Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH APLIKASI HERBISIDA SISTEMIK BERBAHAN AKTIF GLIFOSAT TERHADAP TINGKAT KEMATIAN GULMA DAN TOTAL MIKROORGANISME TANAH Guntoro Guntoro; Sakiah Sakiah; Raju Setiawan Damanik
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v5i1.1736

Abstract

Pengendalian gulma pada lahan yang cukup luas biasanya dilakukan menggunakan herbisida kimiawi yaitu seperti herbisida sistemik sehingga gulma lebih cepat diatasi. Herbisida kimia memiliki bahan aktif yang dapat mempermudah dan mempercepat proses kematian gulma.. Bahan aktif yang terkandung di dalam herbisida dapat teresidu di tanah, sehingga tidak hanya bersifat toksin pada gulma tetapi juga dapat mempengaruhi aktivitas biota tanah. Penelitian ini di lakukan di lahan praktek mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP). Pene;itian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis yang tepat dalam penggunaan herbisida glifosat untuk mengendalikan gulma dan mengetahui dampajnya terhadap mikroorganisme tanah.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non faktorial dengan lima taraf dan tiga ulangan sehingga diperoleh  15 satuan penelitian. Menggunakan 5 perlakuan yaitu : tanpa perlakuan (P0),glifosat 5 ml/ L dengan frekuensi 2 minggu(P1), glifosat 5 ml/ L dengan frekuensi 1 minggu(P2), glifosat 10 ml/ L dengan frekuensi 2 minggu (P3),glifosat 10 ml/ L dengan frekuensi 1 minggu (P4). Gulma terbanyak pada plot penelitian adalah sambung rambat (Micania micrata) sebanyak 269 gulma, dan gulma paling sedikit adalah patikan kebo (Eurphorbiata) dan putri malu (Mimosa pudica) yang masing-masing berjumlah 4 gulma. Mortalitas tertinggi pada 1 minggu setelah aplikasi (MSA) terjadi perlakuan P1 dengan persentase 96 % dan mortalitas terendah terdapat di perlakuan P4 dengan persentase 91,3 %.Aplikasi herbisida sistemik berbahan aktif glifosat berpengaruh tidak nyata terhadap total mikroba tanah antar perlakuan. 
KAJIAN BIAYA PEMUPUKAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING V KEBUN BATANG SERANGAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II Ingrid Ovie Yosephine; Sakiah Sakiah; Safar Hidayat
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 2 (2019): Bernas July 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.324 KB)

Abstract

Fertilization is one of the key points in the cultivation of oil palm plantation and became one of the high-cost components. Needs of fertilizer per hectare oil palm plantation in approximately 24% of the total cost of production or approximately 40-60% of total maintenance. This research was carried out in the Afdeling V Batang Serangan Garden Perkebunan Nusantara II Company, Langkat Regency, North Sumatra Province. In March until August 2017. This research uses descriptive analysis method by knowing the total cost of fertilizing in immature plants (TBM) Palm oil. Based on the results of the analysis it can be concluded that the cost of fertilizing TBM palm oil cost amounted to Rp. 795.982.806,78/Ha at a cost of Rp. 6.150.860. The composition of the cost of fertilizing TBM I amounting to Rp. 1.138.726 (18%), TBM II of RP. 2.514.538 (41%), and TBM III Rp. 2.497.595 (41%) of the total overall costs. The composition of the cost of fertilizing TBM oil palm is the cost of purchasing the fertilizer 97%, a 1% transportation and fertilizer sowing of 2%.
PERBANDINGAN TOTAL MIKROBA DAN RESPIRASI TANAH PADA LAHAN APLIKASI DAN TANPA APLIKASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT SERTA KORELASINYA Dewi Fitriana; Satria E Kusuma Kusuma; Sakiah Sakiah; Hari Gunawan; Inggrid O Y sitompul
Jurnal Pertanian Vol. 13 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v13i1.4861

Abstract

Oil palm initially produced Crude Palm Oil and Palm Kernel Oil as the main products of fresh fruit bunches, besides that currently the Indonesian palm oil industry utilizes the rest of the processing of fresh fruit bunches is waste as a soil enhancer. This study aims to determine the comparison of the total soil microbes, soil respiration, and the correlation between the two on the application. The research design used was a factorial randomized block design consisting of 2 factors. Factor I is the LCPKS application and factor II is the depth of soil sampling in the oil palm area. Parameters observed were total microbial and soil respiration. The results of observations are arranged in a variance table, if they are significantly different at the 5% level, then it is continued with the DMRT. The relationship between total microbes and soil respiration was analyzed by linear regression. The results showed that the total microbes were significantly different in the application land and without the POME application, the total microbes in the POME application area were higher than in the land without the application. but in the treatment of differences in soil depth there was no significant difference. The total microbial is positively correlated with soil respiration, the greater the total microbial, the higher the soil respiration.
PERKEMBANGAN MAGGOT BLACK SOLDIER FLY DALAM BIOPOND BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN LIMBAH DAPUR Josua Dani Silalahi; Ismi Aryati; Sakiah Sakiah; Eka Bobby Febrianto
Jurnal Agro Estate Vol 6 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v6i1.243

Abstract

Tandan kosong umumnya dimanfaatkan sebagai pembenah tanah, disisi lain potensi tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Limbah dapur berupa nasi, buah dan sayur banyak ditemukan di tempat pembuangan sampah yang berasal dari pemukiman maupun pasar. Limbah tersebut diklaim sebagai salah satu sumber gas rumah kaca. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perkembangan massa maggot black soldier fly dalam biopond berbahan tandan kosong kelapa sawit dan limbah dapur. Penelitian dilakukan di Basmallah BSF Farm Kabupaten Deli Serdang pada bulan Maret hingga Juni 2021, menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, dengan dua faktor perlakuan yaitu tandan kosong kelapa sawit yang disusun tiga taraf (tandan kosong utuh, tandan kosong dipotong menjadi empat bagian, tandan kosong yang telah dicacah) dan faktor limbah dapur dengan dua taraf (tanpa limbah dapur, menggunakan limbah dapur), masing-masing 3 ulangan. Hasil pengujian parameter disusun pada daftar sidik ragam dan hasil yang berbeda nyata diuji dengan DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan larva maggot sulit berkembang pada biopond kering seperti tandan kosong kelapa sawit. Tandan kosong utuh yang dicampur dengan limbah dapur sangat berpotensi dijadikan sebagai biopond maggot, pada biopond ini massa maggot dewasa, pra pupa dan pupa yang dihasilkan lebih besar dibanding perlakuan lainnya. Pemanfaatan tandan kosong tanpa pencacahan dan dicampur dengan limbah dapur menghasilkan perkembangan maggot yang terbaik.
KARATERISTIK TANAH SALIN DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KESESUAIANNYA UNTUK MEDIA TANAM Priyo Adi Nugroho; Sakiah Sakiah; Ingrid SITOMPUL
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v39i1.777

Abstract

Pengembangan usaha agribisnis perkebunan saat ini mengarah ke lahan-lahan sub optimal. Keterbatasan topsoil dalam penyiapan bibit polibeg merupakan salah satu konsekuensinya. Penggunaan tanah salin sebagai media pengisi polibeg di lahan pasang surut tidak terlepas dari permasalahan salinitas/DHL dan pH yang alkalis. Penelitian pengaruh aplikasi 3 taraf dosis bokashi limbah kelapa sawit (200, 400, 600 g) dan masa inkubasi (1, 2, 3 bulan) pada media tanam tanah salin telah dilakukan di kampus ITSI, Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kedua faktor tersebut terhadap konsentrasi N, P, Na, Cl, pH, dan DHL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi dosis bokashi secara signifikan memengaruhi perubahan konsentrasi natrium (p-value < 0,01) dan DHL (p-value < 0,05). Kandungan N dan P yang cukup tinggi pada bokashi tidak berbanding lurus dengan kandungan N dan P pada tanah dengan perlakuan bokashi. Menurunnya kinerja mikroorganisme karena kondisi lingkungan yang salin diduga menjadi penyebab melambatnya proses dekomposisi bokashi dan mineralisasi N dan P. Terdapat korelasi yang signifikan antara N dan P (r = 0,69, p-value < 0,01) yang membuktikan bahwa konsentrasi kedua hara tersebut erat kaitannya dengan performa mikroorganisme. Namun demikian, perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini belum dapat memodifikasi kandungan hara N dan P agar sesuai untuk pembibitan karet dan kelapa sawit.
Pemanfaatan Gulma Berdaun Lebar sebagai Bahan Baku Kompos Pelet dan Kompos Curah dengan Durasi Pengomposan yang Berbeda Ahmad Dhairobi; Sakiah Sakiah; Guntoro Guntoro
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.011 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i1.94

Abstract

Gulma merupakan tumbuhan yang hadirnya tidak dikehendaki, sifatnya mengganggu dan merugikan tanaman utama. Melalui perlakuan tertentu, gulma dapat diolah menjadi pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mutu kompos curah dan kompos pelet dari gulma berdaun lebar dengan penambahan limbah pabrik kelapa sawit dengan durasi pengomposan yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor 1 yaitu durasi waktu pengomposan (5 minggu dan 10 minggu), faktor 2 yaitu pemberian limbah pabrik kelapa sawit terdiri atas 4 taraf (tanpa pemberian limbah pabrik kelapa sawit; LCPKS 50 ml + solid decanter 50 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 75 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 100 gr) dengan masing-masing 4 replikasi. Kompos yang dihasilkan diuji kadar C-organik, rasio C/N, N, P, K, Fe,Mn dan Zn. Data dianalisis menggunakan ANOVA, jika F hitung > F tabel dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Rataan hasil pengamatan dibandingkan juga dengan Standar Mutu Pupuk Organik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 70 Tahun 2011. Dari penelitian ini dihasilkan kompos curah dan pelet yang memenuhi standar C-organik, kadar hara N+P2O5+K2O, namun hanya kompos curah A dan kompos pelet E yang memenuhi standar rasio C/N berdasarkan Permentan no 70 tahun 2011. Mutu kompos terbaik yaitu kompos curah A dengan karakteristik C-organik 45,52%, rasio C/N 23,26, kadar hara N+P2O5+K2O 11,24%. Untuk memperoleh mutu kompos gulma berdaun lebar yang memenuhi standar mutu, durasi pengomposan disarankan berkisar 10 minggu.
Kadar Kalium pada Tanah dan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada Lahan Aplikasi dan Tanpa Aplikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Hasan Wirayuda; Sakiah Sakiah; Tuty Ningsih
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.53 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i1.168

Abstract

Kalium merupakan unsur hara makro bagi tanaman yang berperan penting dalam proses metabolisme, mulai dari fotosintesis, translokasi asimilat hingga pembentukan pati, protein, dan aktivator enzim. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Pada setiap ton tandan kosong kelapa sawit mengandung unsur hara 1,5% N, 0,5% P, 7,3% K, dan 0,9% Mg yang dapat digunakan sebagai pupuk pengganti tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Afdeling IV Kebun Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskripsi, keadaan hara kalium pada dua macam perlakuan pada tanah dan tanaman pada lahan aplikasi tanpa aplikasi tandan kosong kelapa sawit di Afdeling IV Kebun Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III. Hasil penelitian menunjukkan kadar K total pada lahan aplikasi TKKS adalah 2830,50 ppm sedangkan pada lahan tanpa aplikasi TKKS adalah 2054,15 ppm. Kandungan K dapat ditukar pada lahan aplikasi TKKS yaitu 2,41 me/100 g sedangkan pada lahan tanpa aplikasi TKKS memiliki angka yaitu 0,84 me/100 g. Serapan hara K Tanaman pada lahan aplikasi TKKS adalah 0,77% dan serapan hara K Tanaman di lahan tanpa aplikasi TKKS adalah 0,69%. Serapan hara K tanaman pada kedua sampel dikategorikan kurang (defisiensi).
Respons Pertumbuhan Mucuna bracteata DC. terhadap Aplikasi Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu Bayu Pratomo; Aremi Evanta Br Tarigan; Sakiah Sakiah; Wikka Sasvita; Aisar Novita
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.102 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i2.309

Abstract

Perbanyakan mucuna merupakan bagian penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Mucuna sebagai tanaman kacangan penutup tanah memiliki peran penting dalam fase persiapan areal tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsenstrasi yang sesuai dan lama perendaman biji mucuna di dalam mikroorganisme lokal rebung bambu terhadap keberhasilan pertumbuhan Mucuna bracteata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rancangan Acak kelompok (RAK) faktorial. Faktor konsentrasi MOL rebung bambu: Kontrol (R0), 100 ml/l (R1), 150 ml/l (R2), 200 ml/l (R3) dan lama perendaman: Kontrol (M0), 15 menit (M1), 30 menit (M2), 45 menit (M3). Analisis sidik ragam (Analysis of Variance) dan uji DMRT signifikan 5% menggunakan software SAS versi 9.3.1. lokasi penelitian berada di Jalan Setia Bangun Pasar III, Kecamatanan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil penelitian bahwa berbagai parameter yang diamati yaitu jumlah daun, berat segar dan kering tajuk, berat segar dan kering akar, jumlah bintil akar, dan panjang akar menunjukkan hasil statistik yang interaksinya tidak berpengaruh nyata. Namun secara nyata menunjukkan adanya respon positif terhadap pertumbuhan dari parameter yang diamati.  
PERKEMBANGAN MAGGOT BLACK SOLDIER FLY DALAM BIOPOND BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN LIMBAH DAPUR Josua Dani Silalahi; Ismi Aryati; Sakiah Sakiah; Eka Bobby Febrianto
Agro Estate Vol 6 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v6i1.97

Abstract

Tandan kosong umumnya dimanfaatkan sebagai pembenah tanah, disisi lain potensi tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Limbah dapur berupa nasi, buah dan sayur banyak ditemukan di tempat pembuangan sampah yang berasal dari pemukiman maupun pasar. Limbah tersebut diklaim sebagai salah satu sumber gas rumah kaca. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi tandan kosong kelapa sawit dan limbah dapur sebagai pakan maggot pada tiap fase perkembangbiakannya. Penelitian dilakukan di Basmallah BSF Farm Kabupaten Deli Serdang, menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, dengan dua faktor perlakuan yaitu tandan kosong kelapa sawit yang disusun tiga taraf (tandan kosong utuh, tandan kosong dipotong menjadi empat bagian, tandan kosong yang telah dicacah) dan faktor limbah dapur dengan dua taraf (tanpa limbah dapur, menggunakan limbah dapur), masing-masing 3 ulangan. Hasil pengujian parameter disusun pada daftar sidik ragam dan hasil yang berbeda nyata diuji dengan DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan baby maggot tidak dapat hidup pada pakan kering seperti pada tandan kosong tanpa bahan tambahan yang lembab. Tandan kosong utuh yang dicampur dengan limbah dapur sangat berpotensi dijadikan sebagai pakan baby maggot. Massa maggot, pra pupa, pupa dan lalat dewasa yang dihasilkan lebih besar pada pakan campuran tandan kosong utuh dan limbah dapur dibanding perlakuan lainnya. Semakin besar massa maggot, semakin besar kemampuan maggot mengkonversi pakan menjadi bahan organik
PEMBUATAN DAN UJI PADA PAPAN PARTIKEL BERBAHAN BAKU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN KOMPOSISI BAHAN YANG BERBEDA Tiurma Rotua Sitorus; Sakiah Sakiah; Arief Setiawan Sutanto
Jurnal Agro Fabrica Vol. 5 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jaf.v5i1.165

Abstract

This research was conducted to determine the quality of particle board using the raw material of empty palm oil bunches with different compositions. Oil palm is a plantation crop that has an important role in Indonesia today. This plant is a plant that produces vegetable oil and its derivative products. The processing of Empty Palm Oil Bunches (EFB) into particle board as a strategy for utilizing solid waste from palm oil processing was carried out in March - June 2020. Quality tests were carried out to determine the water content, bulk density, and composition ratio of the best OPEFB-polyurethane resin for producing high-quality particle boards. The moisture content of the OPEFB fiber was obtained at 43.34%, while the maximum density and hardness of the Hardness Rockwell Scale B (HRB) can be obtained with a ratio of OPEFB fiber to resin (50: 50) 50% OPEFB and 50% resin with a bulk density of 186.70 gr/cm3 and hardness of 60 HRB. The water content affects the resistance and weight of the contents so it needs to be dried. While the high bulk density affects the particle density thereby increasing the hardness of the material. This research was conducted at the STIPAP Medan Soil and Fertilizer Laboratory and the Medan Industrial Chemical Technology Polytechnic Lab. This research was conducted in March - June 2020. This research was a descriptive study. The parameters observed were moisture content, hardness, and bulk density. The data obtained were analyzed descriptively. Based on research conducted, the greater the mass of the board, the higher the weight of the particle board. Meanwhile, the hardness of particle board is influenced by bulk density and moisture content of particle board.