Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pemberian Aroma Terapi Lavender untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Persalinan Sagita, Yona Desni; Martina, M
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.842 KB) | DOI: 10.30604/well.26122019

Abstract

Nyeri persalinan dapat menimbulkan setress yang menyebabkan  pelepasan hormone yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah sering. Aromaterapi lavender mengandung linalool dan linalyl acetat yang berefek sebagai analgetik yang dapat membuat seseorang menjadi tenang dan rileks.Mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri persalinan di PMB Tri Yunida Kotabumi Lampung Utara Tahun 2019.Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan sekaligus dalam satu waktu menggunakan studi pre eksperimen dengan satu kelompok sebelum dan sesudah perlakuan. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu bersalin yang hari perkiraan lahir dibulan Januari-Februari tahun 2019 yang berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Analisa Bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji T-test.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nyeri persalinan sebelum diberikan aromaterapi lavender 7,03 (nyeri berat) dan setelah diberikan aromaterapi lavender 5,00 (nyeri sedang).  Ada pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap nyeri persalinan pada ibu bersalin, p value sebesar 0,001. Bagi PMB diharapkan untuk memberikan informasi kepada ibu tentang teknik pengurangan rasa nyeri seperti aromaterapi lavender melalui konseling atau dengan media leaflet pada saat pemeriksaan kehamilan atau pada saat proses persalinan.
Kualitas Pelayanan Antenatal Care (ANC) dan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Sagita, Yona Desni; Septiyani, Lusi
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.177 KB) | DOI: 10.30604/well.4112019

Abstract

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pengguna jasa layanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan antenatal care (anc) dengan kepuasan ibu hamil Di BPM Yuni Hartini Desa Sukoharjo 2 Kabupaten Pringsewu. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care pada bulan November sampai Desember di BPM Yuni Hartini Desa Sukoharjo 2, yang berjumlah 75 responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis univariat; responden yang menyatakan kualitas pelayanannya baik lebih puas (88.2%) dibandingkan dengan responden yang menyatakan tidak puas (11.8%). Analisa bivariat hasil penelitian didapat skor p value sebesar 0,002 (nilai p kurang dari 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara kualitas dan kepuasan ibu hamil. Disarankan bagi BPM perlunya menambah dan mempertahankan kualitas pelayanan antenatal care (ANC) dengan cara meningkatkan kinerja bidan misalnya dengan mengikuti seminar atau pelatihan. Bagi peneliti selanjutnya untuk menindaklanjuti penelitian ini dengan meneliti dari faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan dengan rancangan dan variabel penelitian yang berbeda.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Akhirin, May Munah; Sanjaya, Riona; Sagita, Yona Desni; Putri, Nopi Anggista
Wellness And Healthy Magazine Vol 3, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.158312021

Abstract

Anemia in pregnancy usually occurs in the first and third trimesters with Hb levels below 11gr% and in the second trimester with Hb levels less than 10.5gr%. The incidence of anemia in pregnant women in Indonesia still reaches 40 - 50%. There are several factors that cause anemia such as nutritional status, pregnancy spacing, education, parity, mother's age, and frequency of Antenatal Care (ANC). The purpose of this research was to determine the associated factors to the anemia incidence of pregnant women in the Working Area of Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in 2021. This research type is quantitative with a cross-sectional design. The population in this study were all the third trimester of pregnant women in the working area of the Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in February-March 2021, amounting to 55 people with a sample of 55 people. The sampling technique used is total sampling. The data analysis used was univariate and bivariate (chi-square) analysis. The research result indicated that there was a correlation between mothers’ age and the anemia incidence of pregnant women in the Working Area of Biha Public Health Center, Pesisir Barat Regency in 2021 with a P-value of 0.044. There was a correlation between maternal parity and the anemia incidence of pregnant women in the Working Area of Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in 2021 with a P-value of 0.036. There was a correlation between maternal pregnancy and the anemia incidence of pregnant women in the working area of Biha Public Health Center Pesisir Barat Regency in 2021 with a p-value of 0.002. The suggestions for pregnant women can routinely carry out ANC so that the health condition of pregnant women is always monitored so that there are no complications during childbirth.Abstrak: Anemia pada kehamilan biasanya terjadi pada trimester 1 dan 3 dengan kadar Hb dibawah 11gr% dan trimester 2 dengan kadar Hb kurang dari 10,5gr%. Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih mencapai 40 - 50%. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anemia seperti status gizi, jarak kehamilan, pendidikan, jumlah paritas, umur ibu, dan frekuensi Antenatal Care (ANC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat pada bulan Februari-Maret tahun 2021 yang berjumlah 55 orang dengan sampel 55 orang. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (chi square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan usia ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 dengan P value 0,044. Ada hubungan paritas ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 dengan P value 0,036. Ada hubungan jarak kehamilan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 dengan p value 0,002. Saran ibu hamil dapat rutin melakukan ANC agar keadaan kesehatan ibu hamil selalu terpantau sehingga tidak ada penyulit saat persalinan.
Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Terkait Dengan Distensi Rahim Dan Riwayat Penyakit Alibasa, Sulistiani; Sagita, Yona Desni
Wellness And Healthy Magazine Vol 3, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.155312021

Abstract

Pre-eclampsia is a group of symptoms that arise in pregnant, childbirth and postpartum women consisting of hypertension, edema and proteinuria that appear at 20 weeks of gestation until the end of the first week after delivery. The research objective was to determine the correlation between uterine distension and disease history with the genesis of pre-eclampsia to the pregnant women at the Batin Mangunang Tanggamus Regional Hospital in 2020. The method in this research is quantitative research with case-control. The population in this research were all pregnant women recorded in medical records who performed check-up at the Batin Mangunang Tanggamus Regional Hospital in 2020 with a total sample of 86 people who had pre-eclampsia and 86 people who did not experience preeclampsia. The analysis used univariate and bivariate by using the chi-square test. The results of the research prove that there is a correlation between uterine distension (p-value = 0.000) and history of the disease (p-value = 0.001) with the genesis of pre-eclampsia to the pregnant women at the Batin Mangunang Tanggamus Regional Hospital in 2020. Health workers should continue to improve counselling by providing pamphlets in the obstetrics room about the genesis of pre-eclampsia and its causative factors, in order to increase the knowledge of pregnant women, so that the occurrence of pre-eclampsia can be avoided early on. 
Pengaruh Sari Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar HB Pada Ibu Hamil Mayasari, Miranti; Sanjaya, Riona; Sagita, Yona Desni; Putri, Nopi Anggista
Wellness And Healthy Magazine Vol 3, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.167322021

Abstract

According to the World Health Organization (WHO), 20% of the 515,000 maternal deaths worldwide are caused by anemia. Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. Generally, anemia is a condition in which the hemoglobin and erythrocyte levels are lower than normal by setting Hb 11gr% as the basis. The research purpose was to determine the effect of giving green bean extract on the increase of HB levels in pregnant women of Seroja mother's class in Karang Rejo Village in the working area of Ketapang Public Health Center North Lampung 2021. The type of research used is pre-experimental with a one-group pre-test and post-test design approach. The population in this research were pregnant women in the third trimester. The sample in this study amounted to 15 people. The sampling technique used was purposive sampling. Univariate and Bivariate analysis used dependent t-test The results showed that the average Hb level in pregnant women of the third trimester before consuming green bean extract was 9.747, the minimum Hb level was 9.0 and the maximum was 11.0. The average Hb level in pregnant women of the their trimester after consuming green bean extract was 10,707, the minimum Hb level was 9.8 and the maximum was 12.0. There was an effect of Green Bean Extract on the Increase of HB Levels in pregnant women of the third trimester in Seroja class Karang Rejo Village, in the working area of Ketapang Public Health Center North Lampung with a p-value 0.000. The health workers can provide information about the benefits of non-pharmacological treatments such as giving green bean extract to increase hemoglobin levels to prevent anemia. Abstrak: Menurut World Health Organization (WHO) 20% dari 515.000 kematian maternal di seluruh dunia disebabkan oleh anemia. Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai normal. Anemia secara umum merupakan suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari normal dengan menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya. Tujuan penelitian adalah untuk Diketahui pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap kenaikan kadar HB pada ibu hamil di kelas ibu Seroja Desa Karang Rejo Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental  dengan pendekatan one group pre test and post test desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Tehnik sampling yang di gunakan yaitu purposive sampling. Analisa Univariat dan Bivariat menggunkan uji t dependen. Hasil penelitian didapat rata-rata kadar Hb pada ibu hamil TM III sebelum mengkonsumsi sari kacang hijau adalah 9,747, kadar Hb minimal 9,0 dan maksimal 11,0. Rata-rata kadar Hb pada ibu hamil TM III sesudah mengkonsumsi sari kacang hijauadalah 10,707, kadar Hb minimal 9,8 dan maksimal 12,0. Ada Pengaruh Pemberian Sari Kacang Hijau Terhadap Kenaikan Kadar HB pada ibu hamil TM III di Kelas Ibu Seroja Desa Karang Rejo Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang  Kabupaten Lampung Utara  p value 0,000. Petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang manfaat pengobatan non farmakologi seperti sari kacang hijau untuk meningkatkan kadar hemoglobin untuk mencegah anemia.
Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hot Flush pada Wanita Klimakterium Nova, Evy Roberta; Veronica, Septika Yani; Sanjaya, Riona; Sagita, Yona Desni
Journal of Current Health Sciences Vol 1, No 2: 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.754 KB) | DOI: 10.47679/jchs.20217

Abstract

Menopause is a hypoestrogenic condition due to decreased function of the ovaries. This situation can cause changes in the system in the body of women who experience menopause. This causes complaints such as hot flushes. The incidence of women over 50 years of age entering menopause in Indonesia in 2020 is estimated to reach 30.3 million. Handling menopause by giving soy milk. The purpose of this study was to determine the effect of soy milk on the reduction of hot flush symptoms in pre-menopausal women at Cempaka Public Health Center, Sungkai Jaya District, North Lampung Regency in 2021. The type of research used is pre-experimental with a one-group pre-test and post-test design approach. The population in this study were premenopausal women aged 45-55 years who experienced hot flushes at the Cempaka Public Health Center. The sampling technique used was purposive sampling. The sample in this study amounted to 24 people who were given the intervention of giving 250 ml of soy milk 2 times a day for 14 days. Univariate and Bivariate analysis using dependent t-test. The results of the study the average symptom of Hot Flush before drinking soy milk was 7.17 (mild category). The average symptom of a Hot Flush after drinking soy milk was 4.92. There is an effect of soy milk on the reduction of hot flush symptoms in pre-menopausal women p-value of 0.000 (p less than 0.05). Based on the results of the study, it is suggested that health workers can provide information about the benefits of non-pharmacological treatments such as soy milk to reduce the symptoms of hot flushes in postmenopausal women.  Abstrak: Menopause merupakan suatu kondisi hipoestrogenik akibat penurunan fungsi dari ovarium. Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan sistem pada tubuh wanita yang mengalami menopause. Sehingga menimbulkan keluhan-keluhan seperti hot flush. Angka kejadian wanita usia diatas 50 tahun yang memasuki menopause di Indonesia tahun 2020 diperkirakan mencapai 30,3 juta. Salah satu untuk penanganan menopause dengan memberikan susu kedelai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hot Flush Pada Wanita Pra Menopause di Puskesmas Cempaka Kecamatan Sungkai Jaya Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental  dengan pendekatan one group pre test and post test desaign. populasi dalam penelitian ini adalah ibu premenopause berusia 45-55 tahun yang mengalami hot flush di Puskresmas Cempaka,  Tehnik sampling yang di gunakan yaitu purposive sampling Sampel dalam penelitian berjumlah 24 orang yang diberi intervensi pemberian susu kedelai 250 ml sebanyak 2 kali sehari selama 14 hari.. Analisa Univariat dan Bivariat menggunkan uji t dependen. Hasil penelitian Rata-rata gejala Hot Flush sebelum minum susu kedelai sebesar 7,17 (kategori ringan). Rata-rata gejala Hot Flush sesudah minum susu kedelai sebesar 4,92. Ada Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hot Flush Pada Wanita Pra Menopause p value 0,000 (p kurang dari 0,05). Berdasarkan hasil penelitian disarankan petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang manfaat pengobatan non farmakologi seperti susu kedelai untuk mengurangi gejala Hot Flush pada ibu menopause.
Reducing labor pain with a birthing ball Fara, Yetty Dwi; Sagita, Yona Desni
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.254 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1730

Abstract

Labor is a natural process. The genesis of pain influenced by the mother when facing labor can stimulate fear so that anxiety arises which ends in panic. For this reason, it is necessary to pay attention for to handling deal with pain in the first active phase of labor. One of the non-pharmacological methods of dealing with labor pain is birthing ball therapy. The research objective was to determine the effect of using a birthing ball on the effects of pain during the first active phase of labor. This type of research is a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest design. The sample in this research were 18 mothers who labor. The results of the research obtained a p-value of 0.000 less than 0.05, which means that there is an effect of using a birthing ball toward the effects of labor pain in the first stage of labor active phase. Abstrak: Nyeri persalinan adalah hal yang normal dirasakan bagi setiap ibu bersalin. Nyeri yang dialami ibu saat persalinan berlangsung, dapat merangsang ketakutan ibu sehingga timbul kecemasan yang berakhir dengan kepanikan. Untuk itu diperlukan penanganan untuk mengatasi nyeri pada kala I persalinan. Salah satu metode non-farmakologi dalam mengatasi nyeri persalinan antara lain terapi birthing ball. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan birth ball dapat mengurangi nyeri persalinan pada kala 1 fase aktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pra-eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test group design. Sampel pada penelitian ini adalah 18 ibu bersalin. Hasil penelitian diperoleh p-value 0.000 less than 0.05 yang berarti terdapat pengaruh penggunaan birthing ball terhadap skala nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
Description of Nutritional Status with The Development of Toddlers at The Working Area of Public Health Center of Wates, Lampung Province, Indonesia Kumalasari, Desi; Sagita, Yona Desni; Veronica, Septika Yani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.226 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.786

Abstract

Stunting describes chronic malnutrition status during growth and development since early life. This situation is represented by a z-score of height for age less than -2 standard deviations based on growth standards according to the World Health Organization. The method used in this research was a quantitative research method with a descriptive type of research objective to describe the Nutritional Status of Toddlers Age 12-59 Months at the working area of the Public Health Center in Wates. The population in this research were toddlers age 12-59 months totaling 1314 toddlers. The sampling technique used quota sampling with the number of samples obtained as many as 100 toddlers, the instrument in this research used an observation sheet, namely research obtained directly from the source in the form of interviews, polls from individuals or groups (people) as well as observations from an object, the genesis or test results (objects). Frequency distribution of nutritional status of 100 toddlers obtained normal nutritional status 76 (76%) toddlers respondents, 11 (11%) toddlers respondents with short nutritional status, 8 (8%) toddlers respondents with nutritional status very short, and 5 (5%) toddlers respondents with high nutritional status. The distribution of the developmental frequency of toddlers from 100 toddlers obtained 95 (95%) toddlers respondents with development according to their age, 5 (5%) toddlers respondents with dubious development, and no toddlers respondents suffer deviations in their development.Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Keadaan ini dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengambarkan Status Gizi Dengan Perkembangan Balita Usia 12 – 59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wates. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan yang berjumlah 1314 balita. Tehnik pemngambilan sampel mengunakan quota sampling dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 100 balita, instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi yaitu penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Distribusi frekuensi status gizi dari 100 balita didapatkan tatus gizi normal 76 (76%) responden balita, 11 (11%) responden balita dengan status gizi pendek, 8 (8%) responden balita dengan status gizi sangat pendek dan 5 (5%) responden dengan status gizi tinggi. Distribusi frekuensi perkembangan balita dari 100 balita didapatkan 95 (95%) responden balita dengan perkembangan yang sesuai dengan umurnya, 5 (5%) responden balita dengan perkembangan yang meragukan, dan tidak ada responden balita yang mengalami penyimpangan dalam perkembangannya.
Effect of egg on hemoglobin level of pregnant women Sanjaya, Riona; Sagita, Yona Desni; Janet, Stevi Kinasih
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.62 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1713

Abstract

Iron deficiency anemia is one of the most common disorders, especially during pregnancy. Pregnant women are categorized as having anemia if their hemoglobin level is less than 11gr/dl. The need for iron in pregnant women increases by 25% compared to non-pregnant women. Anemia can be prevented by consuming a balanced nutritious diet with sufficient iron intake to meet the body's needs. One food that is believed to have a high nutritional content is eggs. The aim of the study was to determine the effect of chicken eggs on hemoglobin in pregnant women with anemia in the third trimester. This type of quantitative research, with a pre-experimental research design. Respondents in this study were third-trimester pregnant women who experienced mild to moderate anemia. Bivariate data analysis using the Independent Sample T Test. The results of the analysis obtained p-value = 0.000 (p-value less than 0.05) which means that there is an effect of boiled chicken eggs on the increased level of hemoglobin in third-trimester pregnant women. Suggestions for pregnant women are to continue to eat balanced and varied nutritious foods and consume Fe tablets regularly. Abstrak: Salah satu gangguan yang paling sering terjadi terutama selama masa kehamilan adalah anemia defisiensi besi. Anemia pada kehamilan jika kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 11gr/dl. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil meningkat 25% dibandingkan ibu tidak hamil. Anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Telur merupakan salah satu makanan dengan zat gizi tinggi. Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui Pengaruh Telur Ayam Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Pada Ibu Hamil Anemia Trimester III. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan rancangan pra eksperiment. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang mengalami anemia ringan hingga sedang. Analisis data bivariat menggunakan Uji Independent Sampel T Test.  Hasil analisis didapatkan p-value = 0,000 (p-value kurang dari 0,05) yang berarti ada pengaruh telur ayam rebus terhadap kadar haemoglobin pada ibu hamil. Disarankan bagi ibu hamil agar tetap mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang serta beragam, dan rutin mengonsumsi tablet Fe.