Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PEMBUATAN DAN UJI PADA PAPAN PARTIKEL BERBAHAN BAKU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN KOMPOSISI BAHAN YANG BERBEDA Tiurma Rotua Sitorus; Sakiah Sakiah; Arief Setiawan Sutanto
Jurnal Agro Fabrica Vol. 5 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jaf.v5i1.165

Abstract

This research was conducted to determine the quality of particle board using the raw material of empty palm oil bunches with different compositions. Oil palm is a plantation crop that has an important role in Indonesia today. This plant is a plant that produces vegetable oil and its derivative products. The processing of Empty Palm Oil Bunches (EFB) into particle board as a strategy for utilizing solid waste from palm oil processing was carried out in March - June 2020. Quality tests were carried out to determine the water content, bulk density, and composition ratio of the best OPEFB-polyurethane resin for producing high-quality particle boards. The moisture content of the OPEFB fiber was obtained at 43.34%, while the maximum density and hardness of the Hardness Rockwell Scale B (HRB) can be obtained with a ratio of OPEFB fiber to resin (50: 50) 50% OPEFB and 50% resin with a bulk density of 186.70 gr/cm3 and hardness of 60 HRB. The water content affects the resistance and weight of the contents so it needs to be dried. While the high bulk density affects the particle density thereby increasing the hardness of the material. This research was conducted at the STIPAP Medan Soil and Fertilizer Laboratory and the Medan Industrial Chemical Technology Polytechnic Lab. This research was conducted in March - June 2020. This research was a descriptive study. The parameters observed were moisture content, hardness, and bulk density. The data obtained were analyzed descriptively. Based on research conducted, the greater the mass of the board, the higher the weight of the particle board. Meanwhile, the hardness of particle board is influenced by bulk density and moisture content of particle board.
KORELASI CURAH HUJAN DENGAN KEJADIAN PATAH PANGKAL PELEPAH KELAPA SAWIT DI KEBUN TANJUNG JATI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II Sakiah Sakiah; Rina Maharany; Aries Sukariawan; Rafi Irmawan
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 11 No. 3 (2023): Agustus: Agriculture
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/fruitset.v11i3.4060

Abstract

Tanaman kelapa sawit berumur > 10 tahun seringkali mengalami patah pangkal pelepah. Penyebab patah pangkal pelepah sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pokok yang mengalami patah pangkal pelepah, jumlah pelepah patah per pokok, panjang pelepah serta hubungannya dengan curah hujan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2023 di Kebun Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian menggunakan metode survey, sebagai objek penelitian yakni tanaman kelapa sawit tahun tanam 2011 sebanyak 2 blok. Pengambilan sampel yakni sejumlah 1680 tanaman pada Blok 8 dan 1224 tanaman pada Blok 20 atau 50%  dari luas areal. Pengamatan yang dilakukan yaitu jumlah pokok yang mengalami patah pangkal pelepah, jumlah pelepah patah per pokok, serta pengukuran panjang pelepah, selanjutnya data dianalisis dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukan, dalam satu hektar tanaman kelapa sawit mengalami patah pangkal pelepah 36% hingga 46%, bahwa terjadi peningkatan jumlah pelepah yang mengalami patah pangkal pada setiap bulannya. Curah hujan yang rendah berdampak terhadap jumlah patah pangkal pelepah, dimana curah hujan dan gejala patah pangkal pelepah memiliki korelasi negatif. Tanaman yang memiliki ukuran pelepah lebih panjang, lebih rentan patah dimana ukuran pelepah yang panjang menarik pelepah kebawah.
Pemanfaatan Trichoderma sp dan Aspergillus sp dalam Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sakiah Sakiah; Dina Arfianti; Alyuda B Silalahi; Indra Lesmana
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v2i1.459

Abstract

Pengembalian hara yang terangkut saat panen perlu dilakukan dengan cara mengembalikan biomassa kedalam tanah, salah satunya dilakukan dengan mengubah biomassa segar menjadi kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan isolat Trichoderma sp dan Aspergillus sp sebagai dekomposer dalam pengomposan tandan kosong kelapa sawit serta mengetahui karakteristik kompos yang dihasilkan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial, sebagai perlakuan yaitu jenis dekomposer terdiri atas 4 taraf yaitu P1 (100 % TKKS), P2 (100 % TKKS + Aspergillus sp 30 ml), P3 (100 % TKKS + Trichoderma sp 100 ml), P4 (100 % TKKS + Aspergillus sp 30 ml + Trichoderma sp 100 ml). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian dekomposer berpengaruh tidak nyata pada parameter C, N, K dan rasio C/K kompos TKKS, tetapi berpengaruh nyata pada pada parameter kadar P kompos dan rendemen kompos. Pemanfaatan isolat Trichoderma sp dan Aspergillus sp dalam pengomposan TKKS belum mampu mengimbangi mikroorganisme indigenous yang terdapat didalam TKKS. Meskipun secara statistik perlakuan perbedaan dekomposer berpengaruh nyata terhadap kadar P kompos, namun kadar P kompos TKKS tanpa pemberian isolat lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Untuk mendapatkan hasil kompos TKKS yang optimal, disarankan agar memanfaatkan mikroba indigenous yang bersumber TKKS tersebut.
Evaluasi Kesuburan Tanah Asal Desa Pantai Labu Kecamatan Pantai Labu Mutia Dwi Anggraini; Afifuddin Kamal; Sakiah Sakiah
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v2i2.590

Abstract

Kesuburan tanah tidak terlepas dari sifat fisik dan kimia tanah, keduanya sangat berarti dan akan saling terkait satu sama lain. Kesuburan tanah perlu diketahui secara berkala agar pengguna melakukan pengelolaan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat fisik dan kimia tanah asal Desa Pantai Labu. Penelitian menggunakan metode survey, tanah diambil secara komposit dari 10 titik yang berbeda, sampel tanah diuji di laboratorium terpadu Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan. Parameter pengamatan yaitu total ruang pori, bulk density, partikel density, kadar air tanah, pH tanah dan C-organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bulk density tanah adalah 1,1 gr/ml, ruang pori 50%, dan partikel density 2,2 gr/ml. Kadar air tanah pada kondisi kering udara adalah 13,6%, sementara pada kapasitas lapang mencapai 41%. Pengukuran pH tanah dilakukan dengan metode perbandingan tanah dan air, serta tanah dan KCl. Hasilnya menunjukkan pH tanah 6,5 pada perbandingan 1:1, 6,3 pada perbandingan 1:2,5, dan 5,5 pada perbandingan tanah dengan KCl 1:2,5. Analisis kandungan bahan organik menunjukkan nilai C organik 1,639 % dan bahan organik 2,84%, yang termasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil ini, kesuburan tanah di kawasan Pantai Labu cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman, tetapi memerlukan pengelolaan yang tepat untuk meningkatkan kesuburan kimia tanah guna menunjang keberlanjutan pertanian di wilayah ini.