuan (56%), tingkat pendidikan menengah (66%), status memiliki pekerjaan (60%) dan pasien yang memperoleh OAT kategori 1 (66%). Dalam penelitian ini masih terdapat 24% responden penelitian dengan tingkat kepatuhan sedang-tinggi sehingga perlu dilakukan edukasi secara konsisten terkait pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan TB untuk mendukung keberhasilan terapi, mencegah terjadinya kekambuhan penyakit serta resistensi obat.