Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKN

DAMPAK SOSIAL PERDA TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN TERHADAP MASYARAKAT SUMATERA SELATAN Alva Beriansyah; Erik Darwawan; Mariatul Qibtiyah
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 9, No 1 (2022): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v9i1.15757

Abstract

AbstractThis study analyzes the social impact of the South Sumatra regional regulation number 8 of 2016 regarding the control of forest and/or land fires on the people of South Sumatra. South Sumatra Province is a province that experienced very severe forest and/or land fires in 2015, covering an area of 736,587 hectares even though forests have many benefits for maintaining world climate stability. Forest and/or land fires that continue to occur every year bring tremendous losses, so the South Sumatra government issued a policy in the form of Regulation Number 8 of 2016 concerning Forest and/or Land Fire Control in order to minimize forest fire disasters in South Sumatra. This study uses a comparative qualitative research method. The data analysis technique uses Causal-Comparative Research (CCR) which investigates the causal relationship of a phenomenon. The results of the research in this report indicate that this regional regulation has resulted in social changes for the community in all aspects. Although the socialization of this regulation is still not comprehensive and does not touch community groups as its main target, the enactment of this regulation has resulted in very basic changes to farming community groups and planters in terms of land clearing techniques. The presence of a regional regulation that prohibits land clearing using burning techniques is not accompanied by alternative solutions for land clearing techniques without burning so that the community suffers losses from the existence of this regulation. With this regional regulation, it is hoped that the provincial government of South Sumatra will not only issue banning regulations without any alternative solutions that will have a negative impact on the people of South Sumatra.Keywords: Social Impact, Local Regulation, Fire, Forest/LandAbstrakPenelitian ini menganalisa dampak sosial peraturan daerah Sumatera Selatan nomor 8 tahun 2016 mengenai pengendalian kebakaran hutan dan atau lahan terhadap masyarakat Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Selatan adalah provinsi yang mengalami kebakaran hutan dan atau lahan yang sangat parah pada tahun 2015, yaitu seluas 736.587 Ha padahal hutan memiliki banyak manfaat untuk menjaga stabilitas iklim dunia. Kebakaran hutan dan atau lahan yang terus terjadi tiap tahunnya ini mendatangkan kerugian yang luar biasa sehingga pemerintah Sumatera Selatan mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan atau Lahan guna meminimalisir bencana kebakaran hutan yang ada di Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertipe komparatif. Teknik analisa datanya menggunakan Causal-Comparative Research (CCR) yang menyelidiki hubungan sebab akibat dari sebuah fenomena. Hasil penelitian dalam laporan ini menunjukkan bahwa perda ini telah mengakibatkan perubahan sosial bagi masyarakat dalam segala aspek. Meskipun sosialisasi terhadap perda ini masih kurang menyeluruh dan tidak menyentuh kelompok masyarakat sebagai sasaran utamanya namun pemberlakuan perda ini telah mengakibatan perubahan yang sangat mendasar pada kelompok masyarakat pertani dan pekebun dalam hal teknik membuka lahan. Kehadiran perda yang melarang membuka lahan dengan teknik membakar tidak diiringi dengan alternatif solusi teknik membuka lahan tanpa pembakaran sehingga masyarakat mengalami dampak kerugian dari adanya perda ini. Dengan adanya perda ini, diharapkan pemerintah provinsi Sumatera Selatan tidak hanya mengeluarkan regulasi pelarangan tanpa ada solusi alternatif yang membawa dampak negatif bagi masyarakat Sumatera Selatan.Kata kunci: Dampak Sosial, Perda, Kebakaran, Hutan/Lahan
INSTAGRAM AND POLITICAL LITERACY GENERATION Z Alva Beriansyah; Mariatul Qibtiyah
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 10, No 1 (2023): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v10i1.20463

Abstract

ABSTRAKPerkembangan era digital saat ini ditandai dengan hadirnya media sosial sebagai alat komunikasi dan informasi yang efektif digunakan oleh masyarakat khususnya generasi Z atau gen z sebagai generasi yang lahir dari era digital ini. Salah satu ciri gen z adalah kedekatannya dengan penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari, bahkan media sosial menjadi referensi dan literasi bagi gen z ini. Keaktifan Gen Z dalam mengakses media sosial juga mempengaruhi partisipasi politik mereka karena Gen Z termasuk dalam kategori pemula dalam partisipasi politik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan analisis literasi politik, diharapkan generasi z dapat memiliki pengetahuan politik yang baik yang juga secara signifikan lebih terlibat dalam kegiatan politik, baik konvensional maupun nonkonvensional, seperti mengikuti pemilihan umum, melakukan diskusi politik, melakukan protes, petisi, memboikot bahkan menyampaikan pendapatnya melalui media. Jelang pemilu 2024 mendatang, gen z diharapkan bisa ikut serta memberikan hak politiknya. Literasi politik yang dapat dibangun saat ini terhadap Gen Z yang bersifat instan adalah dengan memanfaatkan media sosial khususnya Instagram sebagai platform media sosial yang banyak digunakan oleh Gen Z untuk mengakses informasi, termasuk informasi tentang isu-isu sosial dan politik sehingga bahwa Gen Z diharapkan memiliki sikap kritis terhadap politik.  ABSTRACTThe development of the current digital era is marked by the presence of social media as an effective communication and information tool used by the public, especially generation Z or gen z as the generation born from this digital era. One of the characteristics of gen z is its proximity to the use of social media in everyday life, even social media has become a reference and literacy for this gene z. Gen z 's activeness in accessing social media also influences their political participation because gen z is included in the beginner category in political participation. This study uses a descriptive qualitative research method. By using political literacy analysis, it is hoped that gen z can have good political knowledge which will also be significantly more involved in political activities, both conventional and non-conventional, such as participating in general elections, conducting political discussions, conducting protests, petitions, boycotts and even expressing their opinions through the media. Ahead of the upcoming 2024 election, gen z is expected to be able to participate in granting their political rights. Political literacy that can be built at this time against Gen Z which has an instant character is by utilizing social media, especially Instagram as a social media platform that is widely used by Gen Z, to access information, including information about social and political issues so that Gen Z is expected to have critical attitude towards politics.